Disclaimer : Naruto by Masashi Kishimoto and One Piece by Eichiiro Oda

Rate : M (Buat jaga-jaga aja)

Warning : Typo, over power(maybe), OC, OOC, Dll


Chapter 1 : Kesempatan kedua


Di hutan kematian, tampak dua pemuda dengan keadaan mengenaskan dimana lengan mereka buntung kiri dan kanan, darah terus mengucur di tubuh mereka tanpa henti.

"Hey Naruto, kenapa kau melakukan sekeras ini menghalangiku? Apa artinya aku bagimu" seorang pemuda berambut hitam emo dengan lengan kiri yang buntung.

"Kau adalah temanku Sasuke," balas satunya lagi dengan rambut pirang dengan lengan kanan yang buntung.

"Kau berulang kali mengatakan itu dobe. Namun tetap saja bukanlah jawaban yang ingin kudengar darimu, Naruto!"

"Sulit menjelaskannya teme, aku juga tidak mengerti. Tetapi melihatmu menuju jalan yang lebih jauh gelap aku seperti merasakannya juga, Sasuke" Naruto melirik sekilas Sasuke, lalu melanjutkannya. "Kita punya nasib yang sama saat kecil, kau dan aku sama-sama sendirian, kita terasingkan dan kita melalui banyak tragedi. Kau yang berjalan di jalan kebencian dan dendam, kau telah berhasil membalaskan dendammu kepada kakakmu, Itachi. Lalu kini kau ingin memulai revolusimu yang membuatmu tenggelam dalam kesendirianmu, aku juga ikut merasakannya. Kau bagaikan saudara yang tak pernah kumiliki, bagaimana aku bisa membiarkan saudaraku berjalan yang salah, Sasuke!"

Sasuke tertegun mendengar jawaban Naruto. "Kau benar-benar orang yang keras kepala, Naruto!"

Naruto tersenyum. "Ahahaha, mau bagaimana lagi. Darah Uzumaki sudah mengalir deras dalam darah dagingku, kau sudah tahu bukan watak dan sifat klan Uzumaki"

"Kau menang Naruto, aku mengaku kalah kali ini"

"Benarkah? Hahahahaha, aku memang kuat bukan, uhuk, uhuk"

"Jangan sombong dulu, dobe. Uhuk" Sasuke batuk darah seperti Naruto tadi.

"Khehehehehehe" Naruto terkekeh. "Kau seperti anak kecil saja, teme!"

"Hn!" dengus Sasuke.

Hening. Tidak ada bicara lagi di antara mereka, mereka diam sambil menatap langit dan hembusan angin yang menerpa tubuh mereka. Sebelum Naruto angkat bicara.

"Hey Sasuke... Chough... Bisakah kau bertahan hidup dan meneruskan impianku, menjadi hokage!"

"Apa yang kau katakan dobe! Kita harus membatalkan mugen tsukoyomi, jadi bertahanlah seperti sifat keras kepalamu, baka!" Sasuke menatap Naruto setelah mendengar ninja pirang tadi.

Naruto menatap Sasuke lalu berkata pelan sambil tersenyum tulus. "Waktuku tidak banyak lagi... Chough... Teman" chakra orange mulai terlihat di atas pundak Naruto membentuk sebuah tangan yang mengarah ke Sasuke. "Kuberikan chakra Ashura padamu, tolong kau bebaskan mereka dari genjutsu Mugen Tsukuyomi, Sasuke!"

"Tidak! Tidak! Apa yang kau lakukan dobe?" Sasuke panik seketika. Chakra Ashura mulai terserap ke dalam tubuhnya dan lengan kiri yang tidak ada mulai tumbuh walaupun dirinya belum bisa bergerak. "Hey Naruto jangan bercanda! Bukankah kau punya janji dengan mereka yang kau ucapkan jika suatu saat nanti kau akan menjadi seorang hokage!?" tambah Sasuke panik.

Naruto hanya tersenyum saja. "Hmm... Sepertinya, aku tidak bisa menepati janjiku. Aku mohon padamu untuk memberikan maaf kepada Tsunade-baa chan dan yang lainnya, Sasuke" Naruto menatap tegas Sasuke dan kembali melanjutkan. "Tolong jadilah hokage untukku dan biarkan para bijuu bebas memilih jalan mereka sendiri. Aku menjanjikan bahwa aku akan membiarkan mereka bebas tanpa tersegel kembali,"

"Tidak Naruto! Tetaplah bertahan hidup! Naruto! Aku mohon Naruto!" teriak Sasuke. Namun mata biru laut Naruto sudah tertutup sembari tersenyum di akhir hayatnya.

Hari dimana Uzumaki Namikaze Naruto, sang ninja keras kepala namun penuh kejutan meninggal dengan sebuah senyuman tulus di wajahnya.

—oOo—

Gelap, sunyi, hampa dan kosong. Itulah yang di rasakan oleh Uzumaki Namikaze Naruto setelah kematiannya, dia bingung sekarang dirinya ada dimana apakah ini di surga atau neraka?

"Apakah aku benar-benar mati? Tapi dimana aku?" gumam Naruto pelan.

"Kau sudah beneran mati, Naruto-kun"

"K-k-kakek Rikudou?!" Naruto terkejut saat melihat Rikudou Sannin muncul di depannya.

"J-jadi aku sudah beneran mati yah?" Naruto menatap Rikudou Sannin.

"Begitulah, Naruto-kun. Sebelum mati kau memberikan chakra Ashura pada reingkarnasi Indra" sang pertapa Rikudou Sannin menatap Naruto tenang.

"Lalu ini dimana? Apakah ini di surga atau neraka, jiji?"

"Kita berada di perbatasan antara kehidupan dan kematian, Naruto-kun. Aku sengaja membawamu kemari" jawab Hagoromo.

'Begitu yah, aku sudah benar-benar mati. Setidaknya aku mati tidak dalam perjaka, karena sudah meniduri satu wanita dari Kumogakure, yah walaupun itu tidak di sengaja' batin Naruto mengingat pernah meniduri seorang wanita dari Kumogakure meskipun itu tidak sengaja saat dia masih di sana, karena ingin menguasai kekuatan Kurama.

'Oh yah, apakah dia hamil? Apalagi dia kan statusnya sekertaris dari paman Raikage, bisa-bisa aku di bunuh olehnya karena meniduri sekertarisnya, ehh. Tapi apa dia hamil? Setelah kami mabuk dan tidak sengaja melakukan hal intim,' lanjut Naruto dalam hatinya lalu menambahkannya kembali. 'Lagian bisa-bisanya sih aku mabuk, apalagi setelah kejadian itu kami bermain lagi kembali saat dia memintanya. Aku kan takut dia hamil, setidaknya aku ingin bertanggung jawab dan mencoba melupakan perasaanku kepada Sakura-chan, hah. Ini membuatku pusing saja'

Naruto menghela nafas dengan kasar sambil menggaruk-garuk kepala pirangnya dengan frustasi, Hagoromo yang menyadari tersebut langsung angkat bicara.

"Kau kenapa Naruto-kun? Tampaknya kau sedang frustasi" tanya Hagoromo.

"Aku sedang memikirkan gadis yang pernah kutiduri, pada saat itu aku tidak sengaja menidurinya karena sedang mabuk pada saat itu. Aku takut dia hamil, apalagi dia itu sekertarisnya paman Raikage. Jika dia hamil setidaknya aku bisa bertanggung jawab dan mungkin membuat keluarga kecil serta membangkitkan klan Uzumaki yang punah, meski aku tidak mencintainya setidaknya aku ingin belajar mencintainya dan menjadi suami serta ayah yang baik" jawab Naruto sambil menundukkan kepalanya.

"Hahahahahaha..." Hagoromo tertawa lepas seketika, mata kiri Naruto berkedut saat mendengar tawa dari Rikudou Sannin.

"Apakah ada yang lucu dari ceritaku, jiji?"

"Ahahaha, tidak, tidak. Hanya saja aku terkejut melihat pemikiranmu sudah dewasa Naruto-kun," Hagoromo mendekati Naruto lalu menepuk pundaknya pelan.

"Kamu tenang saja Naruto-kun, dia sudah aman dan sekarang dia sudah hamil"

"Ehhh?! Kau serius jiji kalau dia hamil?!" Naruto terkejut setengah mati setelah mendengar perkataan Hagoromo tadi.

"Yah, dia hamil anakmu Naruto-kun. Kandungannya sudah satu bulan, kau melakukan itu sebelum perang bukan?"

Naruto mengangguk saat di tanya oleh Hagoromo tadi.

"Yah, lalu apakah dia sudah memiliki suami atau pacar jiji?" tanya Naruto.

"Tidak, dia memutuskan untuk menjadi single parent untuk selamanya. Setelah kandungannya membesar dia akan berhenti bekerja sementara, setelah bayinya lahir dia akan kembali bekerja sambil merawat anaknya, katanya dia akan berusaha merawat anak dari hubunganmu dan dirinya sendiri, dia juga akan berusaha membangkitkan klan Uzumaki seperti yang kau impikan, itu juga di setujui oleh 5 kage jika klan Uzumaki akan bangkit kembali, mengingat anak dalam kandungannya itu warisan satu-satunya darimu karena kau sudah di anggap pahlawan setelah mengalahkan ibuku dan menghentikan Sasuke" jawab dan jelas Hagoromo.

Naruto yang mendengarnya langsung menundukkan kepalanya, terlihat tetesan air mata jatuh ke pipinya.

"Gomen ne Mabui, gara-gara aku kau menjadi kesusahan begini. Jika saja aku bisa bertahan, mungkin kau tidak kesusahan begini. Aku juga bisa menikah dengan dirimu dan menjadi suami serta ayah yang baik, gomen" air matanya terus jatuh dan Naruto terisak pelan.

Hagoromo yang melihat salah satu reingkarnasi anaknya langsung mengusap pundaknya lembut, mencoba menenangkan hati yang tersakiti itu.

"Naruto-kun ada yang kubicarakan denganmu,"

Naruto mengusap air matanya dan menatap Hagoromo. "Apa yang kau ingin bicarakan denganku, jiji?"

Sebuah senyuman tercipta di wajah tua Hagoromo. "Kita berada perbatasan di alam kehidupan dan kematian, aku sengaja membawamu kemari. Tapi bukan itu inti pembicaraannya, aku membawamu kemari karena ingin memberimu kesempatan kedua."

"Kesempatan? Kesempatan apa jiji?" Naruto menatap bingung Hagoromo.

"Kesempatan hidup! Tapi bukan di dunia Shinobi, melainkan di dunia lain atau dimensi lain. Bagaimana kamu mau?" Hagoromo menatap mata biru Naruto.

Tampak Naruto sedang berpikir untuk menimbang-nimbang penawaran sang Rikudou Sannin, jika dirinya menolak mungkin dia akan di tempatkan surga jika amal baiknya terpenuhi, tapi jika neraka maka, hell no. Memikirkan itu saja Naruto sudah berkeringat dingin, lalu Naruto menatap sang Rikudou Sannin dengan serius di iris biru safirnya.

"Kenapa?"

"Hmm?"

"Kenapa kamu memberiku penawaran hal ini, pada orang sepertiku. Jiji?" tanya Naruto serius.

Hagoromo tersenyum dan terkekeh pelan. "Tidak ada sebuah alasan khusus, mungkin itu karena masa kecilmu yang kurang menyenangkan, di tambah lagi dengan dirimu yang meninggalkan seorang gadis yang sedang hamil mengandung anakmu, mungkin saja dengan kesempatan ini kau bisa mendapatkan kebahagiaanmu sendiri di sana, Naruto-kun"

Naruto menghela nafas. "Baiklah jiji, aku akan menerima tawaranmu itu. Mungkin tidak ada salahnya aku menerimanya"

"Baguslah, tapi ada resikonya untuk melakukan hal itu"

"Apa resikonya jiji?"

Hagoromo menatap serius Naruto. "Semua ingatanmu tentang dunia Shinobi akan terhapus, teman-temanmu, orang yang kau sayangi dan kau cintai akan terhapus dalam memori ingatanmu, Naruto-kun!"

"E-eeehh, nani!? Kenapa bisa seperti itu?" Naruto langsung terkejut.

"Yah, itu adalah resikonya Naruto-kun"

Naruto menghela nafas dengan berat, jujur ini sangat berat baginya karena harus melupakan orang yang di sayanginya dan cintainya.

"B-baiklah jiji, aku menerima resiko itu"

"Kamu yakin?" Hagoromo menatap ragu Naruto.

"Yah, aku sangat yakin. Meskipun ini berat bagiku untuk melupakan mereka terutama Mabui, tapi aku akan menetapkan hatiku untuk memulai hal yang baru. Setiap kehidupan dan tindakan pasti ada pengorbanan, meski pengorbanan itu adalah yang kita anggap beharga" Naruto menatap serius Hagoromo, mata birunya memancarkan aura yang serius tanpa ada keraguan sedikitpun.

"Hahaha, kau memang sudah dewasa yah, Naruto-kun. Baiklah ayo kita mulai!"

Tangan keriput Hagoromo mengarah ke kepala Naruto, tampak Naruto sedikit melebarkan matanya yang akan di lakukan oleh sang Rikudou Sannin.

—oOo—

Dunia dimana lautan berkuasa, dunia dimana orang-orang berkekuatan saling bertempur satu sama lain untuk demi tujuan mereka masing-masing. Gol D. Roger adalah orang pertama yang berhasil melewati lautan mematikan, Grand Line.

Karena pencapaiannya itu, Gol D. Roger mendapatkan gelar sebagai Raja Bajak Laut. Ia adalah orang yang paling dicari oleh para Kaigun atau Angkatan Laut, maupun Sekai Seifu atau Pemerintah Dunia. Namun pada akhirnya Roger tertangkap karena dia menyerahkan dirinya sendiri dan di eksekusi mati di kota kelahirannya Louge Town.

Namun sebelum kematiannya, perkataan terakhir dari Raja Bajak Laut itu membuat semua orang berlayar dan menjadi era Bajak Laut terbesar dan mencari harta karun yang di tinggalkan oleh Roger yang bernama One Piece.

"Apa kalian menginginkan harta karunku? Aku akan memberikannya. Carilah! Aku meninggalkannya di suatu tempat!"

Itulah perkataan terakhir Roger, sang Raja Bajak Laut sebelum kematiannya yang di eksekusi mati di tempat kelahirannya dan di saksikan banyak orang di sana.

—oOo—

Desa Fuusha, East Blue

Di sebuah lautan East Blue, adalah salah satu dari empat lautan yang terdiri dari, West Blue, North Blue dan South Blue.

Di sebuah hutan desa bernama Fuusha, terdapat dua orang bocah yang sedang berlari kencang seperti di kejar sesuatu, dua bocah yang memiliki rambut berbeda dimana satunya memiliki rambut hitam jabrik dengan topi jerami dan bocah satunya lagi berambut merah dengan topi koboi hitam bergambar rubah merah di tengahnya.

"Ayo cepat Luffy! Kau mau di jadikan mangsa makanan oleh singa tadi!" teriak bocah berambut merah sambil lari mengdahului bocah topi jerami.

Grooooaaaarrrrrr

Suara raungan dari singa raksasa dengan ukuran tidak biasa dari ukuran singa pada umumnya, tampak singa itu sedang mengejar dua bocah itu.

"T-tunggu aku Naruto! Hah... Hah... Hah" bocah topi jerami itu sedang berusaha menyeimbangkan larinya dengan bocah merah itu yang sedang mengdahuluinya.

Kedua bocah yang bernama Luffy dan Naruto terus berlari, keringat terus membanjiri tubuh mereka. Naruto terus berlari jantungnya berpacu cepat karena ketakutan, karena saking takutnya ia tidak sadar bahwa Luffy ketinggalan jauh dan Naruto sudah sampai di luar hutan, sesudah sampai Naruto berhenti berlari dan melihat ke belakang, lalu mengatur nafasnya yang memburu.

"Pssstt! Pssstt! Hey nak"

"Huh?"

"Pssstt! Psstt! Hey nak!"

"Huh? Siapa sih?" Naruto memandang sekitarnya karena mendengar suara tapi tidak ada orangnya, tapi bulu kuduk Naruto berdiri saat mengingat sesuatu, apakah itu hantu? Naruto menggelengkan kepalanya. Tidak mungkin siang bolong begini ada hantu.

"Hey di atas sini, nak!"

Naruto langsung mendongak kepalanya, ia melihat sebuah sosok misterius yang sedang duduk di salah satu dahan pohon besar. Sosok misterius tersebut memakai jubah hitam polos yang menutupi tubuhnya dengan wajah yang tertutupi sebuah topeng rubah bewarna hitam.

"Siapa kau?!" Naruto berteriak sambil menatap tajam sosok tersebut yang memandang dirinya dengan santai.

"Aku? Siapa aku?" sosok itu tertawa kecil. "... Nanti akan kuberitahu, hey gaki aku punya tawaran yang menarik untukmu" tambahnya.

"Tawaran? Tawaran apa?" Naruto masih menatap tajam sosok tersebut.

"Sebuah kekuatan, kekuatan yang sangat langka. Aku jamin kau tidak akan menyesal" jawab sosok tersebut.

"Kekuatan yang langka?"

"Yah, kau tidak akan menyesal dengan kekuatan ini. Besok datanglah kemari, aku akan memberikannya padamu, Naruto" sosok itu angkat bicara.

"Hey bagaimana kau tahu na–"

"Oy Naruto!" terdengar suara teriakkan Luffy di dalam hutan tersebut.

"Aku akan menunggumu disini Naruto, sampai jumpa besok,"

Swush

Setelah mengatakan itu sosok tersebut langsung menghilang entah kemana dengan hembusan angin kecil, tidak lama kemudian Luffy datang dengan wajah yang kelelahan dan lidah terjulur keluar, yang berarti ia sangat kelelahan.

"Hosh... Hosh... Hosh... Hosh" tampak bocah yang bernama lengkap Monkey D. Luffy mengatur nafasnya.

Setelah mengatur nafasnya dengan teratur, Luffy menatap Naruto dengan kesal. "Hey Naruto kau meninggalkanku tadi," tunjuknya kesal kepada Naruto.

"A-ah gomen Luffy, kamu tahu bukan bahwa jika orang panik mereka akan berlari sangat cepat, makanya tadi aku tidak sadar jika kamu ketinggalan tadi" Naruto menggarukan kepala merah jabriknya yang tidak gatal.

"Hmp!" Luffy mengerang kesal sambil memalingkan mukanya.

"Tch dasar, gitu saja sudah ngambek. Lagian bukannya kau pengguna Akuma no Mi, seharusnya kau gunakan buah iblismu untuk menghajar singa tadi, dasar pemakan Akuma no Mi tidak berguna" ejek Naruto sambil mendengus pelan, lalu ia memakai topi hitamnya meskipun topinya terlalu besar jika ia pakai.

"Apa katamu Naruto? Kau meremehkan kemampuan dari Akuma no Mi-ku?" Luffy langsung tersulut emosi, ia tidak terima jika kemampuan buah iblisnya di remehkan. Luffy telah memakan Akuma no Mi seminggu yang lalu saat bajak laut Akagami masih bersinggah disana.

Akuma no Mi adalah sumber kekuatan dari buah tersebut, barang siapa yang memakan Akuma no Mi dia akan memiliki kekuatan yang sangat hebat, tapi itu tergantung jenisnya apa. Pemakan Akuma no Mi akan lemah jika berhadapan air, bahkan berenang saja tidak bisa. Pemakan Akuma no Mi akan lemah jika berhubungan dengan air.

"Itu memang kenyataannya, Gomu Gomu no Mi mu itu sama sekali tidak berguna sama sekali" Naruto menatap sinis Luffy.

"Kau ngajak ribut Naruto-teme?!" Luffy memperlihatkan wajah garangnya.

"Ayo! Siapa takut bocah karet!" balas Naruto tidak mau kalah.

"Dasar mata sayu!"

"Dasar mata suing!"

"Kepala tomat!"

"Pemakan buah iblis tidak berguna!"

"Sialan kau Naruto!"

"Heh, dasar dobe!"

"Grrr teme!"

Mereka terus saling mengejek satu sama lain dan tidak lama kemudian pertengkaran anak kecil pun di mulai.

—oOo—

Desa Fuusha

Di sebuah desa Fuusha tepatnya di satu-satunya bar di desa tersebut, tampak seorang wanita cantik sedang mengobati kedua bocah yang memiliki rambut berbeda. Wajah bocah berambut hitam jabrik di penuhi luka lebam, sementara bocah berambut merah jabrik hanya menerima sedikit luka lebam, mereka adalah Naruto dan Luffy yang bertengkar di sekitar hutan. Bisa di prediksi siapa pemenangnya dengan siapa yang sedikit memiliki luka lebam.

"Hah, dasar kalian berdua ini, apakah kalian tidak capek terus bertengkar?" wanita cantik tersebut menghela nafas sambil mengobati luka mereka, Makino. Nama wanita cantik tersebut ia adalah pemilik bar ini.

"Naruto yang mulai duluan bibi," Luffy menunjuk Naruto.

"Kenapa aku yang duluan? Jangan percaya kaa-chan, Luffy hanya mengada-ngada saja" bantah Naruto cepat.

"Itu memang kenyataannya, kau yang mulai mengejekku duluan tadi"

"Itu karena kau–"

"Sudah-sudah!" Makino melerai kedua bocah itu, meskipun salah satunya adalah anaknya. Ini adalah sudah kegiatan mereka sehari-hari dimana Naruto dan Luffy terus bertengkar, Makino juga di buat pusing oleh kelakuan anaknya dan Luffy.

Setelah mengobati Naruto dan Luffy, Makino segera menyiapkan makan siang untuk mereka. Setelah beberapa menit menunggu makanan pun datang, Naruto dan Luffy langsung melahap makanan itu dengan sangat cepat. Mungkin sebab karena mereka sudah kelaparan.

"Haahhh... Kenyang sekali, shishishishi" Luffy menepuk perutnya yang membuncit. Ia mengambil satu tusuk gigi untuk membersihkan makanan sisa di giginya.

"Hehehehe... Makanan kaa-chan memang yang terbaik" Naruto nyengir sambil meminum jus jeruknya.

Makino yang di puji oleh anaknya hanya tersenyum saja sambil membereskan piring Naruto dan Luffy, lalu membereskan gelas yang kotor karena tadi kedatangan tamu.

"Oy Luffy, sebaiknya kau segera melatih kekuatan buah iblismu itu" saran Naruto.

"Ya, aku tahu" balas Luffy cuek sambil memalingkan wajahnya. Kemampuan Luffy adalah buah iblis Gomu Gomu no Mi yang bisa merubah tubuhnya menjadi karet atau bisa di katakan Luffy adalah manusia karet.

Kriiieettt

Terdengar pintu bar Makino dibuka, Luffy, Naruto dan Makino sontak melihat ke pintu. Mereka bisa melihat seorang kakek tua bertubuh kekar, berambut putih ubanan, terlihat ada sebuah luka jahitan di samping mata kirinya. Kakek tua tersebut memakai sebuah jas hitam formal, Naruto dan Makino sedikit kaget saat melihat kakek itu, kecuali Luffy yang sangat kaget.

"Jii-chan!" teriak Luffy kaget. "Kenapa jii-chan ada disini?" tanya Luffy selepas kaget.

Orang yang di panggil kakek oleh Luffy berjalan mendekati mereka bertiga lalu diam sambil memandang Luffy.

"Kakek akan membawamu pergi dari sini, jadi persiapkan barang-barangmu" kakek itu menatap tajam Luffy.

Luffy pun terkejut. "Tidak mau! Aku akan tetap tinggal disini!"

"Jangan keras kepala Luffy. Cepat ke atas dan kemasi barang-barangmu!"

"Tidak mau!"

"Sudahlah Luffy, turuti saja perkataan kakekmu itu" sergah Naruto.

"T-tapi..." Luffy berbicara gugup sambil memandang wajah Naruto.

"Lagipula, aku yakin tempat yang akan di tujui oleh kakekmu pasti kau akan mendapatkan teman banyak"

"T-tapi jika aku pergi kau tidak akan ada temankan?" Luffy melirik Naruto dengan pandangan ragu.

"Hehehehe, itu tidak masalah bagiku. Lebih baik kau segera kemaskan barang-barangmu" Naruto tersenyum lebar.

Luffy pun terdiam beberapa saat lalu mengangguk lemah, ia segera naik ke atas dan masuk ke kamarnya untuk membereskan barang-barangnya.

"Maaf jika merepotkanmu Makino-san, dan terima kasih telah menjaga Luffy selama ini" kakek itu membungkuk hormat kepada Makino.

"A-ah, tidak apa-apa Garp-san. Lagipula aku juga senang Luffy ada disini, setidaknya Naruto ada teman bermain" balas Makino gugup.

Kakek yang bernama Garp atau nama lengkapnya Monkey D. Garp mengangguk pelan. Ia adalah salah satu Angkatan Laut yang berpangkat tinggi yaitu menjadi Wakil Admiral dalam kesatuan Angkatan Laut.

"Silahkan duduk dulu Garp-san. Anda mau minum apa?" tanya Makino.

"Bawakan aku satu gelas sake saja,"

"Baiklah, tunggu sebentar"

Garp pun duduk di bangku bekas Luffy tadi, sementara Naruto hanya memandang Garp saja selaku kakek dari sahabatnya, Luffy. Yang tadinya suasananya diam Naruto pun langsung angkat bicara.

"Ano Garp-jiji, ada yang ingin kutanyakan kepadamu" Naruto memandang wajah Garp.

Alis Garp terangkat lalu memandang Naruto. "Silahkan, apa yang kau ingin tanyakan, Naruto?"

"Apakah Garp-jiji tahu betul tentang seluk beluk dunia dan lautan ini?"

"Tentu saja, aku sudah hidup lama dan mengarungi banyak lautan ini. Jadi aku sudah tahu mengetahui banyak tentang dunia ini" jawab Garp.

"Kalau begitu, bisakah jiji ceritakan padaku tentang lautan ini?" tanya Naruto.

Garp menautkan alisnya sebentar sebelum menjawab. "Hmm... Baiklah, dunia ini terdiri empat lautan berbeda, West Blue, East Blue, North Blue dan South Blue. Tempat tinggalmu, desa Fuusha ini terletak di lautan East Blue. Dan ada juga lautan yang bernama Grand Line, lautan itu tidak sama dengan empat lautan yang lainnya. Grand Line adalah lautan luas yang membentang lurus. Iklim, cuaca, arah angin, medan magnet, semuanya berbeda. Lautan disana sangat misterius dan mematikan bagi orang yang tidak tahu apa-apa"

"Souka, lalu apakah harta karun yang bernama One Piece itu benar-benar ada, jiji?" tanya kembali Naruto dengan ekspresi penasaran.

"Entahlah, aku juga tidak tahu Naruto. Gol D. Roger adalah orang pertama yang menemukan harta karun itu, entah dimana tempatnya pesan terakhirnya itu membuat Bajak Laut semakin bertambah karena ingin mencari harta karun bernama One Piece itu," tangan Garp mengepal dengan erat, ekspresinya begitu terlihat kesal.

"Oh, kalau tidak salah jiji adalah rival dari Raja Bajak Laut Gol D. Roger, selain rivalnya itu Shirohige, Edward Newgate. Manusia terkuat, lalu ada 4 Yonkou. Mereka adalah Bajak Laut terkuat, mereka adalah menentukan nasib dunia ini, Bajak Laut itu adalah Bajak Laut Big Mom, atau nama aslinya Charlotte Linlin, lalu ke-2 Hyakuju Kaizoku-dan yang di pimpin oleh Kaido, ke-3 Bajak Laut Akagami no Shanks, Bajak Laut yang pernah singgah disini dulu, lalu ke-4 yang terakhir adalah Shirohige, Edward Newgate yang sering di juluki manusia terkuat," Naruto menyengir lebar saat penjelasan terakhir.

"Bagaimana kau tahu tentang itu semua, Naruto? Bahkan sampai tahu ke-4 Yonkou" Garp terkejut saat mendengar perkataan Naruto tadi.

Tentu saja Garp terkejut karena bocah kecil seperti Naruto sudah tahu tentang ke-4 Yonkou, bahkan Naruto bisa tahu bahwa dia adalah rival Raja Bajak Laut Gol D. Roger saat dirinya muda dulu.

"Emmm... Aku sering membaca buku, jadi aku tahu banyak. Aku juga tahu tentang Tenryuubito dan Gorosei lalu Admiral serta Fleet Admiral, jiji" Naruto kembali menyengir sambil memakai topi hitamnya kembali.

"Ahhh... Begitu rupanya," Garp tersenyum tipis sambil menatap Naruto.

'Akaishi Levin D. Naruto yah, anak dari Makino ini memang menarik. Dia terlihat berbeda dengan Luffy dan anak seumuran lainnya' batin Garp sambil memandang Naruto.

Jujur saja Garp tertarik dengan anak dari pemilik bar ini, meskipun dia tidak tahu suami Makino. Bahkan dirinya juga tidak bahwa Makino sudah menikah atau belum, itu karena Garp selalu di sibukkan oleh pekerjaannya di Angkatan Laut. Maka dari itu dirinya tidak tahu akan hal ini semua, bahkan saat Garp mampir kembali kesini dirinya sudah melihat Makino menggendong bayi laki-laki lucu berambut merah dan tentu saja membuat Garp terkejut akan hal itu.

"Naruto!"

"Hmm... Ada apa jiji?" Naruto menatap Garp.

"Apa cita-citamu atau bisa di bilang apa yang ingin kau capai dalam hidup ini?" tanya Garp sambil tersenyum.

"Cita-cita yah? Entahlah sejauh ini, aku belum kepikiran kesana, tapi suatu hari nanti aku akan tahu kok apa yang ingin kucapai dalam hidup ini, hehehe" jawab Naruto sambil memamerkan cengiran tipis.

"Souka, aku harap kau menemukan cita-citamu suatu saat nanti" Garp memberikan cengiran juga kepada Naruto.

"Jii-chan! aku sudah siap!" teriak Luffy yang berjalan menuruni tangga sambil membawa tas bewarna hitam.

Makino pun kembali dengan membawa satu gelas sake, lalu Garp langsung meminum sake dengan satu tegukan dan langsung membayarnya.

"Oy Luffy! Kau tidak akan melupakanku kan?" Naruto mendekati Luffy sambil menatap bocah topi jerami itu.

"Tentu saja aku tidak akan melupakanmu, karena kau adalah sahabatku. Meskipun kau orang yang menyebalkan"

"Hahahahaha!" Naruto tertawa atas perkataan Luffy tadi.

"Kalau begitu sampai jumpa lagi, aku yakin suatu hari nanti kita akan bertemu kembali" Naruto memberikan kepalan tangan kanannya kepada Luffy.

"Ouuuu! Aku juga yakin kita akan bertemu kembali, Naruto!" Luffy juga memberikan kepalan tangannya juga.

Lalu kedua kepalan tangan itu bersatu, lalu mereka saling memberikan cengiran satu sama lain, sementara Garp dan Makino yang melihat anak dan cucunya hanya tersenyum saja. Setelah itu Garp dan Luffy berpamitan kepada Makino dan Naruto juga, lalu Makino yang menyadari anaknya sedih pun segera menghibur anak semata wayangnya.

—oOo—

Keesokan harinya, Hutan Desa Fuusha

Di sebuah hutan desa Fuusha, terlihat Naruto sedang berjalan disana. Naruto kesini bertujuan untuk menemui sosok tadi sekaligus memburu dan mencari buah-buahan serta sayuran.

"Dimana dia?" gumam Naruto sambil melihat sekitarnya.

Swush

"Akhirnya kau datang juga, Naruto!"

Tiba-tiba sosok itu muncul tiba-tiba di depan Naruto, sontak Naruto terkejut dan mundur beberapa langkah.

"Bisakah kau tidak mengejutkanku?" kesal Naruto.

"Ahh, maaf" sosok itu tertawa kecil.

"Sudahlah, jadi apa yang ingin kau tawarkan padaku?" Naruto menatap serius sosok itu.

"Kau benar-benar tertarik dengan penawaranku?" tanya sosok yang memakai topeng rubah hitam itu.

"Yah, jadi apa yang ingin kau tawarkan padaku?"

"Apa kau serius?"

"Iya! Iya! Sudah jangan banyak tanya lagi! Jadi cepatlah apa yang kau tawarkan padaku?" Naruto menatap kesal sosok itu.

"Ehehehehe, ini" sosok mengambil sesuatu dari jubahnya, lalu tidak lama lagi sebuah buah dengan bentuk aneh menurut Naruto.

Bagaimana tidak aneh buah bewarna biru terang dengan corak-corak yang menurut Naruto, tampak sosok itu menyeringai setelah mengeluarkan buah itu.

"Apa itu? Kenapa bentuk buah itu sangat aneh?" tanya Naruto heran karena bentuk buah itu.

"Hehehe ini adalah Akuma no Mi atau buah iblis, nama Akuma no Mi ini bernama Ryu Ryu no Mi buah iblis berjenis Zoan model tipe Dragon King" jawab sosok itu.

"Akuma no Mi? Apakah itu benar-benar buah yang..." Naruto tidak bisa berkata-kata lagi sekarang.

"Yah, ini adalah Akuma no Mi, seperti temanmu yang bernama Monkey D. Luffy pemakan Akuma no Mi juga berjenis Paramecia, Gomu Gomu no Mi atau buah karet" sosok tersebut menyeringai tipis.

"Lalu... Kenapa kau menunjukkan buah itu padaku?" tanya Naruto.

"Karena buah ini akan kuberikan padamu," jawab sosok itu dengan santai.

"Kenapa? Kenapa kau memberikan buah itu padaku? Bukankah kau bisa memberikan buah itu pada Bajak Laut atau Angkatan Laut dengan menjualnya dengan harga yang mahal" Naruto menyipitkan mata biru safirnya dan menatap tajam sosok itu.

"Memang, aku bisa menjual buah ini kepada mereka dengan harga yang sangat tinggi karena buah langka ini, tapi aku tidak tertarik dengan uang. Aku akan memberikan buah ini padamu"

"Aku tidak percaya padamu! Apakah kau ingin menipuku dengan omong kosong mu itu hah!?" Naruto meninggikan suaranya.

"Kenapa aku harus menipumu Akaishi Levin D. Naruto?" nada pembicaraan sosok itu berubah menjadi datar.

"Karena tidak mungkin manusia tidak tertarik akan hal itu, pada dasarnya manusia selalu mempunyai sifat yang buruk. Bahkan di dunia ini apakah ada manusia suci? Aku rasa tidak!" bentak Naruto.

"Hahahahahahaha..." sosok itu tertawa lepas seketika.

"Kau benar bocah, di dunia ini tidak ada manusia yang suci. Setiap manusia pasti memiliki sisi buruknya masing-masing..." sosok itu menjeda perkataannya lalu melanjutkan kembali. "... Tapi tenanglah, aku tidak menipumu nak. Anggap saja aku adalah utusan dari dewa yang turun ke bumi untuk memberikan kekuatan menakjubkan ini,"

"Utusan dewa? Apa itu semacam Gorosei atau Tenryuubito?" tanya Naruto.

"Bukan, Gorosei bukanlah dewa, mereka hanya memiliki umur yang panjang saja dan Tenryuubito, mereka hanyalah para manusia manja nan lemah yang mempunyai banyak harta dan para anjing" sergah sosok itu.

"Ambil dan makanlah buah ini," sosok itu melempar buah itu pada Naruto, dan Naruto langsung menangkapnya dengan mudah.

Naruto menatap buah itu dengan detail, lalu satu gigitan pada buah itu. "UUUEEKKK. TIDAK ENAKKK!" teriaknya melengking.

"Pada dasarnya semua buah iblis itu rasanya tidak enak, jadi habiskanlah buah itu"

"Ha'i ha'i, dasar cerewet" mau tidak mau Naruto harus menghabiskan buah tersebut, meskipun Naruto terus berteriak tidak enak tapi Naruto menghabiskan buah iblis tersebut.

"Hey bocah mau mendengarkan sebuah cerita?"

Setelah Naruto menghabiskan buah itu sosok tersebut angkat bicara dan menatap lurus Naruto.

"Cerita? Cerita apa memangnya?" tanya Naruto dengan pandangan sedikit tertarik.

"Ini adalah sebuah cerita kuno tentang ras naga"

"Ras naga?"

"Yah, ras naga. Cerita ini ada hubungannya dengan buah iblis mu tadi," sosok tersebut lalu duduk di sebuah batu besar.

"Oh yah aku belum memperkenalkan diriku, perkenalkan namaku Fox" sosok itu memperkenalkan dirinya.

"Itu namamu?"

"Sebenarnya itu sebuah kode, tapi karena aku tidak tahu namaku jadi menggunakan kode tersebut. Baiklah, aku akan mulai saja ceritanya" sosok itu mulai menatap Naruto agak serius.

"Sebelum manusia yang menduduki bumi, para naga lah yang terlebih dahulu menduduki bumi sejak dulu, para naga hidup dengan damai di wilayahnya masing-masing terkadang pula naga suka berkelompok, mereka terkadang juga cenderung sendiri dan menempati goa. Beberapa kerajaan naga terbentuk, hidup damai nan tentram selalu di rasakan oleh mereka. Tapi sayang ke damaian dan tentram itu hangus karena sifat serakah, haus akan kekuatan dan tamak, perang pun terjadi hingga perang tidak ada hentinya, ketakutan, kecemasan, khawatir dan tangisan selalu di rasakan oleh mereka. Seiringnya zaman dan waktu ras para naga punah karena mereka terus berperang tanpa henti," perkataan cerita selesai dari sosok yang bernama Fox tersebut.

"Jadi mereka punah karena peperangan antar saudara atau bisa di bilang melawan ras sendiri?" Naruto menatap Fox yang di atas batu besar itu.

"Bisa di bilang begitu, kau juga merasakannya bukan?"

"Huh? Merasakan apa?"

"Merasakan bahwa para manusia hampir sama dengan naga, seiringnya zaman peperangan tidak ada berhentinya. Kaigun berperang dengan Kaizoku, Kaigun yang harus melawan Kaizoku karena penjahat seperti mereka harus di musnahkan, dan keadilan harus di tegakkan. Bukankah itu kata-kata Kaigun, Naruto?" Fox menatap Naruto yang terdiam.

Naruto terdiam karena tidak tahu harus berkata apa untuk membalas perkataan Fox, lalu Fox turun dan mendekati Naruto kecil yang terdiam, ia menatap iris biru safir Naruto.

"Tenryuubito bangsawan tinggi dengan kekuasaannya memperbudak orang yang lemah, perempuan dan wanita akan di jadikan budak sex dan laki-laki menjadi budak pembantu, sementara Kaizoku mereka melakukan apapun demi tujuan mereka masing-masing, kejahatan mulai bertebaran di dunia ini, perampasan, pembunuhan, perbudakan dan permekosaan hal itu sudah hal lumrah bagi mereka. Sekarang aku mulai berpikir apakah keadilan itu benar-benar ada?" Fox menatap ke atas dan memandangi langit-langit biru.

"Entahlah aku juga tidak tahu, apakah keadilan itu benar-benar ada atau tidak," Naruto menundukkan sampai wajahnya tertutupi oleh topi hitamnya.

"Tapi aku yakin tidak semua orang akan berbuat jahat, keadilan memang harus di tegakkan. Suatu hari nanti ada yang menegakkan keadilan tersebut, yaitu dengan cara hukuman, sebuah hukuman tidak memandang status, mau itu statusnya tinggi, rendah, ataupun keluarga hukuman terus akan berlanjut karena keadilan harus di tegakkan, tidak semua Bajak Laut itu jahat bagiku. Aku juga yakin suatu hari ada menegakkan keadilan tersebut dengan tegas" tambah Naruto.

Fox kembali menatap Naruto. "Dan siapakah orang itu?"

"Tentu saja aku!" Naruto menunjukkan dirinya sendiri.

Fox terkekeh pelan. "Bagaimana kamu akan melakukannya?"

"Tentu saja dengan usaha, karena sebuah usaha yang di sungguhkan orang tersebut akan mencapainya. Barang siapa yang telah berusaha keras mereka akan mendapatkan tujuan mereka masing-masing, karena aku sangat yakin sebuah usaha tidak akan mengkhianati kita" Naruto menatap Fox dan memberi cengiran tipis.

Fox terdiam atas perkataan Naruto tadi. 'Begitu rupanya, kau memang bocah yang menarik. Akaishi Levin D. Naruto' batinnya.

"Oy gaki maukah kau aku latih menjadi orang yang kuat?"

"Wah benarkah, kamu mau mengajariku menjadi orang yang kuat?" mata Naruto berbinar seketika.

"Tentu, akan ku ajarkan kau menjadi petarung sejati. Mengingatmu yang sudah memakan buah Ryu Ryu no Mi tipe Dragon King, kau mungkin memiliki beberapa elemen bumi"

"Elemen bumi?"

"Yah, ini adalah salah satu keuntungannya setelah kau memakan buah tadi, naga memiliki beberapa elemen bumi meskipun kebanyakan mereka lebih dominan ke elemen api, tapi ada juga memiliki seperti air, angin, petir, batu, magma dan elemen cahaya, elemen yang langka" jawab Fox.

"Lalu aku akan mengajarimu haki, disini ada 3 tipe haki yang pertama Kenbonshoku Haki, lalu Bososhoku Haki dan yang terakhir Haoshoku Haki, haki ini hanya di miliki orang-orang tersebut dan bisa di bilang haki ini langka di miliki oleh orang-orang" tambah Fox.

"Ha'i aku mengerti, Fox-sensei" Naruto mengangguk cepat.

"Hehehe, not bad. Kalau kita mulai latihannya dan aku ucapkan selamat datang di Neraka Kecil"

Fox menyeringai tipis dan bulu kuduk Naruto berdiri saat melihat hawa mencekam dari Fox, ia menelan ludahnya dengan kasar.


Bersambung


Nama : Akaishi D Levin. Naruto

Rambut : Merah

Mata : Biru safir

Buah iblis/Akuma no Mi : Ryu Ryu no Mi jenis Zoan tipe model Dragon King

Keluarga : Ibu (Makino) Ayah(Tidak di ketahui)

Note : Halo semuanya, buat cressover One Piece dan Naruto karena sebuah ide muncul tiba-tiba di pikiran saya, saya iseng membuat ini karena fanfic Naruto dan One Piece hanya sedikit di ffn Indonesia jadi saya buat aja.

Meskipun alur agak susah di buat saya akan berusahakan untuk melanjutkan ceritanya meskipun anime-nya belum tamat. Oh yah buah iblis Naruto terinspirasi dari buah iblis Kaido yakni; Uo Uo no Mi jenis Zoan mitologi tipe model Seiryuu (Kalau tidak salah). Meskipun buah Ryu Ryu no Mi sudah di miliki oleh anak buah Kaido yang memiliki wujud dinosaurus.

Mungkin itu saja yang saya sampaikan dari saya, seperti saya bilang tadi alur One Piece agak rumit dan susah bagi saya jadi kemungkinan update cerita ini lama:(

Jadi Ciao salam damai dan selamat berpuasa bagi yang menjalankannya. See you later~