"Terus gimana kalau nggak sibuk, bulan depan kita ke Asakusa, melihat festival? Pasti bakal seru banget 'kan? Lalu, lalu ... Etto, Touson, kamu mendengarku?"

Karena tak kunjung direspon Toukoku menoleh. Sebelah tangannya dilambai-lambaikan di depan dua netra hijau milik Touson yang tatapannya seolah kosong. Beberapa detik berlalu sebelum akhirnya yang bersangkutan mengerjap-ngerjap.

"Ah, iya ...?" Touson mengangguk. "Kamu ngomong apa, tadi ...?"

"... Ada apa?" Mengabaikan pertanyaannya barusan, Toukoku balas menatap Touson khawatir. "Kamu jarang melamun, lho?"

"... Nggak ada." Gelengan kepala diberikan sebagai pengiring jawabannya, akan tetapi agaknya Toukoku tidak percaya.

Toukoku masih menatapnya. "Yakin?"

Touson diam.

"... Touson?"

"Toukoku ..." Kali ini, Touson balas menatapnya. "Ini ... benar-benar kamu, 'kan? Toukoku ada di sini ..."

Dua netra sewarna bunga wisteria itu berkedip dua kali. Toukoku memiringkan kepala. "Maksudnya ...?"

Touson mengalihkan pandangannya ke arah lain. Rasanya enggan, entah kenapa.

"Hari ini ... enam belas Mei ..."

"... Ah, itu ...?" Butuh sekian detik sebelum akhirnya Toukoku menangkap maksud dari pemuda di sebelahnya. Touson mengangguk pelan.

Toukoku tersenyum kecil. "Iya, ini aku, kok." Kedua tangan Touson ia genggam lembut. Hangatnya terasa menenangkan dan membawa perasaan lega, Touson menyukainya. "Aku di sini sekarang—dan sejak dua bulan lalu, Touson ingat?"

"... Kamu ... baik-baik saja, 'kan?"

"Mhm, aku baik. Tenang saja."

Touson bernapas lega.

.

.

.

Bungou to Alchemist belong to DMM Games

.

.

.

Karena ini udah tanggal 16 (hari peringatan kematian Kitamura-sensei), jadi ... ya ... gitu