DISCLAIMER; MASHASHI KISHIMOTO

WARNING: TYPO DLL

LEMON ANAK KECIL JAUH-JAUH.

Sebuah mobil sport melaju dengan kecepatan sedang di jalanan Konoha yang tampak ramai lancar. Si pengemudi sesekali melihat ke samping saat beberapa kali sebuah mobil menyalip nya. Dia tidak menghiraukan hal itu dan tetap mengemudi dengan kecepatan sedang.

Naruto! nama dari pengemudi mobil sport itu.

Lelaki yang memiliki rambut pirang dan mata biru itu masih fokus pada jalanan sampai pada akhir nya tanpa sengaja Naruto melihat seseorang yang dia kenal tengah berdiri di pinggir jalan. Naruto juga melihat jika di samping orang itu ada mobil Sedan yang tengah di naikan ke atas mobil derek. Dengan rasa penasaran, Naruto memutuskan menepikan mobil nya lalu turun dan menghampiri orang itu.

"Bibi Mikoto?. Mobil nya kenapa?" Tanya Naruto.

Merasa di panggil wanita yang bernama Mikoto itu melihat ke asal suara dan menemukan seorang pemuda yang cukup dia kenal.

"Ah! Naruto-kun, mobil bibi mogok. Jadi mau di bawa ke bengkel."

"Ah! Begitu ya. Bibi ikut ke bengkel juga?."

"Tidak. kata nya butuh beberapa hari untuk memperbaiki mobil bibi, jadi percuma juga ikut ke bengkel.

" Kalau begitu biar kuantarkan bibi pulang."

"Eh! Apa tidak merepotkan? Rumah bibi kan melewati rumah mu?.

" Tidak apa, toh sepertinya akan hujan. Kalau bibi menunggu taksi, takutnya nanti malah kehujanan."

Mikoto mendongak ke atas dan melihat awan hitam sudah sangat tebal, Di tambah sekarang kondisi mulai berangin.

"Kau benar. Kalau begitu bibi ikut denganmu saja." Ujar Mikoto.

Dan setelah urusan mobil nya selesai, Mikoto pulang bersama naruto.

sekitar lima menit mobil Naruto berjalan, kondisi cuaca semakin buruk. Hujan mulai deras, dan angin pun sangat kencang, laju mobil tidak bisa cepat karena jarang pandang sangat terbatas.

"Untung ada kau Naruto-kun, jikak tidak mungkin sekarang bibi sedang kehujanan di pinggir jalan." Ujar Mikoto.

"Hanya kebetulan saja kok. Tadi aku baru pulang dari rumah teman, dan tidak sengaja melihat bibi."

" Mau kebetulan atau tidak, bibi tetap berterimakasih." Jawab Mikoto sambil tersenyum pada naruto.

"Ngomong-ngomong, kau masih memakai seragam sekolah, tadi tidak pulang dulu?."

" Hehe.. Langsung main." Jawab Naruto sambil menggaruk kepala nya.

Mikoto tersenyum atas jawaban naruto. Di merasa maklum karena dulu dia juga sering pergi bermain tanpa mengganti seragam lebih dulu.

Di tengah perjalanan itu, Naruto tiba-tiba menghentikan mobil nya. Alasannya karena mobil di depan juga berhenti, dan sesaat kemudian ada seseorang petugas yang menghampiri mobil nya dan mengetuk kaca samping.

"Ada apa pak?." Tanya Naruto setelah menurunkan kaca mobil.

"Di depan ada pohon tumbang yang menimpa mobil. Jadi saya sarankan lebih baik kalian putar balik."

"Ah! Begitu. Apa proses evakuasi butuh waktu lama?. Soalnya saya perlu mengantar seseorang?."

"Untuk evakuasi korban sedang di lakukan, tapi untuk membersihkan dahan pohon yang menutupi jalan mungkin butuh waktu lama karena kondisi cuaca sedang buruk."

" Begitu ya, terimakasih informasinya pak." Jawab Naruto.

Setelah petugas itu pergi, Naruto kembali menutup kaca mobil, lalu dia melihat Mikoto yang duduk di samping nya.

"Bagaimana? Jalanan tidak bisa di lalui, apa sebaiknya kita ke apartemen ku saja dulu?." Ujar Naruto pada Mikoto. Kebetulan juga mereka belum terlalu jauh melewati apartemen Naruto, jadi hanya butuh beberapa menit untuk sampai.

"Em.. Baiklah, toh percuma juga kita menunggu di sini, Kita juga tidak tau kapan jalanan bisa di lalui lagi."

"Baiklah. kalau begitu kita tunggu di apartemenku, nanti akan ku antar bibi setelah jalanan bisa di lalui lagi."

Mikoto mengangguk dan Naruto mulai memutar mobil nya menuju tempat tinggal nya.

"Silahkan masuk." Ujar Naruto setelah membuka pintu apartemennya. Di melangkah masuk di ikuti Mikoto.

Ini pertama kalinya Mikoto mengunjungi tempat tinggal Naruto. Sebenarnya mereka sudah cukup lama saling kenal kerena pada dasar nya Naruto itu adalah teman putra nya. Naruto sendiri juga cukup sering pergi ke rumah Mikoto untuk bermain dengan Sasuke.

"Maaf ya jadi merepotkan."

"Tidak kok. Bibi tidak usah sungkan, anggap saja rumah sendiri."

"Haik!. Em.. Kalau boleh apa aku bisa pinjam kamar mandi?."

"Tentu saja. Kamar mandinya ada di kamarku. Bibi masuk saja." Jawab Naruto.

"Terimakasih."

Selagi Mikoto pergi ke kamar mandi, Naruto pergi ke dapur untuk membuatkan minuman. Mungkin juga dengan beberapa cemilan untuk menemani mereka mengobrol.

Sepuluh menit kemudian, Naruto membawa nampan yang berisi minuman hangat dan juga cemilan ke ruang tamu. Dia meletakan nya di meja sambil menunggu Mikoto. Naruto agak heran sebenarnya karena Mikoto belum juga keluar dari kamar mandi. Tapi begitu pintu kamar nya terbuka, dia terkejut karena melihat Mikoto keluar hanya dengan menggunakan handuk.

Naruto meneguk ludah nya melihat penampilan Mikoto, paha mulus yang hanya sedikit ter tutupi handuk dan payudara besar yang seakan mau menyembul keluar itu langsung membuat junior nya berdiri.

"E-eto. Apa kau punya baju yang bisa ku pakai. Tadi aku mandi karena berkeringat tapi kebablasan mencuci baju karena lupa kalau ini rumahmu." Ujar Mikoto malu. Bisa bisanya dia sampai lupa hal seperti itu.

"Tu-tunggu sebentar, biar ku carikan." Ujar Naruto. Dia buru-buru masuk ke kamar dan mencari pakaian yang bisa di pakai Mikoto.

Mikoto sendiri mengikuti Naruto yang masuk kedalam kamar. Dia melihat Naruto membuka lemari pakaian dan mencari pakaian yang bisa dia pakai. Tidak butuh waktu lama sampai akhir nya Naruto berbalik sambil menyodorkan pakaian untuk Mikoto.

"Hanya ada ini." Ujar Naruto menyerahkan pakaian yang masih terlipat rapi pada Mikoto.

"Ah! Terimakasih Naruto-kun." Jawab Mikoto sambil menerima pakaian yang Naruto sodorkan pada nya. Setelah itu Naruto meninggalkan Mikoto sendiri untuk memakai pakaian.

Tepat setelah Naruto keluar dari kamar, Mikoto membuka lipatan pakaian di tangan nya, dia sedikit terkejut saat tau jika baju yang Naruto berikan ternyata sebuah gaun malam yang sangat seksi. Tapi karena tidak ada pilihan lain, Mikoto memutuskan memakai nya saja.

Mikoto melihat pantulan dirinya di cermin. Pakaian yang dia pakai benar-benar seksi. Bahu dan Belahan dada nya terlihat jelas sementara pahanya hanya sedikit tertutupi, Mungkin hanya sepertempat pahanya saja yang tertutupi.

Melihat pantulan dirinya di cermin mengingatkan Mikoto saat tadi Naruto melihat nya waktu hanya memakai handuk. Mikoto sadar jika pemuda itu melihatnya dengan sorot nafsu, dan entah kenapa Mikoto malah tersenyum nakal saat mengingat nya.

Pikiran nakal mulai menyelimuti otak Mikoto mengingat saat ini mereka hanya berdua saja, dan tentu saja tidak akan ada yang tau jika mereka ingin melakukan sesuatu. Dengan pikiran nakal yang masih menyelimuti otak nya, Mikoto berjalan keluar menemui Naruto di ruang tamu.

"Maaf ya aku jadi merepotkan mu Naruto-kun." Ujar Mikoto setelah membuka pintu kamar.

Mikoto tersenyum dalam hati saat Naruto memandangi nya tanpa berkedip. Terlihat jelas bahwa lelaki pirang itu terus memandangi paha dan belahan dada nya.

"Eh? Ah! Ti-tidak papa kok. Bibi tidak usah sungkan." Jawab Naruto gugup. Baginya penampilan Mikoto tidak jauh berbeda dengan saat tadi memakai handuk. Mungkin sekarang malah terlihat lebih seksi dengan gaun malam warna hitam itu.

"Oh iya, aku membuatkan mu minuman hangat. Silahkan di minum."

"Wah... Terimakasih." Jawab Mikoto. Dia duduk di seberang meja berhadapan dengan Naruto lalu mulai meminum minuman yang Naruto buat.

Selagi meminum minuman nya, Mikoto melirik Naruto yang terus-terusan memandangi paha nya. Mikoto tersenyum nakal dalam hati lalu berkata.

"Ne, Naruto-kun.. Kau melihat apa?."

"Ah! Bu-bukan apa-apa kok, hehe..."

Mikoto tertawa dalam hati mendengar Naruto menglak. Rasanya menyenangkan menggoda lelaki pirang ini.

"Oh iya, apa pakaian ini milikmu? Aku tidak menyangka ternyata kau punya pakaian seperti ini.

" Hehh!!... Tentu saja bukan!. Mana mungkin aku punya yang begituan!."

"Oh... Begitu. Jadi ini baju siapa?." Tanya Mikoto.

"Itu punya temanku. Dia meninggalkannya di sini.?"

"Teman?."

"Ah!! Eto..."

"Tidak usah di jelaskan, aku paham kok hehe..." Sahut Mikoto sambil tersenyum nakal, dan hal itu membuat Naruto menggaruk kepalanya karena malu. tampak nya Mikoto bisa menebak apa alasan di balik adanya gaun malam yang di kenakan Mikoto saat ini.

Yap! Gaun malam itu milik teman wanita Naruto yang sengaja di tinggal saat menginap. Dan tentu saja bisa di tebak apa yang terjadi kan?.

"Yah... Namanya juga pemuda yang tinggal sendiri, jadi yah... Begitulah, hehe!" Ujar Naruto jujur.

"Begitu ya. Emm... Menurutmu siapa yang lebih seksi saat memakai gaun ini?, aku atau teman wanita mu itu?." Tanya Mikoto tiba-tiba. Bahkan wanita itu berdiri dari duduk nya agar Naruto bisa melihat nya lebih jelas.

"Me-menurutku bibi jauh lebih seksi." Ujar Naruto sambil memandangi tubuh Mikoto. Apa yang Naruto katakan itu jujur, Mikoto memang jauh lebih seksi saat memakai gaun itu.

"Hehe.. Terimakasih." Ujar Mikoto lalu kembali duduk.

"Lalu, apa teman wanita mu itu hebat saat bermain?."

" Heh!, Maksutnya?."

"Maksudku, apa temam wanitamu itu hebat di atas ranjang?."

Naruto agak terkejut sebenarnya mendengar pertanyaan yang blak-blakan itu. Tapi jujur dia cukup tertarik dengan obrolan dewasa seperti ini.

"Yah.. Hehe, aku tidak tau ukuran hebat itu seperti apa, aku juga belum pernah melakukannya dengan orang lain."

"Kalau begitu bagaimana kalau kita melakukannya?."

"Apa?!" Ujar Naruto terkejut. Dia melihat Mikoto berdiri dari lalu mendekati dirinya dan berlutut di antara kedua kaki nya.

"Tunggu!, apa yang bibi lakukan?."

"Sshhttt... Aku tau kok dari tadi kau terus memandangi pahaku. Jujur saja Naruto-kun, kau sebenarnya ingin bercinta denganku kan?." Ujar Mikoto sambil melihat Naruto dengan senyum nakal.

"Ta-tapi..."

"Diam dan nikmati saja Naruto-kun!." Ujar Mikoto lagi. Dia mulai melepas kancing celana Naruto dan langsung mengeluarkan penis besar yang sudah berdiri tegak, dan tanpa membuang-buang waktu, Mikoto langsung melahap penis Naruto.

"Uuhh!!.." Lenguh Naruto saat penisnya masuk kedalam mulut Mikoto. Mimpi apa dia semalam sampai mengalami hal seperti ini. Dia tidak pernah berfikir jika penisnya akan di Blowjob oleh wanita yang tidak lain adalah ibu dari teman nya.

Naruto melihat kepala Mikoto yang terus bergerak naik turun di selangkangan nya. Rasanya jauh lebih nikmat di banding saat teman wanitanya yang memberi Blowjob. Mungkin Mikoto sudah cukup ahli kerena sudah bersuami.

"Bagamana Naruto-kun? Enak?." Ujar Mikoto setelah mengeluarkan penis Naruto dari dalam mulut nya.

"Ya, sangat nikmat Mikoto. Mulutmu sangat ahli memanjakan penisku." Ujar Naruto sambil tersenyum. Karena sudah begini jadi tidak ada alasan untuk ragu, toh Mikoto sendiri yang memulai.

Mikoto kembali memasukan penis Naruto kedalam mulut nya. Kepalanya bergerak naik turun untuk memanjakan penis Naruto.

Entah sudah berapa menit Mikoto melakukan Blowjob. Dia mulai merasakan pinis Naruto berdenyut di dalam mulut nya, dan sesaat kemudian Mikoto merasakan tembakan sperma di dalam mulut nya.

"Ahhh... Mikoto, aku keluar, Uhhh!!!..."

Tanpa menjatuhkan setetes pun, Mikoto menelan semua sperma Naruto. Setelah itu dia melepas kulumannya dan mendongak ke atas memandang wajah Naruto.

"Sangat banyak dan panas." Ujar Mikoto sambil tersenyum nakal.

"Kita lanjutkan di dalam kamar." Ucap Naruto. Dia berdiri di ikuti Mikoto lalu menggendong wanita seksi itu ke dalam kamar.

Sesampai nya di kamar, Naruto membaringkan Mikoto di atas ranjang. Lalu lelaki pirang itu langsung melepas semua pakaiannya sendiri.

"Sekarang biar aku yang memanjakan mu Mikoto." Ujar Naruto dengan seringai senang. Dia menyingkap gaun malam yang di kenakan Mikoto dan mengetahui jika Mikoto tidak memakai celana dalam. Naruto langsung mengambil posisi di antara kaki Mikoto yang terbuka lebar dan langsung mengarahkan penis nya pada lubang vagina Mikoto.

SLEP!.

"Ahhh..." Desah Mikoto saat penis Naruto masuk kedalam vagina nya. Dia merasa vaginanya sesak saat seluruh batang penis Naruto tenggelam di dalam vagina nya. Lalu saat Naruto mulai menggerakkan pinggul nya. Mikoto mendesah dengan nikmat.

"Ohhh... Naruto, ahhh... Penismu masuk sangat dalam, Uhhh!!..." Ujar Mikoto.

Setiap hentakan pinggul Naruto membuat nya merasa melayang dalam kenikmatan. Sensasi nikmat ini tidak pernah Mikoto rasakan saat bercinta dengan suaminya.

"Ah.. Vaginamu juga sangat nikmat Mikoto. Rasanya sangat sempit, uhhh..."

Mikoto tersenyum senang mendengar ucapan Naruto. Baginya ucapan itu seperti pujian. Tidak sia-sia dirinya rajin merawat bagian vagina nya.

"Ahhh... Ahhh... Ahhh... Lebih cepat Naruto, uhhh... Masukan penis mu lebih dalam lagi. Ohhh..."

Naruto menurut dan langsung melakukan apa yang Mikoto minta. Dia menghentakkan pinggul nya lebih cepat dan dalam membuat tubuh Mikoto terhentak seiring dengan gerakan pinggul nya. Payudara yang masih terbungkus oleh gaun malam itu juga terguncang naik turun mengikuti irama sodokan penis Naruto.

"Ssshhh... Ahhh... Ahhh... Ahhh... Ya, lagi Naruto, terus jangan berhenti, Emmhhh..."

Setelah hampir sepuluh menit bercinta dalam posisi itu. Mikoto merasa dirinya akan segera klimaks. Vaginanya mulai berdenyut dalam kenikmatan.

Sadar akan hal itu, Naruto semakin bersemangat menggerakkan pinggul nya. Dan sesaat kemudian. Mikoto mendesah panjang saat mencapai orgasme.

"Ohhhh... Aku keluar Naruto!!... KYAAAAAAHHHHHH..."

tubuh seksi itu menegang saat gelombang orgasme menghantam tubuh nya. Mikoto juga sampai harus meremas sprei dengan kuat disertai dengan payudara yang membusung tinggi.

Gerakan pinggul Naruto terhenti saat melihat Mikoto telah mencapai orgasme. Dia menyeringai senang melihat nafas memburu wanita di bawah nya yang juga terlihat puas.

"Hah.. Hah.. Hah... Aku tidak pernah merasakan orgasme sekuat ini. Ternyata kau sangat hebat memuaskan wanita, Naruto." Ujar Mikoto sambil tersenyum.

"Hehe... Terimakasih pujiannya. Tapi kau masih kuat kan? Karena aku belum selesai." Jawab Naruto.

"Tentu saja. Malam ini kau boleh menikmati tubuhku sampai kau puas." Jawab Mikoto nakal.

Mendengar jawaban itu, Naruto kembali memulai aksi nya. Dia menuntun Mikoto agar menungging lalu memasukan penis nya dari belakang.

SLEP!.

"Ahhh~." Desah Mikoto lagi dengan penuh nikmat. Dia menoleh kebelakang memberi Naruto senyuman nakal sebelum kembali mendesah nikmat karena Naruto langsung mulai menggenjot tubuh nya. Tidak hanya sampai di situ, kedua tangan Naruto juga meremas bongkahan pantat sintal Mikoto.

"Ohhh... Penismu masuk lebih dalam Naruto, Ahhh... Ahhh... Ahhh...nikmat sekali uhhh..." Ujar Mikoto saat merasakan penis Naruto menyentuh rahim nya. Ini pertama kalinya Mikoto merasakan sebuah penis masuk begitu dalam sampai menyentuh bagian terdalam vagina nya.

"Hahaha... Bagaimana Mikoto? Di banding dengan suamimu, siapa yang lebih hebat?." Tanya Naruto sambil terus menggenjot tubuh Mikoto.

"Uhhh!... Kau lebih hebat. Penis mu jauh lebih besar dan panjang Naruto! Ahhh..." Jawab Mikoto jujur. Memang, suaminya belum bernah membuatnya merasakan kenikmatan seperti ini. Palingan suaminya hanya bisa bertahan beberapa menit. Bahkan kadang Mikoto tidak sempat mencapai orgasme saat bercinta dengan suaminya.

"Hehe... Kalau begitu akan ku buat kau ketagihan dengan penis ku sehingga kau akan terus ingin bercinta ku."

"Ssshhh Ahhh!... Aku tidak keberatan dengan hal itu." Jawab Mikoto sambil tersenyum nakal.

Dengan seringai senang nya, Naruto menjadi lebih bersemangat lagi menggenjot tubuh Mikoto setelah mendengar jawaban wanita seksi ini. Naruto memegang pinggul Mikoto lalu menggerakkan pinggulnya lebih cepat lagi.

"Enghhh... Ahhh... Ahhh... Ahhh..., Naruto! Kau terlalu cepat, Ohhhh..." Desah Mikoto saat merasakan gerakan pinggul Naruto semakin menggila. Mikoto tidak bisa bertahan lebih lama jika terus seperti ini.

"Uhhh!... Tapi nikmat kan Mikoto?."

Mikoto tidak menjawab. Dia sibuk mendesah merasakan setiap tusukan penis Naruto pada vaginanya.

"Ahhh!... Ahhh!... Ahhh!... A-aku tidak bisa menahannya lagi Naruto, ohhh... A-aku keluarr..., KYYYYAAAAAAAHHHHHHHHHHH..."

Sekali lagi Mikoto mendesah panjang saat mencapai klimaks. Tubuh nya bergetar hebat sambil mendongakkan wajah nya ke atas dengan lidah terjulur keluar.

"Uhhh!... Aku juga Mikoto!, aku keluar, GUUHHHH..."

Naruto memasukan penis nya sedalam yang dia bisa pada vagina Mikoto, lalu dia menyemburkan sperma panas nya sambil melenguh nikmat.

Setelah merasa orgasme mereka mereda, Naruto mencabut penis nya dan membiarkan tubuh Mikoto terjatuh sambil terengah-engah. Meski begitu Mikoto tampak tersenyum puas.

Naruto sendiri ikut merebahkan tubuh nya di samping Mikoto. Dia menatap Mikoto dengan senyum lalu membelai rambut wanita seksi itu.

"Lelah?." Tanya Naruto pada Mikoto.

"Menurutmu?. Lagipula siapa yang tidak lelah kalau bercinta dengan gila seperti tadi." Jawab Mikoto. Memang tadi dia merasa Naruto terlalu brutal menggenjot tubuhnya.

"Hehe.. Maaf, aku terlalu bersemangat. Lagipula kau terlalu seksi, jadi aku sedikit kelepasan."

"Dasar!. Tapi jujur, tadi itu sangat nikmat. Kau membuatku seperti melayang dalam kenikmatan." Ujar Mikoto sambil tersenyum nakal.

"Aku bisa melakukanya lagi kalau kau mau. Asal tau saja, aku masih belum puas."

Ucapan Naruto membuat Mikoto sedikit terkejut. Dia melihat ke bawah dan menemukan jika penis Naruto sudah kembali berdiri tegak.

"Dasar bocah nakal." Ujar Mikoto sambil tersenyum.

Dia bangkit dari tidurnya lalu menaiki tubuh naruto yang berbaring telentang. Setelah itu, Mikoto bersiap memasukan penis naruto kedalam vaginanya.

"Bersiaplah naruto~, kali ini akan ku buat kau ke enakan dengan goyangan ku." Ujar Mikoto nakal.

Slep!.

"Ahhhh...! Desah Mikoto sambil mendongak saat sekali lagi penis Naruto masuk kedalam vaginanya. Sebelum Mikoto menggoyangkan pinggulnya, dia melepas gaun malam yang dari tadi belum di lepas. Dan seperti yang Naruto duga bahwa memang Mikoto tidak mengenakan bra.

Mikoto mulai menaik turunkan tubuh nya dengan pelan. Dia juga kadang memutar pinggulnya untuk menambah rasa nikmat, dan itu membuat Naruto melenguh nikmat.

Di sela goyangannya, Mikoto mendengan HP di dalam tas nya berbunyi. Kebetulan tadi Mikoto meletakan tas nya di ranjang Naruto, jadi dia bisa mengambil nya dengan mudah.

"Fugaku!." Ujar Mikoto sambil menatap Naruto.

"Angkat saja." Jawab Naruto singkat.

'Halo Mikoto!, kau di mana? Kenapa belum pulang?.' tanya Fugaku langsung setelah panggilan terhubung.

"Ah! Begini Fugaku, jalan menuju rumah kita sedang ada kecelakaan. Ada pohon tumbang yang menimpa kendaraan lain, jadi aku tidak bisa pulang."

'Lalu sekarang kau dimana?.' ujar Fugaku terdengar khawatir.

"Di penginapan. Kau tidak usah khawatir, aku baik-baik saja kok."

'Begitu.. Aku khawatir kerena kau belum pulang. Padahal sedang ada badai. Tapi syukur lah kalau kau baik-baik saja.'

"Iya, kau tenang saja. Oh iya, bilang pada Sasuke kalau malam ini aku tidak bisa pulang ya."

'Haik! Ya sudah kalau begitu, aku tutup telfon nya.'

"Baiklah..." Jawab Mikoto.

Setelah panggilan itu berakhir, Mikoto melihat Naruto tengah menahan tawa. Dia penasaran lalu bertanya.

"Ada apa?."

"Hehe... Lucu saja saat kau menerima telfon dari suamimu tapi ada penis milik laki-laki lain yang mengisi vagina mu."

Mendengar ucapan itu, Mikoto tersenyum nakal lalu menjawab.

"Dan itu di namakan selingkuh." Ujar nya santai.

"Mau lanjut?." Ujar Mikoto bertanya.

"Tentu." Jawab Naruto. Dia mengambil HP milik Mikoto lalu menyalakan kamera, setelah itu dia mengarahkan nya pada Mikoto.

Mengetahui hal itu malah membuat Mikoto tersenyum. Dia mulai menggoyangkan pinggulnya lagi disertai dengan desahan seksi. Tidak hanya sampai di situ, Mikoto juga membuat wajah nya se sayu mungkin sambil menggerakkan tangannya di sekitar leher dan payudara nya.

Tampaknya Mikoto mencoba membuat rekaman yang bagus. Mungkin dia juga bisa menyaingi para aktris JAV.

ADN.