"Dor, dor, dor", Khorkina dengan mantap mengisi kembali pelurunya. Dengan dua tembakan dia berhasil menjatuhkan robot B365. Robot-robot T315 menembakkan peluru laser ke arah khornina, berhasil ditelakknya, Khorkina berlari memutari T315 sambil memasang 2 pistol kembarnya. Namun, robot tersebutlebih cepat daripada khorkina dan melancarkan serangannya. Bajunya terkena serangan robot, membakar sebagian mantelnya.
"Ouch, tidak mantel kesayanganku," teriak Khorkina.
Dia langsung melepas mantelnya dengan cepat. Anehnya, api tersebut tidak padam meskipun terkena dengan salju.
"Lihat penemuanku, meskipun terkena salju, api tersebut sulit untuk padam", jawab professor dengan bangga.
"Dor, dor, dor", dengan melaju dengan cepat Khorkina menembak kepala robot dan badan robot lainnya. Tinggal sisa dua robot lagi.
Khorkina sembunyi dibalik pohon dan melemparkan bola salju diantara robot-robot tersebut. Pandangan para robot tersebut teralihkan. Khorkina dengan kecepatan tangannya, menembakkan peluru, sebelum mereka menembakkan laser kepadanya. Lalu, meledaklah robot-robot tersebut.
"Lumayan, kamu berhasil meledakkan robot-robot, 3 menit, rekor yang bagus Khorkina", salut Professor.
"Baik, Rin, sekarang giliranmu"
Dengan percaya diri, aku menuju panggung salju ini. Aku mengeluarkan Geminiku. Dia adalah senjata, namun dia berbentuk diriku. Professor pernah memberitahuku, bahwa Gemini ini bisa saja menjadi hidup. Namun, dia masih kaku, dan beraut muka kosong.
"Gemini, mari kita selesaikan ini",
Aku memakai kekuatan sihir, inti dari kekuatanku adalah air. Aku bisa memanipulasi air dengan apapun dan kapanpun yang kumau. Aku memfokuskan kekuatanku pada satu titik, akan ku hancurkan lima robot itu sekaligus. Namun, yang tersulit, salah satu robot tersebut memiliki laser api yang sulit untuk dipadamkan.
Aku memancing robot pertama dengan geminiku. Robot pertama menembakkan lasernya dan mengejar ke arahku. Robot yang lainnya mengkuti, namun robot yang satunya lagi menghilang.
Aku berkonsentrasi lagi untuk meluncurkan seranganku. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang melucur ke arahku.
"RIN, DIBELAKANGMU", teriak Renata.
Aku berkonsentrasi dan lingkaran biru muncul di tanah. Api yang ditembakkan ke arahku tiba-tiba menghilang, dan Gemini berada di belakangku. Semua robot membeku, dan mati.
Clap, clap, "Bagus Rin, hanya 1 menit kamu mengalahkan mereka, sangat memuaskan", ucap Prof. dengan binar-binar di matanya.
Kekuatanku seperti terkuras, Sebelum Gemini menghilang aku mendengar ucapan " Little lady". Seketika itu juga aku pingsan dan aku tidak tahu bahwa, ini adalah hari Natal terakhirku bersama dengan mereka.
