Harry Potter milik JK Rowling .

.

.

.

.

.

Disini saya hanya meminjam beberapa tokoh dari Harry Potter.

.

.

.

RATE: M (18/21)

Seorang wanita berambut brunette, tengah berdiri di balkon menikmati indahnya sinar bulan.

Hermione begitu menyukai sinar dari bulan, terang tapi tidak menyengat.

Tangannya bergerak mengelus perutnya yang semakin membesar setiap bulannya. Sebuah senyum terbit membingkai wajahnya ketika merasakan tendangan kecil dari dalam perutnya.

Hermione sudah tidak sabar menanti kehadiran anak ke-2 nya itu, Haeler bilang Hermione telah hamil anak kembar lagi.

"Disini dingin, tidak baik untuk mereka." Ujar Draco sambil membungkus tubuh Hermione dengan selimut yang di bawanya.

Hermione hendak menoleh ke belakang tapi tubuhnya langsung ditahan oleh tangan Draco yang sudah memeluknya dari belakang.

"Bulannya begitu indah, Ku harap anak perempuan kita seindah bulan yang ada disana."

Tangan Draco ikut mengelus perut Hermione, "Hm, ku harap begitu," Lalu mengecup bahu Hermione dengan lembut.

"Hermione," Panggil Draco, "Aku ingin bertemu dengan mereka berdua," Bisik laki-laki itu di samping telinga Hermione,

Hermione sedikit memutar kepalanya menatap wajah tampan suaminya, Lalu matanya bertemu dengan mata abu milik Draco, Ia tau arti dari tatapan tersebut.

Bibir Hermione tersungging keatas kedua tangannya ia kalungkan di leher Draco,

"Kalau begitu lakukan lah, Sepertinya mereka berduapun merindukan mu,"

Draco membalas senyuman Hermione, Lalu mengecup bibir ranum itu, kecupan yang awalnya hanya pelan berubah menjadi lumatan yang begitu kuat , Draco membalik tubuh Hermione dan mendorongnya sedikit sehingga punggung itu bersandar di tembok. Hermione membuka mulutnya menyambut lidah sang suami dengan senang hati membiarkan lidah Draco bermain didalam sana.

Bibir Draco semakin turun menjelajahi leher Jenjangnya, Hermione hanya bisa pasrah dengan kelakuan suaminya ini, beberapakali Hermione menggigit bibirnya guna menahan desahannya.

Tangan Draco yang bebas mulai membuka satu persatu kancing kemeja Hermione.

"Dracoohh..." Desah Hermione saat Draco meremas payudaranya, Entah sejak kapan Draco melepas branya. Yang pasti sekarang Hermione telah setengah telanjang.

Bibir Draco semakin turun lidahnya bermain-main di payudara Hermione, menggigit kecil putingnya lalu menghisapnya penuh nafsu, kemudian tangannya yang satu lagi meremas payudara kiri Hermione.

"Mmmh...Suck it...Babe..." Erang Hermione meliar, suara desahannya sudah tidak bisa di kontrol, Kedua tangannya meremas rambut Draco.

Tok..Tok...Tok..

Mata Hermione langsung terbuka lebar ketika mendengar ketukan pintu, Dirinya sudah tersadar dari rasa kenikmatan duniawi, Tangannya langsung menahan tangan Draco yang hendak melepaskan celana training hitam yang dipakainya.

"Draco..., Ada seseorang di luar," Ucap Hermione terbata-bata, walaupun Hermione menahan tangan laki-laki itu, tetap saja lidah Draco tidak berhenti menghisap payudaranya.

Draco yang tidak peduli akan hal itu memilih melanjutkan niatnya untuk menurunkan celana training Hermione, Yang ada di pikirannya mungkin orang yang mengetuk pintu itu adalah ibunya.

Ciumannya turun kearah area sensitif Hermione yang masih terhalang celana dalam. Hermione kembali memejamkan mata dirinya kembali menikmati perlakuan dari suaminya terhadap tubuhnya.

"Ahnn...mmh.." Desis Hermione, Menikmati sapuan lidah dari Draco yang berada di Vaginanya, walaupun masih di balik celana dalamnya yang masih belum di lepas, tetap saja itu semua membuat Hermione merasa terbang ke awang-awang.

Tok...Tok...Tok...

"Mom...Dad..." Ketukan pintu kali ini di iringi oleh suara panggilan dari anak perempuan.

Draco yang menyadari bahwa yang di luar bukan lah ibunya melainkan putri kecilnya, membuat Draco harus benar-benar memberhentikan aktivitas nya, Draco berdiri sejajar dengan Hermione.

Nafas Hermione masih tersengal-sengal mencoba menetralkan degup jantung dan menghilangkan kabut nafsunya.

Draco menghisap kuat-kuat bibir Hermione, "Nanti kita lanjutkan lagi," Bisik Draco lalu berjalan menuju pintu menghampiri sang empu yang sedari tadi menggedor-gedor pintunya semakin keras.

Hermione yang mulai tersadar segera memungut baju-bajunya yang berserakan dilantai balkon tersebut. Setelah dirasa rapih Hermione menghampiri Draco yang sedang berbicara dengan putrinya, Wajah putrinya begitu ketakutan.

"Ada apa Chelsey? Kenapa kamu belum tidur sayang," Ucap Hermione dengan lembut, tangannya mengelus rambut pirang lurus milik putrinya.

"Mom ada seseorang di kamar Ku, ia memakai jubah hitam ia bilang ingin bertemu dengan Dad..., I'm scared mom.." Chelsey memeluk tubuh Hermione dengan erat, Hermione membalas pelukan Chelsey mencoba menenangkan putri kecilnya ini.

"Hermione pergilah ke kamar Scorpius bawa Chelsey juga, Aku akan pergi mengecek keadaan disana," Perintah Draco tak terbantahkan, awalnya Hermione hendak menolak ia ingin ikut dengan suaminya tapi ketika merasakan getaran ketakutan dari tubuh Chelsey membuat Hermione tersadar bahwa sekarang putrinya lebih membutuhkan keberadaanya.

"Hati-hati, Aku akan menunggu mu di kamar Scorpius,"

Draco mengangguk lalu berjalan tegap menuju kamar putrinya yang tidak jauh dari kamarnya. Hermione menuntun Chelsey menuju kamar Scorpius.

...

Draco membuka pintu kamar Chelsey dan benar saja ada seseorang yang tengah duduk di kursi minimalis yang berada di sudut kamar , Dengan cepat Draco mengeluarkan tongkatnya.

"Siapa kau?! Dan sedang apa kau disini!," Desis Draco penuh ancaman.

"Well Draco... kau memiliki seorang putri yang begitu cantik, tak ku sangka kau akan menikah dengan mudblood rendahan itu,"

Laki laki itu berjalan menghampiri Draco, Sehingga membuat Draco dapat melihat dengan jelas wajah yang terkena sinar bulan itu.

Alangkah terkejutnya Draco ketika melihat wajah yang amat dikenalnya, "Yaxley? Kau masih hidup?"

Yaxley tertawa mengerikan, "Kau menyangka bahwa diriku sudah mati, Huh?"

Draco menatap tajam laki laki itu, "Apa yang membuat mu datang kemari?! Jika kedatangan mu untuk mengajak ku kembali menjadi seorang pelahap maut, maka aku akan menolaknya?!" Draco semakin mengeratkan pegangannya pada tongkatnya.

"Kau tau kehadiran ku kemari untuk menyampaikan kabar gembira untuk mu Malfoy, Bahwa aku disini ingin membunuh salah satu anak mu yang berada dalam perut istrimu itu," Yaxley berujar dengan wajah rasa tidak bersalah.

"Kau..." Amarah Draco memuncak ketika mendengar hal itu tidak ada yang boleh melukai keluarga dan anak-anak nya.

"Expelliarmus..."

Yaxley yang tidak siap dengan serangan Draco harus terpaksa terpental kebelakang.

Draco berjalan menuju Yaxley dengan langkah penuh amarah tongkatnya sudah teracung didepan wajah Yaxley. Matanya menatap tajam laki laki itu

"Uhuk...Kau tau Malfoy salah satu anak mu yang belum lahir itu akan menjadi seorang monster," Ucap Yaxley.

"Tutup mulut mu!"

"Ah tidak bukan hanya anak mu saja yang kami incar tapi anak dari Weasley dan Potter pun, salah satu diantara mereka akan menjadi Monster, Walaupun aku gagal membunuh anak mu tapi masih banyak para pelahap maut diluar sana yang memburunya,"

Wajah Draco memerah menahan amarahnya, tapi dirinya masih tidak mengerti dengan penjelasan Yaxley.

.

.

.

.

Ok segitu dulu ya guys semoga kalian suka, Seeyou Next time..

Kalau rame nanti di lanjut lagi...

Mohon dukungannya...