Upacara Sampai ke Bubur
Jujutsu Kaisen belong to Akutami Gege
Warning! Sangat OOC, Lokal!AU, Bahasa tidak baku, dll.
Day 1 for event #BaladaLokalAU in Group Chat Aliansi Kucing Datar
Enjoy!
Mendengus kesal, Itadori Yuuji atau biasa dipanggil Uji kini harus berdiri di pinggir lapangan karena telat menunggu kakaknya. Sedangkan Una, atau Ryoumen Sukuna justru mendapatkan keluasan berhubung ia adalah anggota OSIS. Sesekali melirik kakaknya meminta dipindahkan ke barisan lapangan bersama teman-temannya, namun Sukuna tidak menggubrisnya.
Berkat itu, setelah upacara Yuuji terpaksa diceramahi oleh ketua OSIS, meski ia tidak selama murid-murid yang telat lainnya. Nobara dan Fushiguro menoleh ketika Itadori memasuki kelas, lalu bertanya bak seorang pewawancara.
"Tumben telat, ji." Nobara atau Bara menopang dagunya di meja, "Nih, si Uro kangen loh. Biasa ada temen gibah kali di belakang."
"Sembarangan." Fushiguro, yang dipanggil Uro oleh Bara, mendengus pelan, "Telat lagi gara-gara kak Una?"
Uji hanya menghela nafas kesal, mengiyakan pertanyaan itu dan langsung duduk di bangku nya. Sebenarnya fakta mengenai gibah itu bukanlah bohong. Terkadang Uji maupun Uro memilih untuk bolos upacara, yang berakhir ditegur halus oleh kakaknya. Namun setidaknya itu lebih baik dari pada yang tadi ia alami. Jika tidak sempat bolos, maka mereka akan menggibah di barisan paling belakang. Lebih tepatnya berbincang biasa, namun tidak jarang justru mengganggu murid lainnya.
Mata pelajaran pertama pagi ini adalah jam kosong. Seperti biasa Pak Gojou atau lebih akrab disapa Pak Ojo pergi keluar kota untuk urusan yang sebenarnya tidak terlalu penting. Daripada memusingkan hal itu, Uji memilih memakan sarapannya yang tak sempat ia makan dini hari tadi.
Uro tertidur di samping bangku Uji. Sedangkan Bara memilih keluar kelas untuk melihat idolanya, Kak Maki. Meski suasana kelas ramai, namun bisingnya tak sampai keluar kelas. Setidaknya masih bisa dikurangi berkat bahasan mereka saat itu, rumah hantu yang sedang viral. Uji sendiri bukan nolep sebenarnya, dan topik rumah hantu cukup ia sukai. Andai saja tadi pagi ia tidak kesiangan, mungkin kini ia sudah berada bersama teman-teman kelasnya.
Uji menoleh kearah Uro yang asik menenggelamkan wajahnya diantara tangannya yang melipat, lalu menepuknya pelan, "Ro, udah ngerjain tugasnya bu Shoko?"
"Udah."
"Liat dong."
"Kamu punya kakak OSIS buat apa 'sih?" Aktivitas Uro terganggu, ia pun menghela nafas pelan. Menoleh kebelakang, mengambil bukunya dan menyodorkannya kepada Uji.
Setelah beberapa jam, akhirnya istirahat datang dan memberkati para murid di tengah pusingnya mata pelajaran saat itu. Termasuk Uji yang sudah tak punya kekuatan untuk berdiri maupun berjalan keluar kelas. Uro dan Todo yang iba pun memutuskan untuk membelikannya makanan, setidaknya roti isi kesukaannya.
Di kelas hanya ada dia saat itu. Angin yang berhembus pelan sedikit membuatnya mengantuk dan menutup mata. Tiba-tiba suara pintu membangunkannya, memperlihatkan Una yang membawakan nampan dengan dua mangkuk diatasnya. Uji melongo di tempat, Una hanya menghela nafas dan mendekati adiknya.
"Nih. Maaf tadi jadi kesiangan."
Entah apa yang merasuki Una, Uji sebenarnya tak peduli. Tanpa basa-basi ia langsung mengaduk satu sendok dan mengucapkan "selamat makan" seperti biasanya. Una melirik dengan alis menekuk.
"Ji, lu suka bubur polos?"
Uji menoleh dengan mulut yang penuh bubur dan kerupuk, lalu mengangguk, "Iya. Kenapa?"
"Gak apa-apa. Cuma aneh aja liatnya, dek."
"Yah, abang 'kan suka nya bubur kayak gitu," Uji kembali memakan buburnya, "Bubur di aduk gak ada estetik estetik nya bang. Kecuali ditambahin Glitter."
"Lu mau gue mati apa gimana sih dek?"
"Yah kenyataannya gitu bang," ia mengangkat bahu lalu berdiri, "Makasih buburnya bang. Ini mangkok nya di simpen dimana?"
Una seketika terdiam, lalu berpose berpikir sembari menopang dagunya, "Ji, kayaknya si mang bubur nya udah pergi deh."
"... Hah?"
Yah, setidaknya kini di rumah mereka ada mangkuk baru.
A/N: Fic nya gaje amat ya wkwkkwk. Sebenarnya lagi masa-masa writerblock, tapi otak pengennya ngetik mulu. Jadilah fic seperti ini.
