Di musim dingin penuh salju, Momo meminta Sousuke untuk meminjamkan punggungnya.

(Free! belongs to KyoAni)


Srak

Srak

Momo menendang-nendang salju berat yang menutupi kakinya. "Momo. Kau membuat celanaku basah." Sousuke berkata sambil menoleh ke belakang.

Momo ter(paksa)senyum. Bagaimana dia bisa mengharapkan senior dan kekasih yang lebih peka?—itu sarkasme, btw—

Mereka berdua baru pulang dari supermarket. Niatnya sih mau makan snack, ternyata mereka hampir melewatkan jam makan malam.

Momo kembali menendang salju-salju berat itu, berharap untuk menarik perhatian seniornya sekali lagi.

"Momo, kau membuat celanaku basah." Momo berdecak. "Mangkanya senpai yang peka dong. Gendong gitu!" Sousuke mengangkat bahu tak acuh.

"Nggak deh, kamu berat." Momo berteriak frustasi dalam hati. Namun dalam setengah perjalanan, Sousuke akhirnya jongkok.

"Nih, katanya mau gendong?" Momo tersenyum lebar, dengan hati-hati ia naik ke punggung Sousuke.

"Kau tau kenapa namanya piggy-back-ride?" Momo menggeleng, Sousuke terkekeh kecil dengan jawabannya sendiri. "Karena orang yang digendong itu berat." Momo melebarkan matanya, tanda kalau dia protes.

"Ih enak aja! Babi itu lucu dan pintar! Babi juga bisa menyadari bayangan dirinya sendiri di kaca!" Sousuke terkekeh kecil pada pembelaan kekasihnya.

"Huft! Senpai sama sekali tidak romantis seperti dominan-dominan lain!" Sousuke mengangkat alisnya, Momo salting mencari alasan.

"Tidak- maksudku-" Wajah Momo memerah bagai udang rebus. Pasalnya, ia membaca komik-komik shounen ai sebagai referensi untuk hubungannya dengan Sousuke.—Momo sama sekali tidak tau tentang hubungan homo—

"Ah, kau membaca komik hm?" Momo makin salting, namun mereka berdua hanya diam.

"Senpai.. apa aku berat?" Meskipun Momo ingin digendong lebih lama, ia harus mengingat bahwa bahu Sousuke sakit.

"Tidak juga. Apa kau diet?" Momo menunduk kecil.

"Kau tidak usah diet juga tidak apa-apa, aku masih akan menggendongmu." Momo kembali memerah. "Yah, bukan buat apa-apa sih. Aku diet pun juga untuk berenang."

Sousuke menyentil dahi Momo pelan, lalu mengembalikan tangannya untuk menopang tubuh Momo. "Renang itu butuh lebih banyak stamina dari yang kamu ketahui. Enggak usah diet banyak-banyak." Momo mengangguk patuh, kalau soal kesehatan perkataan Sousuke adalah paten.


END

One-shot yang dibuat karena bosan, pendek karena ideku sudah hampir di ujung tanduk ︶