ESCAPADE
JO1 Superpower AU
Fanfiksi tidak ada hubungannya dengan kehidupan asli para karakter. Karakter kembali ke diri massing-masing. Terimakasih banyak atas perhatiannya.
CH.1 : The Boy Who Hears Everything
Langit-langit berwarna putih pudar selalu jadi yang pertama menyambut manik hitamnya sesaat setelah membuka mata. Warna itu tidak lagi membawa ketenangan seperti dulu. Buktinya sejak beberapa bulan yang lalu, ia selalu terbangun dengan kepala sakit dan pusing, bahkan obat tidur yang selalu ia pesan tidak lagi membantu.
Entah kenapa hari ini rasanya berbedać ”kepalanya berputar dua kali lebih parah, mengalami black out hampir semenit penuh saat hendak berdiri menuju kamar mandi, dan langkahnya tidak teratur. Ia harus menahan tubuh dengan dinding dingin disampingnya. Ia mendengar erangan keluar dari mulutnya, jemarinya memijat pelipis meski ia tahu tidak akan menghilangkan peningnya. Ia mulai berpikir hendak memesan obat tidur dengan dosis dua kali lebih kuat, dasar gila, niat itu segera diurungkan. Ia tidak mau mati overdosis sebelum melihat matahari terbit kembali.
"Aku ingin keluar dari sini."
Napasnya tercekat.
Lagi-lagi muncul suara yang tidak ia buat. Seolah suara itu milik orang lain, orang yang jauh namun entah kenapa terasa sangat dekat baginya.
Ia mendudukkan tubuh diatas toilet saat mendengar suara asing. Ia tahu telinganya akan berdenging sebentar lagi dan pilihannya adalah antara segera duduk atau jatuh ke lantai kamar mandi yang dingin.
Itu pikiran awalnya. Ia sama sekali tidak menyangka suara berdenging itu akan berbeda hari ini. Membuat kepalanya tambah sakit dan ia meringis, berteriak namun tidak ada suara yang keluar. Ia ingin jatuh tidak sadarkan diri, kemudian bangun tanpa rasa sakit sama sekali.
"Aku ingin keluar dari sini."
Suara itu mengakhiri semuanya. Suara denging, suara-suara asing, dan lampu padam.
Ia benar-benar jatuh tidak sadarkan diri kali ini.
Notes :
Huhu baru prolognya! Alasan aku bikin ini karen sebenernya terinspirasi sama MV MAMA EXO yang udah lama banget wkwk, sambil menangisi kenangan OT12 (hiks). Akhirnya aku bikin ini sebagai wadah rindu konsep MV yang sebenernya brilian ini, lol!
