DISCLAIMER: MASHASHI KISHIMOTO
WARNING: TYPO DLL
LEMON! GAK SUKA JANGAN BACA!.
Sudah sepuluh hari berlalu sejak Mikoto tinggal bersama Naruto. Wanita itu mulai merasa nyaman dan tidak canggung lagi. Hal itu terjadi karena Naruto memberi kebebasan pada Mikoto untuk melakukan apapun yang dia mau. Selain itu Naruto juga selalu bersikap baik dan humoris membuat Mikoto merasa terhibur.
Meski begitu, ada momen yang selalu membuat Mikoto malu. Yaitu setiap kali mereka hendak tidur. Dan setiap kali mereka bangun tidur.
Saat mereka ingin tidur, Mikoto selalu merasa sangat malu mengingat Naruto selalu melepas pakaian atas nya. Jujur saja, menurut Mikoto, Naruto memiliki tubuh kekar dan itu terlihat seksi di matanya. Dan saat bangun tidur, Mikoto merasa malu karena selalu berada di dalam pelukan Naruto. Padahal saat mereka tidur, mereka selalu menyisakan jarak di antara keduanya.
Saat ini, waktu sudah menunjukan pukul lima sore, Mikoto yang masih memakai pakaian kerjanya tengah sibuk di dapur. Tadi Naruto memintanya pulang lebih dulu untuk membuat makanan.
Bicara soal pekerjaan, sebenarnya Mikoto tidaklah terlalu sibuk. Dia hanya perlu mencatat setiap agenda Naruto dan juga membantu menyiapkan berkas untuk rapat. Selebihnya Mikoto hanya duduk sambil menunggu perintah.
Di saat Mikoto tengah sibuk dengan masakannya, dia melihat Naruto yang tampaknya baru pulang tengah berdiri di pintu dapur. Lelaki pirang itu menghirup aroma masakan Mikoto dari sana lalu berujar.
"Wuahh... Aku mencium sesuatu yang lezat."
"Kau sudah pulang Naruto?. Maaf ya aku belum selesai memasak." Ujar Mikoto pada Naruto.
"Tidak apa. Aku akan mandi dulu selagi kau menyelesaikan masakan mu." Jawab Naruto dari tempat nya berdiri. Dia hendak pergi ke kamar tapi suara Mikoto menghentikannya.
"Eto... Naruto, apa aku boleh mengundang keluargaku untuk makan malam disini?."
Naruto kembali menoleh ke arah Mikoto lalu bicara.
"Kenapa mendadak sekali?."
"Aku hanya ingin bertemu dengan mereka, ah! Tapi kalau kau tidak mengijinkan juga tidak papa kok." Ujar Mikoto sambil memaksakan senyum nya.
"Hey!, Siapa yang bilang tidak boleh?, Tentu saja kau bisa mengundang mereka kemari. Lagipula makan dengan banyak orang kan lebih enak." Jawab Naruto sambil tersenyum lebar.
"Benarkah?, terimakasih Naruto!." Ujar Mikoto senang.
Setelah itu Naruto benar-benar pergi ke kamarnya untuk mandi.
Satu jam kemudian, Mikoto sudah selesai menata makanan di meja makan. Setelah itu, dia pergi untuk memanggil Naruto. Mikoto membuka pintu kamar dan melihat lelaki pirang itu sudah selesai mandi.
"Makanannya sudah siap Naruto. Dan juga hanya Sakura yang bisa datang kemari kerena Fugaku dan Sasuke sedang lembur."
"Ah! Begitu ya. Kalau begitu, kita tunggu saja Sakura di meja makan."
Tepat setelah Naruto selesai bicara, mereka mendengar suara bel. Makoto pergi untuk membukakan pintu dan melihat bahwa itu adalah menantunya.
"Silahkan masuk Sakura, aku baru saja selesai memasak." Ujar Mikoto pada menantunya.
"Haik, Kaasan!. Jawab Sakura. sebenarnya Sakura enggan datang kemari karena ini tempat tinggal naruto, tapi karena mertuanya memaksa sakura tidak bisa menolak.
" Oh.. Sakura, selamat datang." Ujar Naruto ramah.
Sakura mengangguk sambil memaksakan senyum nya. Dia tidak bisa menunjukan kebenciannya pada Naruto di depan mertuanya.
"Maaf sudah merepotkan Naruto." Ujar Sakura mencoba ramah.
"Yang repot itu bukan aku tapi Mikoto, kan dia yang masak, hehe..." Jawab Naruto bercanda.
"Hey! Sudah bicaranya. Ayo ke meja makan, kalian pasti sudah lapar kan?." Ujar Mikoto mengakhiri obrolan itu. Dia berjalan lebih dulu ke meja makan di ikuti Sakura dan Naruto. Tapi tanpa sepengetahuan Mikoto, saat berjalan ke meja makan, Naruto meremas pantat Sakura yang tentu saja membuat istri Sasuke itu terkejut.
Sakura melotot ke arah Naruto yang hanya di balas oleh seringai senang dari pria itu.
Mikoto duduk di salah satu kursi lalu di ikuti oleh Sakura yang duduk di seberang Mikoto. setelah itu, Naruto mengambil tempat di sebelah kanan Sakura.
"Wah... Kelihatanya sangat enak. Ayo kita mulai makan..." Ujar Naruto riang.
Mikoto tampak tersenyum melihat Naruto mulai memakan masakannya dengan lahap, lalu dia juga mulai makan di ikuti oleh Sakura.
"Ngomong-ngomong, bagaimana perkembangan perusahaan kita Sakura?, Apa semua berjalan lancar?." Tanya Mikoto. Sejak dia mulai tinggal bersama Naruto, mikoto tidak tau perkembangan perusahaan Uchiha.
"Semua baik-baik saja. Tou-san bilang semuanya mulai kembali normal." Jawab Sakura.
" Syukurlah kalau begitu."
"Sebenarnya aku merasa penasaran kenapa perusahaan besar seperti Uchiha grup bisa mengalami krisis. Terlebih lagi, perusahaan itu di pimpin oleh Fugaku-san." Ujar Naruto setelah menelan makanannya.
"Semua itu terjadi karena ada yang menggelapkan uang perusahaan. Bahkan sampai saat ini orang itu masih belum tertangkap karena kabur ke luar negeri." Ujar Mikoto memberi tahu.
"Begitu ya. Semoga saja orang itu cepat tertangkap." Ujar Naruto lagi.
Mikoto mengangguk untuk menjawab ucapan Naruto. Dia sangat berharap orang itu segera tertangkap agar bisa di mintai pertanggung jawaban.
Mungkin karena terlalu menikmati makanannya, Mikoto sampai tidak menyadari jika Sakura duduk dengan tubuh tegang. Hal itu terjadi karena saat ini tangan kiri Naruto tengah meraba paha Sakura. Wanita berambut pink itu melirik dengan tajam ke arah Naruto yang justru malah membuat Naruto semakin berani.
Tangan yang awalnya hanya meraba paha Sakura dari luar rok nya, kini mulai masuk kedalam rok Sakura. setelah itu, Naruto terus menggerakkan tangannya semakin ke atas sampai pada akhirnya, tangan nakal itu sampai pada vagina Sakura.
"Kenapa Sakura?, kau tidak suka makanannya?" Ujar Mikoto saat melihat menantunya tampak terdiam.
"Ah! Tidak kok Kaasan, aku menyukainya." Jawab Sakura sambil memaksakan senyum nya. Sakura kembali menyuap makanan kedalam mulut nya, tapi dia hampir saja tersedak saat merasakan tangan Naruto kini telah masuk kedalam celana dalam nya.
Sungguh, Sakura tidak ingin jika Mikoto sampai tau apa yang terjadi di bawah meja. Dia mencoba bersikap tenang yang sayangnya gagal karena merasakan jari tengah Naruto mulai masuk kedalam vaginanya.
"Kau tidak enak badan Sakura?." Tanya Mikoto saat melihat menantunya itu tampak duduk dengan tidak nyaman.
"Ah!, tidak kok. Aku baik-baik saja."
"Syukurlah Kalau begitu. apa kau mau nambah?."
"Tidak usah Kaasan, ini sudah cukup."
"Benarkan?, tapi makan mu sedikit sekali." Ujar Mikoto saat melihat hanya ada sedikit makanan di piring Sakura.
"Aku hanya tidak terlalu lapar saja."
"Begitu ya?, kalau kau Naruto?, Mau nambah?."
"Aku?, tentu saja mau. Makanan se enak ini sayang kalau tidak nambah, hehehe..." Sambil mengisi kembali piringnya, tangan kiri Naruto tidak berhenti bermain di dalam vagina Sakura. Dan lelaki pirang itu menyeringai senang dalam hati saat merasakan vagina Sakura mulai berdenyut.
Sakura hanya bisa merapatkan pahanya saat merasa hampir orgasme. Dan benar saja, sesaat kemudian, Sakura harus bersusah payah menahan getaran tumbuh nya saat dirinya mencapai klimaks. Hampir saja sebuah desahan lolos dari bibir Sakura, tapi beruntung wanita itu bisa menahannya.
Lima menit kemudian, Mikoto yang telah selesai lebih dulu pergi meninggalkan Naruto dan Sakura. Katanya dia ingin mandi karena dirinya belum sempat membersihkan diri.
Tepat setelah Mikoto meninggalkan ruang makan, Sakura menatap naruto dengan pandangan menusuk.
"Kau gila?!." Ujar Sakura tampak marah. Bisa-bisa nya Naruto melakukan hal seperti tadi saat ada Mikoto.
"Hehe... Bukankah seru?."
"Seru?!!.., kau pikir apa yang akan terjadi jika Mikoto tau!!."
"Apa peduliku, toh, Mikoto tidak menyadarinya kan?." Ujar Naruto santai.
Sakura melotot tajam mendengar jawaban santai Naruto. Apa Naruto tidak berfikir jika semuanya bisa gawat kalau sampai ketahuan?
"Dengar Naruto! aku sudah menikah, Jadi aku memohon dengan sangat padamu untuk tidak menggangguku lagi. Dan tolong hapus semua vidio hubungan kita di masa lalu. Aku tidak mau kalau sampai hubungan pernikahanku dengan Sasuke hancur."
Naruto tertawa senang mendengar Sakura memohon pada nya. hal itu malah membuatnya semakin tertarik untuk bermain-main dengan Sakura.
" Begini saja Sakura, akan ku hapus vidio itu, tapi kau tidak boleh menolak saat aku ingin bermain denganmu. Tenang saja, aku tidak akan memintanya terlalu sering, hanya jika aku butuh saja." Jawab Naruto sambil menyeringai senang.
Bagi Sakura tawaran naruto tidak ada bedanya. Tetap saja lelaki pirang itu akan mengganggunya. Tapi karena Naruto berjanji tidak akan membongkar rahasia nya dan juga menghapus vidio masa lalu nya, setidaknya Sakura tidak akan merasa terlalu khawatir. Meski begitu Sakura tetap saja ragu karena dia harus mau melayani lelaki pirang ini.
"Bagaimana?, Aku berjanji akan membawa rahasia mu sampai mati, dan hubungan pernikahanmu dengan Sasuke akan baik-baik saja."
Sakura menatap Naruto tajam tapi berikutnya mengangguk meski ragu. Dia tidak punya pilihan lain selain menerima tawaran Naruto, dan kalau Sakura menolak, Naruto pasti akan mengancam dengan vidio yang lelaki itu simpan.
"Tapi biarkan aku sendiri yang menghapus vidio itu."
"Tenang saja, vidio itu ada di dalam flashdisk di kamarku, akan ku berikan padamu nanti. Tapi sebelum itu mumpung Mikoto sedang mandi, kita bermain sebentar. Tenang saja, Mikoto kalau mandi pasti lama, jadi kau tidak usah khawatir ketahuan." Ujar Naruto sambil menyeringai senang.
Tanpa bisa melawan, Sakura hanya menurut saat Naruto menuntunnya untuk telungkup di atas meja makan. Kaki Sakura masih menapak lantai dan Naruto mulai menyingkap rok nya dari belakang. Tanpa berniat membuang waktu, Naruto menurunkan celana dalam Sakura sampai sebatas lutut, setelah itu Naruto menyiapkan penisnya untuk menembus vagina Sakura.
SLEP!.
"Ahhhh..." Desah Sakura saat seluruh batang penis Naruto masuk kedalam vaginanya.
Sakura mulai terus mendesah saat Naruto menggerakkan pinggul nya. Meski begitu, Sakura mencoba meredam desahannya karena takut terdengar Mikoto.
"Enghh~ Ahhh... Ahhh... Ahhh..., pelan-pelan Naruto!, Uhhh!..." Ujar Sakura di sela desahannya.
"Kenapa?, kau ke enakan?." Jawab Naruto sambil tersenyum senang.
Sakura tidak berniat menjawab ucapan Naruto. Dia hanya ingin agar Naruto cepat selesai.
Melihat Sakura hanya diam, Naruto malah mempercepat gerakan pinggul nya. Dia seakan tidak peduli dengan meja makan yang ikut bergerak karena gerakan pinggul nya.
"Ssshhh... Ohhh... Naruto, tolong pelan-pelan, ahhhh..." Pinta Sakura lagi. Sungguh, dia sangat khawatir jika Mikoto sampai mendengar desahan yang semakin tidak bisa dia tahan karena gerakan cepat Naruto.
"Aku tanya sekali lagi, apa kau ke enakan dengan penis ku." Tanya Naruto memaksa.
Sakura mengepalkan tangannya. Dia tidak ingin mengatakannya, tapi kalau terus seperti ini desahannya akan semakin keras.
"I-iya, enak sekali, Emmmmsss... Ahhh..." Ujar Sakura terpaksa. Dia mengatakannya dengan harapan bahwa Naruto akan lebih pelan menggerakkan pinggul nya, tapi apa yang dia harapkan tidak terjadi karena alih-alih memelankan gerakannya, Naruto justru semakin keras menyodok vaginanya.
Sakura menoleh kebelakang dan mendapati Naruto tengah menyeringai padanya. Harusnya dia sadar jika Naruto tidak akan menuruti ucapannya.
Beberapa saat kemudian, Sakura merasakan dia hampir sampai. Dia juga merasakan jika penis Naruto mulai berdenyut di dalam Vaginanya.
"Ohhhh... Naruto!, tolong jangan di dalam, Ahhh..., a-aku mohon.."
"Keluar di dalam lebih nikmat Sakura." Jawab naruto masih dengan seringai nya.
"Tidak naruto!, ahhh... Jangan di dalam!, EEEMMMHHHHHHH..."
Baru selesai Sakura bicara, dia langsung membekap mulutnya begitu sensasi nikmat yang berpusat di vaginanya dia rasakan. Tubuhnya bergetar hebat saat merasakan orgasme yang cukup kuat itu.
"Uhhh!.. Sakura!, aku keluar!.. GUUHHH..."
Sakura memejamkan matanya saat merasakan sperma Naruto mengalir di dalam vaginanya. Dia merasa marah tapi tidak punya kuasa untuk melampiaskan nya.
Setelah orgasme nya mereda, Naruto mencabut penis nya dari dalam vagina Sakura. Berikutnya, lelaki pirang itu membawa Sakura untuk berdiri menghadap dirinya.
Naruto melumat bibir Sakura begitu mereka telah berdiri berhadapan, dan tidak sampai disitu. Naruto mengangkat satu kaki Sakura dan menahannya sampai sebatas pinggang. setelah itu, Naruto kembali memasukan Penis nya kedalam vagina Sakura.
SLEP!.
"Emmhhh..."
Desahan Sakura teredam oleh ciuman Naruto, dan tidak ada yang bisa Sakura lakukan kecuali pasrah.
"Kau sungguh mau pulang sekarang sakura?." Ujar Mikoto pada menantunya.
"Iya kaa-san, sekarang sudah malam dan mungkin Sasuke juga sudah pulang." Jawab Sakura.
"Ya sudah, hati-hati di jalan ya."
"Haik!, kaasan." Jawab Sakura singkat.
"Kau bisa datang kemari kapanpun kau mau Sakura!, dan tidak perlu merasa sungkan." Ujar Naruto yang berdiri di samping Mikoto.
"Haik!, terimakasih. Aku akan datang lagi lain kali." Jawab Sakura sambil memaksakan senyum nya. Bagaimanapun dia harus bersikap ramah pada Naruto di hadapan Mikoto.
Setelah Sakura keluar dari apartemen Naruto. Dia merogoh tas nya lalu mengeluarkan sebuah flashdisk yang Naruto berikan. Sakura berniat menghancurkannya karena di dalam nya berisi vidio saat dirinya bercinta dengan Naruto di masa lalu. Dengan begini, salah satu bukti hubungannya dengan Naruto di masa lalu sudah hilang.
Meski begitu, tadi Naruto bilang jika masih memiliki banyak cara untuk mengancam Sakura jika wanita itu tidak menuruti keinginannya. dengan kata lain Sakura masih berada di genggaman Naruto.
Tbc.
