SATU

Utahime, wanita yang kini tengah berlari menyusuri koridor-koridor gedung KTV itu, tidak habis pikir lagi, setelah mantan suami yang kemarin menceraikannya, akan menjualnya kepada pria tua kaya.

Sekuat tenaga, ia tetap mencoba untuk berlari dari para bodyguard mantan suaminya. Di pikirannya, ia harus berlari menyelamatkan dirinya.

Saat di basement, ia melihat ada mobil yang sedang bersiap untuk pergi. Tanpa pikir panjang, ia menuju mobil itu, masuk ke dalam mobil untuk bersembunyi.

Dari dalam mobil, ia melihat orang-orang itu berhenti mengejarnya dan pergi. Utahime lalu bernapas legah, namun rasa pusing di kepalanya, dan rasa panas di tubuhnya kian menjadi.

"Kau, siapa?"

Utahime lalu menatap kedua pria yang ada di mobil itu.

"Maaf, aku, tolong aku. Aku dikejar orang-orang jahat"

Kedua pria itu saling menatap. Salah satu dari mereka lalu melajukan mobil itu.

Mereka berdua sampai di sebuah basement gedung. Kedua pria itu menoleh ke belakang dan mendapati Utahime sedang setengah sadar dan terus menahan rasa panas di tubuhnya.

Kedua pria itu lalu membawa Utahime ke sebuah kamar di apartemen milik mereka. Mereka hanya memperhatikan Utahime yang sedang menahan hasratnya.

"Nona, siapa namamu?", tanya seorang berambut perak dari kedua pria itu.

"Utahime, aku Utahime"

"Hanya Utahime?"

"Ya, hanya Utahime"

"Oh perkenalkan. Aku Gojo, dan ini adalah adik sepupuku, Nanami"

"Gojo, bisa-bisanya kau berkenalan di saat seperti ini. Kau tidak lihat dia sedang tidak baik", kata pria berambut pirang yang bernama Nanami.

Nanami kemudian mendekati Utahime dan memeriksa suhu tubuh di kening Utahime. Namun Utahime berhasil mendekap tangan Nanami.

"Ini, sangat dingin"

Utahime lalu menarik tubuh Nanami hingga menindihnya, mencari bagian tubuh yang dingin. Utahime membuka kemeja yang dikenakan Nanami hingga pria itu kini setengah telanjang. Utahime lalu mendekap Nanami dan mengecup bibirnya.

Tampak, Nanami sangat menikmati serangan Utahime. Sedangkan Gojo masih di posisinya, tersenyum menikmati pemandangan yang ada di depannya.

Tentu saja pria berambut perak itu akhirnya tak tahan, ia bangkit lalu melepas kaosnya, kemudian naik ke atas ranjang dan mulai menjelajah.

"Nanami, tidak apa-apa kan?"

"Terserah kau saja"

Utahime semakin merasa nyaman dengan cumbuan dari kedua pria itu. Ia membiarkan kedua pria itu menelanjanginya.

"Oh, Utahime, kau ternyata sangat manis saat terangsang", Gojo lalu menciumi bibir Utahime, sedangkan Nanami sibuk membuat beberapa kissmark di tubuh Utahime.

Desahan demi desahan, sesekali erangan terdengar dari mereka bertiga di malam itu. Kedua pria itu menikmati permainan mereka bersama Utahime.