INTO YOU


somehow those 10 seconds can make me fall into the deepest heart with you


Namanya Byun Baekhyun.

Idola kampus, crush nation, tipe idaman.

Dia pria. Tapi wajahnya cantik, tubuhnya mungil dan molek bak gitar spanyol, wanginya harum, suaranya indah —tapi yang menjadikan dia didekati semua penjantan gagah di kampus karena dia sangat hebat di ranjang.

Semua mantan kekasihnya tampan. Oh, untuk tambahan —Baekhyun membenci pria jelek dan tidak mempunyai kelebihan apapun.

Sikapnya buruk. Terlihat arogan untuk wajahnya yang manis, pelit senyuman tapi bisa menjadi seseorang yang sangat menyenangkan di saat–saat tertentu.

Meski begitu, Baekhyun tidak pernah merundung siapapun. Dia orang yang terkesan tidak peduli sekitar yang tidak berhubungan dengan dirinya.

Hanya memiliki 3 teman dekat: Kyungsoo, Junmyeon, dan Rose. Yang sama terkenalnya dengan Baekhyun.

"Sudah mendengar beritanya? Akan ada mahasiswa pindahan minggu ini." mulai Rose saat mereka berkumpul untuk makan siang di kafetaria fakultas seni.

Kyungsoo dan Junmyeon menatap Rose tertarik, sedang Baekhyun hanyak diam tidak menanggapi. "Oh, sungguh? Apa dia tampan?" tanya Kyungsoo penasaran.

Karena kalau beritanya sudah menyebar bahkan sebelum orang itu datang, berarti dia orang yang sangat luar biasa hingga menggemparkan seisi kampus.

Rose memajukan tubuhnya, membuat kesan serius dalam ucapannya‚ "Lebih dari itu. Yang kudengar dia adalah seorang kakak tingkat yang sempat pindah dua tahun lalu. Bukan hanya tampan, dia hot, tinggi dan kaya."

Baekhyun mendengus pelan. "Ayolah Rose, yang seperti itu sudah banyak sekali spesiesnya dia kampus kita."

"Ya itu benar. Lagipula aku ragu ada yang mampu menyaingi ketampanan Kak Sehun." Junmyeon mengangguk setuju, menimpali Rose dengan kalimatnya.

"Dia teman Kak Sehun, Jun. Dari departemen arsitektur." tambah Kyungsoo. "Dan dari desas–desus angkatan 2017, dia adalah pangeran kampus yang bahkan setelah pindah pun gelar itu tidak dicopot dari namanya."

"Ya Tuhan guys, kenapa pembicaraan tentang mahasiswa pindahan ini sangat serius?" Baekhyun menatap ketiga temannya bingung.

Rose mengerutkan dahinya, "Kau tidak tertarik untuk mengajak kakak ini berpacaran?"

Baekhyun memutar bola matanya. "Seriously Park Rose? Mengapa setiap pria tampan harus kuajak berpacaran?"

"Karena nyatanya memang semua pria gagah dan tampan di kampus ini adalah mantanmu, Byun Bitchyun."

"Sial."

Junmyeon tertawa kecil mendengar perdebatan tidak penting di depannya. "Oh Rose, siapa nama kakak itu?"

"Park Chanyeol. "

• • •

Chanyeol menepuk kedua tangannya untuk menghilangkan debu yang menempel di tangannya. Memutar lengannya sebentar guna melemaskan otot yang tegang karena mengangkat barang–barangnya.

Dia pindah hari ini.

Kembali ke kampus lamanya demi mengejar ambisinya.

Terpaksa meninggalkan bundanya sendiri di kota tempatnya lahir.

Melangkah masuk ke dalam apartemen barunya. Dan kembali merapihkan kotak–kotak kardua yang masih berserakan memenuhi ruangan.

Harus cepat selesai karena lusa dia sudah harus masuk dan mengambil kelas. Sebenarnya teman–temannya menawarkan bantuan, tapi Chanyeol merasa tidak enak dan mengatakan dia bisa membereskan apartemennya sendiri.

Menghela napas berat, Chanyeol mulai merapihkan barang–barangnya.

Tidak lama sebuah panggilan masuk ke ponselnya, "Yeol? Aku dan Jongdae datang. Kami berada di lobby sekarang dan tidak tahu harus menuju ke lantai dan unit berapa." suara Sehun menyapa pertama ketika panggilan diterima.

Chanyeol meletakkan kardus yang dibawanya dan menghela napas. Melupakan fakta bahwa seberapa keras dia melarang temannya datang mereka tetap akan jadi orang yang bebal.

"Hanya berdua? Di mana Jongin?"

"Sedang menemani pacarnya mencari buku."

"Lantai 27, unit 6104."

Kemudian panggilan diakhiri begitu saja oleh Sehun. Tak lama setelahnya bel terdengar. Menandakan dua orang tak diundang itu sampai di unit apartemennya.

"Aku tidak mengerti kau masih mengeluh miskin ketika membeli unit di sprive moon." ucapan Jongdae adalah yang pertama menyambutnya begitu membuka pintu.

Mempersilahkan temannya masuk dan menginvasi seluruh ruangan. "Kupikir aku tidak akan keluar rumah selamanya jika senyaman ini." dan komentar–komentar lain dari Jongdae yang mengikuti.

"Kapan kau akan masuk?" Sehun sebagai pihak yang waras mulai membantu Chanyeol membawa barang pria itu ke ruangan yang dituju.

"Lusa."

"Apa langsung magang?"

Chanyeol menggeleng. "Aku harus menyiapkan maketku sebelum mengajukan pameran ke montreal dan magang ke memphis."

Sehun tersenyum. Ah, ternyata sahabat dekatnya yang sudah terasa seperti saudara tidak berubah sama sekali. Masih sama ambisiusnya seperti dulu.

haiii, first of all, lemme introduce myself. aku gree dan ini pertama kalinya aku nyoba nulis di ffn. seriously sebenernya aku gada niatan sama sekali buat bikin akun ffn dan nulis disini, tapi beberapa followers twt dan wpku minta aku nulis di ffn. sooo, here i am guys. please appreciate me with add my story to your favoritw story dan di like juga. mungkin aku bakal lambat updatenya dan buat tambahan, aku penggemar hunho shipper. see ya!