Dia tidak merasakan apapun. Udara dingin terus berputar tiada henti mencoba mengehempaskan yang dilewati. Butiran-butiran salju terus menerus turun dari langit.
Tapi dia tidak merasakan apapun. Hanya berjalan dan terus berjalan.
Udara dingin yang selalu mencoba menembus kulitnya tidak memiliki dampak apapun terhadapnya. Bukan karena dia sudah terbiasa dengan suhu dingin, bukan. Tetapi otak dan tubuhnya tidak memiliki tempat untuk merasakan sakitnya suhu dingin tersebut.
Dia hanya berjalan dan berjalan.
Sampai pada akhirnya kaki tersebut tidak dapat lagi menopang tubuhnya. Cairan-cairan merah berjatuhan sedikit demi sedikit dari dadanya. Tangan yang tadi berusaha menutupi lubang di dadanya kini terjatuh ke bawah.
Matanya menatap ke depan. Tatapannya tidak memiliki arti apapun. Hanya tatapan kosong yang tidak memiliki ujung.
Lalu dia menatap ke atas. Butiran saljur menerpa pipi, hidung, dan sekitar wajahnya. Tapi sekali lagi, dia tidak merasakan apapun.
Rambut berwarna campuran putih dan merah bergoyang seiring dengan udara yang menerpanya.
Lalu matanya melihat ke bahu kananya, menatap seorang gadis kecil berambut putih yang dia gendong sedari tadi. Gadis tersebut tidak mengeluarkan suara apapun, hanya terdiam seakan tertidur pulas tanpa seorang pun yang bisa membangunkannya.
Dia mengangkat gadis tersebut dan memindahkanya ke tumpukan salju yang berada di depannya. Matanya hanya tertuju pada gadis tersebut. Perlahan butiran air terjatuh dari matanya melati pipi dan dagu.
"Ilyaa…"
Suara lirih keluar dari mulutnya. Tidak perlu dijelaskan dengan rinci, suara tersebut menggambarkan keputusasaan, kesedihan, dan kegagalan.
Dia telah gagal, dan dia mengetahui hal tersebut
Selama hidupnya, dia telah merasakan beberapa kali kegagalan. Tetapi kegagalan yang dialami sebelumnya tidak membuat dirinya sampa terjatuh seperti ini.
Kegagalan ini membuatnya merasakan keputusasaan. Dia hanya mengharapkan keajaiban akan datang padanya disaat ini juga. Tapi dia tau, keajaiban tidak datang semudah itu. Bahkan menurutnya tuhan dan dewa juga tidak akan memberikan keajaiban padanya.
Sudah berapa banyak manusia yang mendapati takdir yang sama dengan dirinya. Memohon kepada tuhan dan dewa untuk menyelamatkannya, tapi tidak ada satu pun mujizat yang datang. Tuhan dan dewa hanya memandang saja, atau mungkin tidak peduli dengan manusia yang memohon kepadanya.
Emiya Shirou mengetahui hal itu dengan jelas
Dia mengetahui hal tersebut, tetapi hati dan mulutnya masih menolak pemikirannya.
"Hanya kali ini saja, berikan keajaiban kepada Ilya"
Suaranya sangat lirih menahan tangisan dan rasa sedih yang dialaminya. Permintaanya tidak tertuju pada dirinya. Emiya Shirou tidak mengharapkan sedikit pun keajaiban akan datang padanya, tapi dia memohon untuk keajaiban diberikan kepada gadis yang tertidur di atas tumpukan salju tersebut.
Malam itu tidak ada pencahayaan sedikit pun kecuali dari sinar rembulan yang sangat terang. Udara dingin terus berhembus seakan tidak peduli dengan keadaannya saat itu.
Sampai pada saat dia melihat sesuatu
Suatu cahaya muncul dihadapannya. Cahaya berwarna ungu tersebut sangat terang sampai Shirou harus menutup sedikit matanya agar tidak sakit.
Dari cahaya itu, muncul sesosok bayangan berbentuk orang yang perlahan bayangan tersebut semakin jelas.
Dari yang tadinya hanya bayangan yg terlihat dari cahaya ungu tersebut…
Sampai muncul sesosok wanita berkepang dua.
Dan Shirou tahu…
Bahwa keajaiban datang kepada Ilya dan dirinya
"Halo, ada yang bisa ku bantu?"
Disinilah, raja iblis dan pahlawannya bertemu.
Wkwkwkwkw ini fanfic pure kegabutan gua ketika sedang depresi ketolak internship dimana-mana.
Btw udah hampir 6 tahun lebih gua ga bikin fanfic sama sekali dan cuman sesekali baca fanfic orang pas gabut. Dan yaaaa hasilnya ya gini tulisan gua sekarang. Mohon maaf atas kejelekan-kejelekannya wkwkw.
Ohiya, fanfic ini gua tulis juga karena ketertarikan gua sama nasuverse khususnya fate series, lalu dari situ ngebayangin tentang nge eksplore dxd verse dan digabung dengan shirou. Soalnya menurut gua dxd verse ini potensial banget. Kalau dibikin lebih detail dan dark, sebenarnya highschool dxd ini bakal jadi anime top tier. Tapi tetep harus menghargai ishibumi ya guys, karyanya tetep menarik kok.
Dan juga, fanfic ini terinpirasi dari fanfic a demon lord hero buatan Fahad09. Cerita sama tulisannya menarik banget dan rekomen banget sih buat kalian pecinta fsn dan dxd.
Anw, jangan terlalu berharap banyak sama ini cerita ya. Aku sendiri masih belajar soal elemen elemen nasuverse. Jadi mungkin kedepannya aku bakal skip soal penjelasan prana, gaia, dsb. intinya sihir dan projeksi dari shirou bakal lebih OP dari FSN karena basic dxd verse ini kan age of gods
Terima kasih sebesar-besarnya
