Disclaimer:

Saya tidak memiliki Senki Zesshou Symphogear ataupun Kamen Rider Zero One, semuanya dimiliki oleh pemiliknya masing-masing.


Chapter 2: Jump and Bullet

(Play Synchrogazer: Senki Zesshou Symphogear S1 Op By Mizuki Nana)

(Listen to my song...)

Hibiki menatap bintang di langit dan ia terbang dengan sepasang sayap putih dipunggungnya.

(Boku no koe wa kikoeteimasuka? please tell me...)

Miku menatap bintang.

(Kotae no nai kyokou no sora mezashi fly far away)

Tsubasa mengambil microphone dan berjalan menuju panggung konser.

(Kotoba ja tarinai kara boku no subete uketomete)

Fuwa dan Kanade sedang duduk santai dengan dua buah ShotRiser diatas meja.

(Seigyo dekinai...shitakunai yo)

Terlihat Aruto, Izu dan Azu sedang sibuk membuat desain ProgriseKey.

(Hajimete shiru kankaku)

Memperlihatkan Hibiki dengan Gungnir Gear miliknya, wajah wanita misterius, pedang Durandal, dan seringai Yukine Chris.

(Kimi ni utau yo eien no hajimari wo)

Zero One, Tsubasa dan Hibiki berlari menyerang Noise.

("Dakara waratte...")

Vulcan dan Valkyrie muncul membantu ketiganya.

(Dare yori mo atsuku dare yori mo tsuyoku dakishimeru yo)

Hibiki menghajar Noise bersama dengan Zero One.

(Furueru kokoro yusabureba ii)

Tsubasa menebas Noise bersama Valkyrie disampingnya.

(Nanika ga ugokidasu Bokura)

Vulcan menembak semua Noise di dekatnya dengan Attache Shotgun

(Kitto umareta hi kara deaeru hi wo zutto sagashitetanda)

Kelimanya berkumpul di satu tempat dengan Noise raksasa di hadapan mereka.

(Kaze no naku yoru wa omoidashite

Tomo ni kanadeta kiseki ten ni mau yo)

Tsubasa menebas Noise bersama Kanade dengan Attache Calibur, diikuti oleh Hibiki dan Zero One dengan tendangan dan diakhiri tembakan oleh Vulcan.

.


Chapter 2 : Jump and Bullet

"Nama anda Hiden Aruto umur 19 tahun, pekerjaan komedian tapi jarang atau mungkin malah tidak dikenal banyak orang"

"-Ya maaf" Aruto terbaring pasrah ditanah.

"Ngomong-ngomong kau ini siapa?" Tanya Aruto kepada si gadis.

"Nama saya Izu, saya asisten anda "

"Asisten?"

"Silahkan ikuti saya"

"Ehhhhhhhh!!!!"

.

Di ruang kamar asrama terlihat Hibiki dan temannya Konihata Miku.

"Ahh capeknya!! Hari pertama sekolah terasa klimaks berturut-turut! Aku yakin diriku ini dikutuk!" Keluh Hibiki sambil berbaring di lantai.

"Setengah kutukan itu berasal dari kesalahan dan beberapa hal yang tidak perlu!" Ucap Miku.

"Anggap saja itu membantu orang lain, itu kan salah satu kebaikan!" Balas Hibiki.

"Tapi kamu terlalu berlebihan Hibiki, mana ada orang yang mau meminjamkan bukunya kepada orang lain begitu saja"

"Tapi aku tidak masalah selama itu dengan Miku!"

"Baka.." Ucap Miku dengan pipi memerah.

"Aku seharusnya mati ketika konser dua tahun lalu, diberita hanya diberitakan ayah Aruto-kun dan sejumlah penonton yang dibantai oleh Noise saat itu...apakah perlawanan di Zwei Wing hanya khayalanku?" Pikir Hibiki.

Kembali ke Aruto yang kini berada di gedung Hiden Intelligence dengan beberapa orang-orang penting.

"Tidak ada alasan lain bagiku untuk memanggil kalian semua disini pemimpin Hiden Intelligence, Hiden Korenosuke sacho memberi surat wasiat dan untuk itu aku membawanya kemari" Jun Fukusen.

"Dan aku tidak menyangka bahwa sacho punya cucu seperti ini" Ucap seorang pria berkacamata bernama Sanzo Yamashita.

"Nande Orega?" Keluh Aruto.

"Ini surat dari Korenosuke sacho, demi kenyamanan bersama, tidak masalah jika anda yang membacanya" Ucap Izu yang kemudian keluar ruangan.

"Cepat baca! Aku ingin segera mendengar pendapat sacho" Ucap Fukusen.

Aruto dengan tampang pasrah membaca surat tersebut dan terkejut melihat isinya.

"Eh serius?" Ucap Aruto.

"Kenapa? Cepat berikan!" Fukusen langsung merebut surat tersebut dan membacanya.

"Dimasa depan sekali lagi nantinya kita akan menghadapi masalah Noise yang jauh lebih besar dari yang sebelumnya"

Sementara itu terlihat Izu kembali dengan membawa sebuah koper.

"Dan cara untuk mengatasinya selain gear yang digunakan oleh Symphogear, yaitu dengan Zero One Driver dan Progrise Key!"

Izu membuka koper tersebut yang berisi sebuah driver dan Progrise Key.

"Dengan benda ini kita dapat membasmi Noise, dan yang dapat menggunakannya adalah sacho yang baru, dan sacho yang baru itu adalah...

Ekspresi senyum Fukusen tiba-tiba menjadi murung.

"Cucuku, Hiden Aruto akan menjadi penerus!!"

"Ore?!!!!" Aruto berdiri terkejut mendengar ucapan tersebut.

"Dengan ini, aku menyerahkan perusahaanku kepadanya, sekian"

"Yang benar saja!" Fukusen melempar surat tersebut.

"Orang seperti mana mampu melakukan hal seperti ini?!!"

"Ya benar sekali!!"

Orang-orang yang hadir protes atas pernyataan di surat tersebut.

"-Tolong semuanya tenang!" Ucap Aruto yang membuat semua terdiam.

"Menjadi sacho mana mungkin aku bisa melakukan itu...soalnya impianku menjadi komedian" Aruto mengambil tasnya dan berjalan keluar untuk pulang.

'Boooom!'

Setelah berjalan sekitar 40 menit Aruto dikejutkan oleh suara ledakan.

"Apa yang terjadi?" Aruto segera berlari mendekati sumber suara.

"No-Noise!"

"-Mama!"

Terdengar suara anak perempuan dan , Aruto pun bergegas menghampirinya.

"Tenanglah!" Aruto lalu menggendongnya dan berlari menyelamatkan diri dari Noise.

'Brak!'

Mereka berdua terjatuh akibat salah satu Noise yang hampir mengenai mereka.

"Oni-chan! Apa kita akan mati?"

"Jangan menyerah! Aku yakin kita pasti akan selamat!" Ucap Aruto sementara Noise dengan jumlah cukup banyak telah mengepung mereka.

"-Aruto-sama!" Seru Izu sambil membawa koper.

"Oi apa yang kau lakukan disini?"

"Aruto-sama anda sebaiknya gunakan Zero Driver untuk melawan mereka!"

Aruto langsung mengambil Zero Driver dan memasang kepinggannya.

Zero Driver!

Dan pikiran Aruto seperti melayang dan tiba-tiba di satelit milik Hiden Intelligence 'ZEA'.

Sementara itu Izu memakai kacamata khusus.

Take off foward a dream!》

"Tempat apa ini?"

"Kita sekarang berada di satelit ZEA, dan Aruto-sama berhasil mengaksesnya!" Jawab Izu.

"Jadi artinya aku?"

"Intinya anda memiliki kecepatan seperti A.I." Ucap Izu yang memperlihatkan keadaan Aruto yang sedang berdiri tidak sadarkan diri namun dengan aliran waktu yang melambat.

"Di kondisi ini Aruto-sama mempunyai waktu 5 detik" Lanjut Izu.

"Eh?!!"

"Dan selama itu silahkan anda baca panduan manualnya dulu"

Aruto kemudian berjalan dan menekan sebuah hologram dihadapannya.

"Jadi ini cara menggunakannya ya?" Ucap Aruto.

"Tutorial mode diakses!"

Di waktu yang bersamaan namun di tempat yang berbeda terlihat sejumlah tentara berusaha menembaki Noise dalam jumlah yang besar.

'Booom!'

Tank menembak Noise namun peluru tersebut malah hanya menembusnya saja.

"Sepertinya senjata biasa tidak mempan terhadap mereka!" Ucap salah satu tentara.

'Vrooom!'

Sebuah truk berwarna putih tiba dan berisi beberapa pasukan khusus A.I.M.S tiba ke lokasi.

"Semuanya target kita Noise jadi berhati-hat-" Ucapan Kanade terpotong akibat suara tembakan milik Fuwa.

'Bang!'

"Butsubus!"

"Tolong dengar ucapanku sampai selesai senpai!" Kesal Kanade.

'Tret! Tret!'

Fuwa dan pasukan A.I.M.S lainnya maju dan menembaki Noise. Peluru yang mereka gunakan cukup untuk membunuh Noise namun dalam waktu yang cukup lama dan terbatas.

Tsubasa terjun dari helikopter sambil menyanyikan sebuah lagu.

"Imyuteus Ame no Habakiri tron"

Play Zettou Ame No Habakiri

Tsubasa dalam bentuk Symphogearnya mendarat dihadapan kumpulan Noise.

"Tsubasa ukur kekuatan mereka, dan bantu pasukan juga Kanade!" Perintah Genjuro.

"Tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri!" Balasnya.

"Tsubasa!!!"

Tsubasa berlari menghadapi Noise dengan pedang miliknya dan melakukan gerakan berputar-putar.

'Slash!'

Tsubasa melompat ke udara dan melakukan serangan dengan menghujani beberapa pedang ke arah Noise.

《One Thousand Tears》

Dan terakhir dia menyerang Noise berukuran besar dengan kilatan biru di pedangnya dan membuat Noise tersebut terbelah menjadi dua.

《Blue Flash!》

'Boooom!'

Song End

Tsubasa menatap Kanade dan Fuwa.

"Tsu-Tsubasa?" Ucap Kanade.

Fuwa menatap kesal kearah gadis berambut biru tersebut.

Tsubasa mengalihkan pandangannya dari mereka berdua dan menatap kearah ledakan yang barusan dibuatnya, dan dari sana muncul kembali Noise dalam jumlah yang cukup banyak.

"No-Noise kembali muncu-

'Bang!'

"Bagus! Ini saat yang tepat untuk memakai benda ini!"

《ShotRiser!》

"Tunggu senpai! Komandan Yua belum-

"Bodoh amat dengannya! Aku akan melakukannya sendiri! Karena akulah aturannya!" Ucap Fuwa sambil membuka paksa Progrise berwarna biru.

"Noise orega Butsubus! Raaaaaaah!" Fuwa berhasil membuka paksa Progrisekey.

"Nani?" Ucap Kanade.

《Bullet!》

Dia lalu memasukkan ProgriseKey kedalam ShotRiser(Senjata menyerupai pistol berwarna biru).

《AutoRise!》

《Kamen Rider! Kamen Rider! Kamen Rider!》

"Henshin!"

《ShotRise!》

Fuwa melepas ShotRiser dari sabuknya dan menembakan sebuah peluru yang kemudian kembali mengarah kearah dirinya sebelum akhirnya dia memukul peluru tersebut.

Peluru tersebut pecah menjadi beberapa bagian dan membentuk armor biru dan putih, dan helm berbentuk serigala.

《Shooting Wolf!》

《The Elevation Increases As The Bullet Is Fired!》

Fuwa kini sudah berubah menjadi Kamen Rider Vulcan.

"Minggir!"

Vulcan berlari menuju Noise dan mendorong Tsubasa yang menghalangi jalannya.

Kembali ke Aruto.

"Latihan selesai!"

《Jump!》

《AutoRise!》

Satelit ZEA mengeluarkan cahaya kuning yang mengarah kebumi, dan dari sana muncul seekor belalang mekanik besar melompat-lompat disekitar Aruto.

"Henshin!"

《Progrise!》

Belalang tersebut melompat-lompat semakin cepat sebelum akhirnya menyatu dengan Aruto dan membentuk armor kuning.

《Tobiaga Rise!》

《Rising Hopper!》

《A Jump To The Sky Turn A Rider Kick!》

Aruto kini telah menjadi Kamen Rider Zero One dengan warna dasar hitam dan beberapa bagian armor berwarna kuning stabilo.

"Whoooa Sugoi!" Ucap Aruto terkagum.

Izu cepat bawa dia menjauh dari sini!" Ucap Zero One sambil memberi kotak berwarna hitam.

Play Find New Life

"Haaaaa!"

Zero One memukul Noise dan membuat mereka hancur menjadi abu.

"Yosh! Aku berhasil memukul mereka!"

Zero One dengan mudahnya menghajar dan menendang Noise, namun perlahan -lahan jumlah Noise yang mengurumuni semakin banyak dan membuat dirinya terdesak.

"Sial!! Mereka banyak sekali!"

"-Aruto-sama tangkap ini!" Ucap Izu sambil melempar

"Eh?"

'Buuuakk!'

"Akhhhh! Ite!!!"

Kotak tersebut dengan sempurna menghantam helm Zero One.

"Aruto-sama sumimasendesta!"

"Daijobu-daijobu!"

Zero One mengambil kotak tersebut dan merubahnya menjadi pedang(Attache Calibur)

《Blade Rise》

'Slash! Slash!'

"Ora! Ora!" Zero One terus berlari menebas semua Noise di depannya.

"Yosh! Ayo kita akhiri ini!"

《Charge Rise!》

《Full Charge!》

Attache Calibur diselimuti listrik kuning.

《Kaban Strash!》

Zero One mengayunkan pedang kearah Noise dan menghancurkan mereka semua.

'Booooom!'

"Yosh berhasil! Aku mengalahkan mereka-

Belum selesai dia bersenang-senang muncul lagi satu Noise dengan ukuran cukup besar.

"Yang benar saja!"

Noise tersebut menyerang Zero One dengan menginjak-injak dirinya.

"Woaaa! Habai!"

"Aruto-sama gunakan Rising Impact!"

"Rising Impact? Oh maksudmu Rider Kick baiklah!!"

Zero One mundur beberapa langkah.

"Noise! Omae wo tome rareru no wa tada hitori, ore da!"

Zero One menekan Progise Key di sabuknya dan kakinya bersinar.

《Rising Impact!》

Dia berlari sangat cepat dan langsung menendang Noise tersebut ke udara, dan ia mengikuti Noise tersebut sebelum akhirnya menendang dengan kaki kanannya.

《Rising Impact!》

'Boooom!'

Kaki Zero One berhasil menembus Noise dan membuatnya hancur berkeping-keping.

'Whossss!'

'Kraak!' Kaki kanan Zero One keselo.

"Ite! Ahhhhh!"

'Bruuuk!'

Zero One akhirnya mendarat sempurna menghantam bangunan.

"Ah akhirnya berhenti"

.


"Butsubus!" Vulcan menekan Progrise di ShotRiser miliknya.

《Bullet!》

ShotRiser bersinar dan mengeluarkan api berwarna biru.

"Haaaaa!"

《Shooting Blast!》

Tembakan tersebut memunculkan 4 peluru berbentuk kepala serigala dan diikuti oleh sebuah peluru besar.

'Booooom!'

Serangan Vulcan sukses menghancurkan para Noise.

Tsubasa menatap dingin Vulcan dan Kanade.

"Cih tatapan itu!" Geram Vulcan.

"Tsubasa... Ucap Kanade.

"Hap!"

Gadis berambut tersebut melompat dan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Tsubasa kenapa kau seperti ini?" Ucap Kanade.

"Arghhh!" Ucap Fuwa kesakitan.

"Fuwa-senpai apa yang terjadi?!" Kanade berusaha menahan seniornya yang hampir jatuh.

"Tangan kananku sakit sekali!!" Balas Fuwa.

"Bukankah sudah kubilang tadi jangan sembarangan memakai benda itu!"

"Ahh sudah nanti saja keluhnya, yang lebih penting tolong bawa aku kemarkas!"

'Kraaak!'

"Iteeee!!!!" Teriak Fuwa.

.


"Haaaah! apa maksudmu?!!!" Ucap Fukusen.

"Seperti yang kubilang tadi, aku ingin tetap disini tapi sebagai Zero One!"

"Kenapa anda tidak ingin menjadi Sacho, Aruto-sama?!" Ucap Izu.

"Hmmm...aku ini masih muda, untuk sementara aku tidak ingin mengambil jabatan apapun disini, lagipula satu-satunya yang dapat memakai benda itu hanya aku kan?" Tanya Aruto.

"Hai Aruto-sama, tapi...

"Tidak perlu tapi, kan sudah kubilang aku tidak ingin menjadi sacho dulu!"

"Baiklah jika itu keinginan anda!"

"Fuku-san! mohon kerja samanya!" Ucap Aruto.

"Apa kau serius tentang ini?"

"Ya!"

"Baiklah jika itu maumu"

"Aruto-sama tolong ikuti saya sebentar"

Izu lalu mengajak Aruto ke sebuah ruangan rahasia.

"Tempat apa ini?"

Pintu terbuka dan memperlihatkan seorang gadis.

"Wah-wah lihat siapa orang yang Onee-san bawa kesini? si Kamen Rider Zero One rupanya!" Ucap seorang gadis mirip Izu hanya saja rambutnya agak panjang.

"Eh Izu ada dua?"

"Dia saudari kembar saya, Azu"

"Ehhhhhh!!!!"

Bersambung