Desclaimer : i'm not own onepiece Origanlly create and Made by Eichiro Oda.
Devil strawhat*
Terhitung sudah hampir satu bulan Luffy menghancurkan marine base dan membantai semua yang ada dilamnya untuk menyelamatkan first-mate nya
Roronoa Zoro….
"Hei Luffy, sudah sebulan kita berkeliling, bertarung, bermain dengan wanita dan juga membunuh, aku sedikit penasaran dengan pedang yang tak pernah kau keluarkan bilahnya itu, boleh aku melihatnya sebentar" Tiba-tiba Zoro bertanya. Luffy menyeringai sebelum
"Tidak, pedangku bukan pedang biasa atau katakanlah dia memilih tuan nya sendiri, kalau kau memaksa maka kau harus membunuhku terlebih dahulu." Ucap Luffy serius.
Zoro menatapnya.
"Jadi, kau pendekar pedang?" Dia bertanya. Luffy menggeleng.
"Bukan, Kau sudah melihat gaya bertarung ku kan kalau aku menggunakan segala macam senjata." Ucap luffy
Zoro mengangkat alisnya. "Lalu bagaimana kau bisa menggunakannya seperti profesional.?"
Luffy menghela nafas.
"Aku hanya sedikit lebih baik daripadamu. Yang aku tahu tentang ilmu pedang saat ini, kau bisa mempelajarinya dengan cepat, jika kau cukup keras melatih dirimu sendiri atau jika aku mengajarimu, meskipun aku tidak baik dalam mengajari suatu hal. Tapi ..." Luffy berkata dan berhenti.
"Tapi?" Zoro mengulangi dengan alis yang naik.
"Tapi ..." Luffy melanjutkan. "Aku bisa dengan mudah mengalahkan sebagian besar musuh yang akan kita temui, mengingat, aku lebih kuat dan lebih cepat dari musuh yang akan kita temui."
"Jadi, bagaimana keahlian berpedangmu bermasalah?" Zoro bertanya, untuk sekarang mengabaikan pernyataan yang kedengaran sangat arogan.
"Jika aku bertarung dengan pendekar pedang kelas Shin Sekai kemungkinan aku akan kalah, akan tetapi itu juga jikalau aku murni bertarung seolah aku pendekar pedang." Luffy menjawab.
"Oh." Jawab Zoro menyebalkan.
"Tapi seberapa kuat kau?" dia bertanya setelah jeda singkat. Luffy memandangnya dengan skeptis.
"Kurasa aku sejajar komandan elit yonko." ujar luffy nanggung
"Kau tidak bisa menentukan kemenangan dengan kekuatan murni saja Aibo, terkadang informasi bisa jadi penentu karena informasi dalam kondisi tertentu bisa menjadi lebih berbahaya dari senjata." Luffy melanjutkam penjelasannya dengan serius
"Itu terdengar ambigu tapi mengingat semua pertarungan kita dalam sebulan ini sedikitnya aku mengerti." Klaim Zoro.
Luffy hanya tersenyum tipis.
Zoro menghela nafas mengganti topik pembicaraan karena dia sedikit sebal dengan wajah tenang captainnya itu..
"Jadi, siapa lagi yang kita butuhkan?"
"Kita perlu, mari kita lihat ..." Luffy menjawab sambil melihat tangannya, "Kita membutuhkan seorang navigator, penembak jitu, juru masak, seorang dokter, seorang informan dan pustakawan, pembuat kapal dan seorang musisi."
"Apa itu sungguhan senchou?. Kita tidak benar-benar membutuhkan seorang musisi." kata Zoro sedikit sweet drop.
"Hmm mungkin.!" kata Luffy sambil memejamkan mata "Aku tidak tahu kau sangat menyukai suaraku, Zolo!" Luffy tertawa pelan.
Mendengar ungkapan captainnya tentu membuat Zoro kesal. "Cihhhh Aku itu hanya sebal dengan wajah sok cool mu itu bakaaa " maki Zoro dengan big head "Hahhh berbicara denganmu benar benar meyabalkan sialan." Lelah Zoro yang akhirnya memutuskan mengakhiri pembicaraan dan meminum sake.
-Time skip-
Setelah beberapa saat akhirnya mereka tiba di pelabuhan oranye town.
" Lihat gadis Oren itu zoro, menurut informasi yang kudapatkan dia seekor kucing pencuri dari berbagai kapal bajak laut." Tunjuk Luffy
"Apa yang akan kita lakukan? Apa kita akan menangkapnya? Atau menikmati tubuhnya?." Tanya Zoro.
" Hmm sebenarnya aku ingin menjadikannya navigator. Tapi sepertinya dia sedikit liar, mungkin sedikit memaksa tidak apa-apa, dan jika kau memang ingin bersenang-senang dengan tubuhnya itu silahkan. Tapi untuk saat ini kita berikan kesan good looking padanya, kau mengerti Aibo." Jelas Luffy diakhiri dengan bertanya.
" Ayo kita lakukan senchou." Tanggap Zoro.
-Beberapa saat kemudian-
"Hey buggy tolol!" Luffy berrkata tenang di depan para bajak laut. Para perompak memasang ekspresi malu dan Buggy tentu saja kesal.
"Kauuu berani mengatakan itu padaku, pencuri bodoh!" Buggy mengancam.
"Aku bukan pencuri! Aku kapten bajak laut, dasar HIDUNG MERAH tolol tolol!" Balas Luffy dengan seringai tipis nya. Namun Nami, yang berada di belakangnya merasa ngeri.
"Mau apa… kau… Topi jerami sialan!" Buggy mencoba mengintimidasi.
Luffy hanya tertawakecil "Membunuhmu.!" dia balas mengintimidasi bagi dengan wajah yang sudah diganti menjadi dingin
"APA? Kau berani bicara seperti itu padaku bajingan!?" Buggy berteriak dengan marah.
"TEMBAKKAN BUGGY BOMB! AKU TIDAK INGIN MENDENGARKAN PENGHINAAN INI!" perintah bajak laut badut dan orang-orang mulai memasukkan peluru meriam khusus ke dalam meriam dan menyalakan sumbu.
Nami mendesaknya untuk mulai berlari tapi dia menepis kata-katanya. Semua orang menyaksikan dengan ngeri ketika Luffy menahan buggy bom dengan satu jari.
" Kau sebut bola bodohmu ini mengerikan buggy? Sarkas Luffy sebelum menyentil bola itu kembali kearah buggy dan kawan kawan.
Ctiick
boom
"Apa itu tadi ?!" teriak Nami.
"Aku menahannya lalu menyentil nya kembali kepada mereka." Jawab santai luffy.
"Kauuuu, bagai mana bocah seperti mu bisa menggunakan Haki.!" Teriak bagi kesal
"Idiot, mana mungkin aku menjawabnya Hidung besar bodoh tolol idiot." Luffy menjawab, tidak pernah melepaskan 'penghinaan' itu.
Wajah Buggy sekali lagi menjadi gelap karena marah. Dia akan mengatakan sesuatu, tetapi disela oleh suara di dekatnya.
"Kamu pasti tahu bagaimana membuat keributan, Luffy." suara itu berbicara. Semua orang menoleh ke tempat asalnya dan melihat seorang pria berambut hijau dengan tiga pedang dengan seringai di wajahnya.
"Oh, hai Zoro. Senang melihatmu menemukan kami." Luffy berkata, tapi kemudian dia bergerak ke kiri, di mana seorang berambut oranye berdiri. "Dan ini Nami, dia akan menjadi navigator kita begitu kita mengalahkan hidung Merah Besar itu." Lanjut Luffy
"AKU AKAN MEMBUNUHMU, Bajingan sialan!" Buggy berteriak dengan suara bernada tinggi.
"Izinkan kami!" kata seseorang di sebelah kanannya. Dia berdiri di atas sepeda roda satu dan memiliki pedang di ikat pinggangnya.
Di sebelah kirinya berdiri seorang pria tak bersenjata, yang memiliki rambut berbentuk seperti telinga binatang. Dia melompat ke atas seekor singa besar. Mereka bertiga mendekati Luffy dan Zoro berlari ke arahnya juga.
"Zoro, habisi pengguna pedang itu, hitung hitung peregangan." Perintah Luffy pada Zoro.
Cabaji mencoba menyerang Zoro, dan Zoro memblokir pedangnya. Luffy menatap bosan Mohji dan Richie si singa. Singa dengan pria di atasnya melemparkan dirinya ke arah Luffy, tetapi dia hanya meninju singa itu ketika dia sudah cukup dekat.
Pria itu berhasil melompat dari singa sebelum Richie terbang mundur dan membenamkan dirinya ke dinding di dekatnya. Mohji mundur ketakutan, tapi kemudian Cabaji menendangnya dengan kesal. Dia terbang langsung ke Luffy yang hanya menghindar dan dia jatuh ke rumah terdekat.
"Aku pikir aku akanmenonton sebentar." katanya santai dan mengalihkan perhatiannya ke pertarungan antara Zoro dan Cabaji. Pendekar dengan mudah memblokir semua serangan orang lain, meskipun dia penipu. Luffy tentu saja terpaksa turun tangan, ketika Buggy mencoba membantu Cabaji dengan menggunakan kekuatan buah iblisnya. Pertarungan itu berlangsung lebih lama, tapi kemudian Zoro mengakhirinya dengan satu 'Santoryu Onigiri'.
Buggy sangat marah ketika pasangan pertamanya dipukuli oleh pendekar pedang dan bersiap untuk bertarung, ketika dia melihat seorang berambut merah dengan tas jika emasnya. Dia tentu saja bertekad untuk mendapatkannya kembali dengan segala cara. Namun itu sangat merugikannya.
"Kau harus memperhatikan siapa yang kau lawan." seseorang di belakangnya berkata. Dia berbalik dan ngeri, wajah Luffy tepat di sampingnya.
"Gomu Gomu no Bazooka!" Luffy berteriak dan dengan serangan itu Buggy terbang tinggi ke langit. Setelah beberapa saat, beberapa penduduk desa mendekati ketiga perompak tersebut dan menanyakan siapa mereka.
Luffy mengatakan bahwa mereka adalah bajak laut dan memberi tahu mereka bahwa dia mengusir buggy. Kemudian dia melemparkan salah satu tas Nami kepada Walikota, yang tentu saja nami protes, tetapi dia mengatakan kepadanya bahwa mereka membutuhkan uang untuk perbaikan.
Setelah itu mereka meninggalkan pulau bersama-sama, menuju desa Syrup, Namun ditengah perjalanan Zoro bertanya. "Tadi seperti bukan kau saja luffy, kenapa kau membiarkan badut bodoh itu hidup?." Tanya Zoro. "Untuk kesan tentunya, jadi kau ingin melakukannya nee Zoro?!" Tanya balik Luffy. "Hanya jika kau mengizinkan senchou." Balas Zoro menyeringai. "Lakukan sesukamu Zoro." Balas Luffy kalem.
Mendengar konfirmasi captainnya Zoro bertindak cepat dengan mendekap tubuh Nami. Diperlakukan seperti itu tentu Nami berontak namun apalah daya kekuatan fisik Zoro tidak bisa ia kalahkan..
Menghela nafas sejenak sebelum " Hei aku tau apa yang ingin kau lakukan tapi bisakah kau bermain pelan." Pinta lemah Nami.
" Huh baiklah dan jadilah kucing baik." Jawab Zoro sambil melepas bajunya satu persatu. Melihat Zoro telanjang Nami secara naluriah ikut bernafsu.
"Ahh sepertinya aku juga akan menikmatinya." Horny Nami sambil melepas semua pakaian yang ia kenakan.
"Huuh jadi kau dapat jatah tanpa perlawanan eh Aibo?" Goda Luffy
"Yah sepetinya ini ughh akan menyenangkan, kau aghh ingin bergabung?." Jawab Zoro disela dapat servis blow job oleh Nami.
" Aku tidak tertarik dengan kucing sangean Aibo. Have fun." Ungkap Luffy sebelum mengambil botol sake dan meminum nya.
.
.
.
..
To be continued
