Harry Potter milik JK Rowling, Harry James Potter milik Draco Lucius Malfoy
Cerita hanya fiksi dan tidak bermaksud menjelekkan karakter yang berada di dalam cerita.
Summary: Meski sudah terbilang dewasa Albus dan Scorpius tetap mematuhi peraturan yang dibuat kedua orang tuanya tanpa bantahan, menyayangi Harry sepenuh hati dan membiarkan Draco mengejek mereka berdua layaknya teman ketika mendapat omelan langsung dari Harry sendiri.
"Bangun anak nakal, kalian harus menghabiskan sarapan pagi ini atau piringnya tidak bisa kucuci," Harry berseru, dia menepuk-nepuk paha putra bungsunya yang berada di ranjang bawah. "Scorpie, ayo bangun! Cepat dudukkan dirimu dan mengumpulkan nyawa sebisa mungkin." Harry menarik tengkuk dan punggung remaja berusia 16 tahun itu pelan-pelan agar putranya yang masih terpejam tidak terkejut dan berakhir pusing.
Berkacak pinggang sembari menatap Scorpius yang tengah menguap dan menendang selimut dia akhirnya menggeleng "Bangunkan kakakmu, dalam 5 menit Daddy tidak mendapati kalian turun untuk sarapan maka Daddy akan menyiram kalian kembali dengan seember air seperti yang sebelumnya."
"Tapi nanti kasurnya basah."
"Siapa peduli? Cepat bangunkan kakakmu." Harry mengusak rambut pirang putranya yang mengantuk kemudian keluar dari kamar dua kakak adik berbeda 1 tahun itu.
Saat melangkah turun dari tangga dan menuju dapur dia telah mendapati suaminya memegang sendok dan garpu di kedua tangan bertumpu pada meja, menatap lapar makanan yang tersedia di atas meja bulat itu. Harry menggelengkan kepalanya, dia duduk di samping Draco sembari mengelap sendok dan garpu yang di pegang suaminya lalu mengembalikannya ke tangan si pirang.
"Kau bisa makan setelah putra-putramu turun."
Draco menyenderkan kepala di senderan kursi dan mendengus lesu "Tapi aku lapar."
"Kau bukan anak kecil lagi, Draco, tahan sebentar."
Harry melirik arlojinya dan ketika kedua putranya terlihat keluar dari pintu kamar, dia berseru agak keras "Dalam hitungan 40 detik waktu 5 menit kalian akan habis, cepat kemari dan jangan berlari saat menuruni tangga." Mendengar seruan Harry, Albus beserta Scorpius membelalakkan matanya mengikuti interuksi ayahnya untuk tidak berlari menuruni tangga -sebagai gantinya mereka turun merosot melalui pegangan tangga yang membuat Harry berseru panik dan Draco yang bertepuk tangan riang.
Scorpius dan Albus lari dan berdiri tepat di depan Harry "Apa kami tepat waktu?" Harry melirik arlojinya dan tersenyum namun menjewer kedua telinga putranya. "Aduh, It hurts, Daddy."
Harry melepas jewerannya dan mengusap telinga kedua putranya "Jangan lakukan itu lagi."
Bagai panglima perang yang taat, mereka melakukan gerakan hormat kepada Harry yang membuat sosok pria itu tertawa riang kemudian mendapat ciuman selamat pagi dari Albus dan Scorpius tepat pada kedua pipinya.
"Selamat pagi, Daddy."
"Pagi, sayang."
Dan keduanya beralih pada Draco, mereka masing-masing mengepalkan tangan dan mengajak Draco ber-tos ria dengan seruan 'yo' keras. Setelah ucapan selamat pagi dan tingkah kedua kakak beradik itu akhirnya mereka bisa makan dengan tenang dan mengikuti peraturan yang dibuat tidak boleh bersuara saat makan.
Usainya sarapan mereka Albus dan Scorpius menggapai gelas air masing-masing, saat ingin meminumnya Harry menegur keduannya.
"Apa yang Daddy katakan soal minum di depan orang tua?" Harry melipat kedua tangannya di depan dada, memperhatikan kedua putranya yang saling berpandang satu sama lain kemudian tersenyum.
Scorpius dan Albus segera memiringkan badannya sedikit dengan kepala berpaling dan mengangkat gelas menuju bibir, di angkat tidak terlalu tinggi dan meminumnya sambil menutupi sisi wajah agar tidak terlihat.
Harry tersenyum melihat kedua putra remajanya yang patuh, dia menoleh kepada Draco ketika suaminya melayangkan satu ciuman di pipi dan berbisik kepadanya.
"Didikan yang hebat, sayang."
Harry melipat tangan di depan dada, kayaknya Malfoy yang angkuh dia mengangkat kepala "Tentu saja," katanya. Laku tertawa ketika Draco mengusak rambut hitam berantakan miliknya yang tidak pernah berubah.
"Hari ini kalian semua libur? tidak ada kegiatan apapun?" Draco bertanya setelah mengelap bibirnya menggunakan tisu, memperhatikan putranya yang juga melakukan hal serupa.
"Yeah," Albus menjawab. "Tapi Scorpius bilang dia ingin latihan tata boga."
Scorpius menggeleng, menyenggol bahu Albus pelan "Tidak jadi," katanya. "Ketua mendadak mengundurkan latihan."
"Nah," Albus bergumam. "Tidak ada seorang pun, kecuali Daddy atau Father yang punya pekerjaan lain."
"Daddy tidak ada," jawab Harry.
Draco tersenyum "Father juga. Kalau begitu, ingin liburan?"
Albus dan Scorpius lagi-lagi berbagi pandangan, mereka tersenyum kepada kedua orangtuanya dan berseru bersamaan "Liburan kemana?"
Harry mendelik "Jangan jawab pertanyaan dengan pertanyaan, jawab apa yang father tanyakan tadi terlebih dahulu."
Keduanya menganggukkan kepala, lantas berseru bersamaan untuk yang kedua kalinya "Ingin!"
Draco mengangguk singkat "Kita ke taman, father rasa bahan di kulkas cukup untuk membuat sandwich dan kita bisa pergi piknik setelahnya."
Keduanya membolakan kedua mata "Setuju!"
Dan lagi-lagi dilakukan bersamaan.
