Cinta dan Gari-Gari
Haikyuu by furudate haruichi

Warning
Contains SPOILER MANGA
BxB
OOC
Major character death


Atsumu tidak menyangka bahwa libero karasuno yang dulu ia targetkan akan menjadi kekasihnya ketika mereka beranjak dewasa.

Pada awalnya ia memang penasaran dengan lelaki kecil itu. Kegigihan nya membuat sesuatu di dalam dirinya tersentuh. Namun, lama-kelamaan rasa penasaran itu hilang.

Hingga beberapa tahun kemudian ia dipertemukan kembali dengan lelaki itu di negara orang. Saat itu ia sedang mengunjungi Hinata di brazil. Ia tidak menyangka bahwa Nishinoya Yuu juga datang untuk menemui teman setimnya dahulu.

Ia tertawa ketika memikirkan bahwa mereka tidak pernah mempunyai kesan bagus setiap kali bertemu. Ketika pertama kali bertemu ia berkata akan menghancurkan tangan Si Kecil. Dan yang kedua..

"Shoyo kenapa lelaki berambut aneh ini ada di sini?" Tanya Atsumu ketika melihat Nishinoya ada di tempat tinggal Hinata.

"APA KAU BILANG? RAMBUT ANEH?" tentu saja emosi Nishinoya tersulut.

Pada hari itu mereka membuat Hinata kesusahan karena harus memisahkan perkelahian mereka. Anehnya, pada hari berikutnya mereka menjadi akrab.

"Ne, Nishinoya."

"Apa?"

"Kapan kau pulang?" Tanya Atsumu.

"Ke mana?" Atsumu mengerutkan dahinya ketika mendengar pertanyaan Nishinoya.

"Ke jepang, kan?"

"Entahlah, setelah dari brazil aku akan ke Rusia," Ucap Nishinoya.

"Rusia? Kau ini orang kaya ya?" Atsumu terkejut bukan main.

Nishinoya hanya tertawa melihat respon Atsumu yang terlalu berlebihan.

"Aku bukan orang kaya," jawabnya singkat.

Seiring berjalan nya waktu, Atsumu mengetahui alasan Nishinoya bepergian ke berbagai negara. Hubungan mereka pun semakin baik. Bahkan alumni Karasuno itu beberapa kali pulang ke Jepang hanya untuk menonton pertandingan Atsumu.

Dan di hari libur Atsumu, mereka akan bepergian bersama. Saat itulah lelaki berambut pirang itu mengetahui bahwa Nishinoya suka sekali dengan gari-gari rasa soda. Bahkan lelaki kecil itu menghabiskan es itu dengan dua gigitan. Atsumu linu melihatnya.

Waktu demi waktu mereka habiskan bersama. Hingga kedua insan itu tidak sadar bahwa mereka telah jatuh cinta terhadap satu sama lain. Tidak ada pernyataan cinta yang romantis atau pun mengharukan, yang ada hanya pernyataan cinta terkonyol yang pernah mereka tahu. Suara ombak dan gari-gari lah yang menjadi saksinya.

"Nishinoya, mulai sekarang aku akan memanggilmu Yuu," Ucap Atsumu sembari menatap ombak.

"Tiba-tiba? Kenapa?"

"Karena suatu hari nama keluargamu akan berubah," Atsumu mengalihkan pandangannya ke arah Nishinoya yang ada di sampingnya.

"Berubah? Jadi apa?"

"Miya. Miya Yuu," Kedua pandangan mereka bertemu.

Nishinoya tertawa kecil, "Apa ini? Sebuah pernyataan cinta? Menggelikan sekali."

"Hei, aku serius. Kau mau kan jadi kekasihku?"

Nishinoya memicingkan matanya. Yang benar saja! Ia ini sedang mendapatkan pernyataan cinta atau apa? Tidak ada romantisnya sama sekali.

"Pernyataan cintamu terdengar seperti pemaksaan bagiku," Ucap Nishinoya.

"Ya, aku memaksa."

"Kalau kau menghabiskan gari-gari ini dengan dua gigitan, aku menerima pernyataan cinta yang seperti paksaan itu," Nishinoya menyodorkan Gari-gari yang sama sekali belum dibuka.

Dengan cepat Atsumu mengambil es yang masih terbungkus itu dari tangan Nishinoya. Ia segera membukanya dan memakan nya dengan satu kali gigitan. Rasa ngilu mulai muncul.

Atsumu tertawa kecil mengingat kejadian itu. Setelah itu mereka resmi menjadi sepasang kekasih. Pada awalnya, mereka menyembunyikan nya dari semua orang. Jujur saja, mereka terlalu takut untuk mempublikasikannya.

Ditambah dengan kepopuleran Atsumu. Nishinoya tidak ingin hubungan mereka memberikan efek buruk pada karir kekasihnya. Yah, walaupun pada akhirnya hubungan mereka diketahui oleh semua orang.

Pada waktu itu mereka sedang liburan di Kanada. Karena sedang di negeri orang mereka merasa bebas. Melakukan skinship di depan umum, berjabatan di depan umum, dan sebagainya. Seminggu kemudian poto mereka sedang berciuman di sebuah gang tersebar.

Itu adalah ujian terberat di dalam kisah percintaan mereka. Banyak orang yang memandang mereka aneh. Tentu saja pihak keluarga mereka menentang habis-habisan. Dan mereka berdua berpisah untuk beberapa saat.

Nishinoya tidak pulang ke Jepang dalam waktu yang sangat panjang. Atsumu sakit parah sehingga harus dirawat di rumah sakit selama dua bulan. Melihat kondisi mereka yang sangat buruk, akhirnya kedua keluarga merestui hubungan mereka.

Hubungan mereka berjalan sangat baik walaupun menjalani hubungan jarak jauh. Nishinoya masih sering bepergian ke luar negeri dan Atsumu disibukan dengan karir Volinya.

"Yuu, minggu depan aku ada pertandingan. Apa kau tidak akan datang lagi?" Tanya Atsumu dengan sedih.

Terdengar suara tawa kecil di seberang sana. Inilah rutinitas mereka sebagai pasangan kekasih jarak jauh, menelpon ketika salah satu di antara mereka akan tidur. Terdengar romantis namun agak sulit karena bedanya waktu antar negara.

"Kau ingin aku datang untuk menonton pertandinganmu?" Tanya Nishinoya.

"Iya, aku sangat rindu padamu," Atsumu merengek seperti anak kecil. "Nanti aku belikan gari-gari yang banyak."

"Baiklah, aku akan pulang. Kau tunggu saja ya! Nanti aku akan bersorak paling keras untuk menyemangatimu," Ucap Nishinoya sembari tertawa.

"Kau harus menepati janjimu!"

Percakapan panjang mereka pun berlanjut sampai salah satu dari mereka terjun ke alam mimpi. Atsumu sangat menantikan kepulangan Nishinoya. Sudah satu bulan mereka tidak bertemu secara langsung.

Suatu hari ketika Atsumu baru saja pulang dari latihannya, ia melihat Osamu berada di apartemennya. Tidak biasanya kembaran nya itu datang tanpa memberi kabar.

"Atsumu," suara Osamu bergetar.

"Samu? Ada apa?" Atsumu menyimpan tasnya di atas Sofa.

"Nishinoya-" suara Osamu tercekat.

Perasaan Atsumu sudah tidak enak. Dengan cepat ia mencengkram bahu kembarannya itu. Tangannya gemetar.

"Y-yuu, dia kenapa?" Atsumu berusaha berpikiran positif.

"Pesawat yang ia tumpangi hilang kontak."

Tangan Atsumu merosot dari bahu Osamu. Kakinya sudah tidak mempunyai tenaga untuk berdiri. Sebentar! Ini pasti bohong kan? Dia sedang dijahili kan.

"Osamu, kalian sedang mempermainkan aku ya? Sebenarnya Yuu sudah pulang, kan? Ia pasti sedang bersembunyi di kamarku kan?"

Atsumu segera pergi ke kamarnya. Ia mengecek seluruh ruangan. Lemari, bawah ranjang dan di belakang gorden ia cek. Nihil. Ia tidak menemukan kekasih kecilnya itu.

"Tsumu, tenang-"

"Tenang? Bagaimana aku bisa tenang? Yuu-"

Atsumu tidak bisa meneruskan ucapannya. Tidak, ia bukannya tidak bisa meneruskannya tapi ia tidak ingin mengucapkannya. Ia terduduk di lantai kamarnya dan mulai menjambak rambutnya sendiri.

Osamu mencoba menghentikan kembarannya itu dengan memeluknya dan menahan tangannya agar berhenti menjambak rambutnya sendiri. Atsumu mulai menangis di pelukan Osamu.


Atsumu menutup matanya agar bisa mendengar suara ombak dengan jelas. Di sampingnya terdapat sekotak penuh Gari-gari.

"Yuu, kenapa kau tidak menepati janjimu?" Gumam Atsumu.

Ia membuka matanya dan menatap lautan dengan sendu. Pantai adalah tempat kencan yang paling mereka sukai. Ah, dia jadi teringat lagi.

Air matanya mulai turun ke pipinya. Bagaimana mungkin ia bisa melupakan lelaki kecil itu? Kenangan yang ia buat dengan nya terlalu sulit untuk dihilangkan dari memorinya.

"Aku rindu padamu, Yuu."

Atsumu mengambil kotak yang penuh dengan es kesukaan kekasihnya itu dan pergi dari sana.

Tamat.