Kisah Yuuji Ketika Naik Angkot
March 30, 2021
By Candyroll, Character(s) by Gege Akutami
Warning: some implisit R18+ scene(s).
Yuuji mendongakkan kepalanya, menatap langit senja yang indah menghibur netra. Ah, hari ini akan segera berakhir ya? Terasa cepat sekali, padahal Yuuji masih ingin menikmati hari indah ini lebih lama. Bagaimana tidak? Pagi hari tadi, ia ditraktir bakso oleh Todo, yang sayangnya malah tumpah mengenai seragamnya.
Tapi tidak apa-apa. Kan gratis. Bukan dia yang bayar. Lalu siangnya, Pak Gojo sedang tidak bisa mengajar. Enak kan tuh—dapat jam kosong—sebelum Bu Utahime tiba-tiba datang dan menggebrak meja dengan kasar. Kirain mau memberikan pengumuman pulang cepat.
Ternyata ulangan dadakan.
Tapi tidak apa. Yuuji kan pinter—kata kakek. Ia bisa kok ulangan tanpa belajar. Gampang. Santai saja. Toh remed tinggal remed. Ya 'kan?
Yuuji diam, membuang nafas tenang.
APANYA YANG HARI INDAH, BRENGSEK.
Dan hari ini ia terpaksa pulang naik angkot karena tukang supirnya, Megumi, sedang sibuk menjadi ketua OSIS. Parah memang Megumi tuh. Pas berangkat bareng tadi pagi, laki-laki berambut jabrik itu pede banget nyuruh Yuuji untuk tidak membawa motor sendiri. Megumi mau pamer motor baru katanya, sudah capek numpang motor Yuuji terus. Yuuji pun iya-iya saja. Lumayan, hitung-hitung hemat bensin. Jadi dia bisa jajan sepuasnya hari ini.
Ya, terlalu puas sampai-sampai sekarang ia hanya punya uang lima ribu di sakunya. Pesen ojol pun tidak cukup. Jalan kaki juga mustahil—rumahnya jauh, sejauh Isya' ke Shubuh. Yuuji bisa saja lari ke rumah, tapi kaki dia lagi sakit sebelah karena ketumpahan kuah bakso yang dingin sangat.
Yuuji elus dada. Yaudah lah ya jalanin aja.
Padahal Yuuji telah berlapang dada menerima takdirnya yang buruk hari ini. Ia tersenyum, bersabar, menatap matahari berwajah bayi yang tertawa di atas sana. Namun sepertinya semesta senang sekali bermain dengan qalbu-nya.
Pemuda dengan tampang berandal itu sudah berdiri lebih dari tiga puluh menit di trotoar. Kakinya mulai geter-geter layaknya vibrator.
INI ANGKOT MANA ANJIRRRR
Yuuji berteriak histeris—dalam hati sih. Malu juga kalau teriak langsung. Nanti dicap lebay sama orang.
Dia ingin selonjoran, ngemper gitu di atas trotoar. Namun, lagi-lagi, ia malu. Gimana kalau ada orang lewat pakai mobil limosin, nanti kelihatan perbedaan kasta antara si kaya dan si miskin.
Beruntungnya, tidak lama kemudian, yang diharapkan pun datang. Pucuk dicinta, angkot pun tiba. Yuuji bahagia tak terkira. "Pak supir, te amo."
Angkot berhenti tepat di depannya. Yuuji segera naik, kemudian sadar bahwa angkot nyaris penuh. Ya Tuhan. Dia harus duduk di mana?
"Sebelah kiri tuh masih lega dikit, geser," titah supir.
Hoho. Cepat geser bokong kalian, rakyat jelata.
Yuuji akhirnya kebagian tempat duduk tepat di belakang. Ya meski bokongnya sedikit gesek-gesek dengan bokong penumpang lain, cewek pula. Gapapa lah, nikmatin dikit—
Tapi sekarang, Yuuji gabut. Handphone-nya ada di dalam tas. 'Gak boleh main hp di angkot, takut dijambret', kata mama. Yuuji nurut. Yuuji kan anak berbakti. Gak kayak kalian.
Jadilah dia lirik kanan-kiri, mengamati seisi angkot. Di sebelahnya ada cewek cantik ahay berambut oranye terang. Yuuji agak kaget. Kok anak SMA boleh ya warnain rambut kayak jamet gitu.
Yuuji tidak sadar bahwa rambutnya yang merah muda uwu uwu itu pun melanggar aturan.
Gadis itu sedang fokus membaca sesuatu di handphone-nya. Yuuji kepo dong, apa sih yang biasa dibaca oleh gadis SMA? Kpop? Berita? Yuuji gak tahu. Dia kan tidak punya teman cewek. Sohibnya yang cantik dan lentik menawan cuma Megumi. Todo mah lewat, terlalu macho. Yuuji rada ngeri. Nanti dia malah dicap homo.
Lirik dikit, Yuuji membaca nama di seragam gadis itu. Oh, Kugisaki Nobara.
Lirik lagi ke handphone Kugisaki. Layarnya agak gelap. Sulit juga buat ngintip.
Tapi Yuuji tak patah semangat. Bagaimanapun juga, ia harus menaklukan kegabutannya ini.
"Apa tuh? Cerpen?" batin Yuuji bingung.
'Kedua pria itu menatap satu sama lain. Sementara Shion masih menggenggam erat tangan Nezumi, Nezumi justru menarik dagu Shion cepat dan berbisik lembut di telinganya.'
Wah romansa? Tapi kok kayak ada yang janggal. Itu cowok dua-duanya?
Yuuji tetap lanjut baca.
'Shion tergagap. Pria berambut putih tersebut mendorong pelan Nezumi dan memalingkan wajahnya cepat. Nezumi yang menyadari wajah memerah Shion pun terseyum tipis. Ia kembali menarik dagu Shion dan mencium—"
ANJIR?
Batin Yuuji syok.
Mister peepee-nya ikut syok.
Apaan tuh yang tadi dia baca?!
Yuuji langsung komat-kamit, baca doa, mohon ampun, minta duit, dan bertobat tidak akan mengulanginya lagi.
Tidak sampai lima detik kemudian, Yuuji lirik-lirik manis lagi.
Penasaran juga dia.
Soalnya berani amat ni cewek baca ginian di publik. Angkot pula. Pas ada Yuuji pula.
'Nezumi yang menyadari bahwa Shion tidak menolak ciumannya pun berani bergerak lebih jauh. Pakaian mereka juga sudah basah. Timing yang pas. Sementara Shion masih lumpuh dalam permainan Nezumi, tangan Nezumi meraba celana—'
oKE CUKUP.
Mister peepee-nya bingung.
Dia dilema. Kembali tobat atau terobos aja.
Tapi Yuuji tetap baca.
Adegan demi adegan. Gerakan demi gerakan. Yuuji sampai tak sadar bahwa keringatnya mulai keluar perlahan, badannya juga memanas.
Bukan, dia bukan itu kok.
Angkotnya saja yang tidak ada AC. Jangan salahkan Yuuji.
'Shion menggelengkan kepalanya. Nezumi berbisik ke lawannya itu, meyakinkan bahwa itu tidak akan sakit, sebelum mulai memasuk—'
TRIRIRIRIRING
Video call masuk di handphone Kugisaki.
"Bang—" Kugisaki mau memaki, tapi terputus.
Karena—
"BRENGSEK KENAPA VIDCALL TIBA-TIBA."
— Yuuji yang berteriak duluan.
Seisi angkot menatapnya. Pak supir sampai ngerem, ibu-ibu bawa belanjaan menjatuhkan recehannya, dan Kugisaki refleks mematikan layar handphone-nya.
Demi Tuhan.
Yuuji malu.
Dia langsung bayar dan turun angkot.
Gak lagi dia naik angkot, apalagi kalau di sebelah Kugisaki Nobara. Mending dia gelinding aja sampai rumah.
FIN
A/N: Semoga ini tidak OOC. Anywayy, "cerpen" yang dibaca Nobara itu ngambil karakter dari anime No. 6. Maaf kalau kalian gak begitu suka dengan bl, scene ninuninu-nya, dan randomnya. Kalau ada yang typo, tolong kasih tau yaa, sankyu!
