Chapter 1 : Masa Lalu, Adopsi, Peverell

31 Desember 1930

Sebuah sosok muncul di depan Panti Asuhan Wool, Panti Asuhan Wool sendiri merupakan sebuah tempat untuk menampung anak-anak yatim, bangunan nya kecil, lusuh dan jelas kekurangan dana. Sosok itu kemudian memasuki Panti Asuhan, pakaian nya mewah yang menunjukkan derajat nya, wajah nya tampan bagaikan Adonis, badan nya berotot tak berlebihan bak dewa yunani, mata hijau nya berkilauan terkena cahaya menunjukkan belas kasihan dan karunia dari Surga untuk dunia.

TOK TOK TOK

"Ya tuan?" tanya seorang wanita yang menyambut nya, wanita itu menatap nya dengan terpesona, rona merah di pipi wanita itu menjelaskan semua nya. "Nama saya Hadrian Peverell, saya ingin mengadopsi Tom Riddle" jawab pria yang ternyata bernama Hadrian Peverell tersebut membuat mata wanita itu membelalak ketakutan. "Apakah anda yakin ingin mengadopsi Tom Riddle, tuan? Anak itu agak aneh" jelas Wanita itu membuat Hadrian menatap nya dengan kosong yang membuat nya bergidik. "Apakah ucapan saya kurang jelas, nyonya?" tanya Hadrian halus yang segera di jawab dengna gelengan wanita itu. "Tidak... Tidak... Tentu saja jelas, tuan. Saya Ms Cole, saya akan membawa anda kepada Tom. Silahkan ikuti saya" jawab wanita yang bernama Cole tersebut.

Setelah beberapa saat, Hadrian dan Penanggung jawab tiba di sebuah kamar yang terletak di ujung panti asuhan, agak jauh dari ruangan lain nya. "Tom... ada seseorang yang ingin bertemu dengan mu" kata Ms. Cole membuka pintu memperlihatkan seorang anak bertubuh kurus yang melihat ke arah pintu dengan ketakutan yang disembunyikan seketika meski Hadrian dapat melihat dengan jelas ketakutan nya.

"Kalau begitu saya akan meninggalkan kalian berdua" kata Ms. Cole menutup pintu tapi tidak sebelum menatap Tom tajam memperingati nya untuk tidak mengatakan yang tidak-tidak.

"Maaf tuan, anda siapa?" tanya Tom Riddle kecil, tubuh kurus nya agak menegang melihat orang yang belum pernah ditemui nya ingin bertemu dengan nya. Melihat sekilas kepada Hadrian, ia tahu bahwa orang yang dihadapan nya bukan lah orang yang ingin ia kacaukan, kemewahan, kemuliaan, kekuatan menguar dengan jelas dari Hadrian.

"Nama saya Hadrian Peverell, aku bisa di bilang Sepupu mu" jawab Hadrian. "Sepupu?" tanya Tom kebingungan, sering ia berharap ada orang yang akan membawa nya dari panti asuhan mengerikan ini, ia berharap bahwa orang di hadapan nya adalah ayah nya namun ia salah. "Ya... Aku dan Ibu mu memiliki hubungan keluarga satu sama lain" jawab Hadrian. "Ibu ku?" tanya Tom kebingungan, ia memiringkan kepala nya membuat nya terkesan imut. Tom Riddle memang baru berusia 4 tahun, namun ia sudah diberkahi paras tampan yang ia warisi dari ayah nya, Tom Riddle. Meski saat ini, ketampanan nya belum terlihat jelas, Hadrian tahu pasti dalam beberapa Tahun Tom Riddle kecil akan jadi seorang pembunuh wanita.

"Ya... Katakan pada ku Tom kecil, apakah pernah terjadi hal-hal aneh yang tidak dapat dijelaskan ketika kau marah atau kesal?' tanya Hadrian yang membuat Tom kecil membelalakkan mata nya. 'Oh tidak, apakah ia adalah pendeta yang disewa wanita jahat itu untuk menyakiti ku?' pikir Tom, mata nya bergerak panik. "I... Iya... Ketika aku marah, tiba-tiba Ms. Cole terlempar ke bawah" kata Tom, ia menundukkan kepala nya. "Itu adalah sihir yang tidak disengaja" jawab Hadrian. "Sihir? Itu mustahil, Sihir itu tidak nyata" bantah Tom kecil yang membuat Hadrian tertawa kecil. Entah kenapa tawa Hadrian membuat Tom merasa nyaman. "Disitu lah kamu salah, Tom sayang. Sihir itu nyata" kata Hadrian, ia mengeluarkan tongkat sihir nya dan mengubah bantal di kasur Tom menjadi boneka beruang yang membuat Tom membelalakkan mata nya terkagum-kagum. "Sihir..." gumam Tom, mata nya melambangkan kerinduan. "Jadi aku bukan ornag aneh?" tanya Tom penuh harap. "Tentu saja tidak, Tommy kecil. Kamu jauh dari keanehan! Kamu sempurna" kata Hadrian membuat Tom tersenyum senang sekaligus tersipu mendengar Hadrian menyebutnya sempurna.

"Aku ke sini untuk membawa mu bersama ku... apakah kamu mau ikut dengan ku? Atau kamu mau tinggal disini?" tanya Hadrian. "IKUT" teriak Tom yang kemudian terdiam, ia menundukkan wajah nya merasa malu, ia takut Hadrian tidak akan membawa mu. Namun ternyata ia salah, ia tiba-tiba di angkat oleh Hadrian yang membuat nya melihat ke arah Hadrian, ia melihat Hadrian tersenyum ke arah nya, bukan senyuman kejam yang biasa diberikan Ms. Cole dan orang-orang di panti asuhan lain nya, tapi senyuman lembut yang menyiratkan kasih sayang yang membuat nya memerah.

"Tentu saja, Tommy kecil... Kalau begitu ayo pergi" kata Hadrian sambil menggendong Tom keluar dan kemudian menghilang bersama angin namun sebelum nya ia sudah menghapus ingatan penghuni panti asuhan tentang Tom dan menggunakan Imperius pada Cole untuk membunuh penghuni panti asuhan lain nya dan orang-orang di luar panti asuhan.

Diagon Alley

PRAK

Hadrian dan Tom Riddle muncul di sebuah gang gelap di Diagon Alley yang merupakan pusat perbelanjaan di Dunia Sihir Inggris. "Kita sudah sampai, Tom sayang" kata Hadrian kepada Tom yang menyandarkan kepala nya ke dada nya. Tom melepas sandaran nya, wajah nya memerah menunjukkan bahwa ia merasa malu karena bertindak manja.

"Dimana ini, tuan?" tanya Tom bingung. Ia melihat ke sekeliling nya namun hanya menemukan kegelapan. "Kita ada di sebuah gang di Diagon Alley. Kita tentu tidak ingin mengejutkan orang-orang dengan ber-apparate di depan orang lain kan?" kata Hadrian mengelus kepala Tom. "Appirate?" tanya Tom, ia memiringkan kepala nya kepada Hadrian. "Apparate, sayang" kata Hadrian sambil tertawa. "Apa itu Apparate, tuan?" tanya Tom. "Apparate adalah salah satu cara perjalanan penyihir, Tom sayang" jelas Hadrian. Tom hanya mengangguk-angguk walau kurang mengerti jika dilihat dari warna kemerahan yang muncul di telinga nya.

"Kita akan membelikan mu perlengkapan terlebih dahulu" kata Hadrian sambil menggendong Tom, Tom yang digendong menyandarkan kepala nya ke Dada Hadrian mencoba mengambil semua kehangatan yang bisa ia dapatkan.

Toko Madam Malkin

"Selamat datang di Toko Madam Malkin, tuan tampan" ucap seorang wanita kepada Hadrian yang baru saja memasuki Toko. Wanita itu mengedipkan mata nya kepada Hadrian dan berpose dengan pose yang menurut majalah remaja saat ini adalah pose godaan paling efektif pada pria.

"Saya ingin membelikan anak saya pakaian untuk lemari lengkap" kata Hadrian, ia tidak terlalu peduli dengan orang-orang yang mencoba menggoda untuk memasuki celana dalam nya. ia sudah terbiasa dan karena nya tidak terlalu mempan lagi untuk diri nya.

"Oh tentu saja tampan. Oh liat si kecil ini, seperti ayah seperti anak, ia akan menjadi pembunuh wanita saat sudah dewasa nanti" kata Madam Malkin mengamati Tom yang di gendong Hadrian. Hadrian yang mendengar nya hanya tertawa geli namun tetap menganggukkan kepala nya. ia mencium rambut Tom kecil yang berada di pelukan nya. Tom sendiri yang mendengar Hadrian mengatakan diri nya sebagai anak nya tidak dapat menahan perasaan bahagia yang berkembang di dada nya. ia semakin mendekatkan diri nya pada Hadrian tidak ingin melepaskan nya.

"Ayo sayang... Kita harus mengukur tubuh mu dulu" kata Hadrian yang dilepas Tom dengan enggan. "Warna apa yang kamu inginkan, sayang?" tanya Madam Malkin pada Tom yang cemberut karena di panggil sayang. Hanya Hadrian nya yang boleh memanggil nya sayang. Ia melihat Hadrian untuk mengetahui apakah ia boleh memilih warna nya sendiri yang dibalas dengan anggukan Hadrian dan ciuman di kening nya yang membuat nya tersipu.

"Aku ingin warna hijau, hitam, dan emas" kata Tom pada Madam Malkin yang mengangguk mengerti. "Aku ingin seluruh pakaian tersebut dibuat dari bahan sutra acromantula, di beri pesona penghangat dan penyejuk, serta penyerap keringat dan pembersih kotoran otomatis" kata Hadrian yang di angguki penuh pengertian oleh Madam Malkin, biasa nya orang-orang kaya di dunia sihir sekalipun tidak meminta pakaian untuk lemari lengkap yang terbuat dari sutra acromantula serta diberi pesona kompleks tersebut karena biaya yang terlalu besar. Kalaupun ada, itupun Cuma sepotong atau dua potong pakaian bukan pakaian lengkap. Dari pakaian Hadrian, jelas Hadrian merupakan bangsawan kelas atas yang berasal dari Keluarga Paling Kuno dan Paling Mulia.

"Baiklah, silahkan jemput jam 10, tampan. Untuk biaya nya 1250 Galleon" kata Madam Malkin yang diangguki oleh Hadrian. "Biaya tidak masalah" kata Hadrian yang membuat mata Madam Malkin membulat terkejut. Hanya keluarga yang sangat kaya seperti keluarga Potter dan Black yang dapat mengucapkan hal tersebut.

"Baik, tuan tampan" kata Madam Malkin, ia segera bekerja memenuhi permintaan Hadrian yang telah memikat hati nya. "Ayo kita ke Gringgots, tom" kata Hadrian menggendong Tom. "Gringgots?" tanya Tom penasaran. "Gringgots adalah Bank Penyihir, Dijaga oleh Goblin, mereka adalah pejuang, mereka makhluk yang serakah namun pandai mengelola keuangan" kata Hadrian yang diangguki Tom, meskipun begitu banyak hal yang tidak ia mengerti, salah satu nya ia tidak dapat menemukan alasan mengapa penyihir membiarkan makhluk serakah mengurus keuangan mereka.

Gringgots

Hadrian dan Tom memasuki Gringgots, mereka langsung di sambut oleh para Goblin dengan sambutan hangat. "Selamat datang, Lord Peverell" ucap Teller Goblin yang bernama Whiphook begitu Hadrian dan Tom tiba di meja Teller dalam Gobleedegook. "Salam Teller Whiphook, semoga kepala musuh mu tertebas oleh pedangmu" balas Hadrian juga dalam Gobleedegook membuat orang-orang yang melihat dan mendengar nya tertegun. "Semoga kekayaan mu melimpah, Lord Peverell. Ada gerangan apa kah engkau ke Gringgots, Lord Peverell?" tanya Whiphook. "Aku ingin melakukan adopsi darah, Whiphook" jawab Hadrian membuat Whiphook melihat ke arah Tom yang sedari tadi melihat kedua nya dengan bingung. "Baiklah Lord Peverell, Silahkan ikuti saya" kata Whiphook menuntun Hadrian dan Tom ke sebuah ruangan bertanda "Departemen Warisan".

"Anak muda... Lord Peverell yang membawa anda kesini berniat untuk mengadopsi anda melalui darah" kata Whiphook kepada Tom. "Adopsi darah?" tanya Tom kebingungan. "Ya... Sederhana nya, dia akan menjadi ayah sah mu. Apakah kamu mau?" tanya Whiphook yang membuat mata Tom membulat karena terkejut. "TENTU SAJA" teriak Tom penuh semangat sebelum tertunduk malu, tawa Hadrian dan Whiphook juga tidak membantu mengatasi rasa malu Tom.

"Baiklah anak muda, silahkan teteskan 7 tetes darah ke dalam cawan ini" kata Whiphook kepada Tom. "Bagaimana cara nya, tuan?" tanya Tom. "Ah... Tidak perlu khawatir, Tommy kecil. Aku akan melakukan nya untuk mu" kata Hadrian mengelus rambut Tom. Ia mengeluarkan tongkat nya dan membuat 7 tetes darah Tom masuk ke dalam cawan dan menambahkan 7 tetes darah nya ke dalam cawan.

O nobilis magicae...

Familiae vinculo coniungeret alter substitui perpetuis

"Aku akan mengubah nama nya menjadi Thomas Hadrian Peverell-Slytherin" ucap Hadrian sambil melantunkan nyanyian kuno yang cukup aneh menurut Tom. Darah Tom dan Hadrian bercampur menjadi satu kemudian menguap ke dalam tubuh tom. Sebuah perkamen yang menunjukkan hasil tes warisan muncul di hadapan ketiga orang tersebut.

HASIL TES WARISAN

Nama : Thomas Hadrian Peverell – Slytherin

Tanggal Lahir : 31 Desember 1926

Keluarga :

· Ayah : Hadrian Altair Peverell (Hidup) & Tom Phineas Riddle (Hidup)

· Ibu : Merope Adriana Gaunt (Mati)

· Kakek : Phineas Romulus Riddle (Hidup), Marvolo Serpentine Gaunt (Mati), Pollux Ulgurd Peverell – Slyhterin (Mati)

· Nenek : Rihanna Eliza Riddle nee Whitestrom (Hidup), Lolanthe Selena Gaunt (Mati), Alstroemeria Lily Slyhterin nee Ravenclaw (Mati)

Brankas & Warisan :

· Rumah Paling Kuno dan Paling Mulia Slytherin (Brankas Utama & Kepercayaan)

· Rumah Paling Kuno dan Paling Mulia Peverell (Brankas Utama & Kepercayaan)

Hasil tes warisan tersebut juga menyebutkan total kekayaan dan aset keluarga yang diwarisi Tom dari Hadrian. Kurang lebih itu lah isi dari hasil tes warisan dari Tom yang membuat mata nya meneteskan cairan asin yang diusap dengan lembut oleh Hadrian. 'Aku punya keluarga' pikir nya, ia kemudian memeluk Hadrian dengan kencang menolak untuk melepaskan nya seolah bila ia melepaskan Hadrian, Hadrian akan menghilang.

"Huss... Jangan menangis, Tommy kecil ku yang manis... Ayah ada disini untuk mu" bisik Hadrian dengan lembut pada Tom yang membuat Tom semakin mengeratkan pelukan nya. Tidak pernah ada orang yang ingin mengadopsi nya, dan disini Hadrian hadir tiba-tiba dalam hidup nya dan memanggil diri nya sendiri sebagai ayah Tom. Tom tidak dapat menahan kegembiraan nya, ia tidak ingin melepas Hadrian ataupun membiarkan Hadrian melepaskan nya. Hari itu ia belajar sesuatu yang disebut dengan Obsesi.

"Aku ingin cincin pewaris Potter dan Pewaris Slytherin diberikan kepada Thomas" kata Hadrian yang di angguki oleh Whiphook, Whiphook menjentikkan jari nya dan muncul dua buah cincin. Cincin pertama berwarna hitam legam dengan hiasan emas berlambangkan sabit, Cincin Peverell. Cincin kedua merupakan cincin berwarna hitam hijau tua dengan hiasan ular berwarna perak, Cincin Slytherin. Kedua cincin tersebut kemudian menyatu menjadi satu.

"Pakai lah, Tommy sayang" kata Hadrian sambil mengelus rambut hitam Tom. Setelah adopsi darah, fisik Tom mulai berubah, Rambut hitam nya yang awal nya rapi mulai sedikit acak-acakan seperti rambut Hadrian yang menimbulkan kesan Bad Boy pada diri nya, berandal tapi tampan, warna mata nya berubah dari abu-abu ke warna hijau zamrud seperti mata Hadrian, warna kulit nya yang pucat juga mulai berubah sedikit kecokelatan.

Tom menggunakan cincin tersebut. Ketika ia memasang cincin, ia merasakan ada nya kehangatan memeluk diri nya seolah sihir itu sendiri berkata bahwa ia akan baik-baik saja. Tom tersenyum bahagia, sebuah senyum yang sangat jarang ia perlihatkan selama di Panti Asuhan. Ia kembali memeluk Hadrian yang balas memeluk nya dengan lembut.

"Baiklah Whiphook... Seperti nya urusan ku di Gringgots cuma sampai disini, kalau begitu aku pergi dulu. Semoga darah musuh mu tercecer oleh pedang mu" kata Hadrian yang dibalas oleh Whiphook. "Dan semoga isi kubah mu semakin banyak, Lord Peverell" balas Whiphook kepad Hadrian.

Diagon Alley

"Mari kita beli perlengkapan mu dulu ya, Tommy" kata Tom yang ada di pelukan nya, ketika ia merasakan anggukan di dada nya, ia tersenyum. Ia senang Tom sudah merasa nyaman dengan nya, mungkin karena haus akan kasih sayang dan umur nya yang masih muda, pelecehan di panti asuhan juga tidak membantu Tom yang menginginkan kasih sayang. Jujur, ia lebih suka menyiksa pengasuh Tom di panti asuhan dulu daripada menggunakan Imperius, apakah ia mengira dapat lolos setelah menyiksa anak nya begitu saja? Gila.

Hadrian tau bagaimana rasa nya dilecehkan, Paman, Bibi dan Sepupu nya memastikan ia mengetahui hal tersebut di awal-awal kehidupan nya. Tendangan, pukulan, tamparan, cambukan sudah menjadi makanan nya sehari-hari di masa lalu, karena itu ia tahu bagaimana perasaan Tom yang mengharapkan ada orang yang membawa nya dari neraka itu. Ia sendiri seringkali berharap ada orang yang muncul mengaku-ngaku sebagai keluarga nya dan membawa nya pergi dari kerabat nya yang kejam.

Hadrian Peverell telah mengalami banyak hal hidup nya, dari pengkhianatan hingga kematian parsial, bagaimana pun ia adalah Tuan dari Kematian itu sendiri yang membuat nya abadi. Sebelumnya ia bernama Hadrian Potter atau yang kerap dipanggil sebagai Harry Potter pada masa nya, satu minggu setelah perang dengan Voldemort yang kedua, ia dikhianati oleh orang-orang yang ia sebut teman. Mereka mencuri dari nya dan membuat wasiat palsu atas nama nya dan memberi nya ramuan cinta.

Harry Potter tidak sebodoh yang orang-orang katakan, ia dapat melihat jelas manipulasi dalam hidupnya. Pertama, Albus Dumbledore memblokir sihir nya untuk memastikan ia tidak tumbuh terlalu kuat, kemudian ia diberikan kepada Dursley yang dapat dikatakan akan melecehkan nya agar ia tumbuh menjadi orang yang tunduk. Albus Dumbledore juga menyusun wasiat palsu dan kontrak pernikahan ilegal serta mencuri dari nya, ia mengetahui ini sebelum ia memulai tahun pertama nya, tumbuh dilecehkan membuat nya pahit dan tidak percaya pada siapapun, karena itu ia berpura-pura menjadi anak naif yang dapat dimanfaatkan oleh orang lain, ketika tiba saat nya, ia akan menghancurkan semua orang yang memanipulasi dan mengkhianati nya. ia dilempar ke dalam Tabir Kematian karena menteri sihir inggris saat itu, Kingsley Shacklebolt mendapatkan surat yang dikirim oleh Albus setelah kematian Voldemort yang menyatakan ia adalah penyihir gelap. Weasley dan Granger dengan berani mengkhianati nya di depan umum. Ia mengutuk mereka. Keluarga Potter disebut sebagai Neraca Keadilan bukan tanpa alasan. Sihir Keluarga Potter berputar dan aktif selama pengkhianatan mereka.

Ketika mereka melempar nya ke dalam tabir, ia muncul di Rumah Keluarga Black yang Paling Kuno dan Paling Mulia. Ia mendapatkan surat dari Goblin Gringgots yang menyatakan para pengkhianat itu datang untuk mengakses kekayaan nya yang membuat nya mencibir. Seluruh kekayaan nya telah ia kosongkan sebelum perang berakhir, ia tahu kalau hal ini akan terjadi, karena itu ia mengosongkan semua kekayaan nya dan meletakkan nya di rumah leluhur nya di Kastil Potter.

Ketika para pengkhianat itu tahu bahwa brankas nya telah dikosongkan murka dan menyerang Goblin. Para Goblin yang diserang tidak menerima tindakan tersebut dengan gampang, mengangkat senjata di wilayah goblin merupakan pelanggaran serius. Akibat nya, perang goblin antara penyihir terjadi yang menyebabkan ribuan nyawa melayang sia-sia. Weasley's dan Granger yang menyerang Goblin telah dijadikan budak di tambang Goblin, mereka disiksa, bekerja tanpa henti bahkan dipelacuri oleh Goblin. Mereka mengutuk Goblin dan Hadrian Potter yang telah mengambil uang mereka. Mereka terkejut ketika Hadrian muncul di hadapan mereka di Gringgots dan mengejek mereka. Ketika mereka bertanya bagaimana ia masih hidup, ia menjawab kalau ia sangat sehat dan sangat hidup yang membuat mereka memohon kepada nya untuk membantu melepas mereka yang membuat nya jijik.

Perang Goblin dan Penyihir telah membuat dunia sihir Inggris terekspos yang berdampak ke seluruh dunia, ketika Muggle tahu bahwa ada dunia sihir, mereka ketakutan. Mereka menggabungkan kekuatan mereka dan melenyapkan dunia sihir. Semua makhluk magis dan penyihir kehilangan rumah, harta, dan nyawa mereka. Ia sendiri mengamati dengan geli ketika pembantaian terjadi, ia tidak peduli dengan dunia sihir karena mereka dengan berani mengkhianati nya, ia bahkan mengambil harta dan aset penyihir yang telah mati.

Ia adalah satu-satu nya penyihir yang masih hidup dan bersembunyi di antara Muggle. Ia tumbuh dan berkeluarga dengan gadis Muggle, ia menghapus sihir anak-anak nya sehingga mereka tumbuh tanpa sihir sehingga mereka tidak diincar oleh Muggle lain nya. Ketika anak-anak nya sudah dewasa dan memiliki anak sendiri, ia akan berpura-pura mati dan muncul di belahan dunia yang lain membangun keluarga yang lain. Itu berlangsung selama 500 tahun.

Pernikahan pertama nya dengan seorang wanita bernama Helena Torrington yang bekerja sebagai peneliti di Oxford melahirkan 3 orang anak yang diberi nama James Eden Potter, Sirius Pollux Potter, serta Lily Selena Potter. Ketiga anak nya tumbuh menjadi anak-anak yang tampan dan cantik, kecerdasan mereka merupakan warisan dari orang tua mereka. James memiliki rambut hitam acak-acak an ayah nya meski tidak terlalu acak-acakan, ia memiliki mata biru laut ibu nya, ia menjadi seorang Dosen di Universitas Cambridge dan memberi nya 2 orang cucu. Sirius memiliki rambut pirang lurus ibu nya, mata nya hijau yang merupakan warisan ayah nya, ia menjadi seorang CEO di perusahaan terbesar di dunia dan memberi nya seorang cucu. Lily memiliki rambut hitam lurus dan garis-garis pirang yang merupakan kombinasi rambut ayah dan ibu nya, mata nya heterokromik yang membuat nya tampak menggemaskan, ia bekerja sebagai seorang Ilmuwan seperti ibu nya dan memberi nya empat orang cucu.

Pernikahan kedua nya dengan Eliza Whitenber yang bekerja sebagai pekerja kantoran melahirkan 2 orang anak yang diberi nama Krios Raven Potter dan Koios Ignotus Potter. Kedua putra nya tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan menawan, bukan sekali dua kali ada orang yang mengajukan proposal pernikahan kepada kedua putra nya. Krios memiliki rambut nya plus acak-acakan nya, mata nya berwarna cokelat muda yang merupakan warisan dari ibu nya, ia tumbuh menjadi pemain sepak bola yang diakui sebagai pemain top di dunia, Krios memberi nya 5 orang cucu. Koios memiliki rambut cokelat ibu nya dan mata hijau nya. Ia menjadi seorang model yang seringkali mengisi majalah dan televisi internasional. Koios memberi nya 2 orang cucu.

Pernikahan ketiga nya yaitu dengan Samuel Timmertim, meski nama nya adalah nama laki-laki sebenar nya ia adalah seorang wanita yang bekerja sebagai jurnalis kelas atas di Denmark. Pernikahan tersebut melahirkan seorang anak yang diberi nama Salazar Rahkeid Potter. Salazar secara keseluruhan mewarisi penampilan nya dari rambut hingga mata nya, Salazar menjadi seorang dokter dan sering mendapatkan Hadiah Noble di kancah internasional. Salazar memberi nya 2 orang cucu.

Pernikahan keempat nya yaitu dengan Hera Ramadhytus yang merupakan seorang model papan atas di tempat ia bekerja. Pernikahan nya melahirkan 3 orang anak yang diberi nama Ares Charlus Potter, Apollo Cadmus Potter, Raeliana Amaryliss Potter. Ares memiliki rambut putih ibu nya dan mata hijau ayah nya, ia bekerja sebagai seorang guru di sekolah menengah atas di Yunani, Ares memberi nya 6 orang cucu. Apollo memiliki rambut hitam nya dan mata hitam ibu nya, ia bekerja sebagai seorang Dokter sesuai dengan dewa yang menjadi referensi nama nya yang merupakan Dewa Penyembuhan, Apollo memberi nya 5 orang cucu. Raeliana memiliki rambut hitam dengan bintik putih yang merupakan kombinasi rambut kedua orang tua nya, mata berwarna hitam dengan bintik hijau yang juga merupakan kombinasi kedua orang tua nya, ia bekerja sebagai seorang ahli konservasi. Raeliana memberi nya 2 orang cucu.

Sebagai Tuan Kematian, ia dapat menjelajahi waktu baik ke masa lalu ataupun masa depan. Ia awal nya ingin kembali ke masa ketika ia menerima surat Hogwarts, namun setelah ia pikir-pikir lagi perjalanan waktu seperti itu adalah hal klise dan mainstream, karena itu ia kembali ke tahun 1919 dalam wujud anak berusia 11 tahun, ia berniat untuk mendapatkan sertifikat pendidikan nya namun bukan dari Hogwarts namun dari Ilvermoony yang merupakan sekolah sihir terbaik di dunia saat itu. Ia juga akan membesarkan Tom Riddle begitu ia lulus dan memuali debut nya sehingga Tom tidak tumbuh menjadi penguasa kegelapan. Jujur saja, jika ada orang yang mengetahui nya membesarkan Tom Riddle, orang tersebut akan memanggil nya gila. Mereka akan mengatakan lebih baik bunuh saja dia sebelum ia melakukan apa-apa. Tapi, ia lebih baik dari itu, ia tidak akan membunuh anak yang tidak bersalah, tidak ketika ia juga mengalami hal yang di alami Tom Riddle. Ia merasa kasihan dengan anak yang meringkuk ketakutan dan kedinginan di tengah malam itu.

Ia memang baru bisa datang pada tahun 1930 ke hadapan Tom, karena sebelumnya ia membangun basis dan pendukung nya terlebih dahulu, sehingga saat ini Wizengamout ada dalam saku nya, termasuk Menteri Bagnold yang Idiot. Ia membuat banyak perubahan masa ini, seperti membuat surat perjanjian antara wali muggle penyihir kelahiran muggle untuk menjaga Statua Kerahasiaan Dunia Sihir, sebagai Kepala dari empat rumah yang mendirikan Hogwarts, ia memperbarui kurikulum Hogwarts sehingga Hogwarts yang sebelumnya berada di peringkat 87 melejit menjadi peringkat 1 di dunia dari 150 sekolah sihir swasta negeri. Ia juga memastikan Albus terlalu banyak nama tidak mendapatkan kekuasaan di Hogwarts, ia memecat seluruh profesor Hogwarts karena membuat Hogwarts terjun bebas ke peringkat 87, ia merekrut para ahli untuk mengajar para siswa.

Flourish & Blott

Flourish & Blott tidak banyak berubah di masa depan, masih toko yang berantakan dan berbau buku tua. Hanya saja cat nya masih bagus tidak terkelupas seperti yang ia ketahui di masa depan. Ia membawa Tom ke dalam.

"Aku ingin masing-masing buku cerita dunia sihir dan muggle yang tersedia di Toko ini" kata Hadrian pada Flora yang merupakan penjaga toko hari itu yang membuat mata Flora membelalak. "Baik, Tuan ku, tolong tunggu sebentar" kata Flora mengambil semua buku cerita yang tersedia baik yang terpampang ataupun yang belum di buka di belakang.

Setelah beberapa menit, Flora muncul dengan puluhan buku berbagai ketebalan. "Semua nya 86 Galleon 14 Sickle, Tuan ku" kata Flora yang diangguki Hadrian. Ia menggunakan Kartu Gringgots nya untuk membayar Flora dan memasukkan seluruh buku tersebut ke dalam kantong tanpa dasar yang ia miliki.

"Ayo tom.. kita makan siang dulu" kata Hadrian pada Tom yang mengangguk dengan semangat pada Hadrian. Tom terpesona dengan semua buku yang tersedia di toko tersebut, hanya saja ia tidak ingin Hadrian marah pada nya karena ingin membeli buku lain.

Aethernitas Cafe & Restaurant

Mereka tiba di sebuah kafe dan restoran bernama Aethernitas. Restoran dan Kafe Aethernitas sendiri merupakan bisnis keluarga Peverell yang di Kepalai oleh Hadrian, dengan kata lain Kafe dan Restoran ini adalah milik nya dan Tom jika ia sudah dewasa nanti yang membuat Tom berseri-seri.

"Lord Peverell... Selamat datang, ruangan anda dan tuan muda telah kami persiapkan" kata seorang pelayan yang di angguki Hadrian. Hadrian dan Tom mengikuti pelayan tersebut ke sebuah Ruangan, ruangan tersebut sangat indah dan juga mewah yang membuat Tom merasa agak tidak pantas untuk memasuki tempat ini. Hadrian menggendong Tom ke meja yang terletak di tengah ruangan, ruangan tersebut memiliki warna hijau tua dengan hiasan berwarna emas dan perak, hanya terdapat satu meja di ruangan tersebut karena memang ruangan tersebut merupakan ruangan pribadi Hadrian.

"Silahkan pilih menu nya, Tuan ku, Tuan muda" ucap pelayan tersebut. Tom melihat-lihat menu dan terbelalak, air liur menetes dari mulut nya melihat hidangan yang tersedia di menu. Hadrian yang melihat tersebut tersenyum, ia berkata kepada pelayan nya "Aku ingin masing-masing satu dari yang ada di menu" yang dibalas dengan senyum pelayan yang kemudian pergi keluar mempersiapkan hidangan yang dipesan. Tom tersipu menyadari bahwa Hadrian memesan makanan sebanyak itu karena melihat nya meneteskan air liur.

"Tidak perlu malu, Thomas sayang" kata Hadrian kepada Tom, ia mengelus kepala Tom dengan lembut, meski Tom sudah sering di elus oleh Hadrian, ia masih suka dengan tangan Hadrian yang mengelus kepala nya. rasa nya hangat, lembut dan membuat nya merasa terlindungi.

10 Menit Kemudian

Makanan yang dipesan Hadrian pun datang, Tom tidak dapat menahan air liur yang menetes dari mulut nya, perut anak berusia 4 tahun tersebut berbunyi keras sekali seolah tidak makan berhari-hari membuat nya tersipu kembali.

"Ayo makan" kata Hadrian. Ia sesekali menyuapi Tom. Ia tidak keberatan memanjakan Tom saat ini, tapi ketika saat nya tiba, ia akan bertindak sebagai orang tua yang tegas kepada Tom, karena ia tahu bahwa memanjakan seorang anak tidak baik sedikitpun untuk perkembangan anak tersebut, sepupu nya Dudley Dursley adalah bukti nyata dari kegagalan orang tua.

2 Jam Kemudian

Hadrian dan Tom yang telah menyelesaikan pembayaran kemudian pergi ke Madam Malkin untuk pakaian Tom yang dipesan Hadrian. Ketika mereka tiba di toko pakaian Madam Malkin, mereka disuguhi pakaian anak-anak yang pas untuk tom dengan warna yang minta oleh Tom, pakaian itu sendiri terdiri dari pakaian penyihir ataupun pakaian Muggle. Puas dengan pelayanan Madam Malkin, Hadrian memberi tips untuk nya sebesar 100 Galleon yang membuat mata nya membelalak karena jumlah Tips yang diberikan Hadrian.

"Ayo kita pulang" kata Hadrian kepada Tom yang menggangguk di gendongan nya, Hadrian tidak tahu mengapa Tom tidak ingin melepaskan nya, tapi ia teringat bahwa Tom tidak memiliki siapa-siapa dan tidak mendapatkan kasih sayang yang dibutuhkan seorang anak.

Kastil Peverell

PRAK

Hadrian ber-apparate bersama dengan Tom ke sebuah Kastil berukuran 5 lantai. Kastil tersebut adalah Kastil Peverell. "Selamat datang di Kastil Peverell, Thomas Sayang" kata Hadrian membuat Tom terkagum-kagum melihat keindahan kastil. Kastil tersebut berdiri di sebuah daratan di tengah danau di Peverell Isle. Tom dapat merasakan kekuatan yang memancar meski ia baru berumur 4 tahun. "Kita tinggal di Kastil, ayah?" tanya Tom membuat bibir Hadrian bergetar mendengar Tom memanggil nya ayah. "Ya.. Kastil Peverell sudah ada sejak 2100 tahun yang lalu, disinilah semua Peverell tumbuh dan dibesarkan" kata Hadrian membawa Tom masuk.

"Kamu bisa memilih kamar mu sendiri Tommy... Trixie akan membantu mu. Trixie adalah Peri Rumah Pribadi mu mulai saat ini" kata Hadrian kepada Tom. "Uhmm... Ayah... Bisakah aku tidur bersama mu?" tanya Tom kecil kepada Hadrian, ia memiringkan kepala nya, mata nya yang hijau dan berair membuat Hadrian tidak tega mengatakan tidak kepada nya. "Tentu saja sayang" kata Hadrian menggendong Tom ke kamar nya.

Kamar Hadrian berukuran paling luas di Kastil tersebut, luas nya sekitar 20 x 20 meter dan terdiri dari kamar mandi dalam, meja kerja yang memiliki setumpuk dokumen, kasur berukuran King size, dan lemari berukura meter. Ruangan tersebut di cat hijau dan perak dengan beberapa hiasan emas. Lambang keluarga Peverell terpampang bangga di dinding kamar Hadrian.

"Apakah kamu mau menjelajahi kastil terlebih dahulu atau tidur siang dulu, Thomas kecil?" tanya Hadrian. "Aku ingin menjelajahi kastil dulu ayah" kata Tom. Ia tidak sabar menjelajahi kastil yang menjadi rumah nya ini. "Begitu, kalau begitu Trixie akan membantu mu menjelajahi kastil, Tommy. Ayah memiliki banyak pekerjaan" kata Hadrian kepada Tom sambil menunjuk tumpukan dokumen di atas meja kerja nya yang dibalas anggukan pengertian Tom. Tom mungkin masih kecil dan tidak ingin berpisah dari Hadrian, tapi ia tahu Hadrian juga punya kehidupan tersendiri, ia tidak ingin mendesak ayah baru nya agar ayah baru nya tidak membenci nya.

"Baik ayah... Ayo Trixie" kata Tom yang dibalas anggukan semangat dari Trixie. Trixie sebenarnya adalah peri rumah yang relatif muda, ia baru berusia 3 tahun. Kedua orang tua nya merupakan pelayan dari Rumah Peverell yang Paling Kuno dan Paling Mulia, sejak kecil ia diajarkan untuk tunduk pada tuan mereka, ia senang Hadrian tidak seperti kebanyakan tuan lain nya yang hobi menyiksa peri rumah. IA sering mendengar bahwa penyihir tidak begitu menghormati peri rumah dan cenderung menyiksa dan memperlakukan mereka seperti budak. Ia penasaran apakah tuan kecil baru nya akan seperti tuan besar yang menghormati makhluk seperti nya atau seperti tuan yang kasar berdasarkan cerita orang tua nya.

Tur itu menyenangkan dan mencerahkan menurut Tom. Dari pemaparan Trixie ia mengetahui bahwa Kastil Peverell terletak di Peverell Isle yang terletak di lau selatan inggris. Kastil Peverell memiliki 5 lantai dengan 25 kamar tidur, 10 kamar mandi luar, laboratorium ramuan, ruang duel, dapur, serta Aula. Kastil Peverell juga memiliki peternakan dan pertanian tersendiri dan menjual nya ke dunia sihir, namun yang paling berharga dari semua aset keluarga Peverell yaitu Batu Sihir. Batu sihir adalah batu yang mengandung energi sihir dan dapat menguatkan efek sihir. Konon, jika batu sihir dicampur ke dalam ramuan, inti magis seorang penyihir akan bertambah besar dan sihir nya semakin kuat, karena itu lah, Batu sihir dinilai berharga dan langka di Dunia sihir. Menurut Trixie, hanya ada 3 Keluarga yang memiliki tambang batu sihir yaitu Keluarga Peverell yang Paling Kuno dan Paling Mulia, Keluarga Potter yang Paling Kuno dan Paling Mulia serta Keluarga Pendragon yang Paling Kuno dan Paling Mulia. Ketiga keluarga memastikan jumlah batu sihir yang beredar di masyarakat terbatas sehingga mereka dapat mengontrol harga nya.

Tom Marvolo Riddle atau yang sekarang bernama Thomas Hadrian Peverell-Slytherin tidak dapat berkata-kata mendengar penjelasan Trixie, ia tahu bahwa Keluarga Ayah baru nya kaya namun ia tidak tahu kalau kaya yang dimaksud adalah sangat kaya. Menurut Trixie ada 10 keluarga terkaya di dunia yaitu Peverell, Potter, Black, Pendragon, Emyrs, Perciville, Valentainn, Noxen, Redterm dan Debonair. Tom belum pernah punya uang sebelum nya, bantuan dari pemerintah pasti akan di ambil oleh matron panti asuhan nya alih-alih menggunakan nya untuk anak-anak panti. Melihat keluarga nya sangat kaya membuat nya pusing.

Ruang Kerja Hadrian

Hadrian memiliki ruang kerja di kamar nya, ruangan itu penuh dengan gulungan, kertas serta tinta. Banyak dokumen yang mempengaruhi dunia sihir di ruangan ini. Ia telah menjalin aliansi dengan Potter dan Black, ia juga telah memberitahu mereka kebenaran akan masa depan. Murka adalah satu hal yang cocok untuk menggambarkan raut wajah mereka. Kakek Buyut nya Fleamont Rosean Potter sudah siap untuk ber-apparate ke Hogwarts untuk mencekik kambing tua yang memiliki banyak nama, sedangkan Arcturus Black siap untuk mengutuk kambing tua Dumbledore. Fleamont hampir kehilangan diri nya ketika mendengar Hadrian mengatakan bahwa Dumb-ass menyiksa putra nya Charlus Potter untuk dapat menggunakan Imperius pada Charlus untuk mengizinkan penyihir hitam untuk memasuki Potter Manor. Sementara itu, Arcturus terlihat siap untuk membunuh Albus terlalu banyak nama ketika mendengar kambing tua itu sengaja menempatkan cucu nya di Azakaban dan menyamar menjadi keponakan buyut nya untuk membunuh cucu nya.

Aliansi antara Peverell-Potter-Black memancing Keluarga lain nya untuk bergabung dengan mereka, akibat nya hanya tersisa 6 keluarga di pihak gelap yaitu Malfoy, Parkinson, Nott, Goyle, Crabbe, serta Flint dan 6 keluarga lagi di pihak cahaya yaitu Dumbledore, Abbot, Bones, Diggory, Prewett, serta Weasley. Selain kedua belas keluarga tersebut, semua nya bergabung ke pihak netral atau abu-abu yang membuat blok netral menjadi berkuasa di Wizengamout.

'Ya... Ku harap masa depan lebih cerah' pikir Hadrian, ia teringat senyuman bahagia Tom ketika ia menyebut diri nya Ayah Tom. 'Aku melakukan hal yang benar' pikir nya sebelum melanjutkan pekerjaan nya

Malam Hari

Tom memiliki hari yang menyenangkan, Trixie mengajak nya ke peternakan Peverell dan mendapati bahwa Keluarga Peverell telah men-ternakkan banyak makhluk magis sebelum di jual dan di edar ke dunia sihir. Banyak makhluk yang dapat di temukan disini namun tidak dapat ditemukan di tempat lain. Ia hendak membelai Unicorn ketika Trixie datang menghampiri nya. "Tuan muda, Makan malam sudah siap" kata Trixie yang di jawab dengan anggukan Tom.

"Seperti nya kamu bersenang-senang, Tommy kecil" kata Hadrian kepad Tom yang baru saja memasuki ruangan dengan senyum lebar yang membuat nya tampak imut di mata Hadrian. "Ya ayah.. Aku tidak tahu begitu banyak makhluk sihir di dunia ini" kata Tom yang dibalas tawa Hadrian. Hadrian kemudian mengangkat Tom dan mendudukkan nya di pangkuan. "Kamu pasti lupa waktu hingga lupa mandi dan berkeringat seperti ini" kata Hadrian sambil mencium kepala Tom yang membuat Tom tersipu. "Ya ayah, apakah aku harus mandi dulu sebelum makan?" tanya Tom pada Hadrian. "Tidak sayang, kamu makan dulu baru mandi" kata Hadrian. Ia menyuapkan Tom dengan makanan yang tersedia di meja makan.

Selama makan malam, Tom dan Hadrian bertukar cerita, Tom menceritakan hari pertama nya di Kastil dan Hadrian menceritakan mengenai dunia sihir secara umum. Ia belum akan mengajar Tom mengenai sihir sekarang, untuk sekarang ia akan membiarkan Tom beradaptasi terlebih dahulu dengan dunia baru nya dan bermain-main hingga tiba waktu nya untuk pendidikan non-formal Tom.

1 Jam Kemudian

Hadrian membawa Tom ke kamar mandi dan memandikan Tom. Tom awal nya menolak karena malu namun tidak melakukan apa-apa ketika Hadrian mulai memandikan nya. ia merasakan tangan besar dan lembut ayah nya mengelus nya membuat nya merasa nyaman. Tidak pernah ada orang yang menyentuh nya seperti Hadrian menyentuh nya, orang-orang biasa nya menyentuh nya sebelumnya ketika mereka memukuli atau menampar nya membuat nya tidak nyaman dengan sentuhan fisik. Tapi sentuhan Hadrian memancarkan kehangatan dan kelembutan yang tidak pernah dirasakan nya, karena itulah ia ingin Hadrian hanya menyentuh diri nya, tidak boleh orang lain, karena menurut nya hanya diri nya yang boleh di sentuh Hadrian.

Hadrian yang tidak menyadari pemikiran Tom memandikan nya dengan air hangat, dengan lembut memijat Tom untuk menghilangkan kepegalan yang dirasakan anak berusia 4 tahun tersebut. Setelah selesai, ia memakaikan Tom pakaian yang merupakan jubah tidur penyihir sementara ia menggunakan jubah non formal yang memperlihatkan otot dada dan perut nya yang terpahat sempurna (Pakaian Non-Formal Claude de Obelia). Tom memeluk Hadrian mengambil kehangatan dari dada Hadrian yang terbuka, ia juga mencium bau vanilla dan hujan yang membuat nya ketagihan ketika ia memeluk Hadrian dan menyadari bahwa bau vanilla dan hujan tersebut merupakan bau tubuh Hadrian. Ia memeluk Hadrian tanpa niatan untuk melepas nya sedikitpun. Hadrian yang melihat Tom memeluk erat diri nya hanya tersenyum lembut. 'Anak malang, kamu pasti kesepian selama ini, tenang saja... ayah ada disini untuk mu' pikir Hadrian mencium kepala anak nya yang berbau bagaikan bunga melati di musim semi, indah namun mematikan. 'Siapa yang tahu bahwa Voldemort memiliki bau yang feminim?' pikir nya. Kedua nya memasuki ranah Morpheus sambil berpelukan.

.

.

.

.

.

.

.

.

Alo... Chapter 1 sudah Update nih! Jangan lupa like dan comment nya ya! Mungkin ada yang bertanya-tanya mengapa Dumbledore author lukiskan sebagai orang jahat, mungkin dari Canon dapat di lihat :

· Albus Dumbledore adalah seorang Legilimens, jadi tentu nya mustahil bagi nya untuk tidak mengetahui bahwa Peter Petigrew adalah mata-mata Pelahap Maut

· Hagrid menyatakan dalam buku pertama bahwa Hogwarts adalah tempat teraman di dunia selain Gringgots, tapi fakta membuktikan sebaliknya dan siapa yang bertanggung jawab atas Hogwarts? Albus Dumbledore

· Albus Dumbledore mewawancarai Sybil Trelawney di Bar. Sebagai Kepala Sekolah, mengapa tidak mewawancarai di kantor nya saja yang pasti nya lebih aman dan terjaga?

· Batu Bertuah. Yap, Alih-alih menyimpan batu bertuah di kantor nya dengan mantra Fidelius, ia menyimpan nya di Lantai 3 dengan perangkap yang bisa dilewati oleh 3 anak tahun pertama.

· Dalam buku kelima bagian akhir dijelaskan bahwa ada alat pemantauan Harry di Kantor Dumbledore, tentu saja Dumbledore sudah mengetahui pelecehan yang di alami Harry oleh Keluarga Dursley namun membiarkan nya begitu saja

· Prinsip 'Untuk Kebaikan yang Lebih Besar' yang di anut Albus Dumbledore merupakan prinsip yang sama yang digunakan Gellert Grindelwald ketika membantai Muggle

· Puncak nya pada Buku Ketujuh, dari percakapan nya dengan Severus Snape dalam ingatan yang dilihat di Pensieve, ia sengaja meletakkan Harry dalam kegelapan hingga Harry harus mengorbankan diri nya sendiri untuk menghabisi Voldemort.

· Dst