Chapter 1 : Kedamaian Yang Hancur

Sudah 8 bulan sejak para Namekian pergi dari Bumi menuju rumah mereka yang baru serta banyak perubahan yang sedang terjadi. Ardy sekarang tinggal di rumah yang di berikan oleh Bulma yang sekarang adalah pacarnya. Bulma dan ayahnya juga telah berhasil membangun The Gravity Room; Sebuah ruang latihan yang dibangun untuk menahan tekanan gravitasi ekstems tingkat tinggi. Ruang ini terbuka untuk siapa pun yang ingin berlatih.

Vegeta telah kembali beberapa hari lalu. Ia langsung pergi ke Gravity Room sendiri dan masih mencari cara untuk menjadi seorang Super Saiyan. Akan tetapi, ia masih gagal untuk berubah menjadi Super Saiyan.

Suatu hari, Ardy berlatih sendirian di dalam Gravity Room. Ia mengeluarkan Ki berwarna putih miliknya. Ardy menghilang dan muncul di segala arah di dalam Gravity Room dengan sangat cepat. Setalah 1 jam, Ardy muncul di lantai dan mematikan mesin. Ia lalu berjalan keluar dari ruangan tersebut. Kemudian, Ardy merasakan sebuah Ki yang sangat familiar dengan yang ada di planet Namek.

" Kalau aku tidak salah, ini Ki milik musuh yang dihadapi oleh Goku, Frieza. " pikir Ardy.

Ardy lalu mendengar seseorang sedang memanggilnya. Ia lalu mengalihkan pandangan kebelakang dan melihat Bulma sedang berjalan ke arahnya.

" Kemana kau ingin pergi! Kita akan makan siang dengan orang tua ku! "

Ardy tahu akan hal itu, tapi masalahnya sekarang sedang genting.

" Bulma, Frieza sedang menuju ke Bumi " ucap Ardy dengan sedikit khawatir.

Bulma terdiam mendengar ucapan Ardy. Ia tahu cerita tentang Frieza dari Krillin dan Gohan, Bulma lalu mengangguk dan tersenyum pada Ardy.

" Kalau begitu, bawa aku bersama mu. "

Ardy pun kaget mendengar ucapan Bulma.

" Tidak Bulma, kau tidk boleh ikut. Ini berbahaya. " ucap Ardy sambil mengelengkan kepalanya.

Ardy tak ingin Bulma dalam bahaya, jika dia ikut dengannya.

" Ayolah, Ardy. Ini bukan pertama kalinya aku berada di tempat bahaya. " ucap Bulma yang terus memaksa Ardy untuk ikut.

Bulma menjelaskan pada Ardy petualangan yang dulu pernah dia lalui bahkan sampai yang ada di Namek. Ardy pun menghela nafas dan menatap Bulma.

" Baiklah, Bulma. Kau menang. " ucap Ardy dengan nada yang mengalah.

Bulma pun tersenyum senang. Ardy mengangkat tubuh Bulma di kedua tangannya lalu terbang ke langit. Di dalam perjalanan, ia dan Bulma bertemu dengan Gohan dan Krillin. Mereka lalu bertukar sapa satu sama lain.

" Katakan Ardy, kenapa Bulma bisa ikut denganmu ke sini ? "

" Bulma bisa berbicara sendiri Krillin! Dan aku disini karena aku ingin melihat kalian semua mengalahkan Frieza sekali dan selamanya. " teriak Bulma pada Krillin.

Ardy hanya bisa tertawa melihat kelakuan Bulma. Mereka lalu berada di tengah area tanah datar. Mereka juga melihat kalau Tien, Yamcha, Piccolo, dan Vegeta sudah ada disini duluan. Mereka menggunakan pakaian mereka seperti biasa kecuali Vegeta yang menggunakan celena jean dan kemeja berwarna merah; Yamcha menggunakan celana jogging berwarna biru dan baju kutang berwarna abu – abu.

" Terima kasih telah datang. Kita perlu semua orang karena kali ini Frieza tidak sendirian. Ada seseorang yang bersamanya yang kekuatannya jauh lebih besar dari Frieza. " ucap Piccolo pada semuanya.

Mereka melihat pesawat Frieza datang dang bersiap untuk mendarat. Mereka semua kecuali Bulma merasakan Ki Frieza dan orang yang bersama dengannya. Kekuatan orang tersebut jauh lebih besar dari Frieza.

" Bagus... Ini Ki milik King Cold, ayah Frieza. " Guman Vegeta yang cukup keras di dengar semuanya.

" Baiklah semuanya, kita perlu mendekati mereka. Buat ki kalian serendah mungkin, agar tak terlacak oleh scouter milik mereka! " teriak Piccolo dan dibalas dengan anggukan kepala mereka.

Mereka menurunkan Ki mereka serendah mungkin. Sementara Vegeta, memiliki masalah kesulitan untuk menyembunyikan kekuatannya.Mereka terbang dengan perlahan ke arah pesawat Frieza yang mendarat. Mereka lalu mendarat dan merasakan kehadiran seseorang yang baru.

" Apa kalian merasakan itu ? Ini seperti seorang Super Saiyan sudah ada di sana! " ucap Gohan sambil tersenyum dan memikirkan ayahnya.

Krillin pun memikirkan hal yang sama dengan Gohan. Mereka sangat bersemangat untuk bertemu kembali dengan Goku.

Mereka semua lalu terbang dengan cepat ke arah kekuatan tersebut. Kemudian, mereka mendarat di sisi bebatuan dan melihat ada seorang gadis muda berambut abu - abu, bercelana hitam, berjaket ungu dan memakai pedang di punggungnya. Mereka juga melihat Frieza yang sudah seperti seorang cyborg dan ayahnya, King Cold.

Mereka semua kecuali Ardy yang menyepitkan matanya, membulatkan matanya melihat Super Saiyan muda tersebut yang menebas Frieza berkeping – keping dengan mudah lalu menembaknya hingga lenyap. Ia juga menahan tebasan King Cold dengan mudah dan menembakkan energi kuning di perut King Cold. King Cold terpental ke belakang dan bersender di bebatuan. Super Saiyan muda itu pun menembakkan energi pada King Cold hingga lenyap dan mengakhiri pertarunga tersebut dengan menghancurkan pesawat ruang angkasa milik Frieza.

Bulma hanya berteriak dengan keras melihat pesawat tempur milik Frieza telah di hancurkan. Padahal ia akan mengambilnya dan akan melakukan penelitian dengan benda itu.

Gadis misterius itu kembali ke bentuk dasarnya.

" Hey! Aku akan pergi menemui Goku sekarang. Kalian semua bisa ikut kalau mau! " teriak gadis itu pada mereka.

Mereka pun terkejut kalau gadis itu tahu tentang Goku. Apakah ini sebuah jebakkan untuk mereka ?

" Ikuti aku kalau memang ingin bertemu dengan Goku dan jangan khawatir, ini bukan jebakan! "

Gadis itu terbang dan pergi ke sebuah tempat Goku akan mendarat di Bumi.

" Bulma, pegangan yang kuat. Kita akan ikut dengannya. " ucap Ardy.

Bulma pun memegang tubuh Ardy dengan kuat.Mereka berdua pun terbang menjauh dari Gohan dan yang lainnya dengan cepat dan menyusul gadis misterius itu.

" Aku juga. "

Gohan pun terbang mengikuti Ardy dan Bulma untuk menyusul gadis misterius tersebut. Piccolo dan yang lainnya pun ikut akhirnya.

Gadis misterius itu pun melihat kearah jamnya selama perjalanan ke sana. Ia lalu mendarat di datar penuh pasir dengan beberapa bebatuan yang ada disana. Ia pun tersenyum melihat Ardy dan Bulma beserta tang lainnya mendarat mengikutinya. Ardy menurunkan tubuh Bulma dari tangannya.

Gadis misterius itu pun mengeluarkan sebuah kotak dan mengambil sesuatu di kotak tersebut. Ia mengambil sebuah capsule yang di kotak itu dan menekan tombol yang ada di capsule itu dan melemparkannya ke tanah. Muncul sebuah mesin minum yang muncul.

" Silahkan diambil minumannya. Lagipula Goku akan datang 2 jam lagi." ucap gadis itu sambil tersenyum.

Mereka semua kecuali Ardy, ragu untuk ke situ. Ardy berjalan ke arah gadis itu sambil tersenyum pada gadis itu dan mengambil minuman di alat tersebut. Ia lalu meminum minuman itu.

" Terima kasih atas minumannya " ucap Ardy.

Gadis itu hanya tersenyum pada Ardy. Lalu Gohan dan Krillin pun mengambil minuman disitu dan meminum nya. Mereka lalu mengajukan pertanyaan pada gadis itu. Akan tetapi, gadis hanya diam seolah tak ingin menjawab.

1 jam kemudian.

Mereka kecuali Ardy mulai ragu akan kedatang Goku. Mereka mulai cemas kalau anak ini berbohong pada mereka semua dan bisa saja ini jebakan.

" Bersabarlah kalian. Goku datang ke sini dari luar angkasa yang jauh di sana. Jadi, perlu waktu untuk sampai ke Bumi. " ucap Ardy pada semuanya.

Mereka pun kembali tenang. Gadis itu pun mengarahkan pandangannya pada Ardy.

" Terima kasih sudah membuat mereka tenang. "

" Iya, sama – sama. Lagipula aku sedang menunggu sesuatu yang menarik. " ucap Ardy pada gadis itu.

Gadis itu pun mengangguk.

Time Skip

Goku telah tiba di Bumi dengan mengunakan Pod yang biasa digunakan oleh Saiyan. Mereka pun saling bertukar sapa dengan Goku. Namun gadis misterius itu meminta Goku untuk berbicara empat mata. Goku dan gadis itu pun menjauh dari mereka semua. Mereka lalu berbicara satu sama lain.

" Apa yang sedang di bicarakan oleh mereka ya ? " Tanya Krillin.

" Tidak tahu. " jawab Gohan.

" Aku panasaran sekali dengan apa yang di bicarakan oleh mereka." Ucap Bulma.

Gohan dan Krillin pun mengangguk sama penasaran dengan Bulma. Ardy, Piccolo, Vegeta, Yamcha, dan Tien hanya diam sambil mengamati mereka berdua. Mereka lalu merasakan ki dari Goku meningkat dan berubah menjadi Super Saiyan. Gadis itu pun berubah menjadi Super Saiyan dan melesat ke arah Goku sambil akan menembas Goku. Mereka semua kecuali Ardy terkejut melihat tindakkan gadis misterius itu. Akan tetapi, ia tiba – tiba ia menghentikan seranganya dan mundur kembali beberapa langkah.

Goku dan Gadis itu berbicara seperti tadi. Gadis itu menyerang Goku dengan pedangnya namun berhasil ditangkis oleh Goku dengan mudah dengan jari telunjuknya. Gadis itu mundur kebelakang dan kembali ke bentuk dasarnya. Begitu juga dengan Goku. Mereka berdua pun berbicara kembali. Mereka semua bingung dengan apa yang Goku dan Gadis itu lakukan.

Gadis itu lalu pergi meninggalkan Goku sendiri. Mereka lalu menghampiri Goku kecuali Ardy yang memilih untuk tetap disitu. Mereka lalu mengajukan banyak sekali pertanyaan pada Goku. Goku keliatan bingung untuk menjelaskan pada mereka tentang situasinya. Piccolo akhirnya menjelaskan pada semuanya tentang informasi yang di sampaikan gadis itu. Mereka seolah tak percaya dengan apa yang di katakan oleh Piccolo.

" Jika kalian memang tak percaya dengan apa yang Piccolo katakan, yang sudah itu terserah kalian! Kalau aku akan berlatih sekuat tenaga karena aku tak mau mati sia - sia! " teriak Ardy pada mereka.

Mereka lalu mengarahkan pandangannya pada Ardy yang menatap mereka dari tadi.

Mereka lalu terdiam sambil menundukan kepala.

" Jika kalian ingin bukti lain, maka lihat ke atas langit di belakang kalian! " teriak Ardy sambil melihat ke atas belakang mereka.

Mereka lalu melakukan apa yang di katakan oleh Ardy dan terkejut, karena gadis itu sedang terbang dengan sebuah mesin waktu. Gadis itu melambai - lambai ke arah mereka sambil tersenyum.

" Sampaikan salam ku pada istri ku dan juga, putra ku, Trunks. "

Gadis itu pun terkejut karena ada seseorang yang melakukan telepati padanya. Ia lalu melihat ke bawah dan menemukan kalau Ardy tersenyum padanya. Ardy mengangguk pada gadis yang di sebut Ardy di pikiran gadis itu sebagai Trunks.

Trunks pun mengangguk lalu terbang ke atas dengan mesin yang bercahaya putih lalu menghilang entah kemana.

" Aku akan berlatih lebih kuat lagi. " ucap Tien.

" Aku juga. "

" aku juga. "

Ardy hanya menatap langit di mana Trunks menghilang. Sepertinya, ia harus berlatih lebih kuat lagi. Ardy lalu berjalan ke arah mereka dan berbicara dengan mereka semua.