Summary : Naruto Phenex, iblis dari klan Phenex yang kembali untuk membuktikan eksistensinya kepada seluruh dunia khususnya kepada para Da-tenshi yang telah menghabisi Ayahnya.
Warning : Typo, Alur Gaje, Devil!Naru, Phenex!Naru, Harem!Naru, Lime!, No!Lemon
Disclaimer : Masashi Kishimoto And Ichie Ishibumi
Pair : Naruto x Lavinia x Harem(maybe)
Chapter 01 : Phenex's Comeback
-Kota Kuoh-
.
.
.
Di dalam sebuah gang sempit terlihat dua orang pria tengah berdiri berhadapan seperti sedang membicarakan hal yang serius. "Jadi, kau sudah menemukannya?" Tanya si pemuda berambut pirang. Yang ditanyai menganggukkan kepalanya. "Dia ada di kota ini." Pemuda yang bertanya langsung menyeringai begitu mendengar jawaban dari temannya. "Apa yang akan kau lakukan sekarang, Naruto?" Naruto menyeringai. "Sudah jelas kan, aku akan membunuhnya."
"Bagaimana jika Azazel tahu kalau kau memburu temannya?" Tanya temannya lagi sambil menyenderkan dirinya ke dinding. "Aku tak peduli dengan apa yang akan dilakukan Azazel, tujuan ku hanya dia." Orang yang satu lagi tertawa. "Sudah kuduga, kau akan berpikiran seperti. Kalau begitu aku pergi dulu sebelum Azazel mencariku."
"Hn, sampaikan salamku pada si mesum itu Vali." Ucap Naruto. Vali langsung pergi dari situ dengan menggunakan lingkaran sihir.
.
.
.
-Naruto Pov-
Yo! Namaku Naruto Phenex dan aku adalah seorang Half-Devil, ayahku bernama Minato Phenex adalah iblis yang terkenal di kalangan ketiga fraksi karena kontribusinya di perang saudara yang terjadi di Underwold beberapa tahun silam dan Ia juga sudah banyak menghabisi pasukan Da-tenshi. Ayahku dijuluki Eternal Phoenix karena api putih abadi yang dimilikinya karena siapapun yang terkena api itu dipastikan akan langsung terbakar tak tersisa. Begitulah cerita yang kudengar. Sedangkan Ibuku seorang manusia, aku tak tahu banyak mengenai dirinya karena beliau sudah meninggal ketika aku lahir. Yang aku yakini adalah bahwa dia pasti menyayangiku. Sehabis memenangkan perang saudara melawan Old Satan Faction di Underworld ayahku pergi ke dunia manusia dan dia bertemu ibuku. Singkat cerita mereka menikah dan lahirlah aku yang tampan ini. Namun kebahagiaan mereka tak berlangsung lama karena sesaat setelah melahirkanku Ibuku langsung meninggal karena kekurangan darah. Setelah ibuku meninggal, ayahku tak pernah membawaku pulang ke Underworld. Ia memutuskan untuk tetap tinggal di dunia manusia. Alasannya katanya Ia ingin selalu mengingat kenangannya dengan Ibu di rumah itu.
Namun ketika aku berusia 7 tahun, kami diserang oleh puluhan Da-tenshi yang ingin membalas dendam pada Ayahku. Singkatnya ayahku terbunuh walaupun aku berhasil kabur. Kira kira dua tahun aku hidup di jalanan sampai ku bertemu dengan orang itu. Orang yang mengaku sebagai ayah dari ayahku alias kakekku. Beliau lah yang merawat dan melatihku untuk mengontrol kekuatanku hingga aku dewasa dan akhirnya beliau meninggal kira kira 5 tahun yang lalu. Sejak Ia meninggal, aku memutuskan untuk berpetualang sekaligus bekerja sebagai pembunuh bayaran untuk menyambung hidup. Aku membunuh para makhluk supranatural asalkan bayarannya besar. Dalam petualangan itulah aku bertemu beberapa orang yang menarik hingga aku sampai di sini.
Di kota Kuoh, kota yang menjadi teritory klan iblis Gremory dan Sitri. Cih, seenaknya mengklaim tanah orang. Ada alasan kenapa aku pergi ke Kuoh. Karena seminggu yang lalu salah satu temanku mengatakan kalau Da-tenshi yang menghabisi ayahku ada di kota ini.
Tunggulah Da-tenshi sialan. Aku akan membunuhmu!
-End of Naruto POV-
.
.
.
-Di sebuah gudang terbengkalai-
Naruto sedang berdiri di depan pintu gudang yang sudah tak dihuni itu. Memandang ke arah bulan purnama. "Malam yang indah untuk berburu."
Ia disuruh untuk oleh seseorang untuk menghabisi iblis liar yang ada di dalam gudang ini. Sebenarnya Naruto ingin menolak karena bayarannya kecil tapi dirinya takut dimarahi Lavinia karena menolak sebuah pekerjaan. Karena pernah Ia menolak sebuah pekerjaan bergaji kecil Naruto langsung disuruh tidur diluar oleh Lavinia dan Naruto tak mau itu terjadi lagi. Ia tak bisa tidur jika tanpa memeluk wanitanya itu.
Tak lama kemudian, Ia mengenakan hoodienya dan masuk ke dalam gudang. "KELUARLAH AKUMA, BERTARUNGLAH DENGANKU!!" Naruto berteriak untuk memanggil para iblis agar keluar mendatanginya.
Lalu datanglah satu iblis liar yang memiliki bentuk seperti banteng dan memegang kapak besar mendatangi Naruto. "Lah cuma satu iblis lemah ternyata, pantas bayarannya kecil." Ucap Naruto dengan wajah yang seakan tak peduli. "Kau meremehkanku bocah!!" Si iblis liar marah. Dari suaranya kelihatannya Ia berkelamin pria. "Lihat saja, akan kucabik-cabik wajahmu itu dan akan kujadikan sa-"
"Ayo langsung kita selesaikan saja, aku sudah rindu dengan pelukan kekasihku." Belum selesai sang iblis berbicara Naruto memotong perkataannya.
"Grrrr"
Sang iblis melesat dengan cepat ke arah Naruto dan tentu saja dengan mudah berhasil dihindari oleh Naruto dengan melompat ke belakang. "Hanya segini kekuatanmu. Aku bisa menghabisi dalam satu menit." Naruto tertawa meremehkan.
"Sialan kau!"
Sang iblis liar kembali melesat sambil mengayunkan kapaknya ke arah Naruto dan berhasil di tahan oleh Naruto dengan menyilangkan tangannya. 'Kuat.' Batin Naruto. "Tapi ini belum cukup untuk membuatku gentar." Naruto mengalirkan energi sihir ke mulutnya. [Phoenix Roar]
Naruto menyemburkan nafas api ke arah si iblis yang melelehkan kapaknya namun iblis liar itu berhasil menghindar. "Sial, dia menghindar." Tidak terima si iblis langsung mengajak Naruto untuk berduel pukulan. Pertarungan yang sengit pun terjadi, keduanya saling pukul memukul tak ada yang mengalah. 'Ternyata dia cukup kuat dalam hal fisik'
Saat si iblis akan memukul Naruto, Naruto menahan pukulan itu dengan tangan kanannya. "Gomen akuma-san, kau akan mati." Naruto menciptakan bola api besar di tangan kirinya lalu mengarahkan ke perut si iblis liar. "Boom." Ucap Naruto.
Duaarrr!!
Seketika muncul ledakan api yang menghanguskan si iblis liar. "Sayonara, akuma-san." Saat Naruto akan berbalik untuk berjalan pulang Ia sudah dihadang oleh sepuluh iblis liar lain di depan pintu gudang.
"You gotta be kidding me."
.
.
.
-Occult Research Club, Kuoh Gakuen-
Di waktu yang terlihat sekumpulan orang tengah duduk bercakap-cakap di dalam sebuah ruangan yang hanya diterangi oleh cahaya lilin "Buchou, kita mendapat perintah untuk menghabisi sekumpulan iblis liar." Ucap seorang perempuan berambut dark blue dan memilik aset di atas rata rata kepada seorang perempuan bersurai merah crimson yang juga memiliki aset yang besar.
"Aku mengerti, semuanya ayo kita berangkat." Ucap orang yang dipanggil Buchou itu. "Ha'i Rias Buchou." Sahut yang lainnya. "Akeno, siapkan lingkaran sihirnya." Suruh Rias Buchou kepada perempuan berambut dark blue itu. "Ara.. ara... baiklah Buchou." Setelah itu mereka langsung berteleportasi ke sebuah gudang namun mereka terkejut begitu nelihat gudang itu sudah porak-poranda seperti bekas terbakar dan tak satupun tanda tanda iblis liar di tempat itu. "Siapa yang melakukan ini, Buchou?" Tanya seorang pemuda berwajah cantik. "Aku juga tidak tahu, Kiba." Jawab sang Buchou.
"Ara... ara... sepertinya ada orang lain yang sudah mendahului pekerjaan kita, fufufu." Ucap Akeno. "Bagaimanapun juga kita harus menemukan orang ini, karena telah berbuat seenaknya di teritory klan Gremory." Ucap Rias. Kemudian Rias menyuruh yang lain untuk membereskan kekacauan itu agar tidak ada orang yang curiga. 'Siapa yang melakukan ini, apa mungkin klan Phenex?' Batinnya bertanya tanya.
Sementara itu dari jarak yang cukup dekat Naruto memantau Rias dan teman temannya. "Gremory kah?"
"Cih, untung saja aku berhasil kabur."
.
.
.
-Di Suatu Tempat-
Terdapat dua orang pria yang saling berhadapan dengan yang satu berdiri dan satu lagi duduk di sebuah kursi. "Waktunya melaksanakan rencana kita." Ucap salah satunya. "Salah satu anak buahku mengatakan bahwa dia melihat anaknya di kota Kuoh." Ucap pria yang satunya lagi dengan menekan kata anaknya. Dan dibalas dengan seringai oleh temannya. "Heh, tak kusangka dia masih hidup, setelah kita menghabisi ayahnya waktu itu."
"Hmm, dia kuat seperti ayahnya." Ucap pria yang duduk. Lalu si pria yang berdiri tertawa. "Ini semakin menarik, aku makin tak sabar untuk pergi ke Kuoh." Setelah mengatakan itu dia pergi dari situ. Pria yang duduk tadi memandangi kepergian temannya dengan senyum misterius. "Kau terlalu meremehkannya, Kokabiel."
.
.
.
-Di Sebuah Restoran-
-Siang Hari-
Di sebuah restoran yang sepi Naruto sedang duduk sendirian di salah satu bangku restoran sambil menunggu seseorang yang akan datang untuk membayarnya atas pekerjaan tadi malam. Tak lama kemudian orang yang ditunggu Naruto datang mengenakan setelan jas formal.
"Lama sekali" Orang yang baru saja datang tersenyum ramah lalu ikut duduk di hadapan Naruto. "Aku ada urusan yang harus ku selesaikan."
"Ternyata menjadi Maou itu pekerjaan yang berat ya, Sirzech Lucifer-san" Ucap Naruto menekankan kata Lucifer. "Begitulah." Jawab Sirzech. "Ini bayaranmu sesuai perjanjian kita." Sirzech menyerahkan amplop berisi uang kepada Naruto dan langsung di ambil oleh Naruto. Ia melihat isinya. "Tidak-tidak, ini terlalu sedikit." Naruto kembali meletakkan amplop itu di meja. "Apa maksudmu, Naruto-san, bukankah ini sesuai dengan perjanjian kita?"
"Kau membohongiku Sirzech-san, kau bilang hanya ada satu iblis liar ternyata aku harus menghadapi sepuluh iblis lainnya. Aku tak mau tahu, aku ingin bayaranku dinaikkan." Sirzech tampak berpikir. "Begini saja, aku punya pekerjaan lain untukmu setelah pekerjaan itu kau lakukan. Kau akan kubayar tiga kali lipat." Ucap Sirzech mencoba negosiasi. Tawaran yang bagus pikir Naruto. Ketimbang dia menganggur di rumah lebih baik terima saja tawarannya. "Baiklah, pekerjaan apa yang harus kulakukan?"
"Akan kuberitahu nanti kalau sudah tiba waktunya. Kalau begitu aku pergi dulu, Naruto-san." Saat Sirzech akan pergi Naruto menahannya. "Tunggu dulu, Sirzech-san." Sirzech berhenti melangkah dan berbalik menghadap Naruto. "Untuk pekerjaanku selanjutnya, aku tak ingin uang sebagai bayaranku." Ucap Naruto.
"So, apa yang kau inginkan Naruto-san?"
"Apa kau yakin bisa memenuhi permintaanku?" Naruto balik bertanya. "Akan kucoba, asalkan tidak merugikan bangsaku." Jawab Sirzech dengan nada serius. "Berikan aku-" Naruto menjeda kalimatnya.
"Evil Piece sebagai bayaranku." Sirzech terkejut mendengar permintaan Naruto. "Kau terlihat terkejut Sirzech-san. Bagaimana, apa kau mampu melakukannya?" Tanya Naruto. Sirzech memejamkan matanya untuk berpikir. Jika Ia memberikan evil piece pada Naruto sama saja Ia menkhianati bangsa akuma dengan memberikan Evil Piece pada orang asing seperti Naruto. Walaupun Ia tahu Naruto juga iblis seperti dirinya. Sirzech menarik nafas sebentar, berharap keputusannya ini benar. "Baiklah, dengan satu syarat."
"Syarat apa lagi?" Tanya Naruto kehilangan kesabarannya. Sirzech masih tetap tersenyum ramah. "Kau harus bersekolah di Kuoh Gakuen."
"WHAAAATTT??" Naruto berteriak. "Kau menyuruhku untuk pergi ke sekolah." Sirzech mengangguk. "Jika kau tak mau, maka Evil Piece tidak akan kau dapatkan." Naruto menghela nafas, sejujurnya Ia tak mau pergi ke sekolah. Dulu Ia pernah ke sekolah tapi dia keluar karena merasa sudah pintar tapi baiklah demi mencapai tujuannya. "Oke, akan kulakukan. Kalau begitu aku pergi dulu." Naruto berdiri dan berniat untuk berjalan keluar. "Uang yang di meja aku bawa ya."
"Oi, Naruto." Panggil Sirzech sebelum Naruto benar benar meninggalkan restoran. "Kenapa?" Naruto berbalik menghadap Sirzech. "Apa yang akan kau lakukan dengan Evil Piece?" Tanya Sirzech.
Hening.
Naruto diam sebentar, Ia menggerakkan bibirnya untuk menjawab pertanyaan itu. "Kau akan segera tahu." Ucap Naruto lalu Ia pergi dari situ dengan senyuman tipis. Sirzech hanya dapat memandang kepergian Naruto. "Aku tidak pernah bisa menebak apa yang kau pikirkan, Naruto Phenex."
-To be Continued-
Sekian dulu chapter 1-nya. semoga dapat menghibur para readers sekalian walaupun cerita ini terkesan tidak jelas, wkwk.
Sorry, kalo fight scenenya masih garing. Maklum baru pertama kali bikin.
Balasan review:
Enchanter no Shiroe:
Itu semua uda saya pikirin. Nanti bakal dijelasin bro di beberapa chapter ke depam kenapa Minato bisa kalah. Dan untuk Kokabiel, saya belum bisa jawab karena fight Naruto vs Kokabiel bakalan jadi salah satu fight ter epic di fic ini. Tapi terima kasih sudah meluangkan waktu untuk review bro. Terus support ya bro.
Hardi01:
Iya bro, thanks to reviewnya.
Disrektor:
Thanks bro atas reviewnya, udah dipanjangin nih.
