I love adult or sex stories, I always wanted to make it, and I managed to make it, as much as I could on this account.

I will never own all of the Naruto characters because they belong to Masashi Kishimoto, but to love them, will always be in my heart and mind.

NARUTO X HINATA

WARNING! Bagi kalian yang tidak terlalu nyaman dengan kalimat-kalimat vulgar, saya harap segera menyingkir, ada banyak cerita berkualitas yang bisa kalian baca—tentu saja bukan di sini.


Aroma sup miso sudah tercium dari kamar. Seperti biasa, masakan sederhana yang terdiri sup miso favorit mereka selalu dihidangkan pada setiap pagi di jam sarapan mereka. Hinata, istrinya, gemar memasak, dapur menjadi tempat paling disukainya.

Pagi itu, Naruto terbangun dengan telanjang bulat setelah tadi malam dia memerkosa istrinya habis-habisan. Sperma beberapa kali disemburkan ke dalam rahim Hinata, tetapi masih sampai sekarang tidak ada kabar baik soal kehamilan atau dalam waktu dekat mereka dapat memiliki momongan segera.

Hinata merasakan seseorang merangkul dari belakang. Penis yang sudah dianggapnya sebagai mainan itu terasa keras di antara roknya. Suaminya sudah kembali ereksi lagi. "Mau mulai sarapan?"

"Menu pembuka dulu," bisik Naruto ke telinga Hinata. "Aku buka rokmu ya?" Hinata agak membungkuk setelah suaminya mengangkat roknya, dan menurunkan celana dalamnya. "Sudah aku bilang tidak usah pakai baju, biar aku langsung masuk, tidak perlu mengetuk pintu," kalimatnya benar-benar membakar Hinata.

"Ungh, rasanya, enak," gerutunya ketika penis suaminya sudah melesat masuk ke dalam vagina, dan semakin masuk ke dalam. "Dorong lagi," pintanya dengan mendesah. "Hnn, enaknya. Benar-benar enak sekali." Tidak ada yang lebih nyaman dari sentuhan-sentuhan sensitif yang diberikan suaminya, bahkan suatu ketika tangan pria itu memasuki bajunya dan meremas payudaranya, serta putingnya.

Hinata kemudian mengangkat salah satu kakinya ke atas meja dapur. Ia mendesah penuh nikmat, merasakan setiap ujung penis menyentuh bagian mulut rahimnya.

"Aku... aku mau keluar... ahhh, Naruto, keluarkan di dalam!"

Mereka kemudian sama-sama mengatur napas, tapi nyatanya, seks di dapur tidak berhenti sampai di situ saja.


To Be Continued