Main Character (s):
Hatake Kakashi
Uzumaki Naruto
Uchiha Sasuke
Haruno Sakura
Uchiha Itachi
Dan lainnya yang akan ditemukan dalam cerita
Genre: Comedy / Family / Drama
Warning!
Semua karakter kebanyakan OOC
Don't Like Don't Read
RnR
Hope you like it^^
Semua karakter milik Masashi Kishimoto
© Masashi Kishimoto
BABYSITTING DUTIES
"First Day"
CHAPTER 1
"Kita tidak mungkin membawa Naruto-chan bersama kita."
Seorang wanita bersurai merah panjang itu tampak kebingungan seraya menatap anak laki-lakinya yang baru berusia 3 tahun itu.
Anak laki-lakinya itu menatap wajah ibunya dengan polos dan senyuman lebarnya.
"Kaachan, aku mau ikut main!"
Sang ayah pun menggendong anak laki-lakinya itu.
"Naruto-chan main saya Touchan dulu ya!" Kata sang Ayah.
Anak laki-laki yang di panggil Naruto itu dengan semangat sambil tertawa lucu itu langsung mengambil pose minta di gendong.
"Nee, coba tanyakan pada Mikoto-san. Sasuke-kun mau di bawa juga atau gimana? Siapa tau ada Itachi-kun. Dia bisa menjaga mereka." Kata sang Ayah yang bernama lengkap Namikaze Minato.
Ibunya yang bernama Uzumaki Kushina itu mengangguk setuju dengan ide sang suami.
Dia segera menelpon sahabatnya itu.
"Mikoto, kurasa Sasuke lebih baik tidak dibawa. Bagaimana kalau dia sakit?"
Uchiha Fugaku, sang ayah dari dua bersaudara Uchiha Itachi dan Uchiha Sasuke itu menatap anaknya khawatir.
"Aku maunya begitu. Tapi, Itachi-kun akan pergi menginap di rumah Shisui-kun." Kata Uchiha Mikoto, sang Ibu dari dua bersaudara itu bingung seraya menggendong Sasuke.
Handphonenya berdering. Panggilan masuk dari Kushina.
"Nee, moshi moshi?"
"Mikoto-chan, kau akan membawa Sasuke-kun ke acara malam ini?"
"Aku bingung, Kushina-chan. Itachi-kun sedang tak dirumah, jadinya aku tak bisa meninggalkan Sasuke-chan dirumah. Tapi, aku tak mungkin membawa ke acara malam ini."
"Aduh, bagaimana ya? Aku juga bingung. Naruto-chan juga tidak mungkin kubawa ke acara malam ini."
"Nee, coba tanya pada keluarga Haruno. Kalau mereka membawa anaknya, aku bawa Sasuke-chan juga deh."
"Baiklah. Aku coba tanyakan dulu ya~"
"Tidak mungkin Sakura-chan dibawa nanti malam. Dia akan sakit kalau berada diluar malam-malam." Kata Haruno Kizashi, ayah dari Haruno Sakura.
"Tapi, siapa yang mau menjaga Sakura-chan?" Gumam Haruno Mebuki, sang ibu.
"Coba tanyakan pada keluarga Uchiha. Siapa tau, anak tertua mereka bisa menjaga Sakura-chan." Usul Kizashi.
"Ah! Benar juga!"
Mebuki pun hendak menelpon keluarga Uchiha, namun panggilan lain masuk.
Panggilan masuk dari Kushina.
"Moshi moshi, Kushina-san. Ada apa?"
"Nee, kau akan membawa Sakura-chan ke acara malam ini?"
"Tidak, dia akan sakit kalau ikut. Naruto-chan juga tidak akan dibawa?"
"Eng, tidak. Alasannya sama sepertimu. Aduh, aku bingung menitipkannya ke siapa ya?"
"Kau sudah tanyakan pada Mikoto-san?"
"Heum, sudah. Dia juga kebingungan karena Sasuke-kun juga takkan dibawa ke acara malam ini."
"Memangnya, Itachi-kun kemana? Dia tidak dirumah?"
"Heum, dia sedang tidak dirumah kata Mikoto-chan."
"Aduh, bagaimana ini?"
"Akan kucoba pikirkan. Nanti aku hubungi lagi ya."
"Bagaimana?" Tanya Minato.
Kushina menggelengkan kepalanya.
"Mereka juga sedang kebingungan. Sasuke-kun dan Sakura-chan juga takkan di bawa ke acara malam ini." Kata Kushina.
Minato tampak berpikir sejenak.
"Oh, iya. Kau ingat Hatake Kakashi?" Tanya Minato.
Kushina tampak mencoba mengingat-ingat.
"Itu loh, muridku dulu saat aku menjadi tutor dulu." Lanjut Minato.
"Aah! Iya aku ingat. Dia itu salah satu dari trio Obito dan Rin kan?"
Minato mengangguk. "Kemarin dia menelpon ku dan bilang kalau sekarang dia sedang magang menjadi guru di TK Hikari."
Kushina menatap bingung suaminya itu.
"Terus, hubungannya dengan menjaga Naruto-chan apa?" Tanya Kushina.
Minato menghela nafas panjang. "Dia kan sedang magang menjadi guru di TK, bagaimana kalau kita titipkan Naruto-chan, Sakura-chan dan Sasuke-kun padanya?"
Kushina tertawa lebar. "Oh iya juga! Kalau begitu, kukabari Mikoto-chan dan Mebuki-san dulu."
Kakashi merenggangkan tangannya keatas. Dia menatap langit-langitnya sebentar sebelum akhirnya duduk diatas kasurnya.
"Huft, membosankan~"
Karena hari ini hari sabtu, jadi dia sedang libur. Kakashi pun beranjak dari kasurnya dan menatap rak bukunya.
"Hm, ini sudah kubaca semua." Gumam nya.
Dia pun berjalan menuju ruang TV dan menyalakan TV dengan wajah bosan.
Yah, sebenarnya aku tak tau bagaimana ekspresi wajahnya. Dia memakai masker dan aku mengetahui kalau dia sedang bosan sekarang dari sorot matanya.
Handphone nya berdering.
"Hm, tumben Minato-sensei menelponku."
Kakashi pun menjawab panggilan itu.
"Moshi moshi? Ada apa, Minato-sensei?"
"Nee, kau sedang dimana sekarang?"
"Aku? Aku sedang dirumah. Ada apa?"
"Tunggu disitu! Jangan kemana-mana, oke!"
"Memangnya ada apa, Minato-sensei?"
"Aku yakin saat ini kau pasti sedang bosan kan? Aku ada pekerjaan untukmu."
"Benarkah? Baiklah, apa pekerjaan nya?" Tanya Kakashi dengan senang.
Setidaknya, weekend nya tidak menjadi sesuatu yang membosankan.
"Tunggu! Kami sedang kesana."
Minato langsung mengakhiri panggilan nya. Sedangkan Kakashi hanya menatap Handphone dengan penuh tanya.
"Kami?"
Ting tong~
Kakashi langsung bergegas menuju pintu dan membukakan pintu.
Terlihat banyak sekali orang di depan rumahnya.
"Mi... Minato-sensei? Ada apa ini?"
Minato tersenyum lebar. "Kami masuk ya, permisi~" Kata Minato yang masuk kedalam rumah Kakashi diikuti oleh Kushina yang sedang menggendong Naruto, Fugaku, Mikoto yang sedang menggendong Sasuke juga, Kizashi, dan Mebuki yang sedang menggendong Sakura.
Kakashi semakin tak mengerti dengan situasi ini.
"A...ada apa, Sensei?"
"Jadi gini, maksud kami datang kemari adalah ingin menitipkan anak kami padamu." Jelas Kushina sambil tertawa kecil.
"Tenang saja, mereka anak manis kok. Mereka takkan mengganggu mu." Kata Mikoto.
Kakashi pun menatap ketiga anak kecil itu satu persatu. Anak-anak itu malah menatap Kakashi dengan tak suka. Terutama Sasuke dan Naruto.
Kakashi menggaruk kepalanya yang tak gatal dengan canggung. "A...apa kau yakin menitipkan nya padaku?" Tanya Kakashi.
"Kami yakin sekali, Kakashi-san." Celetuk Mebuki dengan tersenyum lebar.
"Betul, kami percaya padamu. Kau kan sedang magang di TK, jadi aku yakin kau sangat berbakat mengasuh anak." Kata Minato sambil tertawa.
"Eng, tidak juga sih..."
"Nah, kalau begitu, kami titip anak kami disini ya." Kata Kizashi.
Mebuki pun langsung menurunkan Sakura dan mendudukkannya di sofa. Diikuti oleh Kushina dan Mikoto yang meletakkan Naruto dan Sasuke di sofa juga.
"Nah, ini perlengkapan Naruto. Aku sudah menulis namanya di tas nya agar tidak tertukar." Kata Minato seraya memberikan tasnya pada Kakashi.
"Ini milik Sasuke. Aku juga sudah menulis namanya disini." Kata Fugaku seraya memberikan tasnya.
"Dan ini, milik Sakura-chan." Kata Kizashi seraya memberikan tasnya.
"Kami titipkan mereka yaa~ Terimakasih, Kakashi!"
Mereka semua pun keluar dari rumah Kakashi seraya menutup pintunya.
Kakashi menatap ketiga anak ini bergantian. Dia pun menghela nafas panjang.
"Yosh, ak..."
"Kenapa kami dititipkan padamu, Kakek?! Kau yakin bisa menjaga kami?!" Celetuk Naruto seraya menunjuk wajah Kakashi.
"Aku belum kakek-kakek!"
"Terus, rambutmu kenapa warnanya abu-abu? Warnanya sama seperti rambut Kakekku!" Celetuk Sakura.
"Bukan berarti semua rambut abu-abu adalah kakek-kakek, Sakura-chan."
"Hn, kau pasti mengecatnya kan?! Kau mau berlagak jadi kakek-kakek cerewet?!" Celetuk Sasuke.
"Ini sudah turunan dari orang tuaku, Sasuke. Lagipula, ngapain aku berlagak jadi kakek-kakek?"
"Huh, menyebalkan." Gerutu Sasuke.
Naruto pun turun dari sofa dan menghampiri Kakashi.
"Apa kau punya mainan?" Tanya Naruto seraya menatap Kakashi dengan mata polos nya itu.
Sasuke mengampiri Kakashi juga. "Aku juga mau mainan."
Sakura mengampirinya juga. "Aku juga. Aku mau boneka. Kau punya boneka?"
Mereka bertiga menatap Kakashi dengan tatapan puppy eyes.
'Ukh, sial! Jantungku!'
"Baiklah, sebelum itu kita duduk dulu di ruang TV ya." Kata Kakashi seraya menuntun anak-anak itu.
Naruto dan Sasuke menatap Kakashi dengan kesal.
"Oke duduk dulu di sofa." Kata Kakashi seraya menunjuk sofa di depan TV.
"Aku mau mainan, kek~" Kata Naruto seraya mengembungkan pipinya.
"Iya, iya nanti kuberikan. Sekarang duduk dulu disitu." Kata Kakashi.
Mereka bertiga pun berusaha untuk naik keatas sofa dan duduk disana.
Kakashi menghela nafas panjang seraya menatap anak-anak itu. Sementara, anak-anak itu menatapnya dengan tatapan imut mereka.
"Oke, sebelum itu. Kita kenalan dulu, bagaimana?" Kata Kakashi.
"Bukannya kau sudah tau namaku? Tadi kau bilang 'Sakura-chan' padaku." Kata Sakura seraya memiringkan kepalanya.
"Yah, kalian sudah mengenalku?"
Mereka bertiga menggeleng. "Aku taunya kau adalah kakek-kakek." Celetuk Naruto.
Kakashi menepuk jidatnya. "Sudah kubilang aku bukan kakek-kakek, Naruto."
"Terus kenapa warna rambutmu..."
"Lalu, aku harus mencukur rambutku?!" Gerutu Kakashi memotong ucapan Sasuke.
'Sabar, Hatake Kakashi. Sabar!' Kata Kakashi dalam hati seraya menghembuskan nafas.
Kakashi tersenyum dibalik maskernya. "Yosh, kita kenalan dulu ya."
"Namaku, Hatake Kakashi. Kalian bisa panggil aku Kakashi. Oke, sekarang kita mulai dari Naruto." Kata Kakashi seraya menunjuk Naruto.
Naruto tersenyum lebar seraya berdiri. "Aku! Namaku Uzumaki Naruto! Terus aku juga kenal dengan Sakura-chan dan Sasuke-baka!" Kata Naruto seraya menunjuk teman-teman disampingnya itu.
"Apa?! Aku tidak baka! Kau yang baka!" Kata Sasuke kesal seraya berdiri diatas sofa.
Sakura yang berada diantara mereka bertiga menutup telinganya.
"Kalian! Berhenti! Berisik tau!" Teriak Sakura kesal.
Kakashi pun langsung menghampiri dua bocah yang tengah adu mulut itu dan memisahkan mereka.
"Oke! Sudah sudah! Tidak ada yang baka disini." Kata Kakashi.
"Ada! Si Naruto." Celetuk Sasuke kesal.
"Apaa?!"
Tak ada pilihan lain. Akhirnya Kakashi membawa Naruto dan Sasuke ke kamarnya dan menutup pintunya.
Sakura menatap mereka dari balik sofa dengan khawatir.
"Lagian, kalau ketemu pasti berantem!" Gerutu kecil Sakura.
Di dalam kamar, Kakashi mendudukkan kedua anak kecil itu di kasurnya.
Kakashi menatap mereka seraya berkacak pinggang.
"Haah~ Jangan berkelahi, oke?" Kata Kakashi dengan pasrah.
"Lagian dia yang duluan!" Teriak Naruto kesal.
"Apa?! Kau yang duluan, baka!" Teriak Sasuke tak mau kalah.
Mereka kembali beradu mulut dan lagi-lagi Kakashi harus memisahkan mereka.
"Tak ada pilihan lain." Gumam Kakashi pelan.
"Kalian berdua! Duduk disana! Angkat tangan kalian keatas! Jika kalian sudah menyadari kesalahan kalian, segera saling minta maaf!" Kata Kakashi dengan suara agak tinggi.
"Tapi, kan dia yang mulai." Kata Sasuke dengan suara memelas.
"Tidak ada tapi-tapi! Cepat duduk disana!"
Naruto pun menangis karena Kakashi sedikit membentak mereka. Tak lama, Sasuke pun sedikit terisak-isak.
"Aku takkan memberikan keringan walaupun kalian menangis. Cepat duduk disana. Angkat tangan kalian dan sadari kesalahan kalian. Lalu, segera minta maaf!" Kata Kakashi seraya membawa Sasuke dan Naruto ke pojok kamarnya.
Naruto dan Sasuke pun sambil terisak-isak berdiri menatap tembok.
"Angkat tangan kalian!"
Naruto dan Sasuke langsung mengangkat tangannya sambil terisak-isak.
"Bagus! Kalian boleh keluar kalau sudah berbaikkan." Kata Kakashi.
Dia pun meninggalkan kedua anak-anak itu dikamarnya dan menghampiri Sakura yang tampak penasaran di depan kamarnya.
"Kenapa kau disini?" Tanya Kakashi pada Sakura.
"Kau apakan mereka?" Tanya Sakura dengan mata berkaca-kaca.
"Mereka tidak apa-apa. Mereka hanya perlu beberapa pelajaran." Kata Kakashi sambil tersenyum.
"Kau mau jus apel?" Tanya Kakashi.
Sakura mengangguk dengan cepat seraya mengusap matanya.
"Ayo, akan kubuatkan untukmu." Kata Kakashi seraya menggendong Sakura ke dapur.
Tak lama setelah itu, Naruto dan Sasuke mengintip dari kamar Kakashi. Kakashi pun menyadari itu dan menatap mereka.
"Hm? Kalian sudah berbaikkan?" Tanya Kakashi.
Mereka berdua mengangguk pelan. Kakashi pun tersenyum.
"Bagus. Kemarilah dan minum jus apel ini." Kata Kakashi seraya mengangkat dua gelas kecil milik Naruto dan Sasuke.
Naruto dan Sasuke pun langsung berlari kecil menghampiri Kakashi dan mengambil jus mereka.
"Hm, bilang apa?"
"Terimakasih, Kakashi-sensei." Kata Naruto dan Sasuke bersamaan. Kemudian mereka menghampiri Sakura dan duduk di samping Sakura yang tengah menonton TV.
"Sensei, huh?" Gumam Kakashi sambil tersenyum.
"Hei, kalian!" Panggil Kakashi.
Naruto, Sasuke, dan Sakura pun menoleh kearah Kakashi yang masih di dapur.
"Panggil aku, Kakashi-sensei. Oke?"
"Kakashi-sensei! Naruto bau!" Teriak Sakura seraya menutup hidung.
Kakashi langsung menghampiri Naruto yang sedang menahan tangis itu. Matanya berkaca-kaca.
"Ada apa?" Tanya Kakashi.
Kakashi pun langsung mencium aroma tak sedap di sekelilingnya.
"Naruto bau!" Kata Sasuke sambil menunjuk Naruto.
Kakashi pun langsung mencari sumber bau dan benar saja...
"Naruto, sepertinya sudah waktunya kita mengganti popok. Ayo ikut denganku." Kata Kakashi seraya menahan bau.
Naruto dengan mata berkaca-kaca mengangguk. Lalu, menggenggam Kakashi menuju kamar mandi.
Selagi Kakashi mengganti popok Naruto, kalian tau apa yang dilakukan Sasuke dan Sakura di belakang Kakashi?
"Nee, Sasuke-kun! Itu! Yang sebelah sana!" Kata Sakura seraya menunjuk keatas rak buku.
"Yang mana?! Aku udah capek nih!" Gerutu Sasuke yang sedang memanjat rak buku.
"Ituu! Yang warna hijau!" Kata Sakura seraya melompat kecil.
Tangan kecil Sasuke pun mencoba meraih buku dengan sampul hijau yang tak jauh dari sana.
"Aduh! Susah~" Gerutu Sasuke sambi tetap berusaha mengambilnya.
"Semangat! Sasuke-kun, semangat!" Teriak Sakura sambil melompat kecil.
"Dapat! Waaa!" Teriak Sasuke.
Sasuke pun kehilangan keseimbangan dan jatuh terduduk di depan rak buku. Untungnya tidak terjadi sesuatu yang lebih parah dari itu.
"Apa yang kalian lakukan disitu?!" Teriak Kakashi dari kamar mandi. Memastikan semuanya baik-baik saja.
Sasuke dan Sakura sedikit terkejut. "Tidak ada kok!" Teriak Sakura.
Sasuke mengelus pinggangnya dengan wajah kesal. "Aduuh, sakit!" Keluh Sasuke.
"Sasuke-kun, mana?" Kata Sakura.
"Ck, nih!" Gerutu Sasuke seraya melempar buku dengan sampul hijau itu pada Sakura.
"Hihi, terimakasih, Sasuke-kun." Kata Sakura.
Sasuke pun bangun dan menghampiri Sakura yang sedang berjalan ke sofa ruang TV.
"Memangnya ini buku apa?" Tanya Sasuke masih memegang pinggangnya.
"Aku juga tidak tau. Ini warnanya lucu." Kata Sakura seraya memperlihatkan bukunya.
"Hn, memangnya kau bisa membaca?" Tanya Sasuke dengan judesnya.
Sakura menggeleng. "Nanti kita minta Kakashi-sensei yang membacakan untuk kita, hihi." Kata Sakura seraya tertawa kecil.
Sementara itu di kamar mandi~
"Kakashi-sensei! Jangan lama-lama!" Gerutu Naruto.
Kakashi pun terlihat kebingungan untuk mengganti popok Naruto. "Nee, biasanya kaasan mu menggantinya bagaimana?" Tanya Kakashi.
Naruto terlihat berpikir. "Dibuka saja. Lalu, kaachan membilas -sensor- ku." Kata Naruto.
Kakashi menepuk jidatnya. "Kau tidak bisa ganti sendiri?" Tanyanya memelas.
"Kakashi-sensei gimana sih?! Kan aku gak ngerti yang beginian!" Gerutu Naruto sambil mengembungkan pipinya.
Kakashi menghela nafas panjang. "Yasudah. Kau pup atau pip?"
Naruto menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Pup."
Bagai petir menyambar di siang bolong. Kaki Kakashi terasa lemas. Sementara Naruto menatap kesal kearah Kakashi.
"Nee! Cepetan dong, Kakashi-sensei! Udah ga enak nih!" Gerutu Naruto.
Kakashi masih terdiam dan Naruto melayangkan jurus terakhirnya yang paling ampuh.
"Uwaaaa! Kakashi-sensei!" Rewel Naruto.
"Iya iya! Sudah, jangan menangis!" Kata Kakashi seraya menghela nafas panjang.
Naruto pun terdiam sambil terisak-isak. Kakashi pun membuka popok Naruto dan membuangnya di tempat sampah.
Kakashi pun membereskan Naruto dengan wajah menahan bau. "Ck, kau makan apa sih?"
"Aku? Tadi pagi, kaachan memberiku sup, lalu tadi minum susu, dan jus apel, lalu..."
"Ssst! Aku sedang berkonsentrasi." Kata Kakashi pelan.
"Ish! Kan Kakashi-sensei yang bertanya padaku! Memangnya Kakashi-sensei belum pernah mengganti popok?" Kata Naruto.
Setelah pertarungan melawan bau selesai, Naruto dan Kakashi keluar dari kamar mandi. Naruto keluar dengan wajah berseri sedangkan Kakashi... Tenaganya sudah habis melawan bau tadi.
Sasuke dan Sakura pun segera menghampiri Kakashi yang berjalan dengan lesu itu.
"Kakashi-sensei! Tolong bacakan ini untuk kami!" Kata Sakura seraya memberikan buku yang Sasuke ambil tadi.
"Nee, buku apa itu?" Tanya Naruto penasaran.
Kakashi pun membaca judul buku itu. "Icha-icha paradise? Apaa?!" Teriak Kakashi ketika sadar buku apa yang dipegangnya.
"Kakashi-sensei kenapa teriak? Bukunya seru kah?" Tanya Sasuke penasaran.
"Dimana kalian mendapatkan ini?!" Tanya Kakashi panik dan cepat. Wajahnya memerah menahan malu.
"Disitu!" Kata Sasuke dan Sakura seraya menunjuk kearah rak buku.
Kakashi langsung bergegas menghampiri rak buku itu dan mengambil semua buku koleksinya.
"Yaah, kenapa semuanya diambil?" Tanya Naruto kecewa.
"Kalian tidak boleh membaca buku ini!" Kata Kakashi cepat.
"Kami tidak bisa membaca, Kakashi-sensei! Makanya, kami memintamu untuk membacanya!" Kata Sasuke.
"Tidak boleh!" Kata Kakashi.
Dia pun langsung membawa koleksinya itu ke tempat tersembunyi. Sementara itu, Naruto, Sasuke, dan Sakura hanya menggerutu.
Hari yang panjang pun berakhir sudah. Malam pun tiba, dan waktunya para anak-anak untuk tidur.
"Naruto! Sakura-chan! Berhenti bermain dan segera tidur!" Kata Kakashi sambil menggendong Sasuke yang sudah mengantuk itu.
"Aku belum bisa tidur kalau belum dibacakan buku dongeng." Kata Sakura seraya mengembungkan pipinya.
"Yasudah, ayo kemari. Aku akan bacakan buku dongeng untuk kalian." Kata Kakashi.
"Asyiik!" Teriak Naruto dan Sakura.
Mereka berdua pun menghampiri Kakashi dikamarnya. Kakashi pun meletakkan Sasuke di kasur kemudian diikuti oleh Naruto dan Sakura yang berbaring diantara mereka berdua.
"Buku dongeng nya ada di tasku! Aku memasukkannya tadi pagi." Kata Sakura seraya menunjuk tas pink nya.
Kakashi pun mengambil buku dongeng itu dan kembali duduk disamping kasurnya.
Naruto dan Sakura menatap Kakashi tak sabar sedangkan Sasuke... Dia sudah menjelajahi dunia mimpi.
"Yosh, judulnya '3 Anak Kucing yang Nakal' "
Naruto dan Sakura tampak antusias. Kakashi pun membuka halaman pertama.
"Di sebuah taman, terlihat 3 ekor anak kucing yang sedang bermain-main dengan rumput-rumput ditaman itu. Lalu..."
Kakashi pun melanjutkan membaca buku itu hingga mereka tertidur. Setelah merasa kalau mereka sudah tertidur, Kakashi pun dengan perlahan menarik selimut dan menyelimuti mereka bertiga.
Kakashi menatap wajah anak-anak yang sedang tertidur dengan damai itu. Tanpa dia sadari, dia sedikit tersenyum melihat wajah polos anak-anak yang sedang tertidur itu.
Hari ini cukup melelahkan karena mengasuh anak-anak itu, tapi dia punya pengalaman baru kan?
Kakashi pun keluar perlahan dan duduk di sofa seraya menonton TV. Badannya terasa pegal semua.
"Huft, untung di TK Hikari tak ada yang semerepotkan mereka." Gumam Kakashi pelan.
Ya, itu karena kau tidak mengurus anak-anak TK itu sendirian, Hatake Kakashi.
Ting tong~
Kakashi menghampiri pintu depan dan mendapati Minato dan orang tua lainnya berdiri seraya tertawa kecil.
"Hai, Kakashi. Bagaimana rasanya?" Tanya Minato sambil menepuk pundak Kakashi.
Terlihat sekali Kakashi kelelahan hari ini.
"Haha, begitulah. Silahkan masuk." Kata Kakashi mempersilahkan mereka semua masuk.
"Dimana mereka?" Tanya Mikoto.
"Di kamar. Mereka sudah tertidur." Kata Kakashi seraya menunjuk kamarnya.
"Ah, begitukah?" Kata Mebuki sambil tertawa kecil.
"Aku izin masuk kedalam ya." Kata Kushina.
Kakashi pun mengangguk dan mempersilahkan para Ibu masuk ke kamarnya untuk mengambil anak-anak mereka.
Minato kembali tertawa melihat wajah kelelahan Kakashi.
"Haha, sepertinya kau lelah sekali hari ini." Goda Minato.
"Mereka anak-anak yang manis kan?" Goda Fugaku.
"Ini bisa jadi latihan untukmu. Siapa tau tak lama lagi kau menikah dan punya anak?" Goda Kizashi.
Kakashi tertawa canggung seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Aku rasa, berat badanku turun. Mereka aktif sekali." Kata Kakashi.
Minato, Fugaku, dan Kizashi tertawa melihat Kakashi yang tampak kelelahan itu.
"Tapi, saat kau melihat mereka tertidur, kau merasa ada sesuatu yang hilang kan?" Kata Kizashi.
"Hm, mereka begitu manis saat tertidur." Kata Kakashi seraya tersenyum dibalik maskernya.
Tak lama, Kushina, Mikoto, dan Mebuki pun keluar dari kamar Kakashi seraya menggendong anak-anak mereka yang tertidur di dekapannya.
"Ah iya, maafkan aku lupa sesuatu." Kata Kakashi cepat.
Dia pun segera membereskan barang-barang milik Naruto, Sakura, dan Sasuke dan dimasukkan kedalam tas mereka. Lalu memberikan tas-tas itu pada para Ayah.
"Ah iya, aku hampir lupa juga." Kata Minato sambil tertawa.
"Kalau begitu, kami pamit ya. Terimakasih banyak loh untuk hari ini." Kata Mikoto.
"Hehe, itu tak masalah." Kata Kakashi sambil tertawa canggung.
"Maafkan kalau mereka merepotkan. Kuharap, kau tidak kapok ya menjaga mereka lagi. Dah~"
Minato pun menepuk pundak Kakashi sebelum keluar dari rumahnya, diikuti oleh Fugaku dan Kizashi.
Setelah kepulangan mereka, Kakashi merebahkan tubuhnya ke kasur.
"Haah~ Selesai sudah tugasku~" Kata Kakashi seraya merenggangkan badannya.
Kakashi terdiam sejenak, menatap langit-langit kamarnya.
"Aku sudah merindukan anak-anak itu saja..."
~T.B.C~
Hihi, maafkan aku kalau garing
Terimakasiih karena sudah membaca~
Kisah Kakashi dan ketiga anak-anak ini akan berlanjut~
Sampai jumpa di chapter berikutnya~
