Naruto by Masashi Kishimoto.
Warning: OOC, AR, Typo, Lemon, Smut, Incest, Porn Without Plot.
Pairing: Naruto x Kushina.
...
..
.
Di kala kau membeli sebuah Doujin.
..
.
Enjoy it!
Siang ini, Naruto berjalan-jalan ke event tahunan yang di adakan oleh beberapa pihak tertentu bagi para Otaku serta beberapa yang lainnya untuk memuaskan hati mereka, event tersebut terjadi di kota Konoha, lebih tepatnya di sebuah gedung yang dikhususkan untuk acara-acara tertentu, salah satunya adalah event ini.
Naruto hampir tiap tahun datang ke acara itu untuk mencuci matanya dengan sebuah karya-karya yang dibuat oleh fans dari suatu fandom. Terlebih ada beberapa hal yang memang dia incar selama ini untuk dibeli marchendise-nya, ada juga official yang turut serta meramaikan acara tersebut, Naruto senang jika event ini bertambah ramai, dia jadi bisa melihat-lihat merchendise yang bermacam-macam seperti ini.
Yah, sebelum pada akhirnya dia berdiri di sebuah meja dengan beberapa doujin di atasnya, tatapannya begitu datar saat melihat sosok yang sangat dia kenal tengah duduk sembari menundukkan kepalanya malu.
"Kaa..."
"Ka-kaasan bisa jelaskan..."
"Aku hanya ingin 3 saja."
"Tolong jangan katakan pada Ayahmu."
Naruto mengangguk kecil, dia kemudian mengambil tiga buah buku serta memberikan uangnya pada wanita yang dia panggil kaasan itu. Tentu saja, dia adalah Kushina Uzumaki, Ibu dari Naruto Namikaze. Di sela-selanya menjadi ibu rumah tangga, Kushina mempunyai hobi menggambar, dan itu tak diketahui oleh kedua orang yang dia sayangi. Naruto bahkan baru mengetahuinya sekarang setelah sekian lama dia melihat Ibunya berada di ruangan yang entah kenapa tak boleh dia masuki.
"Tu-tunggu kaasan ya, jangan pulang dulu."
Naruto pun berjalan mendekati Kushina, dia duduk disebelah wanita itu. "Jadi kaasan, kau akan disini sampai semua produknya habis?" tanya Naruto, dia kemudian melihat ke poster besar yang ada dibelakangnya. Dahinya berkerut tajam saat melihat dua wajah familiar. "Jelaskan tolong!"
Kushina setelah memberikan beberapa buku pada pembeli, dia kemudian duduk disebelah Naruto sembari melihat ke buku yang dia jual. "I-ini..." Kushina agak gugup saat akan menjelaskan buku yang dia buat untuk dijual itu.
"Ini? Kenapa sampulnya ada wajahku dan wajahmu? Terlebih, kita sedang berhubungan badan! Aduh, kaasan!"
"Maafkan kaasan!" Kushina menundukkan kepalanya, dia benar-benar menyesal setelah ketahuan menjual Doujin yang menceritakan dirinya serta Naruto. "Kaasan membuat doujin dan menjualnya disini!"
Naruto menatap datar Kushina, dia kembali melirik poster besar yang menampilkan cover dari Doujin tersebut, sebuah adegan dimana dirinya tengah menyetubuhi Kushina. "Kaasan, kau membuat doujin incest."
"E-eh benarkah? Ka-kaasan tak tahu itu."
Naruto menghela napas saat mendengar jawaban ambigu dari Kushina, dia pun kembali fokus pada beberapa buku yang tengah dijual Kushina. Kedua iris biru itu sesekali melirik ke wanita itu, Kushina sendiri saat ini memakai pakaian yang terlihat seksi untuk dirinya. Para pembeli pasti mengira jika Kushina hanya seorang cosplayer yang kebetulan bisa menggambar serta menjual karyanya, dan dia menjadi model lainnya.
Tapi jika mereka diberitahu kebenarannya mungkin akan terkejut saat tahu Kushina adalah wanita yang ada di dalam cover doujin tersebut, serta dirinya juga yang menjadi model di dalam doujin itu.
Kushina sendiri tak sadar jika dirinya terus di lirik oleh Naruto, dia benar-benar fokus pada karyanya yang terus di datangi oleh pengunjung. Kushina senang saat banyak orang yang membeli karya darinya itu. "Kau lihat Naruto, karya kaasan banyak yang beli."
"Ya, mungkin karena aku kebetulan ada disini, dan menjadi model di cover tersebut, serta kaasan yang memakai pakaian seksi," ujar Naruto, dia menatap Kushina dari atas hingga bawah. "Kau memakai bikini!"
"Apa? Ini namanya strategi marketing, kau harus tahu itu sochi."
"Strategi marketing gimana?! Bikini seksi yang hampir membuatmu telanjang bulat kau pertontonkan pada putra semata wayangmu ini!" Naruto memijat pangkal hidungnya. "Hadeh, punya kaasan sembrono begini." Kushina hanya tertawa kecil mendengar penuturan Naruto barusan, dia terus melayani beberapa pengunjung yang ada di stand nya.
"A-anu, ba-bagaimana jika aku membayar lebih untuk menyentuh payudaramu?" tanya seorang pengunjung yang dengan beraninya meminta hal aneh pada Kushina. Naruto sendiri langsung melotot menatap pengunjung yang akan membeli buku karya Kushina, sementara Kushina hanya terdiam dengan wajah merona saat ditanyai oleh pengunjung itu.
"What the fuck?!" Tubuh Kushina bergetar, dia terdiam sembari menoleh patah-patah ke arah Naruto yang berteriak dibelakangnya. "Kalau boleh aku juga akan membayar lebih untuk menyetubuhi dia! Dia milikku bodoh! Kau mau kupukul hah!?" pengunjung itu mulai takut akan intimidasi dari Naruto, dia segera membayar dan pergi dari stand milik Kushina.
"So-sochi?"
"Apa? Itu yang terakhir kan?" Kushina mengangguk, dia kemudian mengambil sebuah kertas dengan tulisan bahwa doujin karya miliknya sudah habis terjual. "Oke, kita tinggal menunggu acaranya selesai."
"Te-tentu...ta-tapi temani kaasan ke kamar mandi." Naruto mengangkat sebelah alisnya, dia mengangguk dan beranjak dari tempat duduknya. Kushina dan Naruto berjalan ke toilet yang ada di gedung itu, Kushina berencana untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa. Tapi... Naruto malah ikut masuk ke dalam toilet tersebut. "A-apa yang kau lakukan?"
"Aku dari tadi menahan sesuatu." Naruto menarik Kushina ke dalam pelukannya, bibirnya menciumi leher Kushina. "Aku juga sudah lama tak melakukan ini." Dia menggigit leher Kushina, memberikannya kissmark pada wanita itu.
"A-aku ibumu Naruto."
"Ibu macam apa yang dengan terang-terangan ingin menyetubuhi anaknya saat berada di rumah, beruntung tousan tak ada di rumah." Kushina mengalihkan pandangannya ke arah lain. Naruto benar, dia pernah bersetubuh beberapa waktu yang lalu, dan itu terus terjadi setelah mereka pertama kali bersetubuh. "Ingat kan? Kalau sudah ingat, lebih baik diam dan nikmati penisku yang masuk ke dalam lubang vaginamu!"
Kushina tak ingat jika ia pernah mengajarkan Naruto berkata kotor seperti itu. Kushina mendorong kepala Naruto dan menatapnya. "Darimana kau belajar bahasa itu?"
Naruto menatap Kushina malas. "Kaasan yang mengajarkanku saat kita berdua melakukannya di kamarku."
Kushina mengingat kembali beberapa flashback persetubuhannya dengan Naruto, wajah cantiknya langsung merona hebat setelah dia mengingat beberapa kejadian bagaimana agresifnya dia saat bertarung melawan Naruto. "Ma-maafkan kaasan kalau begitu, ki-kita lanjut saja bagaimana?"
"Tentu!" Naruto menyeringai, dan langsung mencium bibir plum Kushina dengan agresif, tangan Naruto menjalar ke payudara yang dibalut oleh bikini berwarna merah, dia menyingkapnya serta mencubit puting susu Kushina. Desahan tertahan Kushina terdengar merdu di telinga Naruto, ciumannya pun turun ke leher Kushina. "Aromamu wangi kaasan."
"Ahhnn~~! Na-naru~~!"
Naruto menyingkap bikini tersebut hingga Kushina telanjang dada. "Kita lakukan dengan cepat, biar bisa pulang ke rumah." Wanita itu mengangguk kecil, dia hanya bisa pasrah saat putranya itu mulai menciumi puting susunya serta memainkan payudaranya yang lain.
Celana bikini milik Kushina mulai basah akibat cairannya, tangan Naruto yang menganggur pun mulai masuk ke dalam celana bikini Kushina, dia memasukkan jari tengahnya ke dalam vagina Kushina. Tubuh wanita itu menegang saat Naruto memainkan vaginanya, dia memenjamkan kedua matanya menikmati jari telunjuk Naruto. Namun desahan kecewa dia keluarkan saat jari Naruto ditarik oleh pemuda itu.
"Ku-kumohon... Naru..."
Naruto yang tahu hasrat Kushina pun mengeluarkan penisnya yang sedari tadi sudah ereksi, dia menyingkap celana bikini itu lalu mulai mengarahkan penisnya untuk masuk ke dalam tubuh Kushina. "Untuk yang kesekian kalinya, aku benar-benar terangsang dengan tubuhmu kaasan," bisik Naruto. Dia menggigit daun telinga Kushina dan mendorong pinggulnya hingga penisnya masuk ke dalam vagina Kushina.
Penis itu dengan pelan masuk ke dalam tubuh seksi Kushina, wanita itu mundur hingga dirinya terduduk di atas toilet, kedua kakinya terangkat membuat Naruto tersenyum melihatnya. Pemuda itu dengan sigap menggerakkan pinggulnya lagi, penisnya keluar masuk di dalam vagina Kushina, bergesekan dengan dinding rahim wanita itu.
Desahan nikmat keluar dari mulut Kushina, kedua putingnya juga mengeras saat vaginanya di masuki penis Naruto. "Ahh~! Sochi~! Lebih keras~~!"
"Baiklah!"
Naruto mempercepat gerakannya, dia juga menarik-narik puting susu Kushina yang sudah sangat ereksi saat ini. Desahan Kushina semakin keras saat Naruto menggerakkan pinggulnya. "Sochi! Fuck me! Fuck your slutty mommy~~! Yeesh! I want your dick! Gi-give me your cum Naruto~~!"
Naruto malah tak tahu harus membalasnya apa, dia sendiri memakluminya, karena Kushina adalah wanita yang agresif saat di ranjang. "Kaasan, tak usah pakai bahasa inggris, keh!" Naruto memperdalam sodokannya pada vagina Kushina, hingga menyentuh ujung rahim Kushina.
Wanita itu mendongak saat merasakan tubuhnya di dorong oleh sesuatu. "Lakukan terus sochi~~! Setubuhi kaasan dengan penuh gairah~~! Anggap kaasan sebagai istrimu~~! Ahhnnn~~!"
Naruto malah mengalihkan wajahnya ke arah lain melihat Kushina yang tengah menjulurkan lidahnya sembari menatapnya dengan tatapan menggoda. Dia pun mendekatkan bibirnya dan menhisap lidah Kushina, keduanya kembali berciuman panas.
Pemuda itu kemudian menggendong tubuh seksi Kushina, Naruto mendudukkan dirinya di atas kloset, membuat Kushina saat ini berada di gaya cowgirl. Wanita itu pun menggerakkan pinggulnya naik turun, payudaranya bergerak mengikut irama yang dikeluarkan Kushina. Naruto tak kuasa untuk memegang kedua benda lezat itu, dia pun memegangnya serta meremas payudara Kushina.
"Uhhh~!" Tubuh Kushina bergetar, dia telah mengeluarkan cairan cintanya untuk pertama kalinya di toilet umum. "Kaasan keluar~!" Naruto yang belum klimaks pun menggerakkan pinggulnya naik turun. "Ahhnn~~! Naru, i-itu masih sensitif~!"
"Bodoh amat!"
Kushina terus mendesah nikmat saat Naruto menggerakkan pinggulnya dengan tempo cepat, membuat wanita itu menutup mulutnya agar desahannya tak keluar. Naruto meringis merasakan akan ada yang keluar dari penisnya, dia pun menusukkan dalam-dalam penisnya sembari mengeluarkan semua sperma hangatnya ke dalam rahim Kushina.
-o0o-
Kushina keluar terlebih dahulu, dia berpakaian formal sekarang setelah beberapa jam berganti pakaian di dalam toilet. Dia keluar di ikuti oleh Naruto yang merenggangkan tubuhnya yang agak kaku karena duduk di kloset.
"Jadi, kaasan mendapat berapa?"
Kushina berpikir sejenak, dia menghitung berapa copy yang dia letakkan di meja itu. "Banyak sepertinya."
"Dan kau akan membelikan beberapa vibrator serta dildo?"
Wajah cantik Kushina merona, dia mengerucutkan bibirnya. "Tentu tidak, kaasan tak akan membeli benda-benda itu, karena ada dildo bergerak milik kaasan."
"Jadi kau menganggap anakmu ini dildo? Oke, aku hamili kau nanti, dan memberitahu tousan tentang bejatnya dirimu kaasan!"
"Naruto! Ja-jangan! Kumohon! Ba-baiklah, kau adalah laki-lakiku, bagaimana?"
"Baiklah kalau begitu..." Naruto menyeringai sesaat. "Cumdump-ku."
"Oi!"
...
..
.
END!
Gw masih buka Komisi, semuanya sih, termasuk Yaoi dan Yuri. Bisa di fandom selain Naruto juga, bukan Request ini! Ingat, ini Commission. Untuk harga, silahkan cek di profil gw. makasih
