Sihir, siapa yang tidak kenal dengan istilah itu sekarang, beberapa ratus tahun yang lalu, para ilmuan dan peneliti menemukan sebuah kemampuan tersembunyi yang ada dalam diri manusia, yang kini dinamakanEnergi Sihir

Bertahun - tahun bereksperimen dengan kekuatan tersebut, akhirnya beberapa negara dibelahan dunia mulai mengkonfirmasi dan mensahkan penggunaan sihir didepan umum, namun karena banyaknya tingkat penyalahgunaan penggunaan sihir oleh orang - orang yang tidak bertanggung jawab, akhirnya beberapa negara memutuskan untuk melarang penggunaan sihir secara terang - terangan dimuka umum.

Beberapa tahun kemudian, beberapa negara besar seperti Amerika, Jepang, dan Korea mulai membangun sebuah sekolah khusus untuk paraMagic User.

...xxXxx...

Seorang pemuda yang kira - kira berumur 18 tahun dengan surai kuning cerah keluar dari sebuah akademi sihir dengan membawa tas dipundaknya

Naruto Pov

Hai namaku namikaze naruto, aku baru saja menyelesaikan ujian pendaftaran sekolah dan sudah tidak sabar menunggu hasilnya... Bukan ujian sekolah biasa seperti sekolah pada umumnya, karena sekolah ini SEMUA MATA PELAJARANNYA ADALAH TENTANG SIHIR.

Aku bisa tertarik dengan sihir sejak diberikan liontin oleh seorang laki-laki paruh baya saat aku tidur dibelakang gunung tiga bulan yang lalu.

flashback on

Saat itu aku sedang ada disebuah hamparan Padang ilalang yang luas dibelakang gunung dekat rumahku dan saat itu aku sedang tertidur tiba-tiba ada seorang laki laki paruh

baya menghampiriku

"Hey anak muda, Bagun ini sudah sore apa kamu tidak dicari orang tuamu"

Sebuah suara menganggu tidurku dan seketika reflek aku membuka mata dan menemukan seorang pria paruh baya berdiri di depanku sambil menyodorkan sesuatu

"Maukah kamu menjaga liontin ini untuk ku, anak muda" kata pria paruh baya itu

"Eh" mataku berkedip beberapa kali

"maksudnya dan siapa anda" kataku

"Maaf sebelumnya membangunkanmu anak muda, namaku kamu tidak perlu tahu dan sekali lagi maukah kamu menjaga liontin ini" katanya

"Baiklah" kataku dan tiba-tiba orang paruh baya itu menghilang, aku langsung kaget dan segera berdiri

Awalnya aku pikir itu cuman mimpi tapi liontin itu ada di tanganku

Flashback off

Naruto pov end

Saat Naruto sampai didepan gerbang sekolah itu dia terkejut melihat ayahnya A.k.a namikaze Minato menunggunya berdiri didepan mobilnya, Lalu dia menghampiri ayahnya.

"Ayah apa yang kamu lakukan disini" kata naruto sambil membenarkan tasnya yang agak turun

"Datang menjemputmu tentunya, bagaimana ujian-mu ? " Kata Minato

"Berantakan sekali"

'mau bagaimana lagi aku hanya belajar teori dasar tentang sihir cuman tiga bulan dan aku harus diuji dengan materi untuk seluruh pelajaran dalam sembilan tahun, mana mungkin aku baik-baik saja' batin naruto sampil menunduk dan sedikit menunjukkan ekspresi wajah yang sedih

"Tak apa-apa, jika kamu tidak lulus ujian ini, aku sudah mendapatkan pekerjaan untukmu dikota sebelah, Paman iruka akan membantu membawamu kesana, pekerjaan yang tidak terlalu buruk" Kata Minato sambil memberikan semangat kepada anaknya

"kamu bisa mendapatkan 4000 - 5000 Yen perbulan jika berkerja disana" Lanjutnya

"Tapi ayah!, Aku ingin belajar tentang sihir"

"Aku tahu, dengan belajar sihir masa depanmu akan lebih cerah dan kamu tidak mau berakhir seperti ayahmu ini kan?, Tapi kamu harus tahu akan batasanmu. Untuk sekolah disekolah penyihir, kamu harus membutuhkan nilai sekitar 300 - 400 kan? "

"Tapi ayah!, Aku ingin belajar sihir! Dan menjadi penyihir yang hebat."

'bahkan jika seluruh dunia melawanku, aku tidak ingin menjadi seorang yang dianggap orang lemah.' batin Naruto lagi

"Huh, jika kamu benar-benar ingin belajar sihir, ayah akan membantu mu" kata Minato dengan menghela nafas pasrah akan kelakuan anaknya

"Ayah! terimakasih!, Aku akan menjadi penyihir terhebat didunia" kata naruto sambil mengepalkan tangannya keatas langit

"Hahaha... Baiklah, ayo kita pulang" kata Minato sambil melangkah menuju pariran mobil tempat mobilnya diparkiran.

...xxXxx...

Saat in naruto sedang jalan-jalan dengan sahabat Rock Lee

"Hinata-Chan sudah kembali loh, aku tadi pagi melihat, kau tau" kata lee sambil membuka obrolan

"Aku yakin dia semakin cantik" lanjutnya sambil memasukkan tangannya ke saku celana dan dijawab

"Oh"

"Naruto kenapa kamu cuman menjawab begitu saja"

"Memangnya aku harus menjawab seperti apa?" Sambil berjalan mendahului Lee, Lee yang ditinggal segera mengejarnya

"Woe, Tunggu aku Naruto"

"Naruto apakah kamu tidak peduli"

Naruto yang melihat ayahnya sedang berbicara dengan orang segera berhenti berjalan dan disusul Lee yang keheranan

Sisi minato

"Tolong lah mr.hyuga, aku mohon. Kali ini saja, dia ingin sekali mendaftar disekolah penyihir"

"Minato, anakmu bahkan tidak punya bakat sama sekali, bahkan dia pernah membawa lari putriku, apakah kamu pikir aku mau membantu?"

"Itu memang kesalahan Naruto, tapi dia sudah menyesal dan minta maaf karena melakukan itu, putrimu juga baik-baik saja kan, keluarga kami juga sudah bertahun-tahun melayani keluargamu. Dia benar-benar ingin belajar sihir."

"Sudah terlambat, seharusnya kamu ajarin anakmu bersikap baik dan sopan kepada kami. Biar anakmu semakin baik. Jika bukan karena aku keluargamu sudah lama hidup dikolong jembatan, lagipula anakmu masih muda. Kamu sebagai seorang ayah seharusnya tau itu!"

"Apa kamu tidak tahu, diluar sana ada orang yang tidak mau diajak bicara?."

"Aku mohon, dia benar-benar ingin menjadi seorang penyihir. tuan, jika kamu bersedia membantuku kali ini, aku akan melakukan apapun."

"Apakah itu benar?, aku ingin kalian tidak tinggal lagi disitu lagi apa kamu lagi. Mahalnya masuk sekolah penyihir itu?. Walaupun kamu punya uang, kamu tidak bisa membayarnya. Jika kamu berikan rumah tuamu padaku, akan dipertimbangkan."

"Rumah tuaku?."

"Rumah itu sudah tua, aku hanya ingin tanahnya."

'Bagaimana ini, rumah itu satu-satunya rumah yang aku punya, tapi asal baru bisa sekolah tidak apa-apa lah.' batin minato

"Baiklah tuan" Kata minato

Disisi lain Naruto dari awal sudah mendengar semua pembicaraan ayahnya.

'dunia ini masih saja berubah sama sekali, masih saja kejam... Mereka yang tidak memiliki apa-apa akan selalu ditindas' batin Naruto

"Lee ayo!" Kata naruto sambil melangkah menuju pulang ke rumahnya

...xxXxx...

Malam harinya saat ini Naruto sedang makan malam bersama ayahnya

"Naruto ayah punya kabar berita bagus untukmu, Untuk sekolahmu, aku sudah mendapatkan solusinya. Ayah punya teman lama dan dia direktur disekolah, saat aku bilang kamu akan masuk dia langsung menyetujuinya, jika kamu sudah masuk belajarlah dengan giat."

"Naruto, ayah percaya kepadamu" lanjutnya sambil memberikan lauk makan kenaruto

Sedangkan Naruto yang sudah tau alasannya hanya pura-pura senang dan memakan makanannya

"Iya arigato ayah"

"Oh ya Naruto, setelah kamu masuk sekolah, ayah akan menyewakan rumah ini. jangan kawatirkan ayah, ayah akan baik-baik saja dan juga kamu bisa tinggal disana... Disekolah ada asramanya, jangan sia-siakan kesempatan itu."

"Iya"

"Aku dengar Hinata sudah kembali pulang."

"Ayah! Aku hanya ingin belajar sihir! Dan aku akan mendapatkan banyak uang agar ayah bisa bahagia dan membeli banyak rumah untuk ayah.

anakmu ini akan menjadi penyihir yang terhebat didunia!!." Kata Naruto dengan semangat

Sementara Minato yang melihat anaknya semangat untuk menjadi seorang penyihir merasa senang meskipun harus menjual rumah satu-satunya.

Dan mereka melanjutkan makan malamnya sambil diiringi candaan

...xxXxx...

Hari ini naruto sudah berangkat ke sekolah Dan saat ini sedang didalam kelas

"selamat pagi semua, nama saya umino iruka, saya akan menjadi wali kelas disini selama 3 tahun kedepan" kata guru didepan

"baiklah, pertama-tama lencana sekolah ini sangat penting. kalian semua, setelah mengetahui elemen sihirmu sendiri... lencana sekolah ini akan menyala sesuai warna elemen-nya... Misalnya jika elemenmu adalah angin maka lencanamu akan berubah warnanya menjadi hijau, jika elemenmu adalah api maka lencanamu akan berubah warnanya menjadi merah, jika elemenmu cahaya akan lencanamu akan berubah menjadi emas" kata guru iruka sambil membagikan lengcanannya hingga pada bangku terakhir milik Naruto

"sebut nama dan peringkat" kata guru iruka

"namikaze naruto, peringkat terak-"

"murid peringkat terakhir!. pasti dia kalangan rakyat jelata" kata salah satu murid didekatnya atau bisa kita panggil Kiba inuzuka

"hahahaha"

"benar, pasti dia lemah"

" dasar rakyat jelata, sok-sokan"

"Kiba tolong diam dan ini untukmu namikaze - san " kata guru iruka sedangkan Naruto yang merasa dihina dan direndahkan hanya bisa menunduk sambil mengepalkan tangannya

"baiklah sekarang kita mulai melihat kalia mempunyai elemen apa, caranya cukup pegang batu didepan dan sesuai peringkat dan baiklah Hyuga Neji silahkan maju kedepan" kata guru iruka sedangkan yang dipanggil segera maju

"letakkan tangan mu diatas batu ini lalu konsentrasi"

"baiklah" kata Neji sambil meletakkan tangannya diatas batu itu dan tiba tiba batu itu mala kelamaan berubah membeku

"wah dia memiliki elemen es"

"elemen es, itu elemen kuat selain petir dan api"

"hebat semoga aku punya elemen yang sama juga"

"baiklah Neji kamu memiliki elemen es dan juga kamu sudah mendapatkan bintang satu berarti elemenmu lebih kuat dari murid pemula lainnya, terimakasih selahkan duduk. selanjutnya Shikamaru Nara"

Shikamaru = angin

choji = tanah

Kiba = air

Ino= cahaya

sakura = cahaya

dll

"baiklah yang terakhir namikaze naruto, silahkan maju kedepan " kata guru iruka lalu Naruto maju kedepan

"santai, tenangkan pikiranmu"

lalu Naruto menyentuh batu itu

'ayo... ayo... api,air,cahaya, atau apalahbatin Naruto

dikelas lain

"wah dia memliki elemen petir"

"wah Sasuke hebat"

"dia punya elemen terkuat"

suara teriaknya dari kelas sebalah yang terkejut memiliki elemen petir membuat seiisi kelas Naruto keluar dan ikut melihat ( semua termasuk guru iruka ) karena elemen itu sangat langka

sedangkan disisi lain Naruto tetap fokus berkonsentrasi dan tiba-tiba batu itu bersinar dan elemen Naruto adalah...

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tbc