Haikyuu!
Furudate Haruichi
.
.
"Day 3 Hugging"
.
.
Warning:
OOC, Typo, Aneh, dll.
.
.
.
"Bro?" -Bokuto
"Apa?" -Kuroo
"Bro?" -Bokuto
"Apa?" -Kuroo
"Bro?" -Bokuto
"Apa?" -Kuroo
"Bro?" -Bokuto
"Apa?" -Kuroo
"Bro?" -Bokuto
"Apa?" -Kuroo
"Bro?" -Bokuto
"Apa?" -Kuroo
"Bro?" -Bokuto
"Apa?" -Kuroo
"Bro?" -Bokuto
"Apaan sih?" Tanya Kuroo. Lama-lama kesel juga deh berkali-kali di panggil mulu. Apalagi di tempat kumuh kotor, dan banyak sampah gini. Bokuto-nya nyari tempat ketemuan ya gini-gini amat.
"Enggak" sahut Bokuto pendek. Abai dengan wajah Kuroo yang sudah berkedut-kedut kesal.
Dada Kuroo kembang kempis menahan amarah, "BRO... AKU TUH GABISA DIGINIIN...!" Pekik Kuroo alay.
Bokuto hanya menatap Kuroo datar, "Alay kamu, Bro! Aku cuma pengen manggil kamu doang" ucapnya tak kalah datar.
Dan entah kenapa, setelah mendengar ucapan datar Bokuto, Kuroo jadi ngerasa serba aneh, "Bro...? Beneran kamu kan ini? Bukan alien yang nyamar kan?"
Bokuto mengernyit, "Iya lah, Bro. Emang Alien bisa bahasa manusia?" Dengus Bokuto.
Kuroo terdiam, berpikir sejenak, "mungkin aja, bro. Kemarin papa nonton tv. Aliennya ganteng banget, bro! Ga boong deh. Kalo gasalah namanya Kaizo. Kapten Kaizo." Jawab Kuroo bersemangat.
"Emang ganteng banget?" Tanya Bokuto turut penasaran. Biasanya kan, Kuroo itu jarang mau mengakui kegantengan orang lain, termasuk kegantengan Bokuto. Kalau sesama Bro aja nggak mau saling mengakui kegantengan. Terus... Kenapa orang nggak dikenal malah kegantengannya diakui? Harga diri Bokuto runtuh seketika.
"Iya, Bro...! Sebelas duabelas sama aku, Bro!" Sahut Kuroo antusias.
Bokuto mingkem seketika. Dahlah, emang susah ngomong kadar kegantengan sama Kuroo. Ujung-ujungnya nanti bakal muji kegantengan diri sendiri.
Bokuto tahu kalau Kuroo itu ganteng, tapi dilihat dari sisi manapun, udah keliatan banget kalau Bokuto lebih ganteng. Tapi, ya gitu... Karena Bokutonya nggak mau sombong... Jadi... Biarlah kegantengannya nanti untuk gebetannya aja. Iya nggak?
Kuroo tersentak seolah mengingat sesuatu, "Kenapa bahas alien ganteng hah? Jelas-jelas aku yang paling ganteng, Bro...! Udah! Udah! Next!"
Bokuto mengangguk saja, dia hampir lupa tujuan awalnya meminta Kuroo menemuinya di samping bangunan tua. "Tadi Akaashi bilang gini ke aku, 'Bokuto-san, sekali-kali itu cari gebetan sana, terus peluk! Jangan meluk aku mulu. Sakit sesak seluruh persendian tubuhku'. Nah... Berkat ucapan Akashi tadi, Aku jadi kepikiran bro..."
Kuroo mengernyit mendengar ucapan Kuroo yang sengaja di gantung, "Kepikiran apa dah?"
"Kita kan Bro..." Ucap Bokuto.
"Terus...?" Tanya Kuroo tak paham.
"Kan sama saja sama Gebetan" ucap Bokutoo lagi.
"Terus?" Tanya Kuroo lagi.
"Jadi... Harusnya aku peluk kamu kan?" Ucap Bokuto menarik kesimpulan dari pernyataannya tadi.
"Terus...?" Tanya Kuroo tak fokus.
"Kuroo mau kupeluk?" Tanya Bokuto riang gembira.
"Ogah!" Sahut Kuroo pendek, tegas, tanpa mau menerima gugatan.
Tapi... Bokuto itu Bokuto, kalau minta sesuatu... Ya... Mohon turuti, kalau enggak. Bakal mencak-mencak kesal, atau minimal maksa, "Yah... Sekali aja deh" pinta Bokuto
"Ogah"
"Sekaliii aja"
"Ogah!"
"Sekaliii aja"
"Ogah!"
"Sekaliii aja"
"Ogah!"
"Sekaliii aja"
"Ogah!"
"Sekaliii aja"
"Ogah!"
"Sekaliii aja"
"Ogah!"
"Tapi Bro... Aku-" Bokuto serasa mau putus asa saja dengan segala penolakan Bro-nya.
Kuroo mendelik sebal, "Dibilangin ogah ya ogah...! Udahlah... Aku pulang aja... Hari ini kamu ngeselin banget, Bro...!" Kuroo sudah balik bedan hendak pergi, namun...
"Tunggu!" Bokuto berhasil mencekal pergelangan tangannya.
"Apa la-" Kuroo hendak memprotes sebal. Tapi oh tapi..
Bokuto memeluknya, layaknya sahabat lama yang baru saja bertemu, tapi ya gitu... Eratnya nggak ada tandingan, Niat Bokuto ini mau memeluknya atau mengajaknya smackdown? "Hati-hati dijalan, Bro!" Ucapnya sembari nangis bombay. Seakan-akan hendak melepas putrinya untuk pangeran.
"Bo...Ku...To...?" Ucapan Kuroo putus-putus gara-gara pelukan Bokuto yang eratnya minta ampun. 'kheh... Pantas saja Akashi nggak mau kau peluk. Mau pelukan denganmu itu, sama saja dengan bunuh diri'
"Hm...?" Respon Bokuto yang sepertinya terlalu nyaman dengan pelukannya.
Kuroo mendorong Bokuto hingga nyungsep keren di tumpukan sampah, dan sebagai tambahan, Kuroo menendang keras pantat Bokuto, "G*T THE H*LL...! YOU *SSH*LE...!" Teriak Kuroo lalu berlari pergi.
Bokuto terkejut dengan umpatan Kuroo, meski nggak paham-paham amat sama yang namanya bahasa enggres, Bokuto juga tahu dikit-dikit kata-kata kasar dalam bahasa inggris, mau diucapin kalau kesal. Biar kesalnya nanti keliatan keren dan berkelas gara-gara bahasa inggrisnya, "KUROO... CANGKEMMU!" Tegur Bokuto yang dihiraukan oleh si kucing garong.
"Akashi... Sekarang... Salahku apa?" Ratapnya ditemani dengan para sampah.
.
.
.
Fyuuhh... Selesai...
