Disclaimer:

Saya tidak memiliki Senki Zesshou Symphogear ataupun Kamen Rider Zero One, semuanya dimiliki oleh pemiliknya masing-masing..


Chapter 1: Insiden Konser

Disuatu hari yang cerah terlihat seorang pemuda sedang berlari menuju stadion konser.

"Aaaaa!!!! Sial aku kesiangan!!!" Teriak sang pemuda berusia 17 tahun bernama Hiden Aruto.

Beberapa saat kemudian Aruto akhirnya bertemu seorang gadis berambut krem yang terlihat baru saja menelepon seseorang.

"Hah!! Gomen Hibiki-chan aku telat!" Ucap Aruto.

"Tidak apa-apa kok, aku juga baru saja sampai disini" Sahut si gadis bernama lengkap Tachibana Hibiki.

"Ngomong-ngomong Miku-chan dimana? Apa dia tidak ikut?" Tanya Aruto.

"Dia bilang ada urusan mendadak"

"Begitu ya, baiklah kalau begitu kita berdua saja" Ucap Aruto.

.


Latar lalu berganti ke area belakang panggung yang luas di stadion, terlihat seorang gadis berambut biru sedang duduk di lantai dan memakai pakaian putih besar yang menyembunyikan pakaian aslinya, bernama Kazanari Tsubasa.

"Kelihatannya kamu sedang gelisah, Tsubasa?" Ucap seorang gadis berambut merah bernama Amou Kanade.

"Haah! Padahal aku ingin segera menuju ke panggung!" Kesal Kanade.

"Benar...sekali" Ucap Tsubasa.

"Eh Tsubasa jangan-jangan kamu gugup ya?"

"Tentu saja!" Sahut Tsubasa dengan pipi memerah.

"Ahh kamu ini terlalu serius"

"-Kanade! Tsubasa! Disini kalian rupanya"

Terdengar suara pria memanggil keduanya.

"Oh Genjuro rupanya" Ucap Kanade.

"Kupikir kamu sudah tahu ini, tapi hari ini adalah ..."

Kanade lalu memotong ucapan Genjuro.

"Sangat penting kan? jangan khawatir!" Genjuro diam tersenyum.

Adegan berganti yang menunjukkan relik besar di tengah lapangan pengujian di laboratorium. Di atas dek observasi, seorang wanita mulai menjawab teleponnya.

Dia mengenakan kemeja kerah rendah hijau, rok hitam dengan stoking yang serasi, dan jas lab putih. Matanya yang berwarna lavender dibingkai di balik kacamata merah dan rambut cokelatnya ditata rapi.

"Halo! Ini Sakurai Ryouko, semuanya sudah siap di sini!" Ucapnya sedang menelepon Genjuro

Adegan sekali lagi beralih ke trio di stadion gedung konser.

"Dimengerti. Aku akan segera ke sana"

"Serahkan panggung pada kami!" Ucap Kanade dan Genjuro mengangguk sambil tersenyum.

Sementara itu Aruto dan Hibiki terlihat sedang memegang stik cahaya dan menuju gedung konser.

"Whooaa luas sekali!!" Seru Aruto.

Kembali ke Kanade yang terlihat sedang memeluk Tsubasa.

"Kau ini terlalu kaku Tsubasa, semuanya akan lebih sulit lo kalau kamu seperti ini terus"

"Kanade..."

"Kamu ini patnerku, Tsubasa"

"...kita pasti akan bisa jika bersama-sama, kan?" Tanya Tsubasa.

"Tentu saja, kita berdua ini adalah Zwei Wing, dua sayap yang akan mencapai ujung dunia"

Mereka berdua lalu bergandengan tangan dan memasuki area panggung konser.

.

Play Gyakko No Flugel

"Kikoemasu ka...?" Gekijō kanaderu mujīku

Ten ni toki hanate!

"Kikoemasu ka...?" Inochi hajimaru myakudō

Ai wo tsuki agete

Haruka kanata hoshi ga ongaku to natta...ka no hi

Kaze ga kami wo sarau shunkan kimi to boku wa kodō wo uta ni shita

Soshite yume wa hiraku yo

Mita koto nai sekai no hate e..

Yes, just believe kamisama mo shiranai hikari de rekishi wo tsukurou

Gyakkō no shawā mirai terasu

Issho ni tobanai ka?

Just feeling namida de nureta hane omokute habatakenai h wa Wish

Sono migite ni soeyō boku no chikara mo

Futari de nara tsubasa ni nareru Singing heart

Lagu berakhir.

"Sugoi! Ini konser live pertamaku!" Ucap Hibiki terkagum.

"Aku juga" Sahut Aruto.

Namun tiba-tiba...

'-Boooooom!'

Muncul ledakan yang cukup besar disertai dengan makhluk aneh dengan berbagai ukuran mulai berkumpul sementara orang-orang lari ketakutan sambil berteriak menyelamatkan diri.

Dan orang-orang yang ditangkap oleh makhluk dikenal sebagai Noise, akan mulai berubah menjadi abu dan mati bersama Noise.

"Ayo kita terbang Tsubasa, hanya kita berdua yang dapat melawan mereka semua!"

"Ta-tapi komandan belum" Sahut Tsubasa.

Tanpa banyak basa-basi Kanade berlari menuju sekumpulan Noise.

"Croitzal ronzell Gungnir zizzl!"

Tubuh Kanade diselimuti cahaya terang, dan seluruh pakaiannya lenyap dan berganti menjadi armor yang menutupi bagian tubuhnya. Kakinya seluruhnya tertutup baju besi hitaksen kuning. Dua sarung tangan setengah silinder, sebagian besar berwarna putih dengan emas sebagai pelengkap. Kanade lalu menyatukan sarung tangannya yang perlahan berubah menjadi tombak.

Kanade menangkap senjatanya dan berlari menebas Noise yang menghalangi jalannya.

Play Kimi to Iu Oto Kanade Tsukiru Made

Kanade berlari sembari menebas dan beberapa langkah kemudian ia pun melompat tinggi dan melempar tombaknya yang berubah menjadi banyak kearah Noise.

Stardust Futon》

Sementara itu Tsubasa dengan armor biru dan sebuah pedang katana membantu Kanade menebas Noise yang ada.

Last Meteor》

Kanade memutar tombak keudara dan muncul semacam angin topan yang mengarah kepada Noise.

Sementara itu Hibiki terdiam kaku melihat apa yang ada dihadapannya sekarang ini dan Aruto berusaha menyadarkan Hibiki.

"Apa itu?..."

"Hibiki! Hibiki!" Teriak Aruto.

Namun entah dari mana terdengar suara seorang pria menyebut nama Aruto.

"Aruto cepat bawa temanmu pergi dari sini!"

"Eh Tou-san?" Ucap Aruto tidak percaya setelah melihat pria berjaket kulit hitam dan bercelana jeans hitam yang merupakan ayahnya sendiri Hiden Soreo.

"Cepat pergi sekarang!" Perintah Soreo.

"Tapi Tou-san!"

"Tenang biar aku yang akan membantu mereka berdua" Ucap Soreo sembari mengeluarkan benda berwarna perak dan memasang secara otomatis dipinggangnya yang membentuk sebuah sabuk.

《Cyclone Riser》

Dia kemudian mengambil benda kecil berbentuk kotak berwarna hitam dengan aksen biru.

《Kamen Rider》

"Henshin!"

Kemudian ia memasukan benda tersebut kesabuknya dan tiba-tiba muncul seekor belalang mekanik besar berwarna hitam yang melompat-lompat disertai angin berwarna biru disekitar Soreo.

《Cyclone Rise!》

《Rocking Hopper! Type One!》

Hiden Soreo kini berubah menjadi sosok beramor hitam dengan sebagian berwarna perak dan biru beserta helmnya dan visor pink terang menyala.

"Jadi selama ini Tou-san adalah Kamen Rider?" Ucap Aruto tidak percaya.

Play Kamen Rider Ichigata Theme.

Ichigata berlari sangat cepat dan menyerang beberapa Noise disekitar Kanade dan Tsubasa.

"Siapa?" Bingung Tsubasa.

"Ka-Kamen Rider!!!!!" Teriak Kanade tidak percaya dengan sosok di depannya.

"Kamen Rider?" Tanya Tsubasa masih kebingungan.

"Masa kau kamu tidak tau, dia sosok yang selama ini melawan Noise selain kita berdua!" Jawab Kanade.

"Hei apa kalian berdua masih sanggup bertarung?" Tanya Ichigata.

"Tentu saja!"

Mereka bertiga lalu berpencar dan membantai Noise yang ada dihadapan mereka masing-masing, Kanade menyerang dengan hujan tombaknya, Tsubasa menebas dengan katana miliknya dan Ichigata hanya dengan tangan kosong menghajar dan menendang namun dengan gerakan yang sangat cepat.

"Cepat sekali!" Ucap Kanade terkagum.

"Kyaaa!" Teriak Hibiki diakibatkan Noise yang mendekati dirinya dan Aruto.

'Slash!'

"Kono!!!!"

Geram Kanade sembari menebas Noise.

"Cepat lari!"

Aruto dengan cepat menggendong Hibiki yang ternyata kakinya terluka.

Ost end

Noise mulai menyerang lagi, dan Kanade dengan cepat memutar tombak di tangannya untuk melindungi Hibiki dan Aruto

"Kanade!" Teriak Tsubasa kearah temannya tersebut.

Kali ini Noise yang lebih besar mulai menyerang juga dan mengeluarkan cairan hijau.

"Kanade!" Tsubasa berteriak sekali lagi dengan ekspresi takut memenuhi wajahnya.

Kanade berjuang untuk terus menahan serangan Noise dan armornya mulai retak dan hancur berterbangan, akan tetapi salah satu potongan tersebut mengenai dada Hibiki dan membuat dirinya terlempar dari gendongan Aruto.

Kanade berlari mendekati Hibiki dan melemparkan tombaknya.

"Hei, jangan mati! buka matamu!" Kanade merangkul Hibiki yang berdarah ke dalam pelukannya.

"Jangan menyerah pada hidup!"

"Hibiki kumohon bertahanlah!"

Hibiki perlahan membuka matanya sedikit, memberi Kanade dan Aruto sedikit harapan.

Kanade perlahan bangkit berdiri dan menggenggam tombaknya.

"Kamu tahu, aku selalu ingin mencoba mengosongkan hati dan tubuhku, hanya menyanyikan apa yang berharga bagiku" Senyum Kanade sambil melangkah maju menuju Noise.

"Lihat berapa banyak yang datang untuk mendengarkan nyanyianku hari ini"

Dia kemudian berhenti dan mengangkat tombaknya,

"Karena itulah mengapa aku akan memberikan semua yang saya miliki kepada mereka!"

"Aku akan memberikan yang terbaik. Lagu terakhir!" Ucap Kanade dengan setetes air mata membasahi wajahnya.

"Gatrandis Babel ziggurant Edenal"

"Hei apa yang sedang dia lakukan?" Tanya Ichigata kepada Tsubasa.

"Kanade ingin mengakhiri Noise bersama dengan dirinya! Kumohon hentikan dia!!" Teriak Tsubasa.

"Sial!"

《Rocking Spark!》

"Emustolronzen Finé el Balal ziz-"

'Bukkk!'

"Ghaaak!!"

Ichigata berlari sangat cepat sekaligus memukul perut Kanade yang membuat idol tersebut pingsan, ia kemudian menggendong Kanade dan membawanya ke hadapan Tsubasa.

"Jaga temanmu, anak muda seperti dirinya tidak boleh mati ditempat ini!" Ucap Ichigata sembari berjalan mendekati Noise.

"Tunggu apa yang anda lakukan?"

"Aku akan mengakhiri semuanya...karena ini tugas terakhirku sebagai Kamen Rider!!!!"

"Tou-san!!!" Seru Aruto.

"Aruto...jaga dirimu baik-baik nak!"

Ichigata perlahan menarik tuas disambuknya sebanyak dua kali dan muncul angin disekitar dirinya disertai energi biru terkumpul di kaki kanannya.

《Rocking The End!》

Dia pun melompat tinggi dan melakukan Rider Kick kearah Noise.

"Yamerooooo!!!" Teriak Aruto.

'Booooooom!'

Ledakan besar terjadi akibat Rider Kick milik Ichigata yang membuat semua Noise musnah seketika. Dan selang beberapa menit kemudian terlihat Hiden Soreo tersungkur ke tanah, dengan segera Aruto meninggalkan Hibiki dan berlari menuju ayahnya tersebut.

"Tou-san bertahanlah kumohon!" Ucap Aruto sembari merangkul ayahnya yang telah berlumuran darah.

"Si...sisanya...kuserahkan padamu Aruto" Ucap Soreo sebelum menghembuskan nafas terakhir dihadapan putranya tersebut.

"Tou-saaaann!!!!" Teriak Aruto histeris.

.


Time skip dua tahun kemudian, di pagi yang cerah terlihat Aruto bersiap-siap untuk berangkat kerja.

"Yosh!"

'Krek!'

Ia perlahan membuka pintu dan terkejut akibat ada sebuah mobil Limosin hitam terpakir di depan rumahnya.

"Eh mobil siapa ini?" Bingung Aruto.

Lalu pintu mobil tersebut terbuka dan muncul seorang perempuan seusianya berambut pendek.

"Aruto-sama Hiden Intelligence telah menunggu kehadiran anda!" Ucapnya.

"Ehhhhhhhhhh!!!"

Dilain tempat terlihat Kanade dengan seorang laki-laki tengah dikepung Noise.

"Oi Kanade apa kau yakin sudah siap memakai benda itu?" Ucap Seorang pemuda bernama Isamu Fuwa.

"Jangan remehkan aku senpai! Aku ini mantan pengguna Gungnir!" Seringai Kanade.

"Kalau begitu buktikan!"

《Bullet!》

《Dash!》

"Henshin!" Ucap keduanya bersamaan.

.

Bersambung