DISCLAIMER : MASASHI KISHIMOTO
Naruto dan Ino sudah berpisah dengan Shikamaru dan Choji mereka berdua menyusuri jalan setapak yang entah mengarah kemana,Setelah samapai di ujung jalan itu mereka berhenti setelah melihat reruntuhan bangunan.
"Ne Naruto,Kau tau Tempat apa itu" Tanya Ino
"Kurasa itu kota yang sudah di bangun sejak zaman dulu" Jawab Naruto
"Baiklah ayo kita telusuri tempat itu,mungkin ada petunjuk tentang penculik anak daimyo" Ucap Naruto
"Baiklah ayo" Ucap Ino
Sesampainya di kota itu mereka tidak merasakan adanya seseorang di sana dan bahkan kota itu seperti kota yang sudah di tinggalkan berabad-abad lamanya.
"Ternyata tak ada seorangpun di sini" Ucap Ino
"Ya,Aku tidak merasakan chakra apapun di sini,tempat ini sudah lama di tinggalkan,Baiklah kita akan masuk lebih dalam lagi Ino-Chan" Ajak Naruto
"Heeh maksudmu kita akan ke dalam tempat menyeramkan itu?" Tanya Ino
"Ehh apa kau takut Ino-Chan?" Goda Naruto dengan menaikkan sebelah alisnya
"Ti—Tidak siapa bilang aku takut aku hanya emm—" Ino tidak melanjutkan ucapannya setelah terpotong oleh Naruto
"Sudahlah,ayo ada aku di sisimu jangan takut" Ucap Naruto dengan senyuman manisnya
"Baiklah" Ino menganggukan kepala dengan wajah tersenyum.
Naruto yang melihat senyum manis Ino tiba-tiba melamun dan senyum-senyum sendiri.
"Naruto,Narutoooo" Teriak Ino
"Ehh uh ya apa?" Naruto kaget dengan teriakan Ino
"Kau melamun" Ujar Ino
"Tidak aku hanya sedang memikirkan sesuatu"
"Kau berbohong" Ino mendekatkan wajahnya dengan wajah Naruto dan menajamkan matanya ke arah mata biru samudra di depannya.
Wajah Naruto merona merah.
"Oi apa yang kau lakukan" Naruto mendorong tubuh Ino menjauh darinya.
"Hahaha,Lihatlah kau begitu panik padahal aku hanya bercanda baka" Ejek Ino
"Ahh sudahlah ayo masuk" Ucap Naruto dengan memalingkan wajahnya yang memerah
"Hehehe" Ino masih tertawa dengam menganggukan kepalanya dan ia mulai berjalan di belakang Naruto mengikutinya.
Setelah mereka benar-benar sudah di dalam kota tersebut,mereka tidak melihat apapun kecuali jaring laba-laba.
"Aaaahhhhh" Tiba-tiba Ino menjerit keras yang membuat kaget Naruto yang berjalan di depannya.
"Ada apa Ino—Hmm Hwahahahah" Naruto tidak melanjutkan ucapannya dan malah tertawa.
"Hrrhgghh,Kenapa kau tertawa seperti itu Naruto" Ucap Ino dengan nada membunuh dan mata tajam yang sangat mengerikan.
"Um Tidak Tidak Tidak,Aku hanya geli melihat rambutmu yang di penuhi jaring laba-laba" Naruto yang mencoba menenangkan Ino.
"Haah ada apa dengan jaring laba-laba sialan ini!!" Ino yang kesal karena jaring laba-laba yang begitu lengket.
"Hahaha,Sini aku yang akan mengambilnya" Naruto tertawa pendek dan menawarkan dirinya yang akan mengambil jaring laba-laba di rambut Ino.
"Kau pikir aku akan membiarkanmu menyentuh rambutku setelah kau tertawa seperti itu?" Ujar Ino.
"Sudahlah jangan keras kepala,Apa kau ingin jaring itu menempel di rambutmu selamanya?" Naruto yang mencoba menggoda Ino
"Huh baiklah" Jawab Ino yang sedikit kesal dengan menggembungkan salah satu pipinya.
"Oh sial di terlalu manis" Batin Naruto
"Baiklah kemari" Pinta Naruto
Ino duduk di depan Naruto dan membiarkan dia mengambil jaring yang menempel di rambutnya.
"Kenapa kau tersenyum seperti itu?" Tanya Ino yang melihat Naruto tersenyum kecil.
"Hmm apa ada yang salah dengan senyumanku?" Jawab Naruto.
"Tidak,Tapi senyumu itu terlihat menyeramkan,Kau seperti orang mesum" Goda Ino.
"Hahaha,Aku hanya senang melihat rambutmu" Ujar Naruto.
"Apa!?Kau bahagia melihat rambutku seperti ini?" Perempatan terukir di jidat Ino
"Uhh Tidak bukan itu maksudku tapi aku bersyukur jaring ini menempel di rambutmu" Ucap Naruto
"Apa maksudmu?" Tanya Ino yang terlihat bingung
"Berkat jaring ini aku bisa menyentuh rambut pirangmu yang halus ini" Jawab Naruto yang tersenyum lebar
"Heeh bukankah walau rambutku tidak terkena jaring kau bisa menyentuhnya?" Goda Ino
"Hahaha kau menggodaku terus Ino,Yah walaupun memang sudah lama aku ingin menyentuh rambut indahmu ini" Pipi Naruto merona merah
"Memangnya kenapa dengan rambutku sehingga kau ingin sekali menyentuhnya?" Tanya Naruto
"Entahlah tapi setiap aku melihatmu aku seperti melihat matahari" Jawab Naruto
Setelah mendengar jawaban Naruto pipi Ino merona merah dan memalingkan wajahnya menghadap ke bawah dengan sedikit senyum.
"Bukankah rambutmu sendiri pirang seperti matahari" Goda Ino lagi dengan mengangkat salah satu alisnya
"Oh ayolah Ino-Chan jangan menggodaku terus aku bukan laki-laki yang tahan dengan godaan terus menerus" Pinta Naruto agar Ino tidak menggodanya terus
"Hehehe" Ino hanya bisa tersenyum melihat tingkah Naruto.
"Baiklah sudah selesai Ino-Chan" Ucap Naruto tersenyum bahagia
"Arigatou Naruto" Ucap Ino
"Kau jadi terlihat sangat cantik Ino-Chan" Ujar Naruto dengan senyum 5 jarinya
"Naruto mendekatlah" Pinta Ino
"Untuk apa?" Tanya Naruto
"Sudahlah jangan banyak bicara" Tegas Ino
Setelah Naruto mendekatkan diri dengan Ino Tiba-tiba!!
To Be Continue
Penasaran dengan kelanjutannya?Sama saya juga penasaran.
Tunggu kelanjutannya di Chapter selanjutnya.
Maaf ya Chapter kali ini sedikit garing,Tadinya mau buat lebih panjang lagi tapi takutnya kalian bosen bacanya soalnya ceritanya gaje hehehe.
jangan lupa vote jika kalian suka dengan fanfic ini.
Jika ada kesalahan mohon di maklumi karena Author juga manusia biasa hehe
