Neko

Disclaimer: DMM.

Warning: OOC, typo, drabble super singkat, dll.

Author tidak mengambil keuntungan apa pun dari fanfic ini, dan semata-mata dibuat demi kesenangan pribadi.


1. Dream

Baru satu hari setelah Neko menghilang–demi membuka portal untuk menyelamatkan para bungou yang delving–semuanya langsung pergi untuk memimpikan Neko. Di ruang tengah yang ditemani bercangkir-cangkir kenangan dalam cairan susu, mereka pun "membawa pulang" Neko dengan menceritakan bunga tidur masing-masing. Rata-rata begitu menyenangkan, seperti menggendong Neko ataupun berlari-lari sambil mencintai biru langit.

Cara para bungou dalam merindukan Neko, boleh jadi beraneka ragam. Namun, intinya selalu satu, di mana semua-muanya berharap Neko betulan pulang. Jangan hanya mimpi yang membawa Neko.


2. Hell or Heaven

"Nee, Rofuu ... manusia yang jahat katanya dikirim ke neraka, kan? Sementara yang baik ke surga?" tanya Niimi Nankichi yang pada siang bolong, duduk-duduk di pangkuan Miki Rofuu. Mereka tengah berpiknik di padang bunga. Bertiga dengan Miyazawa Kenji yang sedang menggambar kupu-kupu.

"Begitulah. Kenapa memangnya, Niimi?"

"Kalau kucing juga pergi ke surga atau neraka?" Giliran Kenji yang bertanya, lalu Niimi menggambar. Pertanyaan sederhana itu entah mengapa merumitkan Rofuu.

"Surga atau neraka kurasa hanya berlaku untuk manusia. Memangnya kenapa?"

"Berarti Neko enggak akan ke surga atau neraka, dong. Baguslah kalau begitu. Nanti Neko tidak balik-balik jika ke sana."

Jawaban Niimi dibalas dengan senyuman cerah oleh Miki dan Kenji. Selama apa pun waktu yang diperlukan, mereka pasti menunggu Neko yang karenanya, Neko pasti bisa kembali.


3. Cat Food

Tokuda Shuusei tampak murung yang ketika Shimazaki Touson mengulik latarnya, ternyata karena Shuusei tanpa sengaja membeli makanan kucing.

Masalahnya Neko belum kembali, sedangkan kucing-kucing yang dipelihara Muroo Saisei, Hagiwara Sakutaro, dan Nakajima Atsushi, sudah menemukan pengadopsi yang sekiranya baik hati. Demi menghibur Shuusei, jadilah Touson berangkat untuk mencari Neko. Awalnya Shuusei pikir Touson mungkin tahu, Neko berada di mana. Namun, yang ternyata Touson bawa adalah Tayama Katai, dan ia dibuat memakai telinga kucing agar ceritanya menjadi kucing.

"Shimazaki. Jangan bilang kau–"

Makanan kucing yang Shuusei beli dituang ke mangkuk. Touson turut mencampurnya dengan susu, supaya Katai dipermudah. Lantas Shuusei setidaknya tertawa, karena wajah Katai yang meyakinkan lidahnya bahwa ini adalah sereal, tentunya harus dihargai sebab Katai pun berusaha menghibur Shuusei.


4. Letter Stamp

Biasanya para bungou turut terhubung dengan surat-menyurat. Hagiwara Sakutarou kemudian menuliskan satu untuk Neko, dan menggunakan tangan kanannya sebagai cap–meniru yang biasa Neko perbuat. Ternyata bentukannya terlalu besar, ditambah lagi tintanya sulit lenyap. Tak ketinggalan Sakutarou pun mengeluh pada Muroo Saisei yang sedikit tertawa, tetapi juga mengelus-elus kepala Sakutarou.

"Tetap bagus, kok. Siapa tahu dengan melihat cap telapak tangan Saku, Neko segera kembali karena tidak tahan, melihat tulisannya jadi terhalangi."

Cap milik telapak Neko memanglah yang terbaik. Ukurannya tidak terlalu besar maupun kecil, dan siapa pun yang menemukannya beserta suratnya akan teringat, kesedihan selalu akan dirayakan dengan menerima kebahagiaan. Jadi, tenang saja.


5. Music and Cat

Ibuse Masuji pernah mengutip dari Albert Schweitzer–filsuf asal Jerman–bahwa, "Satu-satunya jalan keluar dari penderitaan hidup adalah musik dan kucing". Bagian akhirnya sampai Ibuse tegaskan kepada Satou Haruo. Itu adalah musik dan kucing, selalu musik dan kucing, yang takkan pernah menjadi musik atau kucing.

"Jadi karena itu Ibuse tidak menyetel lagu sekarang ini?"

Semenjak tim berisikan Ernest Hemingway, Tokuda Shuusei, Izumi Kyouka, Goethe dan Fitzgerald, pulang melalui portal yang Neko ciptakan, Neko belum lagi menampakkan batang hidung. Ibuse mengangguk seala kadar. Lalu siapa sangka Haruo tetap menyetelnya menggunakan gramaphone–lagu Take Me Home, Country Road, karya John Denver.

"Harusnya tetap dipasang. Apalagi katamu lagu ini menceritakan seseorang yang merindukan kampung halamannya."

Lagi pula Neko sering mendengarnya. Siapa tahu jika mereka menyetel lagu ini, Neko mendadak teringat kampung halamannya dan pulang.


6. Ear Cat

Daripada Masao Kume terus bersedih gara-gara Neko entahlah di mana, Akutagawa Ryuunosuke menawarkan supaya ia mengenakan telinga kucing, kemudian berpura-pura menjadi hewan berkaki empat tersebut untuk menyenangkan Kume setiap saat. Namun, Kume justru menolak mentah-mentah gagasan Akutagawa. Malah mengatai bahwa Akutagawa-lah yang stres, sebelum Kume menutup pintu kamarnya lagi yang artinya; Akutagawa masih ditolak.


7. Rumors

"Nama Neko itu siapa, ya?"

Miyazawa Kenji bertanya kepada Nakahara Chuuya yang langsung saja, berhenti menenggak sake. Toh, Chuuya lebih memfavoritkan Kenji dibandingkan siapa pun bahkan apa pun. Makanya mana ia biarkan dirinya terlihat memalukan, tetapi di satu sisi pertanyaan Kenji sukar dipecahkan.

"Neko, ya, Neko. Memangnya kenapa, Kenji-sensei?"

"Kata Saisei-kun, kalau kita memberitahukan nama kucing kita ke kucing yang lain, nanti bakalan dicari. Oleh karena itu, aku butuh nama Neko."

Jika dipikir-pikir Neko memang terlalu umum. Saat Chuuya berpikir keras, Kenji tiba-tiba menyeletuk, "Bagaimana dengan Neko yang baik hati?". Kemudian Chuuya menimpali bahwa ia adalah Neko yang baik hati dan membenci tembakau. Kenji tambah lagi menjadi Neko yang baik hati dan membenci tembakau, tetapi itulah yang membuatnya imut. Barulah keduanya tertawa, karena namanya jadi terlampau panjang.


8. Tombstone

Mereka yang menghilang selama sepuluh tahun biasanya dianggap meninggal. Dengan berat hati, para bungou pun membuatkan makam untuk Neko. Menggali dan menutup sebuah tanah kosong ketika seolah-olah, mayat Neko tidak dapat ditemukan. Seakan-akan pula Neko adalah prajurit perang, di mana memang benar demikian, karena ia selalu saja mengikuti para bungou delving. Memastikan semuanya selamat, tetapi Neko sendiri malah tega begini.

"Sedang apa malam-malam begini, Atsushi?"

Di tengah malam, Izumi Kyouka yang terbangun tanpa sengaja mendapati Nakajima Atsushi di halaman belakang, bersama suara sekop. Atsushi spontan memegangi tengkuknya. Sirat yang tidak enak hati terpancar dengan aneh dari tatapannya.

"Uhm, ya ... kupikir ... siapa tahu saja Neko berada di dalam. Seperti ... dia memang kembali ke sini dan terkubur. Maaf telah membangunkanmu, Kyouka-san. Ternyata tidak ada apa-apa, sih."

Ide tersebut dimulai oleh para bungou anak-anak, kemudian Hagiwara Sakutarou melanjutkannya ditemani Muroo Saisei, ada pula Dazai Osamu, Kunikida Doppo, Tayama Katai ... di mana sepertinya semua bungou berniat mencobanya. Bahkan Kyouka pikir, mungkin Neko ada di hari esok.


9. Nine Lives

Nyawa pertama Neko adalah ketika ia dilahirkan untuk perpustakaan ini.

Nyawa kedua berada pada penantiannya, di mana Neko membantu sang alkemis memanggil bungou demi bungou untuk bekerja sama melindungi literasi; menghancurkan shinshokusha.

Nyawa ketiga Neko menolong sebuah tim bungou, saat kali pertamanya mereka delving ke sebuah buku; pertempuran perdana menentang shinshokusha.

Nyawa keempat Neko membuat perpustakaan semakin ramai dari dekade ke dekade.

Nyawa kelima Neko lantas dihabiskannya dengan menerima kebaikan para bungou, tetapi ia tetap memberikan berbagai hal untuk mereka.

Nyawa keenam Neko yang merasa ia telah banyak bersenang-senang, lantas mempersiapkan yang ketujuh serta ke delapan apabila sewaktu-waktu Neko harus meninggalkan, agar tidak semuanya pergi. Atau sekalian saja yang semestinya pamit, tak menjadi kata-kata berupa selamat tinggal, karena Neko sudah berkorban duluan.

Kemudian nyawanya yang ke sembilan, sebenarnya adalah untuk membuatnya lupa bahwa kucing tak sekadar hidup, dengan sembilan nyawa. Neko pun mempunyai banyak, karena melimpah jua bungou yang menemani ia. Satu yang menyayangi Neko akan memberikan separuh nasibnya untuk Neko. Selalu begitu seterusnya, termasuk juga bungou yang baru dipanggil. Oleh karena itu ...

Pulanglah, Neko. Soalnya Neko mempunyai banyak orang yang menyayangimu, dan berarti nyawa Neko lebih dari sembilan.


Tamat.


A/N: Abis bikin fic SukuFushi, langsung gaskan bikin ini karena katanya pas goethe nongol, neko malah ilang demi bikin portal (sesekali lah up to date. Ada apa di game-nya, langsung bikin buat mengenang). Tadinya mau bikin 10, tapi karena kucing identik dengan 9 nyawa, jadinya drabble-nya dibikin 9 aja. Aku sendiri udah pernah bikin drabble kayak gini dua kali. Inspirasinya tetap dari fic "Unspoken" karya glover511.

Thx buat yang udah baca, fav, follow, review, atau numpang lewat doang. Mari bertemu di fanfic lainnya dan kalau bisa, di ultah chuuya.