Kamen Rider Zi-O milik TOEI sepenuhnya.

Enjoy this fic!

.

.

.

Mimpi Buruk

.

.

.

Arena pertempuran nampak sangat chaos dengan banyaknya korban berjatuhan. Tim perlawanan jelas kalah telak meskipun mereka berjumlah banyak. Sedahsyat itu kekuatan Raja Iblis, namun demi memperjuangkan perdamaian dan membangun dunia tanpa peperangan lagi, pertempuran ini harus tetap dilakukan hingga sang Raja Iblis terkalahkan. Sebagai Raja Penguasa Waktu, bukan hal yang sulit untuk memenangkan pertempuran ini.

"Yamada-san!" Pekik Tsukuyomi kala melihat Yamada-san jatuh tersungkur, dihampirinya lelaki yang sudah ia anggap sebagai ayah kandungnya. Namun ketika Tsukuyomi telah berhasil memapah dan hendak membawanya pergi-

"TSUKUYOMI! Teriak seorang lelaki seraya mendorong gadis berambut panjang yang berniat memapahnya agar terhindar dari serangan sang Raja Iblis.

"Tidaaak!" Teriak gadis itu melihat lelaki yang telah dianggap sebagai Ayah, rekan, dan penyelamatnya telah berubah menjadi debu.

.

"Tsukuyomi! Tsukuyomi!" Teriakan dan guncangan Geiz pada tubuh Tsukuyomi yang dipenuhi keringat rupanya berhasil membangunkannya dari mimpi buruk yang acap kali datang seakan mengingatkan segala perbuatan buruk Raja Iblis di masa lalu, atau mungkin masa depan?

"Hey, kau baik-baik saja?" Tanya Geiz pada Tsukuyomi yang duduk terdiam dengan sorot sayu, dipeluknya tubuh Tsukuyomi dan seketika itu juga tangis Tsukuyomi terjatuh. Geiz hanya bisa memeluk dan berulang kali mengucap mantra penghibur bagi Tsukuyomi, "kita datang kemari untuk merubah masa depan bukan? Yakinlah kita pasti bisa menyelamatkan teman-teman seperjuangan kita, tanpa terkecuali."

Tsukuyomi tidak tahu, apakah ini efek dari mendengar suara berat Geiz yang tiap malam menenangkannya, ataukah karena kalimat tersebut? Yang jelas, Tsukuyomi selalu merasa tenang berada dalam dekapan Geiz dan mendengarkan semua perkataan Geiz di tengah malam.

"Terima kasih Geiz," setidaknya kini Geiz bisa merasa lega karena Tsukuyomi-nya telah kembali.

"Kalau begitu sebaiknya kita segera kembali tidur," ucap Geiz sambil merapikan bantal dan selimut milik mereka. Iya, benar, mereka berdua tidur di satu kamar yang sama selama ini.

"Maaf, karena selalu merepotkanmu Geiz," Tsukuyomi berucap sambil menyamankan diri tidur dalam dekapan Geiz dan menjadikan detak jantung Gez sebagai irama pengantar tidur.

Salah satu alasan yang menguatkan tekad Geiz datang ke masa lalu adalah karena Tsukuyomi, Geiz ingin Tsukuyomi merasa tenang, ya walau disisi lain Geiz juga cukup menikmati mendekap Tsukuyomi tiap malam agar Tsukuyomi tidak merasa sendiri dan selalu merasa aman. Anggap saja pelukan tiap malam merupakan bonus bagi Geiz atas niat baiknya.

.

"Mereka tidur berdua lagi?" Bisik Sougo pada Woz yang sudah seminggu ini selalu mengendap-endap mengikuti Geiz tiap tengah malam.

"Aa, sepertinya ini sudah terjadi sejak lama Raja Iblisku." Balas Woz sambil mencoba memikirkan segala kemungkinan yang terjadi saat dia meninggalkan kamp perlawanan.

.

.
[bonus]

"Tsukuyomi!" Geiz segera menghampiri Tsukuyomi yang tersungkur dalam lubang perlindungan.

"Ya-Yamada-san," lirih Tsukuyomi, Geiz yang paham pun hanya terdiam dan memapah Tsukuyomi untuk kembali ke kamp.

Dan sejak saat itulah tidur menjadi momok bagi Tsukuyomi, dan Geiz hadir untuk menjadi penenang bagi Tsukuyomi.

[end]


A/n:

Happy birthday to meeee~ (akunnya mksdku) ya walau telat 5 hari sih wkwk

Maaf jika banyak ketimpangan alur atau jalan cerita yang tidak sesuai harapan. Mengirimkan Geiz dan Tsukuyomi sebanyak-banyaknya adalah resolusiku di tahun ini, jangan ragu memberi kritik dan saran!

fanfic ini telah diposting di akun AO3 milik saya juga dengan judul yang sama,

ps: Mari kita anggap lelaki yang mendorong Tsukuyomi saat di scene awal ketika Tsukuyomi dan tim perlawanan yang lain melawan ZI-O tersebut bernama Yamada.