DISCLAIMER : MASASHI KISHIMOTO
Pairing : NaruIno
Genre : Romance Humor
STORY BY InoChan6
DON'T LIKE DON'T READ
YOU ARE MY SUN
X
X
Seorang dengan rambut pirang jabrik dengan 3 kumis di pipi kanan dan kiri mempunyai mata biru seperti samudra memanggil 3 orang di depannya yang cukup mengagetkan bagi mereka.
"Ino-Chan,Shikamaru,Choji Kalian di panggil HOKAGE" Panggilanya untuk 3 orang di depannya.
"Heh" Ketiga orang tersebut langsung membalikkan badan dengan ekspresi kaget karena tiba-tiba kehadiran sosok yang memanggil mereka.
"Oi Oi Oi,Kau mengagetkan kami Naruto" Tegas Shikamaru.
"Huh, Dasar Naruto" Tegas Ino.
"Hmm,Aemm nyam nyam" Choji yang hanya tetap fokus pada keripik kentangnya.
"Hahaha,Maaf aku mengagetkan kalian ya" Ucap Naruto dengan senyum lima jarinya.
"Kau bilang kami di panggil HOKAGE,Apa ada misi untuk kami?" Tanya Shikamaru.
"Entahlah,Karena aku juga di panggil bersama kalian" Jawab Naruto.
Merekapun bergegas ke kantor HOKAGE Untuk memenuhi panggilan tersebut.
A/N : HOKAGE SAAT INI DI PEGANG OLEH KAKASHI SEBAGAI HOKAGE KE-ENAM DAN NARUTO SUDAH MENJADI PAHLAWAN PADA PERANG DUNIA SHINOBI KE-4.
"Anak dari daimyo negara api telah di culik entah untuk apa mereka menculiknya,Dan daimyo meminta konoha mengirimkan shinobi untuk pergi mencarinya".
"Hmm, Mencari anak yang di culik ya ini benar-benar merepotkan" Keluh Shikamaru.
"Shikamaru kau tidak boleh bicara seperti itu" Tegas Ino dengan mata menatap tajam ke arah Shikamaru.
"INO,SHIKAMARU,CHOJI Mohon bantuanya dan NARUTO akan ikut dalam misi ini aku yakin dia akan berguna" Ucap kakashi.
"Oi Kakashi-Sensei Kau bicara seolah aku hanya alat cadangan HEH,Aku menolak misi ini lebih baik aku makan ramen di ichiraku" Ucap Naruto dengan membalikkan badan dan hendak keluar dari ruangan hokage.
Sebelum sampai ke pintu Naruto kaget.
"NARUTO BAKAA".
Jitakan keras Ino mendarat di kepala Naruto dengan keras lalu ia menarik baju Naruto untuk menahan dia keluar dari ruangan.
"Aduhh ahh Ino-Chan kenapa kau menjitaku begitu keras".
"Kau bertingkah seperti itu dan kau masih bertanya kenapa hhrrhgg"Jawab ino.
Ino benar-benar seram saat marah bahkan sampai Naruto memojokan tubuhnya ke tembok dengan wajah ketakutan.
"Dia benar-benar menakutkan saat marah" Batin Naruto.
"Merepotkan" Batin Shikamaru.
"HUH,Bahkan aku belum menyuruhmu untuk pergi,Kau selalu bersemangat Naruto" Ucap kakashi dengan nada ejekan .
"Heeh" Rajuk Naruto dengan memalingkan wajahnya.
"Baiklah hanya itu informasi yang kita dapat dari daimyo,kalian bisa memulai misinya,bubar" Tegas kakashi.
Sampai di gerbang konoha mereka berempat menuju ke diaman daimyo untuk mencari jejak dari sang penculik.
Sesampainya mereka di kediaman daimyo mereka menemukan petunjuk bahwa penculik berjumlah lebih dari satu orang dan mereka menuju ke arah Timur, Merekapun bergegas untuk mengejar si penculik.
"Naruto apa kau bisa merasakan chakra mereka" Tanya Shikamaru.
"Tidak mungkin mereka sudah jauh" Jawab Naruto.
"Begitu ya,Apa boleh buat kita akan berpencar untuk mencari mereka".
"Berpencar?" Tanya Naruto.
"Ya,Kau dan Ino pergi ke arah kiri aku dan choji akan ke arah kanan gunakan petasan ini sebagai sinyal jika kau menemukan mereka" Tegas Shikamaru.
"Baiklah" Jawab Naruto.
"Heeh,Kau mau aku bersama Naruto?" Keluh Ino.
"Apa kau keberatan?" Tanya Shikamaru.
"Tidak tapii" Ucap Ino dengan memalingkan wajah ke bawah.
"Tenang saja Ino-Chan nyawamu akan aman di tanganku" Ucap Naruto dengan senyum lima jarinya.
"Tapi—" Ucap Ino terputus saat Naruto menarik tangan Ino dan melompat ke arah kiri untuk menemukan jejak si penculik.
"Ayolah jangan banyak bicara" Ujar Naruto sembari menjauh dari tempat Shikamaru dengan memegang erat tangan Ino.
"Jangan menarik tangan orang se-enaknya saja dasar BAKA , aku bisa berjalan sendiri" Ucap Ino
"Kau terlalu lama" Tegas Naruto
"Baiklah ayo choji" Ucap Shikamaru.
"Hm" Choji menganggukan kepalanya.
To Be Continue
Apa yang akan terjadi dengan Naruto dan Ino selanjutnya? Tunggu kelanjutannya di Chapter selanjutnya.
Jangan lupa beri Vote jika kalian suka dengan fanfic ini.
Jika ada kesalahan mohon di maklumi karena Author juga manusia biasa hehe.
