Disclaimer : Eiichiro Oda Ichiei Ishibumi.
Warning :Non Canon, typo dan lain-lain.
Supernova Lain.
Beberapa orang sedang berkumpul di sebuah ruangan. Hanya ada tiga orang berada di ruangan itu, ruang yang cukup kecil namun sedikit nyaman dengan adanya cahaya lampu dan makanan di atas meja. Di ruangan ini cocok untuk berbicara tentang hal penting tanpa di dengar oleh orang lain.
"Jadi begitu... Sangat mengagetkan mengetahui kalian berasal dari dimensi lain," ucap pria tua yang sedang menghisap pipa rokok.
"Hey itu tidak terlalu kaget mengetahui dunia mengalami kejadian aneh. Dari dewa, malaikat, iblis atau makhluk lainnya. Itu sudah standar hal-hal aneh dan gila," ucap pria berambut hijau bernama Zoro.
"Fufufu maaf. Ini tetap saja sangat mengagetkan, apalagi kalian memiliki kekuatan aneh tapi kuat." Wukong memerhatikan mereka berdua.
"Tapi dunia kalian juga cukup hebat. Ada banyak sekali makhluk aneh dan kuat-kuat. Bahkan baru kali ini di dunia ini aku mengalami pertarungan sengit melawan pria bernama Co Co itu," kata Luffy.
"Namanya Cao Cao," jelas Zoro.
Wukong menghembuskan asap ke langit-langit. Sebenarnya ruangan ini tidak cocok sebagai tempat merokok namun pak tua itu tidak memperdulikannya, sungguh keras kepala. Dia memang di kenal sebagai pembuat masalah, sebagai Son Wukong.
"Jadi kalian melawan seseorang yang kuat di dunia kalian? Sungguh aku tidak bisa membayangkan kalau ada makhluk yang kalian ceritakan. Seseorang yang memiliki kekuatan naga dan kulitnya sangat sulit untuk di tembus, aku semakin takut makhluk yang kalian katakan ikut ke dunia ini bersama kalian." Wukong walaupun di katakan seseorang yang legendaris tapi dia sama tidak meremehkan seseorang ataupun sesuatu.
Luffy dan Zoro hanya terdiam memerhatikan pria tua itu.
"Zoro, aku penasaran bagaimana kabar dari si rambut merah acak dan si pria bertopeng saat kita bersama melawan Kaido?" Luffy bertanya kepada anggota pertamanya.
"Oh maksudmu Kidd dan Killer?" Zoro mengingat dan penasaran juga dengan nasib kedua orang itu. "Entahlah, yang pasti mereka jelas ikut bersama kita saat melawan Kaido saat itu, tapi aku yakin mereka baik-baik saja."
Luffy mengangguk mengerti. Pertarungan mereka melawan Kaido memang begitu meriah tanpa henti.
"Teman kalian?" Wukong bertanya.
"Lebih ke aliansi. Kami kebetulan bertemu saat di wilayah musuh dan memutuskan untuk bekerja sama untuk melawan Kaido." Zoro menjelaskan.
"Oh begitu."
Wukong kembali menghembuskan asap rokoknya ke atas langit. Kepalanya sudah terlalu banyak memikirkan semua ini, lagian itu tidak cocok bagi dirinya yang hanya ingin mencari kesenangan.
"Terima kasih sudah menceritakan semua ini, Luffy-san, Zoro-san." Wukong tersenyum menatap mereka semua.
"Shishishi tidak masalah."
"Senang kau sudah mengerti,"
Kedua Supernova itu berkata.
"Baiklah, saat kita tidur. Ini sudah larut malam."
Luffy dan Zoro mengangguk mengerti.
Mereka bertiga keluar dari ruangan itu setelah beberapa puluh menit berbicara mengenai Luffy, Zoro dan juga Law. Wukong menyimpan semua informasi ini dan rampak tak berniat membocorkannya kepada siapa pun, menurutnya informasi antar dimensi ini di simpan dulu hingga berbicara kepada para pemimpin Fraksi.
Saat di luar ternyata ada Law yang terlihat bersandar di dinding lorong. Dia memegang pedangnya di tangan kanam. Sepertinya dia sudah menunggu dari tadi.
"Oh Torao,"
Luffy dan Zoro senang mengetahui ternyata Law masih selamat setelah bertarung melawan Kaido dan terjebak ke dimensi ini. Sungguh keajaiban mereka bisa bersama lagi di dunia lain.
"Sudah selesai?" Law menatap mereka bertiga.
"Ya. Sekarang aku sudah mengerti situasinya. Aku berharap kalian bisa menemukan teman dan aliansi kalian segera, sangat berbahaya berkeliaran di dunia ini yang mengalami peperangan di mana pun." Wukong berharap.
"Dunia ini tidak ada bedanya dengan dunia kami. Ketidakadilan, rasis, perselisihan, dan keegoisan masih terasa walaupun ada di dunia lain. Jadi tidak usah khawatir, mereka pasti akan baik-baik saja."
Wukong tertawa kecil mendengar perkataan dari dokter bedah itu. Mereka benar-benar percaya diri sekali, seolah-olah pernah mengalami masalah yang seperti ini.
"Yang lain sedang menunggu di ruang tamu," kata Law sambil menunjuk di belakangnya.
"Mereka belum tidur? Padahal mereka sudah bertarung dengan sengitnya. Apakah mereka tidak kelelahan?" Luffy bertanya heran.
"Mereka itu bangsa yang disebut iblis dan Yokai, berbeda dengan kita manusia." Zoro mencoba memberitahu Luffy. Padahal mereka sudah bersama cukup lama namun Luffy masih berpikir Rias dan yang lainnya manusia.
"Hahaha sungguh aneh. Kalian manusia tapi memiliki stamina di atas rata-rata iblis." Wukong tertawa.
"Mungkin ada perbedaan mendasar dari kami dan manusia di dunia ini." Zoro menduga-duga.
"Sudah, ayo," aja Law.
Mereka semua berangkat bertemu yang lainnya. Mereka tentu penasaran dengan apa yang terjadi setelah mengalami pertarungan sengit.
Setelah sampai, disana terlihat banyak orang menunggu mereka berempat. Para Peerage Rias dan Sona, para Succubus, Yokai dan Azazel dan Serafall. Ternyata ada Yasaka juga walaupun dia seharusnya kelelahan setelah mengeluarkan energinya untuk bertransformasi. Tapi dia terlihat masih kelihatan sehat dan tidak terlihat kelelahan sama sekali. Ada Sanji yang sedang berbicara dengan para wanita dengan senangnya.
Mereka semua melihat Wukong dan yang lainnya.
Si gadis rubah kecil yang tidak lain Kunou langsung berlari menuju Law. Dia memeluk pria dewasa itu dengan cukup erat membuat Law sendiri merasa sempit dan malu di lihat banyak orang.
"Law nii-sama! Aku senang kau sudah kembali!" Kunou begitu senang.
Ini pemandangan seperti seorang adik bertemu dengan kakaknya setelah cukup lama tidak bertemu. Di belakang Luffy tertawa kegirangan dan Zoro tersenyum jahil melihat Law. Ini menambah malu Law yang sebagai bajak laut.
"S-sudahlah. Aku sudah kembali jadi jangan begitu dramatis," kata Law malu-malu.
"Mooo~ selalu saja dingin. Padahal aku merindukanmu," kata Kunou sambil mulutnya kembung karena kesal.
Sanji yang melihat ini merasakan hatinya terbakar. Luffy memiliki putri imut, Zoro dengan putri Oden dan memiliki hubungan dengan Xenovia, dan sekarang dia melihat Law di peluk gadis kecil yang imut dengan lembutnya. Ini sangat tidak adil menurutnya, dia langsung menerjang Law.
"Torao!" Sanji memegang kerah bajunya si dokter bedah itu. Dia mengeluarkan air mata. "Kau sialan! Kenapa kalian semua mendapatkan putri-putri cantik!" Sanji marah, benar-benar marah sekali.
Kunou memerhatikan mereka berdua sambil tertawa imut, melihat mereka berdua begitu imut.
Law memalingkan wajah ke samping malu-malu dengan masih ada noda merah di pipinya. Dia tidak memperdulikan amarah Sanji tapi lebih mementingkan malunya.
Sang ratu Kyoto berdiri dan menghadap ke arah peerage iblis, Azazel dan juga Serafall. Dia menunduk dengan begitu hormat.
"Aku sangat berterima kasih setelah melindungi Kyoto dan juga putriku. Aku tidak tahu harus membalas budi bagaimana." wanita dewasa itu begitu tulus berterima kasih kepada orang-orang disitu.
Mereka semua tersenyum melihat sang ratu Kyoto menunduk hormat. Sungguh memimpin yang rendah hati, tidak segan menunduk untuk berterima kasih. Yasaka tidak di kenal hanya kecantikannya saja. Kebijaksanaan, ketegasan, dan rasa peduli terhadap masyarakatnya lah yang membuat dia sebagai ratu yang hebat.
"Tidak masalah. Kami semua senang membantu," sang kaisar naga merah berkata dengan ramah.
Yasaka tersenyum kepada Issei. Dia lalu menghadap ke arah Law, Zoro, Luffy dan Sanji. Wanita rubah itu berjalan mendekati mereka bertiga.
"Aku senang kau sudah kembali, Law-san," kata Yasaka dengan senyuman lembut.
Law hanya terdiam malu. Dari tadi rasa malu tidak pernah hilang sehingga wajahnya terus berwarna merah. Ini benar-benar sangat memalukan baginya.
Yasaka melihat Luffy, Sanji dan Zoro. "Jadi kalian adalah teman-temannya Law-san. Aku sangat berterima kasih sudah membantu negara dan putriku, dan juga merasa terhormat bisa bertemu dengan kalian." Yasaka menunduk ke arah Luffy dan Zoro.
"Shishishi sama-sama."
"Tidak perlu terlalu formal."
Kedua bajak laut itu berkata dengan perkataan berbeda namun mereka senang membantu si ibu rubah itu.
Sanji langsung memegang tangan Yasaka dan menciumnya. "Tidak masalah madam. Aku bahkan akan menolongmu walaupun aku harus melawan para dewa~." mata Sanji berbentuk hati. Perasaannya begitu senang mencium tangan wanita rubah cantik itu.
Yasaka tidak merasa marah malah merasa senang dengan sifat Sanji itu. "Ara ara fufufu~," tawanya.
Kunou menatap Lulu yang sedang duduk di atas meja. Dia memakan semua jenis makanan di atas meja tidak peduli makanan apa itu. Orang-orang tetap akan melihat kesan imut dari dirinya gadis kecil itu walaupun mulutnya dipenuhi makanan. Si gadis rubah terbengong tidak percaya gadis Succubus itu mengabiskan setengah makanan di atas meja.
"Ara ara Lulu-chan bersemangat sekali," kata Serafall.
"Tidak heran. Ayahnya memiliki semangat di atas rata-rata, jadi kemungkinan turun ke putrinya, hahaha." Azazel tertawa menikmati pesta makan itu.
Levanda cemberut merasakan acara makannya ribut sekali, Soniy hanya tertawa kecil merasa menikmati ini.
Acara makan pun di mulai setelah Lulu hampir menghabiskan hidangan yang ada. Untungnya para maid di situ kembali sambil membawa makanan tambahan. Bisa di bilang meja mereka begitu lebar bahkan cukup untuk tiga puluh orang untuk makan disitu. Ruangan menjadi meriah saat orang-orang berbicara sambil menikmati hidangan.
Lulu berbicara bersama Kunou, Luffy tampak tak kalah dengan putrinya. Zoro dengan santainya memakan makanannya dan di sebelah kirinya ada Xenovia yang duduk begitu dekatnya, terkadang membuat Zoro kesal saat Xenovia mengganggunya di tambah Serafall di sebelah kanannya. Sanji membantu para maid dengan menyediakan makan dan minuman kepada para wanita. Law duduk dengan santai dengan ada onigiri di tangan kanannya, dia mengunyah secara perlahan makanannya sambil memantau semua orang, dan di dekatnya ada Yasaka. Issei bersama peerage buchonya dan Sona. Mereka semua bersenang-senang
"Hmmm dimana Kiba?" Luffy penasaran tidak melihat ada si pendekar pedang Rias itu.
"Dia sedang mengalami tahap penyembuhan. Kau lupa kalau dia mengalami luka paling parah di antara kita?" Zoro menjawab pertanyaan kaptennya.
Luffy mengangguk mengerti, dia berharap Kiba bisa sembuh dengan cepat. Si kapten lalu melihat Law.
"Jadi kau sudah mengalami petualangan seru ya, Torao?" Luffy bertanya.
Law menatap Luffy. Wajahnya sama sekali tidak menunjukkan senang yang malah terlihat kesal.
"Ya, bersama dengan masalah yang aku lalui untuk mencari kalian. Di tambah dunia ini juga luas sehingga butuh berbulan-bulan untuk menemukan informasi tentang kalian," jawab Torao sambil memakan onigiri nya.
"Shishishi kau memang bisa di handalkan," puji Luffy dengan cengiran yang besar.
Law malah tambah kesal mendengarnya.
"Dengar ya, bahkan dari kita bertarung melawan Kaido dan Big Mom, akulah yang kalian sering handalkan hanya karena buah iblis banyak kegunaannya. Kalian sering menyuruhku seperti aku anak buah kalian saja." Law benar-benar jengkel dengan nada centang silang di dahinya.
Luffy hanya tertawa terbahak-bahak sedangkan Zoro tersenyum saja. Mereka pura-pura tidak mendengarkan perkataan Law tadi.
Yasaka di sebelah Law hanya bisa mendengarkan mereka. Dia tidak mengenal orang-orang yang di ceritakan oleh mereka bertiga. Kaido? Big mom? Ini membuat dirinya benar-benar penasaran tapi dia tidak mau mengganggu pembicaraan mereka. Apalagi mereka bertemu setelah berpisah cukup lama.
"Oy apakah kita tidak mencari yang lainnya? Kru ku, kru mu dan juga Kidd dan Killer. Aku merasa mereka ikut terdampar di dunia ini." Luffy mulai bicara serius.
Law mengunyah onigiri di mulutnya dan menelannya. Dia juga kepikiran dengan itu. Kemana krunya? Kemana para samurai? Apakah Kaido dan Big Mom ikut ke dunia ini? Kalau itu benar maka itu bukan pertanda baik untuk mereka dan dunia ini. Dunia ini sudah memiliki masalah sendiri dan sekarang di tambah dengan masalah dunia lain, bukankah ini tidak baik?
Si dokter bedah kembali melihat Luffy.
"Jujur aku tidak tahu apa yang harus kita lakukan. Menemukan kalian secara kebetulan sudah menjadi keajaiban dan sekarang kita harus mencari keberadaan mereka yang kita tidak tahu sedikitpun informasi mereka berada, itu sudah mustahil. Aku berkata secara posisi kita dan logika," kata Law.
Luffy mengerti walaupun otaknya ber IQ pendek, Zoro tentu saja mengerti dengan Law. Ini seperti mencari jarum di tumpukan jerami, apalagi tidak ada penunjuk apa pun tentang mereka semua.
"Hmmm kalau soal itu aku tahu..."
Tiba-tiba saja Azazel bergabung dengan pembicaraan mereka bertiga.
Ketiga Supernova melihat jenderal malaikat jatuh itu. Mereka tidak tahu kalau pembicaraan mereka di dengan olehnya yang cukup jauh duduknya dari mereka bertiga.
"Hmm? Kau punya rencana, paman Azel?" tanya Luffy.
"Bisa di bilang begitu. Sepertinya si pemimpin malaikat Heaven bisa membantu kalian," kata Azazel.
"Maksudmu malaikat dari langit?" Zoro tertarik.
"Ya, mereka bisa mengetahui seluk beluk di bumi walaupun tidak seratus persen terungkap. Tapi kemungkinan besar kalian pasti menemukan informasi anggota kalian yang lain walaupun sekecil pasir informasi yang kalian dapatkan." Azazel tentu mengetahui hal ini karena dia dulu berada di Heaven.
Ketiga Supernova mengerti dengan Azazel, termasuk Luffy juga walaupun otaknya lambat. Bisa di bilang merekalah yang paling tahu tentang dunia dari bangsa lain di dunia ini.
"Aku bisa meminta kepadanya," Azazel tampak benar-benar berniat membantu mereka.
"Terima kasih paman Azel, aku sangat menghargainya." Luffy tentu berterima kasih.
Si malaikat jatuh tersenyum, merasa cukup membantu mengatasi masalah mereka. Walaupun ini bukanlah kewajibannya yang tidak menahu dengan masalah dunia mereka, tapi dia senang membantu mereka.
Dan acara makan pun di lanjutkan.
-esok(skip time).
Semua orang sudah ada di terminal kereta api. Sudah saatnya Issei dan yang lainnya kembali ke Kouh setelah beberapa hari disini.
Yasaka dan Kunou tentu memberi salam penghormatan terakhir. Di sebelahnya ada Law yang sepertinya tidak ikut dengan ketiga bajak laut lainnya.
"Kau tidak ikut?" Luffy bertanya.
"Ya, untuk beberapa saat aku akan tinggal disini, karena aku sudah bertugas melindungi Kyoto sesuai perjanjianku dengan si ratu," kata Law sambil melihat Yasaka di sampingnya.
Si ratu melihat Law dengan heran, sepertinya ada yang salah dengan perkataan Law tadi.
"Aku tidak memaksamu tinggal disini. Kalau kau mau ikut dengan mereka-,"
"Aku sudah memutuskan!" Law memotong perkataan si rubah betina.
Yasaka terkejut sementara namun kemudian tersenyum. Dia mengerti dengan maksud si dokter bedah.
"Sayang sekali. Padahal kita bisa berpetualang bersama, tapi ya sudahlah. Kalau itu kemauanmu ." Luffy tentu tidak memaksa kehendak Law itu.
Di sisi lain Sanji geregetan dengan Law yang tinggal bersama gadis rubah dewasa yang seksi dan gadis rubah kecil yang imut sudah membuat Sanji iri. Begitu iri hingga membuatnya harus memukul-mukul tanah dan menangis. Sungguh kasihan sekali si koki bajak laut topi jerami itu.
Zoro melihatnya malah menikmati pemandangan ini. Sudah sebagai hiburannya sendiri melihat Sanji frustasi seperti itu.
"Aku sekali lagi mengucapkan terima kasih," Yasaka menunduk lagi.
"Sudah, jangan berlebihan." Zoro malah kesal dengan sifat Yasaka. Lama-lama sifat rendah hatinya itu mengganggunya.
"Kau lihat, aku juga kesal melihatnya selalu seperti itu. Dia tidak pernah berhenti mengucapkan terima kasih," sambung Law kelihatan ikutan kesal.
Yasaka tersenyum dan tertawa kecil melihat mereka berdua kesal. Dia merasa senang mengganggu orang seperti Law dan Zoro yang mudah kesal.
Kereta pun segera berangkat. Mereka semua masuk kedalam kereta sebelum beberapa puluh detik lagi akan pergi meninggalkan Kyoto.
Lulu berlari kecil mendekati Kunou. Dia langsung memberikan sesuatu ke tangan Kunou membuat di pemilik tangan kaget. Si rubah kecil melihat Lulu memberikan sebuah gelang, dengan hiasan lonceng kecil membuat gelang itu mengeluarkan suara kecil. Kunou benar-benar kaget Lulu memberikan hadiah kepadanya, padahal mereka baru ini kenal satu sama lain.
"Kau memberikan gelang ini?"
"Ya, kau sudah menjadi temanku jadi aku memberikanmu hadiah sebagai tanda pertemanan kita. Papa yang mengajariku," kata Lulu dengan bangga.
Eveline melihat Luffy. "Kau memang baik, sayang~," pujinya dengan romantis.
"Aku hanya mengajarinya sesuatu yang baik." Luffy menggaruk belakang kepalanya. Dia berpikir ini sudah pengetahuan umum jika teman memberikan hadiah ke temannya.
"Fufufu~ dulu Lulu tidak tahu cara berteman dengan orang lain, bahkan pernah sampai menakuti anak-anak seumurannya dengan sihirnya sampai membakar sekolah dengan tidak sengaja." Eveline tertawa kecil sambil menjelaskan itu, seolah-olah bukan masalah besar.
Ketiga wanita malaikat jatuh dan para Succubus tercengang mendengarnya. Mereka terdiam menatap horor Lulu mengetahui dia pernah membakar sekolah anak-anak. Ini tidak normal.
Pintu kereta pun tertutup. Kereta pun segera meninggalkan Kyoto. Para penumpang melambaikan tangannya mengucapkan selamat jumpa. Termasuk Luffy kepada Law dan Sanji yang masih kesal kepada Law tampak acuh dengan kesalnya, membuat Law terbengong melihatnya. Kereta pun berangkat dan meninggalkan Kyoto setelah kejadian heboh di tempat ini.
"Teman-teman anda baik-baik, Law-san." Yasaka berkata dengan jujur.
"Mereka bukan temanku. Hanya aliansi sementara," jawab Law agak dingin.
"Fufufu~" Yasaka tertawa. Dia mengerti dengan Law yang sering malu-malu.
"Law nii-sama, kenapa kau tidak ikut dengan mereka?" Kunou merasa penasaran.
"Aku punya alasan, di tambah bukankah kau akan kesepian jika aku pergi. Bahkan aku dengar kau menangis saat aku pergi beberapa hari."
Wajah Kunou langsung berwarna merah. Dia begitu malu Law mengetahui di pernah menangis hanya karena Law pergi beberapa hari. Dia langsung melihat ibunya dengan kali ini bercampur marah.
"Pasti ibunda memberitahu Law nii-sama kan?! Ayo mengaku!" Kunou begitu marah namun malah membuatnya tambah imut.
Yasaka tertawa melihat putrinya dan kali ini Law tersenyum melihat rubah kecil itu marah-marah.
-Kouh (skiptime).
Rias menatap ketiga peerage nya yang sudah berlibur di Kyoto walaupun tidak bisa di bilang sedang berlibur. Di wajahnya dia terlihat senang mereka bertiga sudah kembali dengan selamat setelah melawan musuh yang sangat berbahaya, bahkan di kenal sebagai teroris internasional.
"Syukurlah kalian selamat. Aku sangat khawatir jika terjadi sesuatu kepada kalian," ucap Rias dengan kebahagiaan.
"Terima kasih bucho." Issei begitu senang [King] nya menghawatirkan dirinya. Siapa yang tidak senang diri kalian di khawatirkan oleh wanita cantik seperti Rias.
"Kiba apakah tanganmu sudah sembuh?" Rias khawatir dengan [Knight] nya.
"Aku tidak apa-apa bucho. Aku sudah masuk tahap penyembuhan ringan," jawab Kiba.
"Kau tidak perlu memaksa dirimu untuk bersekolah, sebaiknya kau beristirahat dulu,"
"Aku tidak apa-apa bucho, percayalah."
Kiba begitu bersikeras hingga akhirnya Rias mengalah. Akeno membawa teh seperti biasa kepada mereka semua, membuat suasana begitu cair dalam berkomunikasi. Rias kembali duduk di kursinya seperti biasa sambil memikirkan sesuatu.
Issei bisa melihat bucho nya sedang memikirkan masalah terlihat dari wajahnya.
"Ini bisa menjadi masalah untuk pertandingan Rating Game jika Kiba masih belum sembuh dari luka-lukanya. Apalagi lawan kita berikutnya bukanlah lawan biasa." Rias merasa khawatir.
"Sairaorg... " Issei mengucapkan nama lawan mereka berikutnya.
"Issei, aku mau kau berlatih lagi. Kau sebagai kartu andalan kita di pertarungan nanti, jadi aku berharap kepadamu," kata Rias.
"Tenang saja bucho, aku tidak akan kalah. Aku akan membuatmu menang di Rating Game nanti," Issei seperti biasa masih bersemangat.
"Bagus, berambisi itu baik tapi jangan menjadi naif. Kau juga tahu kalau lawan kita bukanlah lawan biasa di tambah sudah di kenal di seluruh Underworld. Tapi kita juga harus mencontoh semangat Issei yang sebagai pendorong semangat kita," puji Rias.
Semua peerage Rias yang lain mengangguk mengerti, wajah mereka di penuhi semangat juga. Rias tersenyum melihat mereka juga tidak kalah dengan Issei. Si gadis crimson itu menyadari tidak melihat ada Gasper di ruangan ini, membuatnya bertanya-tanya kemana anggotanya yang paling muda itu.
"Kemana Gasper?"
"Oh dia... kulihat dia sedang bersama Luffy-kun dan Zoro-kun di lapangan sekolah. Sepertinya mereka akan melatihnya lagi," jawab Akeno.
Rias memegang jidatnya. Dan lagi mereka melatih anggotanya tanpa sepengetahuannya. Seharusnya mereka bertanya dulu namun sepertinya mereka tidak pernah meminta izin kepada siapa pun saat melakukan apa yang mereka mau. Contohnya saat pergi dari sekolah dengan santainya membuat para guru pusing. Di tambah latihan mereka tidak manusiawi, Gasper di suruh lari keliling lapangan sepuluh kali, push beberapa puluh kali, mengangkat barang-barang berat yang minimal beratnya seberat baja berlapis tiga. Sungguh mengerikan latihan mereka.
Namun bisa di bilang latihan mereka membuahkan hasil yang membuat Gasper semakin kuat, cepat dan berstamina tinggi. Tapi tetap saja dia merasa khawatir.
"Tidak apa-apa bucho. Mereka pasti bisa melatih Gasper-kun dengan baik. Percayakan saja kepada mereka." Akeno mencoba meyakinkan [King] nya.
"Kau selalu seperti itu, Akeno." Rias masih memegang jidatnya.
-di lapangan.
Seorang bocah laki-laki berpenampilan wanita terlihat sedang berlari di tengah lapangan. Dia kelihatan kelelahan dengan nafasnya yang berat dan tubuhnya yang bercucuran keringat. Namun dia masih terlihat bersemangat dengan matanya memancarkan api ambisi. Dia adalah Gasper yang sedang melakukan latihannya.
Di samping lapangan tentu ada Luffy dan Zoro memerhatikannya dari jauh. Walaupun jauh mereka begitu serius memantau bocah setengah vampir itu melakukan latihannya. Hampir semua murid lain memerhatikan mereka termasuk yang masih dalam jam pelajarannya di dalam kelas, bahkan guru juga tertarik.
Para murid dan guru merasakan ngeri entah kenapa melihat Gasper yang tak henti-henti berlari, hingga membuat mandi keringat seperti itu. Ada yang kagum, menelan ludah mereka karena tertegun dan merasa ngeri dengan latihan kedua bajak laut itu.
Gasper pun berhenti dari larinya. Dia melihat ke arah Luffy dan Zoro lalu melambaikan tangannya.
"Luffy-senpai! Zoro-senpai! Aku berhasil mengitari lapangan lima puluh kali!"
"Bagus!" Luffy bersorak.
"Tidak buruk!" Zoro ikutan memuji.
"Dia berhasil!?"
Seluruh murid berseru secara bersamaan melihat bocah setengah vampir itu berhasil berlari mengelilingi lapangan lima puluh kali. Tidak ada satu pun para murid yang berhasil memecahkan rekor itu.
"Ini gila!"
"Benar!"
"Tidak manusiawi, menyuruh bocah kelas satu berlari lima puluh kali mengelilingi lapangan!"
"Benar!"
Beberapa murid berbisik keras satu sama lain. Tidak terima dengan latihan yang terlalu kejam ini.
Zoro berbalik dan menatap para murid yang berbisik tadi. Mereka semua langsung berbalik tidak sanggup menatap tatapan Zoro yang tajam. Tatapannya berasa langsung menusuk ke dalam jiwa hingga memberikan kesan teror, tidak ada yang berani menatap balik Roronoa Zoro.
"Berisik sekali," keluh Zoro.
"Shishishi biarkan saja. Tugas kita hanya melatih Gasper." Luffy seperti biasa bersifat on going.
Gasper berlari menuju mereka berdua dan langsung menerima botol air mineral dari Luffy. "Terima kasih Luffy-senpai." Gasper langsung meminum air itu.
"Kerja bagus, kau sudah semakin berkembang. Latihan hari ini sudah cukup. Besok kita lanjutkan lagi," kata Luffy.
"Baik pak!" respon Gasper.
"Sebaiknya kau kembali ke si Rias dan yang lainnya. Mereka pasti sedang mencarimu," perintah Zoro.
"Baik Zoro-senpai." Gasper menunduk hormat kepada mereka berdua dan kemudian berlari pergi.
Luffy dan Zoro menyadari kalau para murid kembali ke kegiatan mereka masing-masing, seolah-olah tidak pernah ada yang terjadi.
"Mereka semua aneh." Luffy menggaruk belakang kepalanya.
"Justru kita yang di anggap aneh oleh mereka. Lagian menyuruh Gasper untuk berlari mengelilingi lapangan lima puluh kali sepertinya berlebihan bagi orang di dunia ini. Jadi bisa di pastikan fisik mereka berbeda dengan manusia di dunia kita." Zoro memerhatikan para murid dari jauh satu persatu.
"Ngomong-ngomong tentang manusia, aku bertanya-tanya kenapa mereka tidak bisa menggunakan Haki?" tanya Luffy.
"Sudah di jelaskan oleh Law. Manusia dunia ini dan dunia kita berbeda. Kemungkinan berbeda spesies walaupun kita berfisik sama," jawab Zoro.
"Hmmm kau benar namun ada yang masih mengganjal pikiranku,"
"Apa itu?"
"Kenapa Gasper bisa menggunakan [Haki]?"
Mereka berdua terdiam beberapa menit setelah Luffy menanyakan itu. Zoro merasakan pertanyaan Luffy memang ada benarnya. Kenapa Gasper bisa menggunakan [Haki]? Bukankah manusia di dunia tidak bisa menggunakan [Haki]? Gasper setengah vampir dan manusia tapi manusia jenis apa? Apakah ibu Gasper berasal dari dunia lain? Zoro benar-benar terpancing otaknya setelah mendengar perkataan Luffy. Bagaimana dia tidak sadar dari dulu.
"Kau benar, ada yang salah dengan bocah itu." Zoro pun berkata setelah terdiam beberapa menit.
"Mungkin kita bisa menanyakannya kepada Rias," ungkap Luffy.
"Aku yakin dia juga tidak tahu. Kenapa dia tidak memberitahu kita kalau Gasper bisa menggunakan [Haki]?"
"Mungkin dia tidak tahu. Rias bukankah baru tahu [Haki] saat kita muncul di dunia ini? Jadi kupikir dia tidak tahu. Dan hanya pengguna [Haki] saja kan yang bisa merasakan [Haki] milik orang lain. Sebab itulah kita bisa merasakan Gasper memiliki energi seperti kita." Luffy terlihat menjelaskan seolah-olah dia sudah menjadi orang yang cerdas. Luffy memang idiot tapu bukan orang yang bodoh sekali.
Zoro memikirkan perkataan Luffy. Ini benar-benar aneh mengetahui kalau perkataan Luffy benar. Mungkin Rias memang tidak tahu tapi apakah seluruh makhluk di dunia ini tidak mengetahui [Haki]? Kalau [Devil Fruit] memang masih bisa di bilang wajar, bahkan di dunia masih ada yang menanggap [Devil Fruit] itu mitos.
"Hey kelas sudah mau di mulai. Ayo kita kembali," perintah si kapten.
Zoro tentu mengangguk, tidak bisa menolak perintah kaptennya.
-di tempat yang luas di penuhi bunga berwarna berbeda.
Cao Cao merasakan kesakitan di mata sebelah kanannya. Darah terus bercucuran keluar tanpa henti membuat Georg yang merangkulnya semakin panik. Dia mendudukkan Cao Cao di bunga-bunga dengan lembut tidak mau matanya semakin terasa sakit.
Mereka tidak menyangka bisa menerima kekalahan seperti ini di tambah bos mereka mengalami luka cukup parah. Si bocah topi jerami dan pendekar tiga pedang saat itu bisa membalikkan keadaan mereka yang tadinya kemenangan semakin dekat malah bisa kalah telak, di tambah kaisar naga merah juga di sana. Mereka tidak bisa di remehkan dan kelompok ini menerima akibatnya.
Jeanne melihat kesana kemari seperti sedang mencari sesuatu. "dokter-san! Apakah kau disana?!"
Wanita memiliki roh suci itu memanggil seseorang dari jauh. Sepertinya orang yang bisa membantu mereka saat ini.
Tiba-tiba sesuatu berlari membuat bunga-bunga bergeser kesana kemari. Dari ukurannya, orang itu begitu kecil sehingga tidak terlihat karena tertimbun bunga-bunga. Hingga akhirnya dia menunjukkan dirinya di depan Cao Cao dan kelompoknya.
Orang itu bukan manusia, dia seperti rusa namun bisa berdiri tegak, memiliki tanduk, berbulu, memiliki kuku rusa, memakai topi merah dan biru dengan tanda silang di tengahnya, memakai pakai seperti manusia dan membawa ransel di punggungnya. Dia panik saat melihat Cao Cao yang terluka di bagian mata kanannya.
"Hey apakah kau tidak apa-apa?!" makhluk itu mendekati Cao Cao dan mengeluarkan perban dari ranselnya.
Dia memberikan cairan di mata pahlawan itu seperti obat bius, lalu memberikan obat-obatan seperti dedaunan dan akhirnya di perban. Ternyata usahanya berhasil membuat darah yang keluar berhenti seketika, membuat dirinya lega.
"Selesai, entah kenapa kau bisa terluka seperti ini. Apakah kau habis bertarung?"
"Ya begitulah dokter-san. Kelompok kami pasti menemukan musuh sebagai anggota teroris," jawab Cao Cao yang kemudian mencoba duduk santai.
"Terima kasih Chopper-kun," ucap Jeanne.
Makhluk bernama Chopper itu terlihat senang saat di puji. Bahkan dia seperti berdansa kesana kemari membuatnya terlihat imut, bahkan Jeanne tidak bisa menahan rasa gemesnya terhadapnya.
"Tanuki sepertimu memang berguna," ucap Georg.
"Hey aku rusa bukan tanuki!" protes Chopper.
Mereka semua tertawa termasuk Heracle dan Siegfried.
"Tapi Cao Cao. Musuh kita semakin lama semakin berbahaya saja, aku tidak bisa membayangkan ada orang yang memiliki seperti itu." Siegfried kembali membicarakan pertarungan mereka.
"Aku mengerti. Tapi tenang saja, rencana kita masih bisa berjalan dengan lancar. Kita tidak hanya memiliki satu rencana dan lagian kita mendapatkan lawan baru." Cao Cao tersenyum walaupun mata kanannya masih terasa sakit.
Mereka semua menghela nafas melihat sifat arogan pemimpin mereka itu.
"Kalau begitu aku kembali membuat ramuan obat lagi, jika lukanya semakin parah kalian panggil saja aku." Chopper berlari kembali ke tempatnya semula, meninggalkan mereka semua.
Georg melihat Cao Cao yang masih santai.
"Dan lagi saat kita kembali. Aku menemukan informasi menarik. Hades sang dewa Underword di serang oleh dua orang asing."
Mereka semua kaget termasuk Cao Cao yang tadinya santai. Informasi Georg berhasil membuat si pria arogan itu tertarik.
"Oh... bisa jelaskan lebih banyak lagi, Georg... " pinta Cao Cao.
"Dua orang ini berhasil membuat Underworld Yunani berantakan, membuat Hades sebagai dewa di sana kesulitan mengatasi mereka. Tapi Hades bisa menahan dua orang dan memukul mundur mereka dan membuat mereka kabur. Tapi sepertinya ini menciptakan kerusakan parah bagi mitologi Yunani sehingga mereka menutup tempat mereka sementara," jelas Georg dengan singkat.
Cao Cao tersenyum senang walaupun mereka memiliki hubungan baik dengan Hades, tapi berita ini berhasil membuatnya senang entah kenapa.
"Mereka memiliki gaya bertarung yang unik. Yang satu bisa menggunakan kekuatan besi dengan menarik besi-besi di sekitarnya seperti magnet dan yang satu lagi seperti mengunakan sabit di dua tangannya," tambah Georg.
Cao Cao mendengarnya merasa cukup aneh namun merasa tertarik.
"Hahaha bukankah ini tambah menarik. Setelah kita melawan dua orang kuat muncul lagi dua orang kuat, sungguh menarik sekali, bukan?" seru Cao Cao.
Walaupun mengalami kekalahan Cao Cao ternyata masih bisa tersenyum seperti itu.
-Bersambung
Setelah berbulan-bulan akhirnya saya berhasil menciptakan chapter ini setelah terbeku semua cerita saya.
Saya mohon maaf jika lama.Di chapter ini ada beberapa karakter yang terungkap dan salah satunya si Chopper yang ternyata bersama dengan Cao Cao. Hah bagaimana bisa?
Dan lagi apakah aku akan memasukan Enma? Karena aku belum memasukan Enma karena Zoro masih memakai Shusui.
Sisanya kalian bisa menilai sendiri.
Saatnya membalas Review.
Nela q: terima kasih reviewnya
Tenshi-Azazel: hmmm terima kasih sarannya, memang saya tidak terlalu baik menulis aksi.
GameLover41592: terima kasih, aku menghargainya.Dragneelnatsu: terima kasih bro.
Likiya Jin: Yup benar. Luffy masih belum mengeluarkan kekuatan sepenuhnya bahkan belum mengeluarkan Gear Second miliknya. Mungkin ada seseorang yang membuatnya serius bertarung selain Kaido.
Austintristan16: hmmm memang tidak berniat merivisi seluruh chapter terdahulu tapi memang aku ingin mengganti beberapa scene tertentu agar lebih jelas. Karena buru-buru belum sempat memberikan ekspresi karakter lebih baik. Untuk kali ini adalah Chopper hehehe. Benar, karakter Ayano masih belum di perjelas untuk apa dia tapi akan saya usahakan dan untuk Eveline di kurangi kemesumannya agar plot tidak terlalu merujuk pair.
Ajkw78: sudah kok.Guest: sudah update.
Dreadlort76: sudah bos, maaf jika lama.
LovorianGremory: tapi syukur saya belum Takedown cerita ini, terima kasih sudah menunggu.
Thoreq2: terima kasih.
VazerX: sudah update. Terima kasih sudah menunggu.Kalau ada pertanyaan silahkan review dan sampai jumpa di bab berikutnya.
Salam author.
