Akatsuki no Yona Mizuho Kusanagi
Dark Night Nakahara Sakura
.
.
.
.
.
Malam semakin larut, namun gadis yang memiliki surai berwarna merah itu masih terus berdiri menatap keluar jendela dari sebuah ruangan dengan tatapan kosong. Semangat hidupnya telah hilang semenjak melihat orang yang dicintainya itu meregang nyawa dihadapannya. Saat gadis itu sedang bergelut dengan pikirannya sendiri, pintu ruangan terbuka dan muncul sosok pria dengan hakama hitam menghampirinya. Pria itu membawa semangkuk bubur untuk diberikan pada gadis itu.
"Makanlah." Gadis itu tidak menoleh sedikit pun. Pria berambut hitam itu berjalan mendekati gadis tersebut lalu memegang wajahnya dengan tangan kanannya.
"Lupakan pria itu. Dia sudah mati !" seru Hak, pria berambut hitam itu. Yona menatap Hak dengan sinis dan tajam.
"Siapa yang menyuruhmu untuk membunuhnya Hak ?!" Yona berteriak di depan wajah Hak. Amarah gadis itu tampak meluap hingga wajahnya memerah. Gadis itu tahu kalau Soowon telah membunuh ayahnya, namun bukan berarti ia juga harus membunuh pria itu sebagai balasannya, apalagi hingga kini Yona masih sangat mencintai pria itu. Gadis itu masih ingat dengan jelas bagaimana Hak membunuh orang yang dicintainya itu dengan kejam.
"Jika aku tidak membunuhnya, kau masih akan tetap mencintainya hime-sama." Hak berucap sinis pada tuannya itu.
"Kenapa kau berubah Hak ? Kenapa kau menjadi seperti ini !?" ujar Yona dengan lirih. Air matanya tumpah dan membasahi pipinya yang tampak tirus. Hak mencium gadis itu cukup lama, lalu pria itu berjalan pergi meninggalkan ruangan.
"Karena aku sangat mencintaimu hime-sama, Soowon hanya akan menjadi penghalang bagiku untuk mendapatkanmu jika aku tidak membunuhnya." Jawab Hak dengan dingin saat sudah mencapai pintu.
"Sampai kapanpun aku tidak akan pernah mencintaimu Hak, ingat itu ! Bahkan hingga aku mati." Balas Yona tak kalah dingin. Hak melirik gadis itu sambil menyeringai.
"Aku tahu itu. Dan kaupun akan berada disini selamanya bersamaku hime-sama." Sahut Hak lalu membuka pintu dan menutupnya kembali.
Flashback
Dendam Hak pada Soowon yang telah bersemayam dihatinya selama bertahun – tahun membuat pria itu nekat untuk masuk ke dalam Istana Hiryuu.
"Hak, jangan lakukan ! Hak, dengarkan aku kumohon !" Yona terus mengejar langkah kaki Hak yang begitu cepat. Entah kenapa istana malam itu tampak sepi membuat suasana disana menjadi lebih mencekam.
Tiba – tiba Hak berhenti di depan sebuah pintu dan membukanya. Pria itu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan dan matanya langsung menangkap seseorang yang tengah tertidur lelap. Hak langsung berjalan cepat dan saat tiba di depan orang tersebut, Hak langsung menghujamkan senjata miliknya ke tubuh orang tersebut yang tak lain adalah Soowon.
"Hakkk !" Yona masuk ke dalam dan betapa syoknya ia saat melihat Soowon yang sedang sekarat di tangan teman masa kecilnya itu.
Yona berlari dan berusaha mencabut senjata tersebut.
"Y-yona …" panggil Soowon dengan terbata dan tangannya berusaha meraih gadis itu. Saat Yona hendak meraihnya, Hak langsung menarik pergelangan tangan gadis itu dan menyeretnya menjauh. Bola mata Soowon perlahan redup dan beberapa detik kemudian matanya menutup dengan sempurna membuat Yona berteriak histeris. Entah iblis apa yang merasuki pria itu, tiba – tiba Hak berjalan mendekat kearah Soowon dan langsung mencabut senjata miliknya, bahkan tidak sampai disitu saja berakhir, kini Hak mengarahkan senjata miliknya ke leher Soowon dan langsung memenggalnya. Yona yang melihat kejadian tersebut langsung pingsan di tempat.
Selesai mengeksekusi, Hak menyeringai dengan sinis kearah jasad pria tersebut.
"Kau selamanya hanya akan menjadi pengganggu dalam hidupku Soowon." Ucap Hak. Pria itu lantas memutar tubuhnya dan berjalan menghampiri Yona lalu menggendong tubuh gadis itu.
"Hime-sama, seharusnya kau berterima kasih padaku karena telah membunuh pria yang sudah menghabisi nyawa ayahmu. Mulai sekarang, akan kupastikan hanya aku pria satu – satunya yang kau lihat hime-sama." Bisik Hak di telinga gadis itu. Pria itu melangkahkan kakinya keluar dari istana dengan senyum yang mengembang di bibirnya.
.
.
.
Selesai.
Maafkan saya kalau fanfic nya pendek, dan ceritanya terkesan dark padahal biasanya saya bikin romance terus hehehe.
Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan jejak hihihi.
Sampai jumpa di next story yaa ^,^
