Todoroki Berselfie
Warning: OOC akut, Typo yang banyak, Bahasa nggak baku, EBI salah semua.
Boku No Hero Academia
Kohei Horikoshi
.
.
.
Todoroki? Selfie?
Bakugo jadi sedikit penasaran. Apa jadinya kalau Todoroki berselfie? Apa akan terlihat sama datarnya? Sama jeleknya? Atau...
"Bakubro...! Apa yang kau pikirkan?" Tanya Kirishima yang kebetulan duduk di depannya. Mereka kini berada di ruang makan asrama.
"Kepo anda" Sahut Bakugo cuek. Dia masih merenung. Memikirkan tentang Todoroki apabila berselfie.
"Hii... Sok-sok an pake anda-anda segala. Biasanya juga pakek elu-elu"
Bakugo menatap Kirishima murka, "URUSI SAJA URUSANMU...!" Dan yang terjadi berikutnya, meja di hadapan mereka sudah terbanting dan terbelah menjadi 2 bagian.
Kirishima bergidik ngeri, 'Sh*t, Bakubro lagi PMS ini mah. Ganggu dikit aja, bisa-bisa aku sendiri yang punya nasib sama kayak tuh meja'
Kirishima memandang Bakugo gugup, "Hehe... Lanjutkan saja merenungmu... Aku akan..."
"AKU NGGAK MERENUNG...!" Potong Bakugo cepat.
Kirishima angguk-angguk takut, dan pergi begitu saja. Dia masih sayang nyawa. Meski sudah lama jadi temannya, berada di dekat Bakugo masih seperti uji nyali untuknya.
"AKU NGGAK KEPO... UW*NJ*R..." Bakugo mendudukkan dirinya. Menarik nafas dalam-dalam, mencoba meredakan amarahnya yang udah meletup-letup.
Bakugo memandang ke depan dan tersadarlah ia akan sesuatu, "Sh*t... Nih meja lemah banget sih? Saha yang buat?" Tanyanya kelabakan. Kalau sampai Pak Aizawa tahu, Bakal berdiri di tengah koridor di dampingi tatapan malas Pak Aizawa. Walau Sebenarnya, Bakugo tak akan peduli juga sih. Tapi tetap saja, Kakinya nanti gatal pengen gerak.
Yah, masih mending kalau di tatap Todoroki. Apalagi sama tatapan unyuk-unyuk enyoi itu... Uhh... Mikirin dikit aja udah membuat Bakugo gemas sendiri. Eh?
Bakugo mengernyit, 'Maksudku... Aku bisa pamer. Iya gitu' batinnya meyakinkan diri sendiri.
Bakugo membuang begitu saja sisa-sisa patahan meja. Dan mengambil yang baru di gudang. Bersyukur saja gudang masih menyediakan yang layak pakai.
Namun, di tengah perjalanan kembali ke ruang makan sembari menggendong meja, Bakugo dikejutkan dengan kedatangan seorang makhluk ganteng paling good-looking se-duniya...
"Bakugo? Kenapa memeluk meja? Keliatan banget jomblonya" komennya datar. Mata hetero-nya mengedip sekali menandai kebingungannya.
Bakugo iritasi seketika mendengarnya, di letakkan begitu saja meja yang ia bawa dan menghampiri si pemilik mata Hetero, Todoroki.
Todoroki semakin bingung ketika Bakugo berdiri di depannya. Dan mengerjab gugup saat Bakugo sengaja mencondongkan muka ke muka-nya.
Bakugo meneliti wajah Todoroki yang lagi dalam kondisi mulus-mulusnya. Biasanya sih, selalu ada sedikit goresan, minimal ada 3 goresan lah. Mengingat mereka adalah para Lelaki jantan calon Pahlawan.
Bakugo menyeringai puas melihat kemulusan wajah Todoroki, "Bagus... Bagus... Nah... Kupinjami ponsel sekalian filter. Buruan selfie!" Di lemparkannya ponselnya ke arah Todoroki.
Todoroki menangkapnya sigap, menatap bingung pada Bakugo dan Ponsel di tangannya. Tangannya udah gatal pengen garuk kepala gara-gara saking bingungnya. Tapi mengingat dia Adalah Todoroki Shoto, makhluk paling uWu ganteng dan coolnya, pasti bakal tak etis jika garuk kepala.
"Buruan selfie...! Pose apa aja serahmu...! Buruaann..!" Dengus Bakugo. Dia bersedekap dada, menampilkan pose menunggu yang membuat Todoroki ingin mencakarnya.
Todoroki mendengus geli, "nggak guna" dia hendak mengembalikan ponsel, namun Bakugo segera menghadiahkan tatapan tajam, yang tentunya tidak mempan pada Todoroki.
"Selfie? Atau mau kucium?" Ancam Bakugo sungguh-sungguh.
Todoroki tersentak dan langsung menutup muka, "Iya, aku selfie. Mana sudi muka gantengku ini dicium sama Bakugo. Takutnya skincare yang dibeliin Papa luntur. Kan nggak baik"
Bakugo menghela nafas dalam-dalam, heran dia. Sejak kapan nih Makhluk yang paling ga peduli sama sekitar. Tetiba aja kejatuhan rahmat mau makek skincare segala.
Todoroki sudah memasang pose berdiri tegak layaknya mau foto KTP.
"Astaghfirullah, Tod...! Aku minta foto selfi...! Bukan foto ktp. Sia-sia ntar filter yang kuunduh mati-matian makek waifi tetangga. Mukanya juga... Kondisikan...! Kamu tuh cuma mau selfie...! Bukan mau ngajak berantem. Biasa aja. Nggak usah julingin alis segala."
Bakugo langsung insyaf seketika melihat Todoroki yang ternyata nggak punya bakat berselfie. "Masya Allah...!"
Todoroki mengernyit saat tangannya di otak-atik, di cklek-cklek. Mukanya di ongkek-ongkek. Matanya di usap-usap, rambutnya di tiup-tiup.
"Hadoooh...! Iyaa... Aku bisa sendiri, katanya terserah mau pose apa aja. Ini cuma selfie kan? Nggak usah heboh kayak Ibu-ibu ngeliat diskon donk" Todoroki menepis tangan Bakugo yang malah membuat tampilannya nggak ganteng lagi.
'Huee... Harusnya, habis pakek skincare kan nggak boleh di sentuh. Apalagi kalau tangannya kotor... Hiih... Bakugo ngeselin' Todoroki nangis bombay di innernya sendiri. Mana mau kalau fisiknya ikutan nangis bombay. Bisa-bisa menghilang image coolnya.
"Iyaa... Aku paham...! Bakugo tunggu aja. Bisa kan?"
"Ta-"
"Aku akan selfie 10 nanti pilih saja yang menurut Bakugo bagus" Todoroki berbalik badan. Dan mulai cekrak-cekrek dengan kamera ponsel Bakugo. Pakek filter hasil unduh illegal menggunakan waifi tetannga.
Bakugo menatap Todoroki yang udah cekrak-cekrek. Dan seulas senyum mampir di bibirnya. "10? Semoga saja ada yang bagus..."
"Nih" Todoroki menyerahkan ponsel yang ia gunakan selfie tadi yang di terima Bakugo dengan senang hati.
Todoroki melambai singkat ke Bakugo. Hendak ke kamar mandi lagi, mengulangi ritual skincare-nya.
Bakugo melihat hasil selfie Todoroki yang... Ehm, mengecewakan. Ada yang nge-blur, ada yang filternya hilang entah kemana, ada yang cuma keliatan lubang idungnya aja, ada yang ekspresinya malah membuat Bakugo istighfar.
Tapi syukur beribu syukur, ada 1 foto selfie yang cukup bagus saja. Meski Bakugo merasa masih belum puas dengan tampang Todoroki yang lempengnya 'masyaallah'.
"Lumayanlah" komennya.
Makin di telitinya tuh foto selfie, dan sontak saja, pipinya memerah tanpa sebab. "Ngaa... Yang membuatnya imut itu memang tampang lempengnya..." Bakugo memasukkan lagi ponselnya. Bahaya sekali untuk kesehatan hati dan jantungnya.
"Arhgg... Antara nyesel sama puas sih nyuruh dia selfie gitu"
Puas ngeliat wajah unyuknya.
Nyesel karena otaknya jadi kepikiran Todoroki mulu.
.
.
.
Hahaha... Berakhirlah kisah absurd ini. Rasa-rasanya nih cerita paling absurd diantara yang lainnya.
