SEDIH
Summary: Taufan dan Blaze menemukan Duri menangis di hari raya ini. [Drabble]
Disclaimer: BoBoiBoy (c) Monsta Studio. Terinspirasi dari komik Lingkar karya lingkarkomik. Tidak mengambil keuntungan apapun dari pembuatan fanfiksi ini.
Warning: Typo(s), OOC, islamic-contect, dll.
SELAMAT MEMBACA!
.
.
.
"Asyik, dapat 150 ringgit..."
"Hehehe, tidak sia-sia kita ke rumah Cikgu Papa tadi untuk dapat duit raya!"
Blaze dan Taufan tertawa-tawa senang sambil menghitung uang hari raya yang mereka dapat hari ini.
"Nanti uang ini mau kau apakan, Blaze?" tanya Taufan.
"Jelas, aku mau beli es krim, burger, bola, kaos, komik, game..." sebut Blaze satu-satu penuh semangat.
"Hoi, hoi, jangan kalap Blaze. Bisa-bisa kau jatuh miskin dalam sekejap!" ujar Taufan mengerem.
"Habisnya aku senang sekali punya uang banyak, kak! Saat hari raya, ini yang paling aku tunggu!" seru Blaze. "Kan sebagai pelampiasan, selama Ramadhan kita puasa terus! Lapar, haus, dan ngantuk karena Kak Gem selalu melarang kita tidur habis shubuh! Belum lagi disuruh baca Al-Qur'an, tarawih, uhh... melelahkan!"
"Hei, jangan begitu Blaze. Ramadhan kan juga menyenangkan! Saat berbuka kita makan bersama, meminum es sirup yang menyegarkan, dan bisa bermain kembang api! Dan… curi-curi pandang ke shaf perempuan setelah tarawih…" kata Taufan sambil terkekeh.
"Ah, itu sih karena Kak Upan yang jelalatan!"
"Aku tidak begitu kok!"
Perdebatan mereka terus berlanjut, sampai kemudian terhenti saat mereka mendengar isak tangis.
"Hiks... hiks..."
Asalnya ternyata dari Duri. Dia duduk sendirian di pojok ruangan, mengucek matanya sambil menangis. Melihat hal ganjil itu, Blaze dan Taufan mendekati Duri.
"Duri, kau kenapa menangis?"t anya Taufan.
"Hiks... aku cuma sedih... Ramadhan sudah selesai... dan aku gagal mengkhatamkan Al-Qur'an dalam 30 hari..." jawabnya terisak.
Blaze tertawa santai. "Sudahlah, Duri! Tidak usah diratapi! Aku saja yang 10 juz tidak tamat biasa saja!"
"Bukan kak..." lirih Duri. "Aku sedih... karena... tahun depan... hiks... kita kan belum tentu bertemu Ramadhan lagi... hwaaaa..."
Mendengar kalimat Duri, Taufan dan Blaze terdiam. Lalu mereka turut duduk termenung di dekat Duri.
"Benar juga ya... kenapa aku malah senang Ramadhan berakhir ya?" lirih Blaze dengan aura suram.
"Uh... aku merasa jadi makhluk paling hina di muka bumi ini..." lirih Taufan sambil mengacak rambutnya.
TAMAT
A/N: 1 Ringgit itu 3500 rupiah. Hitung sendri deh uang lebaran Blaze berapa.
Eh... ini juga self-reminder sih. Yah, semoga kita diizinkan bertemu Ramadhan yang selanjutnya. Amin...
Telat sih, tapi semoga kalian menikmati fic ini!
REVIEW! REVIEW! REVIEW!
