Rat Slayer 33

Persiapan kedua Kubu

Dengan cucuran air mata bahagia Lenneth mengangguk, setelah menerima jawaban dari sumpah pria di depannya. Naruto secara perlahan menjauhkan dahi mereka, kini dia dapati kalau wanita di depannya sudah mendapatkan keteguhan lagi walau sedikit.

"Dimana mereka, Sai?"

Sai yang sudah tahu maksud sang pemuda, yang menjadi Ketua partynya segera menjelaskan.

"Mereka akan menyerang langsung dari gerbang depan, jika dihitung dari sekarang mereka akan tiba ke kota air dalam 15 menit."

Naruto yang mendengar ucapan itu mengangguk, Sai sama sekali tidak tahu apa yang ada di kepala Naruto jadi dia memutuskan untuk mencari jawaban.

"Apa yang akan kau rencanakan, Ketua?"

"Segera kumpulkan semua angota, kita akan menyusun rencana secepat mungkin. Lenneth, kau harus hadir dan bergabung dengan pasukan order of Freya. Keberadaanmu akan menjadi penyemangat mereka untuk bertarung."

Meski ragu, namun Lenneth mengangguk mendengar apa yang sudah diucapkan Naruto, Sai yang mendengar perintah ketuanya itu Sweatdrop. Melihat anggotanya bertingkah seperti itu Naruto bertanya.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?"

"Semua orang sudah berkumpul dan saat ini mereka menanti kehadiran dari Maiden yang baru, aku kemari malah diperintah oleh sang Cardinal untuk menjemputnya."

"Kalau begitu bagus, ayo bergerak."

Naruto. Sai, dan Lenneth bergegas menuju tempat dimana orang-orang sudah berkumpul. Tepatnya di alun-alun kota air. Ada seorang Pemburu dengan panahnya, Warrior dengan pedang besarnya, Knight dengan baju zirah berkilau dan senjata mereka, juga beberapa petualang tangguh lainnya. Yang telah menempa diri mereka melakukan Quest sulit di kota Air.

Diantara para petualang itu muncullah dua kelompok besar pasukan dengan atribut yang berbeda. Keduanya memiliki bentuk armor yang sama namun yang membedakan adalah warna pada bulu yang terdapat di atas kepala. Yang satu dengan bulu biru sedangkan yang lainnya berwarna orange.

Mereka adalah kelompak ksatria dari order of Freya dan juga kerajaan Rosenheim

"Knight of Templar dan Royal Knight!"

"Su-sugoi, melihat mereka dari dekat!"

"Aku tidak menyangka akan memiliki kesempatan bertempur, dengan dua kekuatan dari order of Freya dan kerajaan Rosenheim."

Orang-orang terhipnotis dengan kedatangan mereka, itu karena dua kelompok ksatria ini merupakan pasukan terkuat yang akan melindungi kekuasaan negeri ini. Lalu seorang Pegasus Knight dengan rambut pink indah menjuntai dan mata biru emerald, maju selangkah di depan para petualang yang sudah berkumpul. Dia berselimutkan baju Priestess yang indah, menambah kesan agung dan anggun miliknya

"Aku adalah Florina yang ditunjuk langsung oleh Lady Guinivere, untuk memimpin pasukan Royal Knight!"

"Florina, bukankah dia itu orang yang dulu pernah menyelamatkan Lady Guinivere dalam pengasingan bersama sang [General Maiden] saat ini."

"Kudengar dia dulu seorang Troubador, sepertinya dia telah dipromosikan."

"Rumor yang beredar dia mendapatkan promosi dengan menggunakan Whisp Lore, berarti dia mendapatkan [Artefak Promotion]."

"Enak sekali ya, aku juga ingn dipromosikan tapi sangat sulit menemukan benda yang memiliki fungsi sebagai promosi."

Pada dasarnya promosi tidak hanya bisa didapatkan dengan [Celestial Promotion] saja, seperti yang dialami Lenneth atau Beluga. Masih ada beberapa cara untuk bisa mendapatkan Promosi, salah satunya yaitu Artefak Promotion seperti yang dilakukan oleh Florina. Tapi tidak mudah menemukan sebuah artefak seperti itu, hanya mereka yang terpilih oleh Artefak itu saja yang bisa menggunakannya.

Ketika mereka melihat sang Maiden tiba dengan dua orang yang menemaninya, segera Knight of Templar menunduk hormat seraya berkata serempak.

"Kami menunggu perinta Anda, Sword Maiden!"

Untuk sesaat dia tertegun akan bagaimana para Templar memperlakukannya, lalu dia bisa menguasai diri dan segera berkata.

"Aku terima semangat kalian, ayo kita habisi semua yang mencoba menghancurkan kota air!"

Serempak suara mereka meninggi ke udara dan membuat moral para petualang menjadi naik, lalu Naruto dan Sai menghindar untuk bergabung dengan Partynya.

Keduanya yang kini sudah bergabung dengan kelompok, anggotanya sedang menunggu perintah dari ketua partynya. Yang saat ini melihat Lenneth sedang mengatur strategi bagi pasukannya.

"Ketua! kita juga harus mengatur rencana, para ketua party yang lain juga sedang melakukan hal sama. Apa yang harus kita lakukan, Ketua?"

Mendengar interupsi Sai, sang ketua segera menatapnya, kemudian dia melihat wajah-wajah dari kelompok kecilnya. Mereka semua memiliki raut kecemasan, itu adalah hal wajar saat kau hendak pergi berperang, tidak peduli setegar apa dirimu saat menjalankan kewajiban sebagai anggota keprajuritan atau menjalankan Quest sebagai petualang. Medan perang adalah tempat untuk membuktikan semua pencapaianmu selama ini.

Sebuah bukti yang akan mengukur apa semua yang telah dilalui adalah hasil dari tekad dan kerja keras atau keberuntungan belaka. Segera Naruto membuat sebuah denah yang menggambarkan kota air, serta gerombolan Goblin yang akan datang.

Jari Naruto membuat sebuah garis melengkung, dari kota air yang berakhir pada samping pasukan Goblin. Para anggotanya menunggu penjelasan, alih-alih menjelaskan dia malah membuat lingkaran di ujung garis yang berada tepat pada pasukan Goblin.

"Pasukan besar akan menghadang mereka dari depan, saat mereka sibuk melakukan itu kita akan bergerak menuju samping pasukan musuh. Ini beresiko jadi aku akan menanyakan siapa yang akan tetap mengikutiku."

Sang Warrior yang mengerti maksud ketuanya untuk memecah belah pasukan Goblin, tapi kini dia tidak habis pikir ingin menyerang mereka dengan jumlah kecil seperti ini.

"Bukankah ini terlalu beresiko, maksudku itu bisa membuat mereka menyerbu kita dan tamat sudah nyawa kita."

"Adalah benar apa yang diucapkan oleh Warrior, jumlah kelompok kita terlalu sedikit untuk mengalihkan mereka."

Sang Monk juga menimpali.

"Apa kau berencana mengirim kita ke lubang kubur, Ketua!"

Seiring anggota kelompoknya membantah Sai tetap diam, karena ingin memahami apa tujuan dari pengalihan tersebut. Namun, dia penasaran dengan satu hal.

"Kenapa hanya kelompok kita yang malah memisahkan diri. Aku rasa seluruh ketua party petualang berusaha membentuk satu kubu kuat, untuk menahan mereka agar tidak menyentuh gerbang kota air?"

Mendapat pertanyaan dari anggotanya, Naruto segera menegaskan rencana miliknya.

"Penyergapan tidak baik dilakukan untuk pasukan besar, karena itu aku meminta kita yang akan maju."

"Huh!"

Para anggotanya terkejut saat Naruto menyampaikan itu namun tersirat kekhawatiran di wajahnya, lalu sang Sang Scout penasaran dengan apa yang dikhawatirkan oleh ketua party nya.

"Apa yang kau pikirkan, ketua?"

"Kita akan menyergap mereka, saat mereka sibuk menghadapi pasukan utama. Itu rencananya, sederhana bukan?"

Lalu Sai mulai memahami rencana ketua mereka.

"Jadi kita akan menyergap mereka saat mereka mulai melarikan diri, begitu?" ucap Sai.

Warior, Scout, Monk, Healer, serta Mage. Mengerjapkan mata sambil mulutnya terbuka, lalu saling melririk satu sama lain. Sebuah anggukan Naruto menyatakan kalau itu merupakan rencana yang sedang dibuatnya. Sai malah mengembuskan napas saat jawabannya benar

"Hah~ Rat Slayer, bisa tidak kau menjelaskan rencanamu dengan cara yang bisa dimengerti semuanya."

"Akan kucoba."

"Terserahlah, intinya apa kalian sudah mengerti dengan rencana yang dibuat ketua aneh kita!"

Semuanya tersenyum saat Sai meminta konfirmasi anggotanya, setelah mendengar apa yang telah disimpulkan olehnya. Sebab Rat Slayer tidak pandai menjelaskan sesuatu.

"Ahaha~ entah bagaimana aku memahami apa yang baru saja disampaikan olehmu, Wakil ketua!"

Keempat kawannya Sweatrop saat Mage mengucapkan itu, mereka serempak berkata di dalam hati

'Jadi dia hanya memahami apa yang disampaikan FukuTaichou saja.'

Segera setelah itu dia menaruh kembali peralatannya, lalu Naruto berlari sambil berkata.

"Kita duluan bergerak!"

"Wooooh!"

Rat Slayer berlari menuju gerbang kota air, melewati para ksatria dan petualang yang memandang kelompok party itu. Yang mau langsung menyerang pasukan musuh, yang akan tiba beberapa menit lagi.

"Hei berhenti, kalian tidak boleh gegabah!"

"Apa sih yang dipikirkan oleh ketua partynya itu?"

Beberapa ketua party mencoba menegur mereka agar tidak menyerang duluan, dari kejauhan Sairaorg menatap pasukan kecil yang ditegur oleh beberapa ketua party. Lalu matanya menangkap mantan wakilnya dan orang yang berhasil menahan serangan Raiser Phenex. Sudut bibirnya melengkung lalu memerintah.

"Ayo kita susul pasukan itu!"

"Eh Sairaorg-sama! Apa Anda serius?"

"Disana ada Sai dan Rat slayer yang menahan serangan Raiser Phenex, aku ingin melihat apa yang sedang dia dan partynya coba lakukan. Tindakannya berbeda dari ketua party lain, yang mengusulkan untuk bertahan di depan gerbang kota air."

Sebuah teguran sampai di telinga sairaorg

"Meski begitu, kita tidak boleh mengabaikan perintah. Ingatlah kalau saat ini kau adalah ketua divisi penyelidikan khusus dibawah perintah Lady Guinivere. Saat ini sang Lady memerintahkan semua yang ada untuk bertahan dari serangan para Goblin, bahkan menurutku ini langkah yang tepat sebab memiliki banyak peluang kita menang."

Tangan sairaorg mengepal, dia kesal sebab ingin tahu apa yang coba dilakukan oleh orang yang dipanggil Rat Slayer itu. Keberhasilan pemuda itu membuat Raiser melarikan diri memang keberuntungan belaka, tapi mampu membuat seseorang kehilangan mental hanya dari menatap mata.

"Kuso! Aku ingin sekali mengetahui kekuatannya! Apa dia berasal dari klan yang tercatat dalam Densetsu no Yusha, yaitu Hyuuga atau Uchiha." gumamnya.

Buku Legendaris itu memang mencatat hampir semua klan yang ada di dunia ini, dalam buku tersebut hanya ada tiga klan yang memiliki kemampuan berhubungan dengan mata. Kemampuan itu biasa disebut dengan Doujutsu, dua dari tiga klan tersebut begitu terkenal mereka adalah Uchiha dan Hyuuga.

Doujutsu dari Uchiha disebut dengan Sharingan, mereka mampu membut lawannya terjebak dalam dunia paralel yang mempengaruhi lima indera. Dunia itu disebut dengan Genjutsu. sedangkan doujutsu Hyuuga adalah Byakugan yang kemampuannya secara khusus, melihat potensi kekuatan seseorang juga titik lemah dari para musuh mereka.

Klan terakhir adalah Namikaze, tidak ada yang tahu pasti kekuatan seperti apa yang dimiliki Doujutsu klan tersebut, karena dalam buku legendaris itu hanya tercatat jika klan itu musnah tanpa diketahui sebabnya.

Setelahnya dia hanya bisa pasrah dan mengekori Kuisha, yang kini sedang menuju kumpulan orang dipimpin oleh Florina dan Sword maiden yang baru.

"Apapun yang terjadi kita akan menahan musuh di depan gerbang, aku minta para Petualang yang menguasai serangan jarak jauh dan penyembuh berada dibelakang untuk support. Lalu yang memiliki serangan jarak dekat berada di garis tengah, untuk membatu pasukan gabungan kerajaan dan order of Freya. Apa kalian paham!" seru Florina.

Serempak para ketua meninggikan suara atas komando itu, namun Kuisha mengangkat tangan sambil menginterupsi.

"Bolehkah aku memberi saran, Nona Florina!"

Sang Pegasus Knight itu menatap orang yang meminta persetujuannya, dia mengenal wanita yang meminta saran padanya karena pernah bertemu beberapa kali.

"Silakan, Kuisha-chan!"

Semburat pink samar muncul di pipi Kuisha, sebab sang Pegasus Knight memanggilnya dengan honorafik yang biasa dia gunakan ketika Kuisha menjalankan Quest pembasmian sekte jahat Cult of Damned. Dengan gugup Kuisha mencoba untuk tidak terpengaruh, dan menjelaskan rencana yang dia miliki.

"Aku rasa itu bisa kita lakukan, bagaimana menurutmu. Sword Maiden?" tanya Florina setelah mendengar rencana Kuisha.

Lenneth segera mengangguk saat Florina meminta pendapatnya, atas saran yang diajukan oleh Kuisha untuk menghadapi serbuan para Goblin.

"Aku setuju, bagaimanapun kita harus memenangkan pertarungan ini."

"Kalau Anda sudah setuju, berarti aku tinggal mengatur ulang posisi kita." ucap Florina

Florina kemudian menjelaskan ulang rencananya dengan sedikit perubahan dari rencana pertama, semuanya tampak lebih bersemangat saat mendengar rencana baru ini. Karena mereka meyakini memiliki peluang besar mengalahkan pasukan Goblin. Segera setelah itu Sword Maiden dan Pegasus Knight, mengangkat tinggi-tinggi pedangnya sambil berteriak

"Jangan pernah beri ampun pada musuh kita!"

"Hoooooh!"

Goblin Side

Sang Lord dan Dark Elf menyaksikan bagaimana pasukan yang mereka pimpin beserta mayat hidup berjalan berdampingan, taktik yang mereka gunakan adalah menyerbu dengan mayat-mayat yang sudah dibangkitkan untuk mengurangi stamina lawan. Kemudian saat para zombie itu tinggal sedikit, barulah pasukan utama Goblin dikerahkan.

"Tinggal beberapa saat lagi kita akan menyerbu kota itu, aku ingin sekali menikmati makanan dan menduduki tahtanya. Kemudian menikmati wanita-wanita muda yang ada disana, serta menghukum mereka yang tidak ingin tunduk padaku."

"Itu akan segera terlaksana, tapi sebelum itu kita juga harus sadar. Kalau ada para petualang dan juga pasukan order of Freya dan Templar Knight yang menjaga kota tersebut."

Dari mana sang Dark Elf mengetahuinya, itu karena dia memiliki kemampuan untuk melihat ingatan dari para mayat prajurit yang telah mereka bantai di desa yang menjadi persinggahan sebelum sampai ke kota air. Dalam salah satu ingatan mayat prajurit, dia mengetahui kalau ada pasukan khusus yang melindungi kota air.

"Cih, apa kita tidak bisa mengalahkan mereka!"

Goblin Lord tampak kesal saat dia sudah membayangkan yang enak-enak setelah berhasil menaklukan kota air, harus terhalang karena ada pasukan khusus yang menjaga kota tersebut.

"Kita bisa mengalahkan mereka!"

"Bagaimana caranya?"

"Kukuku dengan ini!"

Sambil tertawa sarkastik sang Dark Elf mengeluarkan sebuah Reliks yang melambangkan kegelapan, bahkan sang Goblin Lord melebarkan mata ketika tahu kalau penasihat pribadinya itu memiliki reliks kegelapan seperti yang ditunjukkannya.

"Bagaimana bisa, kau memiliki Dark Ma'arock Reliks!"

"Kukuku atas tumbal yang telah kupersembahkan berkat bantuanmu, Dark God dengan kemurahan hatinya memberikan hadiah seperti ini. Dengan Reliks ini akan mudah bagi kita, untuk menaklukan kota yang termasuk dalam The Four Holy City dalam kerajaan Rosenheim! Kita akan mengubur mereka dengan kekuatan kegelapan."

And Cut.

Semoga Chapter ini gak bosenin dan kalian bisa menikmatinya, salam hangat. :')