Father of Mirror

Blue Exorcist Kazue Kato

This Story here pure me

Warning: Violence, Hard

Genre: Violence, Angst, Mental Broken.

…….

Hari itu Rin melihat lagi sosok ayah Fujimoto. Tapi bukan ayah angkatnya yang dia kenal, dia adalah ayah biologisnya Satan bukan sosok yang di harapkan. Pada hari itu Rin baru bertemu dengan Yukio setelah pertarungan antar saudara dengannya untuk mengungkap hati satu sama lain. Belum lama dia duduk dan makan bersama, mereka dikejutkan dengan adanya Clone yang memiliki wujud persis seperti Shiro Fujimoto. Satan dalam mata Yukio terpicu dan hampir keluar dari matanya karena dia memang sangat menginginkan wujud Shiro sejak lama karena Yuri mencintai Shiro. Belum sempat dia membawa Yukio menjauh dia telah di cegat oleh salah satu baal Iblis. Dia merebut Yukio dia mengambil Yukio darinya dan membawanya pada Satan. Dari situ kejadian buruk terjadi Satan mendapatkan wadah baru itu karen Yukio membuka matanya untuk menatap wadah baru itu. Rin sangat terkejut takala melihat Satan memenuhi keinginan Lucifer untuk menghancurkan Assiah.

Saat itu semua hancur tidak ada yang bisa menghentikan Satan karena dialah mahkluk paling kuat dan tidak ada yang bisa mengalahkannya. Hanya Rin satu-satunya harapan. Mephisto hanya menunggu di belakang meja karena dia yang mengatur permainan, dia hanya menunggu hasil dari pertaruhannya dan dia masih belum pulih dari lukanya karena di tembak di gedung Parlemen. Rin berusaha keras untuk melawan satan dengan segenap kekuatannya. Dia bahkan membujuk sisi iblisnya untuk membantu, tapi yang jadi masalah semuanya tidak semudah itu. Banyak yang terjadi.

Shiemi akhirnya kembali, tapi dia bukan di pihaknya, dia ada di pihak Satan, teman-temannya belum sempat menjelaskan kalau Shiemi dibawa oleh Grigory, ingatan Shiemi dihapus oleh orang-orang Grigory yang berkhianat mendukung Iluminati di belakang.

"Shiemi apa yang kau lakukan, mereka adalah orang-orang jahat kenapa kau disana?." Rin berteriak.

"Rin Shiemi dibawa oleh pihak Grigory saat kau tidak sadar mereka menghapus ingatannya." Teriak Izumo.

Saat itu Yukio masih di sana di jaga oleh Para Muspel dan para Baal serta Satan disana. Nenek Lucy sudah membentunya untuk meniup para Muspel itu. Tapi raksasa-raksasa magma itu selalu muncul kembali mengelilingi tempat Yukio dan para Baal berada. Anggota yang lain berusaha keras melenyapkan tentakel-tentakel dan mahkluk seperti serangga dan ulat yang di panggil satan untuk menghancurkan Assiah. Satan membuka gerbang Gehenna selebarnya membuat semua penduduk Gehenna berdatangan bertransmigrasi ke Assiah untuk menjadi serdadu perang. Semua manusia terkena Mashou semuanya bisa melihat iblis. Ketakutan dimana-mana. Rin tersudut dia belum sama sekali terlatih untuk kekuatannya, andai saja dia dilatih sejak kecil seperti Yukio mungkin ceritanya akan berbeda hari ini. Yukio dilatih sejak usia tujuh tahun itu artinya hampir sembilan tahun sedangkan Rin belum setahun, dia harus menghadapi perang besar seperti ini. Ini lebih buruk daripada perang dunia, ini perang antar dunia Gehenna dan Assiah. Rin bertanya-tanya apa fungsi dirinya sebenarnya, Rin diharapkan sebagai senjata atau umpan meriam. Terlalu banyak kejanggalan atas semua yang terjadi sejak dulu. Setelah dia kembali dari masa lalu dia menyadari banyak hal atas semua kejadian saat dia lahir, Rin tanpa sengaja menjadikan Yukio sebagai umpan karena memberinya mashou dan juga kekebalan terhadap tiga jenis api dan mashou di mata nya bisa di parasit oleh Satan sebagai jendela.

Sekarang Rin tidak ada pilihan untuk bertarung melawan teman sendiri Shiemi dan juga semua aliansi Satan. Tapi Rin berhati lembut, Rin menjadi lemah saat melihat wajah sahabatnya dan terutama yang paling membuatnya sulit adalah wajah Shiro. Dalam hidup Rin penyesalan terbesar yang pernah dia lakukan adalah bertengkar dengan Shiro di akhir hidupnya dan mengatakan kata-kata yang melukainya. Sekarang di depannya ada wajah yang sama dengan wajah angkat yanh sangat dia sayangi.

"Kenapa kau menatap ayahmu seperti itu, bukankah ini momen yang bagus, obrolan kita waktu itu terpotong karena anak itu menutup matanya saat dia pergi bergabung dengan Lucifer." Katanya.

"Diam, aku tidak ingin mendengar mu." Jawab Rin dengan marah.

"Mengapa begitu, sudah kuduga bajingan itu tidak bisa mendidikmu, sehingga kau berani menyela ayahmu saat bicara. Bagiaman jika aku yang akan mengajarimu tatakrama." Kata Satan.

lo

"Kubilang aku tidak ingin mendengarmu." Rin berkata dengan marah lagi.

"Kurasa memang dia hanya fokus pada anak itu dari pada mengajarimu sopan santun. Tapi tidak masalah dia memang tidak pantas untuk mendidikmu, karena aku ayahmu maka tugasku untuk anakku yang nakal seperti mu." Kata Satan dengan nada sombong.

Saling serang antara mereka terus terjadi tanpa henti, teman-teman Rin melawan Shiemi. Izumo.

Berkali-kali mencoba mengingatkan Shiemi, Ryuji sedang sibuk membazoka iblis-iblis yang mendekat, Koneko maru dan Shima ikut membantu walupun Shima seperti pengecut. Jumlah para iblis terlalu banyak. Sudah banyak Exorcist yang gugur dalam hal itu. Entah karena ketakutan, kerasukan, terluka dan dimakan oleh iblis-iblis itu. Seluruh dunia gempar, kehancuran dimana-mana entah berapa jumlah manusia yang tewas karena bencana yang terjadi. Kebangkitan Satan memancing bencana. Banjir, Tsunami, dan bencana lainnya belum lagi iblis-iblis yang merangkak dan terbang dimana-mana.

Bertahanlah Yukio aku pasti akan menyelamatkanmu

Sampai Samael dan Amaimon turun tanganpun tetap saja tidak membuat keadaan membaik, mereka kalah kuat oleh Lucifer, Iblis, Astharoth, dan Egyn. Walaupun Egyn terlihat canggung tapu dia setia pada Lucifer.

"Jika kau menyerah kita bisa saja bernegosiasi." Kata Satan.

"Omong kosong." Kata Rin.

Pertarungan ini sangat sulit, sebenarnya True Cross kalah jumlah dan kalah dalam hal kekuatan.

"Lama tidak berjumpa Anieu, setelah pertemuan kita di True Cross saat itu." Samael memberi sambutan.

"Andai saja kau menerima tawaranku pada hari itu, maka hari ini aku tidak akan bertarung denganmu." Kata Lucifer.

"Mau bagaimanapun Anieu, kita punya prinsip dan pemahaman yang berbeda dan selalu begitu, aku tidak bisa bergabung denganmu." Jawab Mephisto.

"Tapi hari ini aku sudah menang dan janji untuk memberikan wadah baru untuk ayah telah berhasil kulakukan." Kata Lucifer.

"Untuk hal itu aku mengakui kemenanganmu, ini adalah permainan menang dan kalah adalah hal yang akan terjadi." Lucifer menjawab.

"Aku yakin kau tidak benar-benar ingin memberi wadah baru pada ayah tapi kau memiliki rencana lain untuk membuat ayah dan kami mengerti apa yang kau fahami tentang manusia. Tapi itu tidak ada gunanya karena kau tidak akan mengerti apa yang kami rasakan." Lucifer mengatakanya dengan bangga.

Banyak seraphim milik Lucifer yang meledak disana, Kuchens Kuckucksuhr dan Erstopfen milik Mephisto, serta familiar dari para Baal bermunculan.

Perang ini sungguh panjang, manusia dibumi saja masih saling berprang sekarang mereka harus melawan para iblis itu.

……..

Ini berlangsung begitu lama. Ketika Rin memilki kesempatan saat dia tanpa sengaja melihat ada celah kelemahan dari wadah yang menjadi tubuh Satan. Tapi saat itu dia melihat wajah Shiro dan seperti dia melihat Shiro saat dia kecil Rin lengah dan akhirnya menerima serangan fatal dari Satan.

Saat dia pikir dia akan mati, pandangannya memburam. Rin memuntahkan banyak darah, Rin lengah karena dia terfokus pada wajah Shiro yang sudah lama tidak dia lihat.

"Oh hanya segitu saja, Padahal tadi itu hampir saja." Satan mencemooh.

"Ada kata-kata terakhir putraku." Katanya.

Tapi kalimat Satan yang terakhir tidak dengar, semuanya terdengar samar, dalam kondisi Rin bisa suara teman-temannya dan Yukio yang meneriakinya.

Apakah akhirnya aku kalah, Ibu, Bapa Fujimoto maafkan aku, aku telah gagal. Apakah aku mengecewakan kalian. Kuharap kita akan bertemu lagi jika kehidupan selanjutnya ada aku harap Bapa Fujimotolah yang merupakan ayah kandungku dan Yukio.

Saat itu Rin yakin dia telah mati, semuanya gelap, tak ada sedikit yang namanya rasa.

……..

Waktu telah lewat sekitar beberapa bulan, sekarang Assiah tidak berbeda dari Gehenna. Lebih dari sebagian peradaban manusia telah hilang. Satan merasakan kesenangan dengan wadah barunya dan dia merasa senang karena telah menghancurkan assiah.

Assiah bukan lagi tempat bagi manusia untuk hidup melainka dunia yang di jajah oleh iblis-iblis yang masuk ke Assiah, Lucifer ingin menciptakan dunia hampa dimana tidak ada iblis atau manusia. Pada kenyataanya dunia hampa yang dia lihat tidak sama dengan dunia hampa yang sebenarnya. Dunia hampa adalah dunia dimana tidak ada satupun materi, hanya tempat gelap, dimana waktu tidak berlaku dan tidak ada cahaya serta tidak ada mati atau hidup disana adalah dunia yang kosong. Tapi yang terjadi sekarang adalah Assiah menjadi Gehenna kedua.

"Ayah dunia yang ingin kita capai telah ada, aku merasa terhormat karena kau mau mengabulkan keinginanku." Kata Lucifer.

"Itulah adalah janjiku." Jawab Satan.

"Kami berjanji akan mematuhi apapun perintahmu Ayah." Kata Iblis.

"A..aku juga Ayah." Kata Egyn dengan canggung.

"Bwahhahah. Jika aku melihatmu terlihat lucu membuatku mengingatnya." Satan tertawa.

Egyn memang merupakan Baal yang memiliki sifat yang canggung dan malu-malu, dialah yang memilki wujud paling lucu sebagai hiu yang memilki jari-jari dibalik sirip hiunya dia bisa berjalan. Mungkin orang akan menyangka dia memakai kostum hiu namun kenyataanya itu adalah bentuk tubuhnya.

…….

"Apa tidak masalah membiarkan ayah seperti itu." Iblis bertanya pada kakak tertuanya.

"Tidak masalah, kita perlu ikut campur." Jawab Lucifer.

"Jadi akhirnya seperti ini." Kata Iblis.

"Setidaknya Ayah sudah memberikan permintaan kita, kita tidak boleh menegangnya." Kaya Lucifer.

"Uh.. i..ya jangan sampai membuat ayah murka." Kata Egyn.

"Assiah sudah jadi milik kita, dan dia itu milik Ayah kita tidak boleh mengganggu milik ayah." Kata Lucifer.

"Waktu itu aku gagal menyeret nya ke Gehenna, tak kusangka pada hari ini ayah punya ketertarikan lebih dari pada menjadikannya wadah." Kata Astharoth.

"Kita menunggu enam belas tahun untuk wadah baru Ayah dan inilah yang dia inginkan." Kata Lucifer.

Pihak Gehenna telah menang, semua pelindung Assiah telah hancur bahkan Shemihaza di tusuk dari belakang oleh Lucifer. Kini pihak assiah, Samael, Azazel, Arumumahel dan juga Shemihaza telah mengalami genosida sampai ke semua Nephilimnya. Siapapun yang dianggap penghalang akan musnah.

……

Entah sudah berapa lama, yang dia tahu dia disini sendirian selain sosok itu yang mendatanginya. Dia tidak punya kekuatan lagi, tergeletak di tempat yang dingin tanpa tahu hari apa ini dan siang atau malamkah sekarang, seperti orang mati dia tidak bergerak sama sekali, dikepalanya terdapat mahkota yang terbuat dari sulur yang berduri.

"Kau masih diam, anak baik." Seseorang datang membuka pintu.

"A..aku ingin keluar dari sini, aku ingin lihat Yukio." Kata pemuda yang tergeletak itu, mulutnya bergetar, tatapannya kosong seolah dia buat tapi masih bisa melihat.

"Apa hanya itu yang ingin kau katakan, kau tidak pernah menyambutku ketika aku datang." Katanya.

Sosok itu adalah Satan dalam wujud Shiro Fujimoto dan yang tergeletak itu adalah Rin Okumura yang telah kalah darinya.

"Sungguh membosankan kau tidak pernah bicara apapun selain, ingin melihat teman-temanmu dan adikmu yang merupakan aib itu." Satan f marah.

Rin tidak peduli dia akan marah atau tidak, bahkan sekalipun membunuhnya dia tidak peduli sama sekali, dia sudah tidak bisa apa-apa lagi untuk apa dia hidup. Tidak peduli seperti apa siksaan apa yang dia dapatkan dan bagaimana Satan menyentuhnya dengan kekerasan dia tidak peduli.

Satan menarik Rin kepadanya suara rantai terdengar bergemerincing diruangan itu, leher Rin terdapat rantai serta di kaki dan tangannya, soal dimana tempat itu, itu adalah dimensi yang dibuat Satan untuk mengurungnya.

"Uhk." Rin terbatuk saat rantai di leher tertarik.

"Oops aku terlalu jauh menarikmu." Kata Satan.

Kemudian satan melepas rantainya dan mencengkram kedua pipi Rin dengan tangan kanannya memaksa ciuman kasar yang membuat Rin seperti di gerogot, Satan memaksa lidah mereka saling beradu bertukar saliva, Satan juga menggit beberapa bagian mulutnya, sampai hampir Rin tidak memiliki nafas.

"Ohok, ohok." Rin terbatuk saat Satan melepas pagutannya.

"Sudah kubilang kau harus menuruti Ayahmu seharusnya kau membalas ciumanku" Kata Satan.

Satan memasukan ibu jarinya ke mulut Rin dan dia memaksa mulut Rin agar terbuka, dia menatap mata Rin yang kosong itu, dia selalu menyukai mata itu, bentuk mata yang sama dengan Yuri walaupun dia membenci wanita itu atas penghianatan yang dia lakukan, hanya saja mata ini terlihat kosong seolah Satan diingatkan pada kebohongan wanita itu untuk menipunya, walaupun mata ini memilki warna yang berbeda, ada banyak hal yang mengingatkanya pada Yuri wanita yang menipunya, sekarang wanita itu tanpa tubuh dan Satan memilki seseorang yang memiliki kemiripan dan sifat yang sama. Jadi dia tidak butuh wanita tanpa tubuh itu dia bisa menggunakan Rin dia itu miliknya hidup dan matinya ada padannya.

Saat itu Satan mendorong Rin dengan keras dengan tubuhnya di atas Rin. Dia langsung menyerang tubuh Rin dengan gigitan yang menyakitkan di dadanya dan seluruh tubuhnya memberikan banyak tanda, membiarkan Rin merasakan sakit di seluruh tubuh, suara Rin tidak keluar saat dia dia menahn sakit karena dia tidak bisa berkata dalam rasa sakitnya. Ini sudah selalu terjadi sejak Rin ada ditangannya. Wajahnya basah dengan air mata, darah juga mengalir dari mahkota yang menancap di kepalanya. Satan kemudian memasuki Rin dengan paksa, tanpa memberinya rasa nyaman, dia memasukinya dengan keras, Rin merasakan rasa sakit yang luar biasa, di hancurkan hingga kedalam harga dirinya, Rin tidak pernah membayangkan akan di perlakukan seperti ini dan ini telah terjadi berulang kali.

"Kau diam saja, apa kau menyukainya." Satan berkata sambil menjilati darah dan air mata yang menuruni wajahnya.

Ketika itu berakhir, Rin terkulai di dada Satan. Keduanya sama full naked, tangan satan melingkar membungkus Rin yang tergeletak didadanya. Rin seperti mayat tapi Satan tahu dia hidup, tapi mungkin juga mati.

"Bu…bunuh aku." Rin berkata dengan serak suaranya hampir tak terdengar.

"Apa kau mau apa?." Satan bertanya.

"Bunuh saja aku." Rin berkata lagi.

Satan nampak terdiam sesaat.

"Kalau begitu, harus ada yang mmenggantikanm untukku, bagaimana dengan teman-temanmu atau…. Bagaimana di mata empat itu yang menggantikanmu." Kata Satan dengan tatapan licik.

"Tidak jangan lakukan itu, jangan lukai mereka, jangan lukai Yukio." Rin berusaha berteriak meskipun terdengar pelan.

Bwahahahah, Satan tertawa dengan keras.

"Kau ini sama saja dengan wanita itu, seorang penghianat jadi aku tidak mempercayai mu." Kata Satan sambil mencengkram pipi Rin dan memagut kembali bibir Rin.

"Kumohon jangan libatkan mereka dan jangan libatkan Yukio." Kata Rin memaksakan suaranya keluar.

"Ah ya bagaimana jika aku membawa si kacamata itu untuk melihatmu yang seperti ini." Kata Satan dengan licik.

"Jangan kumohon." Kata Rin dengan lemas.

"Baiklah aku akan menepati janjiku selama kau tidak macam-macam." Kata Satan.

Rin tidak bisa membayangkan jika terjadi sesuatu pada mereka dan jika mereka melihatnya seperti ini.

"Kau tahu, dari mana mahkota bunga ini, temanmu yang membuatnya untukmu, jadi aku memasangkannya padamu, ku yakin kau pasti tahu siapa wani dia cukup menarik karena terhubung dengan Shemihaza, dia sepertinya mencintaimu." Satan menjelaskan.

Rin tahu siapa orang yang dimaksud itu Shiemi, Rin ingat Shiemi dihapus ingatannya terakhir kali mereka bertemu.

"Sayangnya dia mati, jadi aku yang memasang mahkota ini padamu sebagai kenangan, kupikir ini akan indah di kepalamu, mahkota dengan bunga dan duri ternyata benar-benar cocok untukmu." Kata Satan.

Rin berusaha melepaskan mahkota itu tapi Satan menghentikannya.

"Jangan kau lepaskan, jika kau nekat aku akan membuat adik kesayanganmu ikut terlibat untuk ini." Kata Satan.

Karena usaha Rin tadi yang mencoba melepas mahkota itu kepala Rin jadi di penuhi darah. Satan kemudian menciumi wajahnya dan menjilatnya.

"Kau keras kepala kau merusak pemandangan." Kata Satan.

Entah apa yang terjadi Rin masih belum melihat Yukio atau teman -temannya kadang kala Rin menyerah karena dia berpikir Yukio dan teman-temannya sudah mati. Rin tidak pernah keluar dari sana dia hanya bisa menanti Satan datang. Dikala Rin diambang kesadarannya kadangkala Rin merasa dia dalam pelukan Shiro dan mendengar suara Shiro.

…..

Satan sangat senang mendapatkan wujud yang sangat dia inginkan, Shiro karena karena Shiro dicintai Yuri, Satan bahkan menahan diri saat Yukio mencoba kabur saat ada kesempatan untuk membuatnya menjadi wadah dengan metode yang Lucifer gunakan, Tungku Telomer. Satan bahkan melindungi Yukio saat Lucifer menyerangnya, dia juga melindunginya saat Rin dan Yukio bertarung. Ya Sayang hanya menginginkan tubuh yang paling sempurna alih-alih melihat anak-anaknya bertarung. Kemudian pada hari itu dia melihat wadah tanpa jiwa yang mirip dengan Shiro, dia sangat tertarik dan bertarung dengan Rin anaknya sendiri. Hal yang menarik dalam pertarungan itu adalah Rin lemah karena wujud Shironya. Dia sudah menebak itu, itu juga alasan dia memilih tubuh yang mirip dengan Shiro ini, karena Shiro di cintai jadi dia bisa merebut cinta itu dan membalas rasa sakitnya pada Yuri dan Shiro.

Sekarang setelah dia mengalahkan Rin. Dia membawanya untuk dirinya sendiri, ada alasan mengapa dia tidak membunuhnya, pertama dia mirip Yuri dan mewarisi sifat Yuri, dan dia disayangi oleh Shiro Fujimoto. Dia tidak peduli pada Yukio karena dia hanya manusia, tapi Rin adalah separuh iblis dan dia adalah dewa, tapi sifatnya dan fisiknya menunjukkan seolah manusia dan iblis bisa berdampingan karena Rin ada di antaranya. Dia sudah melihat bagaimana Rin dibesarkan saat dia kecil dia pikir Rin akan menjadi mirip dengannya tapi kenyataanya, anak itu Rin tumbuh menjadi anak yang baik hanya dengan didikan dari orang paling dia benci dia bahkan seperti ibunya baik dan bisa memasak. Dia ingat bagaimana Yuri menjadi Tamer hanya dengan diam dan menatap iblis yang dia taming atau hanya dia ajak bicara. Satan melihat bakat itu ada pada Rin. Untuk semua itu Satan merasa cemburu, karena Rin harusnya mirip dengan Satan. Satan benci bagaimana saat dia hanya bisa melihat saja saat Shiro membesarkan Rin dan Yukio, bagaimana dia bertindak menjadi seorang ayah padahal dialah ayah yang sebenarnya.

……

Mata Rin tertutup Satan memaksanya menciumnnya dan memperkosanya lagi, tapi pada kali ini dia melakukanya dengan kasih sayang, dan kelembutan, sambil mengatakan kata-kata yang sering Shiro ucapkan dia menyentuh Rin. Rin tidak seperti sebelumnya dia bergerak membalas semua sentuhan Satan. Satan secara fisik sama dengan Shiro begitu juga dengan suaranya yang sama persis dengan Shiro. Bukan hal yang sulit untuk meniru Shiro karena dia ingat seperti apa Shiro saat dia masih hidup, dia menyaksikan semua tindakannya saat dia membesarkan anak-anaknya.

"A…ayah, Ayah." Rin bergumam.

Rin sangat merindukan ayah angkatnya yang sudah seperti ayah biologisnya sendiri. Dia rindu kata-kata ayahnya, dia rindu saat ayahnya bicara padanya dan dia menyesal karena membuat ayah angkatnya mati mengorbankan diri demi dirinya.

"Ayah disini Rin." Satan menjawab dengan suara dan nada bicara Shiro.

Rin tahu itu adalah tipuan, dia tahu itu adalah Satan yang meniru ayah angkatnya. Ayah angkatnya tidak akan ada disini, dan ayah angkatnya tidak akan melakukan hal yang tidak pantas dan menodai anaknya sendiri. Tapi Rin terlalu rindu sehingga tanpa sadar menerima dan membalas setiap sentuhan tersebut.

"Apa kau sudah memikirkan hal semacam ini kepadanya, bahkan sejak dia masih hidup, anak nakal." Satan mengatakannya dengan cemburu.

Saat Satan mengatakan itu kesadaran Rin sudah berkurang dan dia hanya mendengar suara yang samar-samar, kemudian Rin berkata.

"Ayah, jangan pergi." Kata Rin tangannya terulur kemudian kesadarannya tenggelam dalam kegelapan.

Satan tahu kalimat itu bukan untuknya tapi untuk Shiro, Satan sangat marah, tapi dia tidak juga tidak peduli jika Rin tidak mengakuinya. Dia bisa menjadi sosok Shiro untuk Rin bukankah mereka terlihat sama saja, meskipun Satan tahu, bahwa Rin tahu Satan dan Shiro tetaplah berbeda dan mungkin selanjutnya dia tidak akan terbawa lagi karena tampilan dan sikap Shironya, Satan masih punya kartu As, adiknya dan teman-temannya ada ditangannya jadi Rin tetap bisa digengamannya.

Satan melihat mahkota bunga dari Shiemi di kepala Rin, dia kemudian ingat kalau Shiemi pernah mencintai Rin, dia kemudian membakarnya menjadi abu padahal Satanlah yang memasang mahkota itu. Satan berpikir tidak boleh ada apapun pada Rin jika itu bukan darinya.

"Mulai sekarang kau milik ayah seutuhnya."

Rin terkulai dalam pelukan sang Bapak bagi para iblis. Sementara Rin masih belum tahu bagaimana keadaan Yukio dan teman-temannya. Dia berharap Satan menepati janjinya untuk tidak melukai mereka.

The End

……

Author Note

Halo semua saya hadir dengan fanfic baru, dengan pairing Satan x Rin. Rare pair lagi bukan. Ini saya terpikir saat membaca chapter 129 entah kenapa rasanya menarik membuatnya.

Terima kasih untuk dukungan kalian semua. Kuharap kalian suka, jangan lupa untuk Like, komen, fav, masukan ke perpustakaan kalian.

Dan boleh dukung saya dengan satu healing item di trakteer supaya makin semangat update nya. Link trakteernya ada di Bio saya instagram athanasia976