Halo, apakah ada yang ingat dengan pen name ini? Yah, saya adalah pembuat cerita Fate Deity of Ōtsutsuki Dragon, mohon maaf kepada reader dan senpai karena aku tidak bisa melanjutkan cerita tersebut karena filenya ke hapus karena ke riset, padahal saya sudah mempunyai alur dan plot yang bagus untuk meng-tamatkan cerita tersebut. Tapi karena tidak ingin capek-capek membuat ceritanya kembali, saya membuat cerita yang baru. Semoga para reader menyukainya.

The Viceroy of The Vampire

Disclaimer : Naruto Masashi Kishimoto and High School DxD Ichie Ishibumi

Rate : M

Genre : Adventure, Fantasy, Supernatural, Alternative Universe

Warning : Typo, bahasa baku and non baku, OC, OOC, vampir, half-vampire and mainstream.

.

.

.

Don't like don't read

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

Manusia.

Mereka adalah makhluk ciptaan Tuhan yang menurutnya sempurna, itu karena mereka memiliki pikiran. Meskipun fisik kalah dengan makhluk supernatural tapi mereka menciptakan alat bernama teknologi, seiringnya zaman tahun-ketahun teknologi semakin maju saja.

Sacred Gear.

Artefak ciptaan Tuhan yang mempunyai kekuatan luar biasa, biasanya Sacred Gear di turunkan kepada manusia yang di anugrahkan dan bisa di bilang manusia yang mendapatkan Sacred Gear adalah manusia yang beruntung. Ada yang bilang jika ada jenis Sacred Gear yang bisa membunuh Tuhan atau dewa, tapi itulah kepercayaannya dari makhluk supranatural mereka menyebutnya.

Longinus, senjata yang di percayakan untuk membunuh Tuhan, lucu bukan? Ada sebuah senjata yang bisa membunuh Tuhan, kita seolah hidup di dunia yang penuh akan kebohongan dan khayalan semata. Setidaknya ada 13 Longinus yang di buat oleh Tuhan, tapi ada satu Longinus yang hilang dan terlupakan begitu saja. Katanya Longinus tersebut adalah Longinus terkuat bahkan kekuatannya melebihi kekuatan Longinus peringkat atas seperti.

True Longinus, Zenith Tempest, Annihilation Maker, Dimension Lost, Boosted Gear dan Divine Dividing. Tetapi entahlah, mungkin masih ada Longinus di luar sana yang benar-benar tersembunyi dari dunia dan berkerumun di antara manusia-manusia yang menjalani hidupnya di dunia keras dan gila ini.

.

Pada hari yang gelap di iringi suara lilin yang berhembus oleh angin kesana kemari, di sebuah kastil gelap yang hanya penerangan lilin merah saja. Tampak di kastil gelap itu ada seorang pemuda memakai jubah hitam di punggungnya, dengan dalaman tuxedo hitam garis-garis emas tanpa dasi, celana hitam panjang dan sepatu kantoran bewarna hitam juga, terlihat ia sedang duduk di kursi singgasana dengan desain kepala tengkorak di atas kursi tersebut.

Drap

"Aku rasa ini terlalu berlebihan," pemuda itu memiliki rambut pirang panjang (Style rambut Indra Ōtsutsuki), ia menutup buku dengan sampul coklat itu setelah ia baca

"Ada apa tuan?" seorang pria muda berambut hitam memakai jaket hitam bercorak ungu dan celana hitam panjang.

"Tidak apa-apa, aku hanya merasa jika kekuatan Longinus terlalu berlebihan maksudku. Kau tahu seperti membunuh Tuhan. Bukankah itu seperti omong kosong? Aku merasa kita hidup di kehidupan yang benar-benar khayalan semata bukankah begitu, Jin?" iris merah pemuda pirang itu menatap pria yang ada di sisi kirinya.

Pria bernama Jin atau Jin Kazama nama lengkapnya menatap sosok pemuda blonde itu. "Yah, anda benar Naruto-sama. Kita memang seolah hidup di dunia penuh akan kebohongan dimana senjata ada yang membunuh Kami-sama (Anime), tapi bukankah anda salah satu pemilik senjata tersebut, Naruto-sama?" Jin menatap sosok pemuda itu dengan tenang.

"Hn, meskipun begitu aku tidak bisa percaya begitu saja jika belum ada bukti yang kuat. Buktinya Kami-sama (Anime) mati setelah perang Great War usai, tapi tidak semua Longinus membunuh semua dewa bukan?" ia mengambil gelas bewarna emas berisi cairan merah di sisi kirinya lalu meminumnya, ia menggoyang-goyangkan gelas yang di pegangnya.

Jin memejamkan matanya. "Dunia selalu penuh akan misteri. Tuanku, bahkan menurutku kematian Kami-sama (Anime) adalah sebuah misterius. Meskipun para dewa dan makhluk supernatural menganggapnya sudah mati tapi entah kenapa aku rasa ada yang mengganjal dari itu semua,"

"Mungkin kau ada benarnya juga, dunia penuh misteri dan salah satunya adalah artefak Sacred Gear juga" pemuda bernama Naruto menatap lurus kastil miliknya.

Ciiit! Ciiit! Ciiit!

Seekor kelelawar dengan ukuran cukup besar menghampiri Naruto, sontak Jin yang sedang memejamkan matanya langsung membuka iris hitamnya sementara Naruto hanya menatap datar kelelawar itu sampai sehingga kelelawar tersebut hinggap di pundak kirinya. Lalu kelelawar mendekat ke telinga Naruto seperti mau membisikkan sesuatu pada pemuda berambut pirang panjang itu, setelah selesai kelelawar itu terbang menjauh dari Naruto lalu kelelawar tersebut lenyap menjadi butiran darah.

Helaan nafas keluar dari pemuda tersebut, sehingga Jin yang menatapnya langsung mengangkat alisnya. "Ada apa, tuanku?" tanyanya.

"Ayah memanggilku untuk ke istana," Naruto langsung bangkit dari kursi singgasana miliknya.

"Ah, Count Dracula-sama kah?" Naruto mengangguk pelan atas perkataan Jin.

Dirinya adalah vampire, tidak. Lebih tepatnya setengah vampire karena ibunya seorang manusia tapi ibunya mati setelah melahirkan dirinya, ia di rawat oleh ayahnya serta bangsa kaum vampire yang berada di dataran wilayah Eropa. Setelah akan beranjak dewasa ia memutuskan untuk pergi dari sana dan tentu saja dengan izin dari ayahnya, ia di temani oleh pelayannya Jin, seorang setengah vampire seperti dirinya. Tapi bedanya Jin adalah setengah vampire dan iblis.

Vampire; adalah makhluk mitos yang terkenal di kalangan di beberapa negara Eropa, asal usul makhluk ini masihlah misterius. Tapi di katakan vampire adalah makhluk semacam mayat hidup, seiringnya zaman mitos tentang vampire meluas katanya vampir akan sangat sensitif dengan matahari, jika mereka terkena matahari tubuh mereka akan terbakar lalu musnah seketika. Dan itu memang adalah kenyataan ras vampire adalah sebuah kenyataan, mereka berbaur dengan manusia dan membentuk sebuah kerajaan di bumi.

"Kau disini dulu Jin, aku akan ke istana untuk menemui Ayah. Sepertinya ada yang ingin di bicarakan oleh ayah kepadaku," Naruto melirik Jin sekilas.

"Ha'i, Naruto-sama!" Jin menundukkan kepalanya hormat.

Tidak lama lagi tubuh Naruto pun melebur, ia melebur menjadi beberapa kelelawar dengan mata merah yang menyala dan terbang menjauh ke atas.

.

Di sebuah tempat dengan penerangan minim, tampak seorang pria berambut putih memakai pakaian assassin sedang mendekati seorang pria berambut putih yang sedang duduk di kursi singgasana, di sisi kiri pria itu ada seorang pria muda yang memiliki rambut putih juga dengan gaya ponytail.

"Kenapa denganmu? Kenapa pakaianmu robek-robek seperti itu?" tanya pria yang sedang duduk di singgasana itu.

Tampak pria yang memakai pakaian assassin itu terdiam, terlihat pakaiannya mengalami robekan-robekan seperti terjadi sesuatu.

"Aku bertarung dengan seseorang dan kalah" jawabnya dengan memalingkan mukanya.

"Bertarung dengan seseorang dan kalah?" pria yang sedang duduk di singgasana itu memasang wajah menyeringai tipis. "Siapa yang mengalahkanmu? Dewa, malaikat, malaikat jatuh, iblis atau manusia Sacred Gear?" ia tertarik akan hal ini, karena pria di depannya ini adalah seorang iblis kelas atas yang kekuatannya hampir sama dengan kekuatan Maou.

Tampak wajah pria assassin itu memerah karena menahan malu. "Manusia... Manusia setengah vampir yang telah mengalahkanku, aku berhasil lolos meloloskan diri darinya jika tidak aku sudah mati. Tapi setelah pertarungan itu aku pingsan selama 5 hari, untung saja aku membawa air mata Phenex untuk menyembuhkan lukaku"

Lengkungan tipis di mulut pria yang sedang duduk singgasana tersebut. "Kalah dari manusia setengah vampir, huh..." ia memejamkan matanya. "Apa yang spesial dari manusia setengah vampir itu, Zerius?"

Zerius atau nama lengkapnya Zerius Satan, ia adalah anak kedua dari Satan Lucifer dan kini Zerius sedang berhadapan dengan kakaknya, yang notabenenya putra pertama dari Satan Lucifer, Rizevim Livan Lucifer. Bersama dengan pelayannya Euclid Lucifuge.

"Dia memiliki elemen sihir kegelapan dan elemen sihir kristal,"

"Gyahahahaha... Gyahahahahaha... Sihir kegelapan dan sihir kristal, kau tidak mengada-ngada bukan Zerius?" Rizevim membuka matanya dan tertawa dengan keras.

"Tentu saja tidak, mana mungkin mengarang cerita aku bisa melihat jika dia memiliki sihir elemen yang langka itu,"

"Hohoho omoshiroi," seringai tipis di tercetak di wajah Rizevim.

Tampaknya putra dari Satan Lucifer mulai tertarik dengan orang yang mengalahkan adiknya ini, sihir kegelapan adalah sihir yang langka dulu yang memiliki ini hanya ayahnya dulu. Dia belum pernah melihat makhluk supernatural memiliki sihir kegelapan, sekarang sihir itu mulai ada kembali dengan di tambahnya sihir elemen kristal, sebuah elemen yang sangat langka. Belum pernah ada orang yang memiliki sihir ini.

Jika ada kesempatan untuk bertemu orang itu, maka Rizevim akan mengajaknya ke dalam organisasinya yang telah ia buat. Maka dari itu rencana yang telah di buat oleh putra pertama Satan Lucifer akan berjalan lancar, di tambah jika berhasil menarik orang yang mengalahkan adiknya ke dalam organisasinya.

"Hmm..." Rizevim tersenyum lebar sambil menggoyang-goyang gelas emas berisi wine di tangan kanannya.

.

Di malam yang dingin dan suram, di naungi jutaan bintang yang bersinar di langit-langit malam. Di dunia manusia tepatnya pada sebuah kastil yang terletak di pulau terpencil, hawa dingin sangat terasa disana menambah suasana mistis dan agak kelam di tempat tersebut. Tampak di dalam kastil tersebut ada dua orang pria yang sedang bicara.

"Ayah, apakah kau yakin jika Naruto mau menjadi Raja Vampire selanjutnya?" tanya seorang pria berambut putih dengan jubah bangsawan merah melekat di tubuhnya.

"Entahlah Alucard, kau tahu bukan sifatnya gimana. Tapi para tetua dan yang lainnya setuju jika dia menjadi Raja Vampire selanjutnya setelah kau menggantikanku, bahkan dulu ia menolak di jodohkan dengan klan vampire bangsawan"

Sosok pria yang menjawab tersebut adalah Dracula, Raja Vampire berkuasa pertama. Tampak sang Raja Vampire itu atau bisa di bilang dirinya adalah mantan Raja Vampire karena tahtanya sudah di ganti oleh putranya Alucard.

"Lagipula kenapa kau ingin mengundurkan diri Alucard? Bukankah kau masih bisa menjadi Raja Vampire, kenapa kau ingin mengundurkan diri dari tahtamu?" tanya Dracula pada putranya.

Alucard Van Hellsing adalah Raja Vampire kedua setelah ayahnya Dracula, ia adalah manusia setengah vampir yang menjadi raja vampire selanjutnya tapi kini ia mengundurkan diri dari jabatannya.

"Huh, Ayah tahu bukan jika gagal melidungi Gasper saat itu. Dia di buru oleh para Hunter Vampire, tapi saat aku kesana dia di ambil oleh Maou palsu itu dan menjadikannya peerage adiknya, aku tidak mungkin mengambil Gasper pada saat itu setelah ia di jadikan iblis. Jika aku mengambil dari Maou tomat itu, maka itu sama saja kita mengibarkan bendera perang kepada iblis, dan itu adalah kegagalan terbesar yang aku alami Ayah"

Dracula memejamkan iris merahnya setelah mendengar perkataan salah satu putranya, ras vampire sudah kehilangan aset beharga yaitu kehilangan Gasper yang memiliki Sacred Gear yang hampir setingkat Longinus, Forbidden Balor View. Nama Sacred Gear tersebut, tapi sekarang ia tidak mau kecolongan kembali karena di ras vampire memiliki dua Sacred Gear Longinus yakni; Valerie Tepest yang memiliki Sacred Gear Sephiroth Graal, dan putranya satunya lagi memiliki Longinus ke-14. Longinus yang telah lama hilang selama ribuan tahun.

"Sudahlah itu bukan sepenuhnya kesalahanmu, saat itu juga kau sedang sibuk karena pekerjaanmu sebagai Raja Vampire, itu juga sebenarnya kesalahanku seharusnya aku harus mempertegas kepada Lord Vladi untuk menjaga Gasper lebih ketat, apalagi Gasper selalu di bully dengan anak-anak vampire lainnya"

Helaan nafas keluar dari mantan Raja Vampire itu setelah mengatakan itu semua. Ia membukakan iris merahnya setelah mendengar suara kelelawar dan aura mendekat ke arah mereka, sementara Alucard hanya tersenyum setelah melihat beberapa kelelawar itu.

"Heee. Jadi dia datang rupanya" batin Alucard sambil tersenyum tipis.

Tidak lama lagi seorang pemuda bersurai pirang panjang dengan jubah hitam melekat di punggungnya, sosok pemuda itu adalah Naruto atau nama lengkapnya Black Naruto Van Hellsing.

"Yo, adik kecil lama tidak berjumpa"

Naruto mendengus pelan saat mendengar sapaan Alucard, yang notabenenya kakaknya. Mereka adalah kakak adik meskipun lahir dengan berbeda dari rahim sang ibu. Umur Alucard dan Naruto sangat berbeda jauh, Alucard hidup di masa perang besar yakni Great War. Berbeda dengan dirinya yang hidup di masa zaman sekarang. Meskipun Alucard umurnya sudah ratusan tahun tapi wajahnya tetap awet muda seperti pria dewasa berumur 25 tahunan, begitu juga dengan ayahnya Dracula.

"Jadi ada apa Ayah memanggilku kemari?" tanya Naruto langsung ke intinya.

"Tch, dasar kau ini setidaknya biarkanlah Kakakmu ini menyiapkan wine terbaik untukmu, adik kecil"

Naruto memutarkan matanya dengan bosan setelah mendengar ucapan kakaknya. Sementara Dracula yang melihat putranya itu hanya tersenyum tipis sambil mendekati Naruto.

"Naruto, aku memanggilmu kesini karena ada yang kusampaikan padamu, nak"

Kedua alis Naruto terangkat setelah mendengar ucapan ayahnya. "Memangnya apa yang Ayah sampaikan kepadaku?"

"Aku ingin kau menjadi Raja Vampire untuk menggantikan Alucard, Naruto" Dracula menatap lurus putranya.

Kedua mata Naruto terbelalak seketika. "Menjadi Raja Vampire?!"

"Yah, aku ingin kau menjadi Raja Vampire selanjutnya" Dracula tetap menatap lurus putranya itu.

Naruto menghela nafas sejenak dan ekspresinya mulai kembali tenang. "Kenapa harus aku? Bukankah masih ada kandidat klan bangsawan vampire kuat yang ada disini, lalu kenapa kau mengundurkan diri dari jabatanmu, Kakak?"

"Aku tidak bisa menjadi Raja Vampire kembali, kamu tahu bukan kegagalanku terbesar adalah tidak bisa menjaga Gasper yang sudah aku anggap anakku sendiri. Kini dia sudah di ambil oleh para iblis sekarang setelah di kejar oleh para Hunter Vampire," Alucard tersenyum kecut.

"Itu adalah salah satu alasan Alucard mengundurkan diri dari jabatannya, lagipula para tetua dan bangsawan vampire lainnya setuju jika kau menjadi Raja Vampire selanjutnya. Kau adalah vampire terkuat selain aku dan Alucard di usia muda begini Naruto, di tambah kau memiliki salah satu Longinus serta sihir elemen kegelapan dan kristal,"

Naruto menghela nafas setelah mendengar perkataan ayahnya. "Kau tahu bukan Ayah jika aku tidak suka dengan politik, jadi aku menolak menjadi Raja Vampire selanjutnya"

Dracula menyeringai tipis. "Oh sayangnya kau tidak bisa menolak ini, Naruto. Kau adalah satu-satunya adalah pewarisku selain Alucard, jadi mau tidak mau kau harus menjadi Raja Vampire selanjutnya, aku tahu jika kau tidak dengan politik, tapi demi kebangsaan ras vampire kau harus menjadi Raja Vampire selanjutnya, ini adalah keputusan mutlak, nak"

Naruto mendecih pelan. "Tch, padahal masih banyak yang ingin aku gapai. Kenapa harus berakhir menjadi Raja Vampire selanjutnya" batin Naruto.

"Hn, baiklah aku akan menjadi Raja Vampire selanjutnya. Jadi kapan pelantikanku menjadi Raja Vampire Ayah?"

Naruto memejamkan matanya, meskipun menerima ini agak berat mau tidak mau ia harus menjadi seorang Raja Vampire selanjutnya, padahal ada hal yang ingin ia gapai terlebih dahulu tapi itu harus di tunda karena harus menjadi Raja Vampire selanjutnya untuk menggantikan kakaknya.

"Kau akan di lantik sebagai Raja Vampire dalam seminggu lagi, jadi persiapkan dirimu di mulai hari ini, nak" senyum tipis berkembang di wajah Dracula.

"Baiklah, kalau begitu aku akan pergi dulu Ayah"

Naruto pun pamit lalu pergi menjadi puluhan kelelawar, Dracula yang melihat kepergiannya putranya hanya memejamkan iris merahnya.

"Apakah ini adalah keputusan yang benar?" gumam sang mantan Raja Vampire itu.

Alucard yang mendengar hal tersebut segera memandang ayahnya dan memberikan senyuman tipis kepada sosok ayahnya itu.

"Kamu tenang saja Ayah, aku tahu bahwa Ayah sempat meragukan Naruto menjadi Raja Vampire selanjutnya karena ia masih muda dan memiliki emosi yang bisa di bilang labil, tapi Ayah tenang saja Naruto beda dengan pemuda vampire lainnya. Ia sudah memiliki pemikiran dewasa jadi ia sudah tahu mana yang benar dan mana yang salah, Ayah"

Dracula menghela nafas setelah mendengar perkataan putra tertuanya. Ia membuka iris merah mengerikannya lalu menatap sebuah lukisan besar, yang terdapat lukisan adalah dirinya bersama seorang wanita cantik berambut pirang yang sedang di peluk olehnya.

"Yah kau benar putraku, mungkin aku hanya cemas saja. Apakah keputusanku ini benar atau salah, karena ia vampire muda yang akan segera menjadi Raja Vampire termuda dalam sejarahnya"

Alucard tersenyum tipis. "Oh Ayah, kurasa kau terlalu melebih-lebihkan. Dalam tahta raja ia bukanlah termuda dalam sejarah bahkan aku pernah mendengar saat masih ada kerajaan Eropa ada seorang anak kecil menjadi raja menggantikan ayahnya, tapi dalam sejarah vampire memang ia adalah Raja termuda dalam sejarahnya, berbeda denganku yang menggantikan Ayah saat aku berumur 150 Tahun"

Dracula menanggapi perkataan putranya dengan sebuah senyuman tipis saja. "Sebaiknya kita persiapkan semuanya, aku juga akan memberi tahu kepada Dewan Vampire kalau Naruto mau menerima menjadi Raja Vampire selanjutnya, yah walaupun aku bisa melihat jika dia menerima ini dengan keadaan terpaksa,"

"Mau bagaimana lagi Ayah, hanya dia yang bisa terpilih oleh para Dewan. Karena para Dewan sebenarnya kurang percaya kepada klan-klan bangsawan karena kesombongan mereka dan sifat yang agak rasisnya itu untuk menjadi raja, maka dari itu mereka memilih Naruto daripada yang sudah berpengalaman di klan bangsawan" Alucard tersenyum kecut seketika.

Yah, Alucard sudah tahu bahwa klan-klan bangsawan vampire selalu menjunjung harga diri mereka, apalagi klan bangsawan yang sudah lama yang memiliki sifat sangat amat rasis kepada bangsa lain, tidak terkecuali ras mereka sendiri. Terkadang klan bangsawan lama memandang rendah klan bangsawan vampir yang lemah dan half vampir, itulah ketidaksukaan Alucard kepada klan bangsawan lama.

"Hmm... Sudah tidak asing lagi jika mereka begitu, terkadang aku bingung dengan sifat mereka yang lama-kelamaan seperti golongan iblis saja dengan watak sombongnya itu," Dracula mendengus mengingat sifat pilar klan vampire bangsawan lama.

"Sudahlah Ayah, kita tidak perlu memikirkan mereka. Yang harus kita pikirkan adalah persiapan pelantikan Naruto untuk menjadi Raja Vampire selanjutnya"

"Kau ada benarnya juga putraku,"

"Tapi sebelum Naruto di lantik menjadi raja, aku punya sebuah tes kepadanya"

Alis Dracula terangkat setelah mendengar putra pertamanya. "Tes? Tes apa yang kau berikan pada Naruto, Alucard?"

Seringai buas tercetak di wajah Alucard iris merahnya bersinar seketika dan menunjukkan sebuah seringai tipis serta taring buas di giginya. "Hanya sebuah tes kecil, apakah dia layak menjadi Raja Vampire atau tidak"

.

Di malam yang sama, aura dingin seolah menyentuh kulit dengan kasar. Di sebuah hutan perdalaman, daerah Eropa yang tidak di ketahui di dalam hutan tersebut ada sosok Naruto yang sedang duduk di dahan pohon besar sambil memandang langit-langit malam.

"Harta, tahta, kekuasaan dan kekuatan. Entah mengapa sekarang menjadi sebuah omong kosong belaka untuk di perdebatkan," gumam Naruto pelan.

Sring

'[Ada apa gaki? Apakah kau begini gara-gara akan menjadi seorang raja di rasmu?]'

Sebuah gelang perak berbentuk bola dengan iris vertikal hitam dengan kesuluruhan merah menghiasi gelang tersebut, gelang itu mengeluarkan hawa agak kelam. Gelang tersebut muncul di tangan kiri Naruto.

"Kau mendengar percakapanku dengan Ayah dan Kakakku tadi?" Naruto melirik gelang perak tersebut.

Bola yang di hiasi iris vertikal hitam dengan keseluruhan merah itu berkelip-kelip, terkadang bola itu juga berkedip layaknya mata dan melirik kanan kiri.

'[Yah, tentu saja kau pikir aku bersemayam di tubuhmu hanya untuk tidur saja, tentu saja tidak bodoh]'

Gelang tersebut mengeluarkan suara orang dewasa namun suaranya serak dan berat.

"Hmm... Tentu saja aku tahu hal itu, Fatalis"

Fatalis; ia seekor naga hitam bercampur ungu. Ia adalah Dragon Emperor of Chaos. Seperti namanya ia adalah naga pengacau, mungkin itu salah satu alasannya jika Fatalis di segel menjadi Sacred Gear oleh Kami-sama (Anime), Fatalis juga suka memakan rasio Bintang untuk menambahkan kekuatannya menjadi berlipat-lipat ganda.

'[Kurasa kau terima saja menjadi seorang raja, kukira nasibmu lebih baik daripada menjelang status yang tidak jelas itu]' Fatalis bersuara kembali.

"Meskipun begitu, aku tidak tertarik sama sekali dengan tahta itu. Aku juga tidak suka dengan ilmu politik yang membuatku semakin kerepotan"

'[Kau tidak bisa menolak akan hal itu bukan, kau adalah pewaris satu-satunya yang di miliki Dracula selain Alucard. Jadi mungkin saja ini permintaan Dracula sebagai Ayahmu]'

Naruto menghela nafas pelan. "Mungkin aku harus mencobanya terlebih dahulu, tidak ada salahnya mencoba kan?"

'[Nah, sikap dewasa adalah adalah salah satu mengeluarkan masalah yang rumit. Jadi intinya bersikap dewasa dan pemikirannya yang tenang adalah solusi dari permecahan masalah, kid]'

"Heh, kau pemberi nasehat yang buruk, Fatalis"

'[Aku bukan seorang nasehat, jadi aku mengatakan spontan hal tadi dari otakku saja. Hahahahaha]'

Naruto terkekeh pelan setelah mendengar perkataan naga yang bersemayam di tubuhnya, lalu menikmati angin malam dan kesunyian di malam hari ini. Angin yang menyejukkan menerpa tubuh Naruto, membuat rambut panjang Naruto dan jubah hitamnya berkibar kesana kemari membuatnya semakin badass.

Trank trank trank trank trank

Suara dentingan pedang terdengar di indra pendengaran Naruto, seketika Naruto menajamkan instingnya dengan indra penciuman, pendengaran dan tentu saja merasakan aura.

"Hmm... Werewolf dan... Malaikat?" batinnya setelah merasakan aura yang tidak jauh darinya.

'[Naruto]'

Fatalis angkat suara setelah merasakan aura suci dan negatif yang tidak jauh dari tempatnya.

"Yah, aku tahu Fatalis"

.

Sementara di tempat hutan lebat, tampak ada seorang wanita cantik berpakaian Gereja khas wanita sedang bertarung dengan 5 makhluk menyerupai manusia yang mempunyai bulu hitam dan kepala serigala, werewolf. Nama ras makhluk tersebut. Werewolf adalah makhluk yang di anggap mitos yang sangat terkenal di beberapa negara Eropa selain vampire.

"Hosh... hosh... hosh" nafas dari wanita cantik tersebut terengah-engah, dia menatap tajam ke-5 werewolf tersebut sambil mengeratkan genggaman pedangnya yang mengeluarkan aura suci.

"Hahahaha... Menyerah saja Griselda Quarta! Kau tidak akan bisa mengalahkan kami" seru salah satu werewolf.

"Ugh, jika terus begini aku akan kalah" batin wanita cantik bernama Griselda.

"Aku juga tidak menyangka jika mereka mempunyai pertahanan tubuh yang sangat kuat," lanjutnya.

"Heh, apa hanya ini kemampuan Queen dari Seraph Gabriel? Menyedihkan sekali, kalian ke-3 kubu fraksi selalu meremehkan dan memandang rendah ras werewolf. Sekarang, kita akan tunjukkan kekuatan sejati werewolf" seru salah satu werewolf.

"Sebelum kita membunuhnya, kita nikmati dulu tubuhnya"

"Yah, kita nikmati dulu tubuhnya. Dia memiliki tubuh yang indah juga tidak kalah indahnya dengan para wanita werewolf di kerajaan"

"Kita ambil juga pedang Durandal-nya, aku yakin Yang Mulia pasti senang apa yang kita bawa ke kerajaan nanti"

"Kau benar. Nyiahahaha"

"Zeahahahaha"

Para werewolf itu tertawa senang dengan senyuman tercetak di wajahnya, sementara Griselda dengan pakaian Gereja yang sudah robek-robek sehingga memperlihatkan tubuhnya dengan kulit putih mulus tanpa cacat. Queen dari Seraph Gabriel tersebut menggenggam erat pedang Durandal miliknya.

[Dark Magic : Ball Moon]

SIIIUUNG

DUUUAAARRRR

"AAAARRRRGGGHHH"

Tiba-tiba sebuah bola hitam berukuran basket mengarah cepat ke arah para werewolf, sebagian dari mereka menghindar dan sisanya harus musnah karena terkena serangan mutlak itu. Sementara Griselda di buat terkejut saat lengan kekar melingkari perutnya dan membawanya ke belakang menjauh dari para werewolf itu.

"Kau tidak apa-apa, nona?"

Saat Griselda mendongak ia bisa melihat seorang pemuda berambut pirang panjang dan memiliki wajah yang tampan, tidak menjawab Griselda hanya menganggukkan kepalanya pelan. Sementara para werewolf tersisa tinggal 3, tampak mereka menggeram marah karena temannya telah di bunuh.

"Grrrr, siapa yang berani membunuh teman kami?!"

"Tentu saja aku, werewolf bodoh!"

Para werewolf segera memandang ke arah tersebut, mereka langsung terkejut saat melihat pemuda berambut pirang panjang sedang melindungi mangsa mereka.

"Black!" batin mereka terkejut saat melihat putra kedua Dracula, a.k.a Naruto.

"Grrrr, vampire berani-beraninya kau mencampuri urusan kami. Jika saja perang werewolf dan vampire tidak usai sudah dari dulu aku membantai ras kalian," perkataan sarkas dari salah satu werewolf tersebut.

"Membantai rasku? Kalian melawan wanita ini hampir kewalahan, bagaimana kalian mau membantai rasku sementara kekuatan kalian lemah." Naruto menatap datar ke-3 werewolf itu.

"Grrrr kurang ajar kau Black! Semuanya ayo serang dan bunuh dia!"

Ke-3 werewolf itu melesat maju ke arah Naruto yang masih di dekat Griselda, lalu tanpa lama lagi Naruto melepaskan pelukannya kepada perut Griselda dan berjalan pelan maju.

"Kau tunggu dulu disini nona, aku akan bereskan dulu ke-3 anjing liar ini"

Griselda hanya mengangguk setelah mendengar perkataan pemuda pirang panjang itu, lalu salah satu werewolf maju dengan cakar yang sudah siap untuk mencabik-cabik Naruto. Tapi pemuda itu langsung menghindarinya dengan mudah ia langsung menendang werewolf tersebut.

Buagh

Werewolf itu terpental jauh sampai mengenai salah satu pohon hutan sampai tumbang pohonnya.

[Dark Magic : Bullet]

Sebuah sihir kegelapan berbentuk peluru langsung melesat cepat ke arah werewolf yang terpental tersebut yang di lesatkan oleh Naruto, peluru itu mengenai telak dada kiri werewolf tersebut hingga mati dan tidak lama kemudian ia menjadi abu.

"Grrrrr teme!" ke-2 werewolf tersebut menggeram marah saat temannya mati di hadapannya saat melawan putra Dracula. Lalu salah satu dari werewolf tersebut maju sambil menyiapkan serangan cakarnya dan gigitannya.

Sementara satunya lagi membuat sebuah bola di rongga mulutnya, bola itu tampak membesar dengan ukuran bola sepak bewarna merah hitam lalu tidak lama lagi ia melesatkan serangannya.

WUSH

"Mereka ingin mengeroyokku rupanya, teknik seperti ini tidak akan pernah berhasil kepadaku" batin Naruto melihat serangan bola tersebut dan serangan werewolfnya satunya lagi.

Lalu Naruto langsung menghindar dari serangan cakar dan gigitan werewolf itu, Naruto meninju perut dan menendang wajah werewolf tersebut.

Buagh duagh

Werewolf terpental saat terkena pukulan dan tendang Naruto, ia terpental sampai bebatuan besar di belakangnya. Sementara Naruto yang melihat serangan bola itu semakin mendekat ia langsung mengerahkan tangan kirinya.

[Steal] [Steal] [Steal] [Steal] [Steal] [Steal] [Steal]

Tampak gelang perak di tangan kiri Naruto mengeluarkan suara mekanik, lalu serangan bola itu seolah terhisap kepada gelang tersebut. Griselda dan ke-2 werewolf itu terkejut serangan tersebut terhisap habis oleh gelang itu.

"A-apa itu? Apakah itu semacam Sacred Gear?" batin Griselda terkejut saat melihat gelang Naruto.

Apakah itu Sacred Gear baru? Dalam benak Griselda tentu saja apa itu Sacred Gear, yang katanya senjata pembunuh Tuhan (Anime) dan dewa apalagi tipenya Longinus. Setiap tahunnya Sacred Gear baru keluar dan semakin mematikan saja jika Sacred Gear tersebut itu keluar.

"Aku kembalikan seranganmu!"

Telapak tangan Naruto tampak ada sebuah bola yang mirip serangan werewolf tadi, lau tidak lama lagi Naruto melesatkan serangan tersebut ke arah werewolf yang menyerang dengan serangan tersebut. Sementara werewolf tersebut membulatkan matanya saat melihat serangannya kembali kepadanya.

BOOM

Suara dentuman hebat terdengar saat bola tersebut mengenai telak werewolf tersebut, hingga membuat kepulan asap hitam di sekitarnya.

"Hmm... Steal Valiance memang hebat, tidak kalah hebatnya dengan Sacred Gear Top Tier Longinus lainnya" batin Naruto.

Melihat temannya mati werewolf tersebut bangkit sambil memegang perutnya yang kesakitan, ia menggeram pelan kepada Naruto dan juga Griselda.

"Sebaiknya aku pergi dari sini daripada aku mati oleh vampire itu,"

Tidak mau mengalami nasib seperti teman-temannya, werewolf itu pergi menjauh dari Naruto dan pergi ke hutan perdalaman. Naruto yang melihat musuhnya kabur hanya mendengus pelan.

"Dasar pengecut," gumamnya pelan.

Naruto mengalihkan pandangannya kepada Griselda yang sedang berdiri diam di belakangnya, Naruto melangkahkan kakinya pelan menuju Griselda.

"Kau ikut harus denganku nona, nanti kau jelaskan bagaimana bisa malaikat sepertimu ada disini" Naruto memandang datar dan serius Griselda.

Sementara Griselda hanya mengangguk pelan atas jawabannya karena jika melawan itu hanya memperkeruh keadaan saja, jadi ia terima saja daripada mempekeruh keadaan semakin panas, Naruto yang melihat pakaian Gereja Griselda robek-robek sehingga memperlihatkan belahan payudara besarnya dan kulit putih mulus tanpa cacat.

"Pakailah ini, tidak baik wanita cantik sepertimu berpakaian lusuh begitu, yang ada kau bisa kedinginan nanti" Naruto melepaskan jubah hitam di punggungnya, lalu memakai ke tubuh Griselda.

"T-terimakasih," gumam Griselda sambil menundukkan kepalanya dengan rona merah tipis menyala di pipinya.

Naruto hanya mengangguk pelan saja, lalu tidak lama lagi ia mengatifkan lingkaran sihir untuk pergi dari sini. Mungkin juga mengintrogasi wanita malaikat cantik berpakaian Gereja ini di kastil miliknya bersama pelayan setianya yang selalu ikut dengannya kemanapun.

.

TBC

Note : Bagaimana menurut kalian tentang cerita ini? Aku tunggu di kolom review nanti, oh yah aku memasukkan char Jin Kazama dari game Takken, ia half iblis dan vampire dengan kekuatan keren nantinya. Saya sengaja membuat dia menjadi half karena di gamenya juga si Jin itu aslinya iblis bukan?

Cerita ini terinspirasi dari Gaara yang menjadi Kazekage muda, jadi saya mengubahnya menjadi raja muda vampire, kalau soal elemen sihir kristal itu terinspirasi dari Guren yang memiliki kekkei genkai kristal. Tapi kali ini saya belum menunjukannya mungkin kekuatan itu keluar di chap depan.

Nama Sacred Gear Naruto Steal Valiance, sebuah kemampuan yang bisa menyerap kekuatan lawannya mirip seperti Divine Dividing dan bisa membalikkan serangan lawannya juga mirip seperti Momoshiki Ōtsutsuki, sebagian kekuatannya teripinrasi dari char-char Naruto. Segitu saja yang sampaikan dari saya.

Sampai jumpa di chapter depan

Bye!