Diclaimer : Eiichiro Oda

Pairing : Roronoa Zoro x Vinsmoke Sanji

Rated : K


Mereka terpisah cukup jauh saat perang itu terjadi. Sanji yang terfokus di lantai bawah sementara Zoro sudah lancar beraksi memamerkan keterampilan dan item barunya di atap Onigashima melawan salah satu Yonkou yang dijuluki sebagai yang terkuat. Sialnya, belum sempat unjuk gigi dia malah terluka karena dihadiahi ciuman istimewa oleh knuckles milik Black Maria, beruntung Robin-chan tersayangnya datang menyelamatkan.

Tadinya Sanji hanya berniat menyusul Kinemon dan yang lainnya tapi ia kurang memprediksikan masa depan sedikit lebih jauh sebab ia hampir dibuat jantungan saat pria bertopi macan tutul tiba-tiba berteleportasi di dekatnya bersama Zoro yang terluka parah di sampingnya.

Melihat semua luka dan ketidakberdayaan Zoro itu cukup untuk membuatnya mematung sesaat dan berjalan dengan gemetar. Sebanyak apapun dia mencoba untuk bersikap santai dan memakinya seperti biasa di hadapan yang lain, itu tidak cukup untuk menyembunyikan kekhawatirannya yang terekspos dengan jelas dari jemarinya yang tremor. Oleh karena itu, Sanji memasukkan tangannya ke dalam saku, menghampiri kedua orang yang sedang terengah-engah disana.

"Apa yang terjadi?" tanya Sanji tanpa mengalihkan fokusnya dari Zoro.

"Dia menahan serangan kombo Big Mom dan Kaido." jawaban Law cukup untuk menjelaskan betapa gilanya Zoro. Beruntung dia masih hidup, memang pada dasarnya sudah mempunyai kekuatan monster tetapi tetap saja Sanji dibuat kesal setengah mati. Setelah semua selesai, tolong ingatkan Sanji untuk menendang Zoro dari ranjangnya karena hal ini.

"Dasar, baka-marimo. Selalu saja memaksakan diri." Zoro tidak pingsan, dia mendengar suara Sanji yang berusaha memapahnya namun tidak ada cukup tenaga untuk membalas ucapan pemuda pirang itu.

Samar-samar Zoro melihat Sanji yang kalut bercampur khawatir di sampingnya. Zoro tersenyum kecil dan mengusahakan sebuah suara keluar dari mulutnya. "…maaf."

"Bodoh. Jangan bicara!" maki Sanji.

"Biar aku yang mengobatinya."

"Tidak, terima kasih. Aku akan membawanya kepada Chopper." Sanji menolak dengan cepat tawaran salah satu aliansinya itu. Mumpung kaptennya sedang tidak ada di sekitar jadi Sanji bebas bersikap semaunya terhadap kapten Bajak Laut Heart ini. Termasuk melemparinya dengan tatapan yang bisa membunuh jika diganti dengan laser contohnya.

"Jarak dengan Tanuki-ya cukup jauh, serahkan padaku, Kuroashi-ya."

Sanji menghela nafas, si mantan Shichibukai ini keras kepala sekali. Tetapi melihat keadaannya yang tidak jauh berbeda dengan Zoro membuat Sanji sedikit kasihan, "Kau sama terlukanya, lebih baik kau ikut aku ke Chopper."

"Aku masih bisa bergerak jika sekedar mengobati luka Zoro-ya."

Ada banyak hal yang membuat Sanji tidak mengijinkan Law menangani luka Zoro. Entah mengapa ia merasakan ada affair yang terjadi di antara mereka berdua disaat ia tidak ada. Katakanlah Sanji cemburu buta. Kedekatan Zoro dengan Law saja sudah sangat mencurigakan baginya, meskipun saat bertemu dengannya di kota bunga tempo hari Zoro tidak mengatakan apa-apa selain mengenalkan wanita cantik yang tidak sengaja ia selamatkan.

"Aku yakin beberapa tulangnya patah dan bisa berakibat fatal jika kau mencoba membawanya ke tim medis di bawah sana." Penjelasan Law yang ini membuat Sanji berpikir dua kali untuk melanjutkan langkahnya.

Dengan setengah hati Sanji memperbolehkan Law mengobati Zoro. Dari interaksi mereka saja Sanji bisa melhat banyak keganjilan, seperti Law yang sangat berhati-hati memeriksa Zoro. Padahal setau Sanji, gelar Shi no Gekai bukanlah bualan belaka buktinya saat di Punk Hazard dulu Law dikenal kejam dan sadis saat mengobati pasiennya.

"Aku tidak tertarik dengan Zoro-ya kau tau." Ucap Law tiba-tiba.

Sanji tidak mengerti, kenapa orang ini langsung bisa menebak kemana arah pikirannya.

"Ha?" hanya itu yang keluar dari mulut Sanji. Sekelebat ia bisa merasakan Zoro sedang menahan tawanya, dan jelas itu hanya khayalan Sanji.

"Aku menyelamatkannya karena dia salah satu kru kesayangan Mugiwara-ya." Itu memang fakta sih, Zoro adalah yang paling dekat dengan Luffy dibanding yang lain. Tapi apa hubungannya dengan itu?

Seolah tau Sanji sedang mempertanyakan alasan dia melakukan itu, Law kembali melanjutkan. "Dia bisa marah jika tau temannya tidak segera diobati dan malah ditarik kesana-kemari."

Sanji sedang memproses alasan itu di dalam kepalanya. Tunggu sebentar, jangan bilang pria berkepala lima ratus juta berry ini menyukai kapten karet bodohnya.

"Dia membutuhkan istirahat," Law tidak bisa mengira-ngira berapa lama waktu yang dibutuhkan di tengah peperangan seperti ini. Cukup dengan mengatakan hal itu, Law yakin sang koki paham akan maksud perkataannya.

"Terima kasih, Torao." Dengan enggan Sanji berterima kasih. Tidak ingin melanjutkan percakapan yang menggelitik rasa penasarannya disaat mereka masih mempertaruhkan nyawa.

Setidaknya prioritasnya saat ini sudah ditangani dengan baik.


Kore nani?! kore nani? nani kore?

Maapkeun hamba yang nekad nulis beginian, berawal dari secuil spoiler jadi begini bentukannya. Ini memang pendek, karena settingnya di tengah-tengah perang. Semoga aja Oda-chi bikin ZoSan canon beneran. /langsung mengaminkan keras-keras pake toa masjid/

Sebenernya mau nunggu pict spoilernya biar ada gambaran lebih detail tapi karena gak sabaran jadi begini deh. Huhuhu, itung-itung asupan manis harian yang semakin kesini susah banget nyarinya.

Hope y'all like it bruh..