Main Character (s):

Hatake Kakashi

Uzumaki Naruto

Uchiha Sasuke

Haruno Sakura

Uchiha Itachi

Dan lainnya yang akan ditemukan dalam cerita

Genre: Comedy / Family / Drama

Warning!

Semua karakter kebanyakan OOC

Don't Like Don't Read

RnR

Hope you like it^^

Semua karakter milik Masashi Kishimoto

© Masashi Kishimoto

BABYSITTING DUTIES

"Ini misi keduamu, Kakashi"

CHAPTER 2

Kakashi menghela nafas panjang berkali-kali seraya melajukan mobilnya ke suatu tempat.

Minato menelponnya dan meminta bantuannya lagi...

Yah, apalagi kalau bukan tugas mengasuh anak.

Kali ini, rumah keluarga Uchiha menjadi posko Kakashi untuk mengasuh anak-anak kecil itu. Ah, sekarang nambah 1 anggota lagi.

Uchiha Itachi...

Yah, tapi dia bukan tipe anak yang merepotkan sih...

Kakashi pun tiba di kediaman Uchiha dan langsung dipersilahkan masuk.

"Apa kau Hatake Kakashi-san?" Tanya Itachi.

"Iya, aku Hatake Kakashi." Kata Kakashi sambil tersenyum di balik maskernya.

"Hm, silahkan masuk." Kata Itachi mempersilahkan Kakashi masuk ke dalam.

"Kakashi-sensei!" Teriak para bocah itu seraya berlari memeluk kaki Kakashi.

"Haha, kalian merindukanku?" Tanya Kakashi sambil tertawa kecil melihat tingkah anak-anak kecil itu yang sudah berkumpul di sana.

"Ya! Ya! Kami merindukanmu, Kakashi-sensei~" Kata mereka sambil mengeratkan pelukannya.

"Jadi, kalian sudah saling mengenal ya?" Celetuk Itachi.

"Iya, dia Kakashi-sensei." Kata Sasuke tanpa melepaskan pelukannya pada kaki Kakashi.

"Ah, aku Uchiha Itachi. Yoroshiku ne." Kata Itachi sambil tersenyum.

"Hm, aku Kakashi. Mohon bantuannya ya." Kata Kakashi sambil tertawa canggung.

"Oh, iya. Tadi, kaachan dan touchan bilang bahwa perlengkapan anak-anak kecil ini ada di lemari tingkat di kamar Sasuke. Nanti akan kutunjukkan." Kata Itachi.

'Huft, untung saja ada Itachi disini. Aku takkan kerepotan seperti sebelumnya.' Ujar Kakashi dalam hati.

"Kakashi-sensei, main!" Kata Naruto.

"Baiklah, baiklah. Sekarang kita masuk dulu ya." Kata Kakashi.

"Baiik!" Mereka pun berlari masuk kedalam rumah.

"Oh, Kakashi-san. Ada satu hal yang aku lupa kasih tau." Kata Itachi.

"Hm? Ada apa?"

"Minato-jisan bilang kalau mereka semua akan kembali dalam 5 hari..."

"Apa?! 5 hari?!" Tanya Kakashi tak percaya.

Itachi hanya mengangguk. Badan Kakashi langsung lemas mendengar itu.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Itachi khawatir.

"Haha, tentu saja." Kata Kakashi sambil tertawa terpaksa.

'Minato-sensei, kau benar-benar menyebalkan!' Gerutu Kakashi dalam hati.

Sekedar informasi...

Minato merupakan ketua Yayasan di sebuah lembaga pendidikan. Dia sedang ada urusan di luar kota untuk beberapa hari.

Fugaku merupakan Direktur perusahaan miliknya. Saat ini, dia sibuk untuk bertemu klien nya di luar negeri dalam waktu beberapa hari juga.

Kizashi merupakan Kepala Direktur di sebuah rumah sakit di Konoha. Saat ini, dia harus bertemu dengan petinggi-petinggi yang lain.

Oke, informasi selesai...

"Kalau begitu, biar kutunjukkan kamarmu, Kakashi-san." Kata Itachi.

Kakashi pun memutuskan untuk pulang sebentar untuk mengambil pakaian yang diperlukan selama dia di rumah Keluarga Uchiha. Setelah kembali, Naruto dan Sakura langsung menghadangnya.

"Kakashi-sensei! Ayo main!" Kata Naruto dengan mata berbinar-binar.

"Sebentar ya." Kata Kakashi.

Naruto dan Sakura mengangguk kemudian mengikuti kemana Kakashi pergi. Sasuke pun langsung mengejar mereka bertiga.

"Nee, Kakashi-san. Karena besok aku ada ujian, aku akan ke kamarku untuk belajar. Kalau Kakashi-san ada perlu bantuan atau sesuatu, kau bisa memanggilku." Kata Itachi.

Kakashi mengangguk. "Hn, terimakasih."

Itachi tersenyum kemudian dia berjalan menuju kamarnya. Kakashi pun meletakkan barang-barangnya di kamar dan sesekali melihat anak-anak itu yang masih berjalan mengikutinya.

Kakashi tertawa kecil melihat tingkah anak-anak itu. "Yosh, jadi kalian mau main apa?" Tanya Kakashi.

"Kita main dokter-dokteran yuk! Aku jadi dokternya! Naruto jadi susternya. Kakashi-sensei sama Sasuke-kun, jadi pasiennya." Kata Sakura dengan mata berbinar-binar.

"Terus ceritanya, rumah sakitnya dimana?" Tanya Sasuke.

"Dikamar!" Kata Sakura seraya menunjuk kamar bermain Sasuke.

Sakura juga langsung berlari kearah kamar itu dan mengeluarkan semua isinya. Naruto, Sasuke, dan Kakashi tampak kaget melihat semua mainan yang Sakura bawa.

"Wah, kau bawa mainannya banyak sekali." Kata Naruto.

Sakura tertawa kecil. "Karena aku ingin bermain ini dengan teman-temanku." Kata Sakura.

"Hm, Sasuke-kun. Untungnya Sasuke-kun tak apa. Ini hanya flu biasa. Nanti aku akan suntik obatnya." Kata Sakura.

"Memangnya perlu disuntik?" Tanya Sasuke.

"Tentu saja! Ini demi kebaikanmu!"

Sasuke hanya mengangguk pasrah. "Oke, selanjutnya Kakashi-sensei. Silahkan." Kata Naruto selaku suster.

Kakashi pun mengikuti instruksi Naruto dan masuk ke dalam kamar bermain Sasuke.

"Oh, Kakashi-sensei. Silahkan berbaring disini." Kata Sakura seraya menunjuk depannya.

Kakashi pun menuruti perintah Sakura. Dia pun berbaring di lantai.

"Baiklah, aku akan periksa Kakashi-sensei." Kata Sakura.

Sakura pun memeriksa Kakashi dengan stetoskop mainannya. Wajahnya panik.

"Wah, ini parah sekali, Kakashi-sensei! Kau harus dioperasi!" Kata Sakura panik.

"Aku sakit apa, dokter?" Tanya Kakashi.

"Jantung, paru-paru, perutmu semuanya bermasalah! Harus segera dioperasi!" Kata Sakura.

"Wah, parah juga penyakitku." Celetuk Kakashi.

"Naruto, Sasuke-kun! Kita harus segera mengoperasi Kakashi-sensei!" Kata Sakura.

"Hn? Aku kan pasien! Gimana ceritanya aku ikutan operasi?" Tanya Sasuke bingung.

"Peranmu udah berubah sekarang! Sasuke-kun juga jadi susternya!" Kata Sakura.

"Wah, bisa berubah peran." Celetuk Kakashi

Naruto pun langsung duduk disamping Kakashi diikuti dengan Sasuke.

"Dokter, aku akan baik-baik saja kan?" Tanya Kakashi.

"Tentu saja! Kita lihat setelah operasi. Kakashi-sensei akan selamat atau meninggal." Kata Sakura santai.

"Kata-katamu itu seram, Sakura-chan." Kata Kakashi.

"Udah! Kakashi-sensei jangan bicara lagi! Kapan mau dimulai kalau sensei bicara terus?!" Gerutu Sasuke.

"Iya, iya. Aku diam deh."

"Kita mulai operasinya, Dokter?" Tanya Naruto.

Sakura mengangguk. "Kita mulai operasinya."

Naruto menepuk dahi Kakashi yang menyebabkan Kakashi menatap kesal kearah bocah kuning itu.

"Apa-apaan ini?!" Gerutu Kakashi.

"Kakashi-sensei matanya ditutup dong! Gimana mau dioperasi?!" Gerutu Naruto.

Kakashi pun menutup matanya dan membiarkan anak-anak itu melakukan sesuatu yang tak dapat dilihatnya.

Mereka pun memulai operasi main-main nya itu. Kakashi merasa geli saat pisau bedah mainan itu ditarik dari dada hingga perutnya. Tanpa sadar, dia tertawa geli.

Sakura pun menepuk dahi Kakashi lagi. "Ssst! Kakashi-sensei diam dong! Ini sedang gawat loh!" Kata Sakura.

"Iya, iya."

Mereka pun melanjutkan operasi main-main itu.

"Wah, ini sangat parah! Dia kehilangan banyak darah! Naruto, siapkan darah untuk Kakashi-sensei!" Kata Sakura.

"Baik!" Sahut Naruto.

Tak lama setelah itu, Sasuke bangkit dari duduknya dan berjalan mengambil sebuah kain.

"Penyakitnya terlalu parah. Kakashi-sensei pun meninggal karena penyakitnya. Mari kita semua berdoa untuknya." Kata Sakura.

Sasuke pun menghampiri mereka dan menutup wajah Kakashi dengan kain yang diambilnya tadi. Kakashi pun langsung bangkit dan mengagetkan anak-anak itu.

"Kyaaa!" Teriak mereka bertiga.

"Akan kutangkap kalian!" Kata Kakashi seraya tertawa kecil.

Anak-anak itu langsung berlari menghindari Kakashi. Kakashi pun berlari mengejar mereka satu persatu.

Setelah merasa kelelahan, mereka pun berbaring di ruang tengah sambil terengah-engah.

"Siapa yang mau jus?"

"Akuu!" Teriak mereka bertiga.

"Oke, duduk dulu disitu. Aku akan buatkan jus untuk kalian." Kata Kakashi.

"Baik, Kakashi-sensei!"

"Kalian sudah lapar, kan? Aku akan masak kare. Kalian suka kare?" Tanya Kakashi.

"Aku suka sekali!" Kata Sakura.

"Oh, Sasuke. Bisa panggilkan Niisan mu? Tapi, jangan mengganggu nya. Dia sedang belajar." Kata Kakashi.

"Terus aku suruh Niichan ngapain setelah dipanggil?"

"Suruh dia turun."

Sasuke mengangguk kemudian berlari ke kamar Itachi.

"Kakashi-sensei, aku mau bantuin sensei." Kata Sakura.

"Hm, boleh. Cuci sayuran ini ya." Kakashi pun memberikan sebuah baskom berisi sayuran pada Sakura.

"Aku?"

"Naruto bantu Sakura-chan mencuci sayuran ini."

"Itadakimasu~"

Mereka semua pun duduk di ruang makan dan memakan kare buatan Kakashi itu. Mereka semua makan dengan lahap. Karena bermain terlalu lelah, mereka jadi kelaparan. Ditambah Itachi yang belajar itu menguras otaknya.

Skip time~

Sasuke dan Naruto asyik bermain kejar-kejaran, Sakura tengah asyik bermain rumah-rumahan dengan Kakashi, sementara Itachi duduk diruang tengah sambil menonton tv.

"Kakashi-sensei, silahkan diminum tehnya. Bunny-chan, minum tehnya." Kata Sakura seraya memberikan cangkir teh pada Kakashi dan boneka kelincinya.

"Baiklah, terimakasih Sakura-chan." Kata Kakashi seraya tersenyum di balik maskernya.

Sakura menatap kearah Kakashi. Merasa diperhatikan, Kakashi pun kembali menatap Sakura.

"Hn? Ada apa, Sakura-chan? Kau mau bilang sesuatu?" Tanya Kakashi bingung.

Sakura menggeleng. "Aku bingung kenapa Kakashi-sensei selalu memakai masker. Kakashi-sensei lagi sakit?" Tanya Sakura dengan polosnya.

Itachi yang tak jauh dari sana pun menghampiri mereka karena penasaran juga. "Iya juga. Aku penasaran. Memang sih, aku baru pertama kali melihatmu. Tapi, aku sudah sangat penasaran." Kata Itachi seraya duduk di samping Sakura.

"Eh, Itachi-nii. Mau teh juga?" Tanya Sakura seraya menunjukkan cangkir teh mainannya pada Itachi yang duduk disampingnya.

Itachi tersenyum seraya mengangguk. Sementara Kakashi hanya terkekeh kecil melihat dua anak yang penasaran di depannya itu.

"Kenapa kalian penasaran sekali?" Tanya Kakashi sambil tertawa kecil.

"Aku tidak penasaran! Aku hanya ingin tau wajah Kakashi-sensei." Kata Sakura.

"Itu namanya penasaran, Sakura-chan." Gumam Itachi.

"Haha, biarkan ini menjadi misteri." Kata Kakashi sambil tertawa.

Sakura menatap Kakashi dengan kesal. "Huh! Kakashi-sensei pelit!" Kata Sakura kesal.

"Oh iya, Itachi. Kalau besok kubawa anak-anak ke sekolah boleh tidak? Besok aku harus bekerja." Ujar Kakashi.

"Hm, aku tidak tau. Coba Kakashi-san tanyakan pada Touchan. Memangnya pekerjaan Kakashi-san apa?" Tanya Itachi.

"Aku? Guru TK haha." Kata Kakashi.

"Ah, pantas saja Kakashi-san mahir dalam mengasuh anak." Celetuk Itachi.

"Tidak juga kok. Aku juga masih guru magang disana." Kata Kakashi seraya tertawa kecil.

"Naruto! Awas kau ya!" Teriak Sasuke.

"Kau tak bisa menangkapku!" Ejek Naruto sambil menjulurkan lidahnya.

Mereka berdua berlarian tanpa memperhatikan ke depan.

"Sasuke! Naruto! Awas!" Kata Itachi.

Dan...

Bruk!

"Aduuh~ Sakit!"

Sasuke dan Naruto pun menabrak Kakashi dan menimpanya. Tangan Naruto pas berada di maskernya.

"Makanya, jangan lari-lari dong!" Kata Kakashi.

Sakura dan Itachi yang melihat tangan Naruto yang berada di masker Kakashi langsung tertawa senang.

"Tarik maskernya, Naruto!" Kata Itachi dan Sakura bersamaan.

Naruto pun menarik maskernya dan baru memperlihatkan hidung Kakashi, Kakashi langsung menarik keatas maskernya.

"Oit, kau tak bisa melakukan itu!" Kata Kakashi.

Itachi dan Sakura tampak kecewa karena gagal lagi untuk melihat wajah Kakashi.

Sementara Sasuke dan Naruto menatap bingung.

"Memangnya kenapa kalau maskernya dibuka?" Tanya Sasuke sambil menatap Itachi dan Sakura.

"Ya, bisa lihat wajahnya Kakashi-san lah!"

"Ya, saya hendak membawa mereka ke TK. Apa boleh?"

"..."

"Karena tidak ada yang menjaga mereka dirumah. Saya harus bekerja besok."

"..."

"Baiklah, akan kujaga mereka baik-baik."

Kakashi pun selesai menghubungi ketiga orang tua anak-anak itu.

"Yosh! Anak-anak, kita tidur cepat ya hari ini!" Kata Kakashi.

Anak-anak yang sedang bermain itu menatap Kakashi dengan mata puppy eyes nya.

'Sial, jantungku! Tidak lagi!' Batin Kakashi sambil memegang dadanya.

"Yaah~ padahal kan kita baru bermain~" Keluh Naruto.

"Besok, kita akan jalan-jalan bertemu teman baru. Siapa yang mau ikut?!" Kata Kakashi.

"Hah? Mau kemana?" Tanya Sakura antusias.

"Besok kita ke TK. Disana banyak teman-teman baru. Dan yang paling serunya lagi~ disana ada banyak mainaan~" Kata Kakashi.

Mata ketiga anak-anak itu berbinar-binar.

"Mainan?"

Kakashi pun mengangguk. Ketiga anak-anak itu pun langsung berlari ke kamar Sasuke yang menjadi posko tidur (?) mereka.

"Kakashi-sensei! Kakashi-sensei! Di TK itu bagaimana?" Tanya Naruto penasaran seraya menarik selimutnya hingga sedada mereka bertiga.

Kakashi pun duduk di tepi kasur mereka. Dia terlihat seperti berpikir. "Hm, disana akan banyak kakak-kakak yang bisa menjadi teman kalian. Disana juga banyak tempat bermain dan mainan." Kata Kakashi.

"Wih! Aku jadi tak sabar." Kata Sakura antusias.

"Nah, kalau begitu, kalian harus tidur cepat hari ini. Besok kita akan kesana." Kata Kakashi.

Mereka bertiga mengangguk cepat. "Nee, Kakashi-sensei. Apa disana ada bola juga?" Tanya Sasuke.

Kakashi mengangguk. "Tentu saja ada." Kata Kakashi.

"Yes! Sasuke! Besok kita main bola!" Kata Naruto semangat.

"Ayo!" Kata Sasuke.

"Yaah~ Aku sendirian dong! Aku kan gabisa main bola." Keluh Sakura.

"Tenang saja, Sakura-chan. Aku ajarin nanti!" Kata Naruto sambil tertawa kecil.

"Ah~ main bola itu membosankan~" Kata Sakura pelan seraya mengerucutkan bibirnya.

"Tenang saja, Sakura-chan. Nanti juga banyak anak-anak perempuan yang bisa menjadi temanmu disana." Kata Kakashi seraya memegang kepala Sakura.

"Benarkah? Kakak-kakak perempuan?" Tanya Sakura dengan mata berbinar-binar.

"Benar."

"Ah! Aku jadi tidak sabar kesana deh!" Kata Sakura.

"Nah, sekarang tidur ya."

"Naruto! Sakura-chan! Sasuke! Ayo bangun!" Kata Kakashi seraya menggoyangkan tubuh anak-anak itu pelan.

"Ngh~ Kakashi-sensei berisik~" Gumam Naruto seraya membalikkan badannya.

"Ayo cepat bangun dan bersiap. Katanya kalian mau pergi ke TK?" Kata Kakashi.

Sakura dan Sasuke langsung terduduk dengan mata sedikit terpejam.

"Memangnya kita sudah terlambat ya, Kakashi-sensei?" Tanya Sakura pelan seraya mengusap matanya.

"Belum sih. Tapi, kalau kalian malah tidur, kita akan terlambat." Kata Kakashi.

Sasuke langsung bangkit dari kasurnya dan langsung berlari ke kamar mandi.

"Aku duluaan!" Teriak Sasuke seraya mengambil handuknya.

"Ah! Sasuke-kun curang! Harusnya perempuan dulu!" Ketus Sakura. Kemudian dia berlari mengambil handuknya dan mengejar Sasuke.

"Oi Oi! Jangan berebutan!" Kata Kakashi.

"Iya!" Teriak Sasuke dan Sakura bersamaan.

"Kalian yakin bisa mandi sendiri?" Tanya Kakashi.

"Kakashi-sensei! Kami sudah 3 tahun! Sakura, kau mandi di kamar mandi atas saja!" Ketus Sasuke.

"Kenapa tidak kau saja?!" Gerutu Sakura.

"Udah udah! Sasuke, kau diatas! Sakura-chan mandi disini." Kata Itachi menengahi mereka.

Kakashi pun menghela nafas lega. Untunglah, Itachi datang disaat yang tepat untuk memisahkan mereka.

"Itachi, aku minta tolong urusi mereka dulu ya! Kau sudah selesai dengan keperluan sekolahmu kan?" Tanya Kakashi.

"Hn, aku sudah siap semua. Baiklah, aku akan mengurusi mereka." Kata Itachi.

Kakashi pun menatap Naruto yang masih betah dengan mimpinya itu seraya berkacak pinggang.

"Oi! Kau takkan bangun nih?" Tanya Kakashi.

"Aku masih mengantuk, Kakashi-sensei~" Gumam Naruto.

"Memangnya kau berani dirumah sendirian? Sasuke dan Sakura-chan sudah duluan mandi loh." Kata Kakashi.

"Ngh~ Biarkan saja mereka~" Gumam Naruto.

"Hm, kau tidak jadi ikut nih? Beneran? Mainan disana menunggumu loh! Bagaimana kalau Sasuke memainkan mainan itu semua sendiri?"

Naruto langsung bangkit dengan mata sedikit terpejam. "Takkan kubiarkan Sasuke bermain dengan mainanku!" Teriak Naruto setengah sadar.

Naruto pun langsung bangun dengan sempoyongan dan berlari mengambil handuknya dan pergi ke kamar mandi.

Yah, untungnya mereka semua bisa mengatasi kekacauan pada pagi ini dengan baik. Kakashi pun membuatkan sarapan dan menyuruh Itachi sarapan duluan.

Kakashi langsung berlari ke kamar dan mengambilkan baju untuk anak-anak itu. Setelah semuanya siap, mereka pun memulai sarapan dengan tenang.

"Nee, Kakashi-san. Terimakasih atas sarapannya. Aku berangkat ya!" Kata Itachi.

"Nee, kau tak mau berangkat bareng kami?" Tanya Kakashi.

"Apa tidak apa-apa? Aku bisa kok ke sekolah sendiri." Kata Itachi seraya memakai tasnya.

"Tunggu sebentar! Biar aku yang antar."

"Ini TK nya, Kakashi-sensei? Emangnya teman-teman Itachi-nii bermain mainan seperti punya kita ya?" Celetuk Naruto dari bangku penumpang.

"Tidak. Ini sekolah Itachi-nii." Kata Kakashi.

"Nee, Kakashi-san. Terimakasih atas tumpangannya." Kata Itachi sambil tersenyum.

"Sama-sama. Kau pulang jam berapa?" Tanya Kakashi.

"Kenapa?" Tanya Itachi bingung.

"Biar ku jemput." Ujar Kakashi.

"Hm, jam 12 siang." Kata Itachi.

"Oke, nanti akan kujemput." Kata Kakashi sambil tersenyum.

"Sebenarnya sih, aku gak masalah pulang jalan kaki. Tapi, karena Kakashi-san memaksa, apa boleh buat, hahaha." Kata Itachi sambil tertawa.

"Aku masuk dulu ya~ Dah, bocah-bocah!" Kata Itachi seraya menyentil dahi Sasuke.

Sasuke menatapnya kesal. "Daah~ Itachi-nii!" Kata Naruto dan Sakura seraya melambaikan tangan kecilnya.

"Hm, semoga sukses ujiannya." Itachi pun mengangguk.

"Nah, kita sampai." Kata Kakashi.

Mata ketiga anak-anak itu berbinar-binar melihat area taman bermain disana. "Woaah~"

Kakashi pun turun duluan kemudian menghampiri kursi belakang untuk melepaskan sabuk pengaman ketiga anak-anak itu.

Naruto dan Sasuke langsung berlari ke area taman bermain itu. Saat Sakura hendak mengejar mereka, Kakashi pun menarik tangan mungilnya.

"Eits! Mau kemana? Oi, kalian! Kesini dulu!" Kata Kakashi.

"Tidak mau! Kami mau main!" Teriak Naruto dari kejauhan.

"Lepaskan aku, Kakashi-sensei! AKu juga mau maiin!" Rengek Sakura.

Kakashi menghela nafas seraya memijit kepalanya. "Aduh, kita mulai lagi!"

"Eh?! Kakashi-sensei! Kau sudah datang rupanya." Sapa seorang guru wanita pada Kakashi.

"Shizune! Kau datang disaat yang tepat!" Kata Kakashi senang.

Shizune, si guru wanita itu menatap Kakashi dengan bingung dan matanya teralihkan pada Sakura yang berada di genggaman Kakashi.

"Siapa anak manis ini?" Tanya Shizune gemas seraya mencubit pipi Sakura.

"Dia anak temannya guruku. Nee, Shizune. Bisa kau pegang anak ini sebentar?" Tanya Kakashi.

"Tentu saja!" Kata Shizune dengan senang.

"Bawa dia ke dalam dulu. Aku harus mengurus dua anak lainnya." Kata Kakashi seraya memberikan Sakura pada Shizune.

"Kau mengasuh 3 anak sekaligus? Wah, sulit dipercaya." Kata Shizune dengan nada mengejek.

"Ck, sudah! Berhenti mengejekku!" Gerutu Kakashi.

Kakashi pun berlari mengejar Naruto dan Sasuke yang sudah bermain di area taman bermain itu. Sementara Sakura menatap sebal kearah Kakashi.

"Nee, namamu siapa?" Tanya Shizune.

"Sakura. Haruno Sakura." Kata Sakura dengan judesnya.

"Yosh, Sakura-chan. Namaku Shizune. Bagaimana kalau kita masuk ke dalam? Sensei punya permen dan lukisan bunga yang cantik loh." Kata Shizune.

Sakura langsung menatap Shizune dengan senang. "Benarkah?" Shizune pun mengangguk. Mereka pun masuk kedalam ruang guru.

Sementara itu...

"Aku duluan yang naik!" Ketus Sasuke.

"Aku! Kan aku yang sampe duluan!" Ketus Naruto.

"Tapi, kau sudah naik tadi!" Gerutu Sasuke.

Kakashi pun datang kemudian menarik kerah baju bagian belakang mereka dengan pelan.

"Kalian ini! Kita harus masuk dulu!" Kata Kakashi.

"Ngapain?! Kan bisa langsung main!" Gerutu Naruto.

Tak ada pilihan lain. Kakashi pun menggendong mereka berdua dan tak melepaskan mereka walaupun mereka memberontak. Yah, hari yang menyenangkan bukan?

~T.B.C~