Main Character (s):
Hatake Kakashi
Uzumaki Naruto
Uchiha Sasuke
Haruno Sakura
Uchiha Itachi
Dan lainnya yang akan ditemukan dalam cerita
Genre: Comedy / Family / Drama
Warning!
Semua karakter kebanyakan OOC
Don't Like Don't Read
RnR
Hope you like it^^
Semua karakter milik Masashi Kishimoto
© Masashi Kishimoto
BABYSITTING DUTIES
"Kacau"
CHAPTER 3
"Oke, minna-san. Perkenalkan mereka adalah Naruto, Sakura-chan, dan Sasuke." Kata Kakashi.
Naruto, Sasuke, dan Sakura berdiri dengan gugup didepan anak-anak TK yang lebih tua dari mereka.
"Anak baru?"
"Wih! Keren!"
"Kok mereka gak pake baju seragam kayak kita ya?"
Anak-anak TK itu mulai berisik karena mendiskusikan mereka bertiga.
Kakashi menepuk tangannya. "Oke perhatian semuanya. Mereka bukan murid baru disini. Tapi, teman baru kalian disini. Mereka lebih muda dari kalian. Jadi, mohon bantuannya ya, anak-anak." Jelas Kakashi.
"Aah! Adik kecil?!"
Kakashi pun menatap kearah mereka bertiga. "Kalian duduk bareng sama kakak-kakak nya." Kata Kakashi.
Mata Naruto dan Sasuke terfokus pada dua orang anak laki-laki yang tengah bermain mainan robot. Mereka berdua pun dengan mata polosnya menghampiri anak-anak itu.
Kakashi hanya menghela nafas melihat tingkah Sasuke dan Naruto itu. "Sakura-chan, ayo." Kata Kakashi seraya memegang pundak Sakura.
Sakura mengangguk pelan. Kakashi pun membawa Sakura menghampiri kumpulan anak-anak perempuan di sana.
"Hana-chan, Temari-chan, main sama Sakura-chan juga ya."
Anak perempuan bernama Hana dan Temari pun mengangguk dengan cepat kemudian menyuruh Sakura duduk disamping mereka.
"Sakura-chan, lihat! Aku punya mainan." Kata Hana seraya mengeluarkan tas dokter nya.
"Wah! Aku juga punya 1 dirumah. Kemarin, aku main dengan Sasuke-kun, Naruto, dan Kakashi-sensei!"
Kakashi pun melihat ketiga anak itu yang dengan mudah bergaul dengan anak-anak lain, membuatnya lega.
'Syukurlah. Setidaknya, aku bisa beristirahat sebentar.'
"Naruto, Sasuke, Sakura-chan. Ayo kemari." Kata Kakashi.
Ketiga anak itu menghampiri Kakashi. "Ada apa, Kakashi-sensei?"
"Ayo kita pulang. Kita harus menjemput Itachi-nii." Kata Kakashi.
"Yaah~ aku baru mau main." Kata Naruto seraya mengembungkan pipinya.
"Besok kita kesini lagi kok. Siapa yang mau ikut kesini lagi?" Tanya Kakashi.
"Akuu!" Teriak ketiga anak-anak itu.
Kakashi tertawa kecil. "Nah, kalau begitu kita pulang dulu sekarang. Besok, kita kesini lagi." Kata Kakashi.
"Baiklah, Kakashi-sensei."
Mereka pun tiba dirumah bersama Itachi. Kakashi meminta Itachi menjaga ketiga anak itu sebentar karena dia harus mengambil barang di mobilnya.
"Aku tak mau meminjamkannya pada kalian!" Teriak Sakura sambil menarik boneka kelinci nya yang ditarik oleh Naruto dan Sasuke.
"Iih! Kami cuma mau pinjam sebentar! Aku dan Sasuke mau bermain polisi-polisian!" Teriak Naruto yang diikuti oleh anggukan kepala dari Sasuke.
"Hei! Berhentilah berebutan! Kau bisa gunakan barang yang lain, kan?!" Kata Itachi mencoba memisahkan mereka bertiga.
"Tak bisa! Kami membutuhkan boneka ini sebagai penjahatnya!" Kata Sasuke kesal.
"Bunny gak boleh jadi penjahat! Aku gak mau meminjamkannya!" Jerit Sakura.
"Kalau kalian berebutan begini, bonekanya bisa rusak loh!" Kata Itachi kuwalahan.
"Makanya lepaskaan!"
Dan, firasat buruk itu benar-benar terjadi.
Boneka kelinci milik Sakura rusak. Kepala boneka itu terlepas dari badannya.
"Huwaaa!" Jerit Sakura. "Bunny ku rusaak!" Jerit Sakura sambil menangis kencang.
"Tuh kan! Niisan bilang juga apa?!" Kata Itachi seraya menghela nafas panjang.
"Lagian kau pelit sih! Harusnya kasih saja padaku!" gerutu Sasuke kesal.
"Sasuke-kun jahat! Huwaaa!" Jerit Sakura.
Kakashi pun buru-buru masuk saat mendengar jeritan Sakura. "Ada apa?!" Tanya Kakashi panik.
"Itu, Naruto dan Sasuke merusak mainan Sakura-chan." Kata Itachi.
"Kalian tidak boleh begitu. Itu kan punya Sakura-chan." Kata Kakashi pada dua bocah di hadapannya itu.
"Lagian Sakura-chan pelit! Kami kan cuma mau main sebentar!" Gerutu Naruto.
"Huwaa! Tapi aku kan gak mau kasih pada kalian!" Teriak Sakura.
Kakashi menghela nafas panjang. 'Masa aku harus gunakan cara itu lagi sih?'
"Kalian bertiga sama-sama salah. Naruto dan Sasuke, kalian tidak boleh memaksa seseorang untuk memberikan barangnya pada kalian. Tidak boleh sama sekali! Sakura-chan, kau juga jangan pelit dengan temanmu. Kalau mereka ingin pinjam sebentar itu tak apa-apa." Kata Kakashi.
"Huuu! Pelit!" Ejek Naruto dan Sasuke pada Sakura.
"Huwaaa!"
Kakashi dan Itachi pun menghela nafas panjang. "Tidak bisa begini terus." Gumam Kakashi.
"Naruuto, Sasuke, Sakura! Ikut aku ke dalam!" Kata Kakashi tegas seraya menunjuk kearah kamar.
Mereka bertiga pun mengikuti Kakashi dengan langkah ragu. "Itachi, kau tunggu sebentar disitu." Kata Kakashi seraya menutup pintu kamar.
Itachi yang penasaran pun menghampiri pintu tersebut dan menguping pembicaraan mereka.
"Duduk!" Perintah Kakashi.
Mereka bertiga pun duduk. "Kalian sudah membuat kesalahan hari ini. Apa boleh kita mengganggu dan mengejek teman kita?" Tanya Kakashi dengan tegas.
Ketiga anak itu menggeleng. "Nah, kalian sendiri tau. Kalau begitu, kalian melakukan hal yang benar atau salah barusan?"
"Hal yang salah..." Jawab mereka bertiga seraya menunduk.
Tak lama, Naruto dan Sasuke pun ikut menangis. Dan, bisa kebayang bagaimana berisiknya ketika ketiga anak ini menangis bersamaan?
Kakashi pun menghela nafas panjang. "Ambil kursi disana dan duduk menghadap tembok! Aku harap kalian bisa memikirkan kesalahan kalian hari ini dan saling memaafkan satu sama lain." Kata Kakashi.
"Hiks..hiks.. tapi..."
"Tidak ada tapi-tapi. Cepat duduk disana dan intropeksi diri kalian masing-masing. Aku akan memberikan waktu 5 menit untuk menyadari kesalahan kalian!" Kata Kakashi tegas.
Ketiga anak itu dengan terisak berdiri dan mengambil kursi dan duduk menghadap tembok.
"Ingat! Kalau kalian tidak bisa saling memaafkan atau masih tidak menyadari kesalahan kalian hari ini, Aku takkan memperbolehkan kalian keluar. Paham?"
Ketiga anak itu pun mengangguk tanpa menoleh kearah Kakashi. Kakashi pun keluar dari ruangan dan terkejut melihat Itachi yang sedang menguping di depan kamar.
"Sedang apa kau disini?" Tanya Kakashi kaget.
Itachi yang juga kaget pun langsung tertawa kecil. "Aku tak menyangka Kakashi-san adalah orang yang menyeramkan kalau marah." Kata Itachi.
"Haha, ini semua demi kebaikan mereka. Kalau aku hanya diam, mereka akan lebih parah dari ini." Kata Kakashi seraya tersenyum.
"Kalau begitu, aku akan keluar untuk membelikan cemilan untuk kalian. Kalau sudah 10 menit, kau boleh menyuruh mereka keluar." Kata Kakashi.
"Baiklah." Kata Itachi seraya mengangguk.
Kakashi pun tersenyum dibalik maskernya seraya menepuk kepala Itachi pelan.
"Kalau begitu, aku pergi dulu. Kalian berhati-hatilah di rumah." Kata Kakashi.
"Hm, anak-anak itu suka tidak ya?" Gumam Kakashi seraya melihat-lihat cake di toko kue.
Kakashi pun memutuskan membeli Cheese Cake dan beberapa roti-roti kecil.
"Eh, Kakashi?!"
Karena namanya dipanggil, Kakashi pun sontak menoleh kebelakang dan mendapati 2 orang yang berbeda gender itu berdiri dibelakangnya.
"Hm? Obito, Rin?"
"Wah! Aku tak menyangka kita bertemu disini!" Kata Obito sambil tertawa keras dan memukul pundak Kakashi.
"Baka! Kue nya jatuh nanti!" Gerutu Kakashi.
"Haha, gomen-gomen. Tumben kau membeli ini. Bukannya kau tidak begitu suka kue?" Celetuk Obito.
"Hm, ini untuk anak-anak."
"Hah?! Anak-anak?! Kau sudah punya anak?!" Teriak Obito dan Rin bersamaan.
Karena teriakan itu, semua pengunjung toko kue itu langsung menatap mereka bertiga dengan bingung.
"Ck, gausah teriak-teriak! Bukan anak-anakku. Tapi anak-anak Minato-sensei dan temannya." Kata Kakashi.
"Oh, jadi kau mengasuh mereka, Kakashi-kun?" Kakashi pun mengangguk.
"Wah, aku ingin lihat anak-anak itu. Boleh kami ikut denganmu?" Tanya Obito.
"Mau ngapain?!" Delik Kakashi.
"Aku cuma mau lihat anak-anak Minato-sensei dan temannya ituu." Kata Obito gemas.
Kakashi dan Rin menatap Obito dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Nee, Obito-kun. Kalau kau berekspresi seperti itu, kau seperti ped**il tau!" Celetuk Rin.
"Eh?! Sembarangan!" Kata Obito kesal.
"Tapi, aku juga penasaran dengan anak-anak itu. Aku akan membantumu merawat mereka untuk hari ini. Gimana, Kakashi-kun?" Tanya Rin sambil tersenyum lebar.
Kakashi terdiam sebentar. 'Apa mereka akan baik-baik saja setelah merawat mereka?'
"Ya sudah, tapi jangan berbuat hal macam-macam ya!"
Itachi membuka pintu kamar dan melihat punggung anak-anak kecil itu yang tengah terduduk.
"Oi!" Panggil Itachi.
Ketiga anak itu membalikkan badannya dan menatap Itachi dengan tatapan memelas.
'Aduh! Bahaya! Kenapa mereka imut sekali?!' Batin Itachi seraya memegang dadanya.
"Kenapa kalian?" Tanya Itachi basa-basi.
"Hiks... Kakashi-sensei menghukum kami." Gumam Naruto seraya terisak.
"Kenapa kalian dihukum?" Tanya Itachi.
"Karena kami...hiks...merebut mainan Sakura." Kata Sasuke pelan.
"Karena...hiks...aku tidak memberikan mainanku." Gumam Sakura pelan.
"Nah, kalian tau juga ternyata. Jadi, masih mau mengulangi perbuatan kalian itu?"
Ketiga anak itu pun menggeleng. Itachi tertawa kecil. Tak disangka, cara tegas Kakashi ini cukup ampuh juga pada mereka.
"Ayo kita nonton tv. Kakashi-sensei sedang membelikan kue untuk kita."
Mata ketiga anak itu langsung berbinar-binar.
"Kue?" Itachi pun mengangguk.
"Jadi, jangan menangis lagi."
"Aku tidak menangis!" Kata Naruto dengan cepat menghapus sisa-sisa air matanya. Diikuti dengan Sasuke dan Sakura.
Naruto pun langsung melesat keluar kamar duluan, kemudian Sasuke pun mengejar Naruto dengan teriakkan kesalnya.
"Sakura-chan, ayo." Ajak Itachi seraya mengulurkan tangannya.
Sakura pun tersenyum lebar kemudian menggenggam tangan Itachi seraya memeluk boneka kelincinya yang tinggal badannya itu.
Naruto dan Sasuke asyik bermain polisi-polisian, sementara Sakura dan Itachi asyik bermain masak-masakkan.
"Kakashi-sensei lama ya~" Keluh Naruto seraya membaringkan diri di sofa karena kelelahan.
"Iya nih. Kakashi-sensei lama." Gerutu Sakura seraya memeluk bonekanya.
"Aku punya permainan seru nih." Kata Itachi cepat.
Ketiga anak itu langsung berkumpul didepan Itachi dengan wajah penasaran.
"Kita main peran dari cerita dongeng." Kata Itachi.
"Hah?"
Itachi bangkit dari duduknya dan mengambil sebuah buku dongeng.
"Kita akan bermain ini." Kata Itachi seraya menunjukkan buku tersebut.
"Gimana cara mainnya?" Tanya Naruto penasaran.
Itachi pun meminta ketiga anak tersebut mendekatinya. "Jadi, kita akan membagi peran masing-masing. Misalnya, Sakura-chan mendapatkan peran Cinderella. Nanti Sakura-chan akan bermain sebagai Cinderella." Kata Itachi.
"Oh begitu. Baiklah, ayo kita bagi perannya." Sahut Sasuke.
"Oi! Mau kemana kau?"
Obito menunjuk kearah toko mainan di seberang jalan. "Nee, singgah kesana sebentar." Kata Obito.
Kakashi menghela nafas panjang. "Kau sudah besar masih saja suka dengan mainan." Gerutu Kakashi.
"Bukan untukku. Tapi untuk anak-anak itu." Kata Obito.
"Nee, Kakashi-kun. Apa mereka suka baca buku?" Tanya Rin.
"Hm, mungkin. Mereka sering memintaku untuk membacakan dongeng sebelum tidur."
Rin pun tampak senang kemudian berlari ke seberang jalan diikuti oleh Obito.
"Hei!" Teriak Kakashi.
Tapi tak digubris oleh mereka berdua. Kakashi pun menghela nafas panjang seraya menatap plastik di genggamannya.
"Haah~ kasihan anak-anak itu. Pasti mereka sudah menunggu kue ini."
"Sasuke! Kau akan dimarahi ibu kalau mengambil kosmetik miliknya!" Teriak Itachi panik.
"Kalau Niisan tidak memberitahukannya, dia takkan marah." Kata Sasuke cuek.
Itachi menepuk jidatnya. "Sakura-chan, cepat sini!" Teriak Naruto.
Sakura pun menghampiri kedua anak itu dan duduk didepannya. "Kami akan meriasmu. Kamu diam saja!" Kata Sasuke. Sakura pun menganggukkan kepalanya.
Itachi yang melihat aksi ketiga anak kecil itu terduduk pasrah. "Sasuke! Kau memang takkan dimarahi, tapi aku yang kena marah!" Gerutu Itachi frustasi.
"Tada~" Kata Naruto seraya membalikkan tubuh Sakura menghadap Itachi.
Make up yang tidak beraturan itu terhias di wajah Sakura. Itachi sangat terkejut melihat hasilnya dan tak bisa menahan tawanya.
"Sekarang giliran kalian berdua!" Kata Sakura seraya merampas lipstick yang Sasuke pegang dan menarik Sasuke sekuat tenaga sehingga Sasuke terduduk.
"Oi! Aku kan berperan jadi pangeran bukan ibu peri!" Teriak Sasuke memberontak.
"Diamlah!" Ketus Sakura seraya menarik rambut Sasuke.
"Aw! Lepaskan aku!" Teriak Sasuke kesakitan.
Itachi pun menghampiri mereka berdua dan menengahi mereka. "Itachi-nii! Tahan Sasuke-kun ya!" Kata Sakura.
"Oi! Tidak!"
Setelah beberapa menit dan...
"Tadaa~ Bagaimana?" Kata Sakura.
Riasan tak beraturan tampak diwajah Sasuke. Lipstick yang dihias tak simetris (bayangin wajah joker)
"Sakura no baka!" Teriak Sasuke kesal.
"Haha, itu bagus kok!" Kata Sakura.
Sakura pun menoleh kearah Naruto. "Sekarang giliranmu!"
Aksi kejar-kejaran pun tak bisa dihindarkan. Setelah tertangkap, yah.. kalian tau lah apa yang terjadi.
"Sakura-chan~ wajahku yang malang."
"Hihi, sekarang giliran Itachi-nii!"
Ting Tong
"Itu pasti Kakashi-sensei!" Teriak Itachi mengalihkan perhatian Sakura.
"Kakashi-sensei?! Yeaay! Dia pasti membawakan kue kan?!" Teriak ketiga anak itu dengan senang.
Mereka berempat pun berlari kearah pintu depan dan membuka pintu dengan riang. Dan, mereka pun mematung seketika saat melihat kehadiran 3 orang dihadapan mereka.
"Ini anak-anak yang kau bilang itu? Mereka manis sekali!"
"Hei! Beneran mereka?"
"Memangnya kenapa?"
Ternyata ketiga orang itu adalah Kakashi, Rin, dan Obito. Kenapa keempat anak itu mematung menatap mereka? Itu karena dia melihat Obito memegang beberapa kotak mainan.
"Mereka anak-anaknya Mikoto-basan!" Kata Obito kaget.
"Hee? Jadi kau kenal anak-anak ini?"
"Oh, hai Paman Obito." Sapa Itachi setelah menyadari keadaan.
Obito menendang kaki Kakashi pelan. "Ssst! kenapa kau tak memberitahuku kalau kau mengasuh anak-anaknya Mikoto-basan?!" Bisik Obito kesal.
"Oi! Kau pikir aku tau kalau kalian keluarga?!" Gerutu Kakashi seraya membalas tendangan Obito.
"Ayo-ayo masuk!" Kata Kakashi cepat.
Anak-anak itu tampak mengikuti langkah mereka, terutama Obito yang sedang membawa mainan.
"Oh iya, ada apa dengan wajah kalian?" Celetuk Kakashi.
"Ah, itu..."
"Kami sedang bermain peran cerita Cinderella." Jawab Sakura dengan santai.
"Make up siapa yang kalian gunakan? Jangan bilang kalau..." Kata Kakashi panik.
"Ini punya Kaasan." Jawab Sasuke dengan santai.
"Ahh! Bagaimana ini?!" Teriak Kakashi frustasi.
"Dimana make up nya?" Tanya Kakashi.
Itachi menunjuk kearah ruang tengah dan tampaklah alat make up milik Mikoto yang sudah tak berbentuk lagi.
Kakashi diam mematung. "Oh tidak!"
"Tenang saja, Kakashi-sensei. Kaasan takkan marah." Kata Sasuke dengan santainya.
Kakashi dan Itachi langsung men-death glare-kearah Sasuke. Mata mereka seolah berkata "Dia takkan marah kepadamu! Tapi kepada kami!"
"Rin..."
"Eng?"
"Karena kau perempuan, kau tau berapa harga make up ini?" Bisik Kakashi.
Rin tampak berpikir sejenak. "Aku tak tau. Tapi sepertinya ini akan menghabiskan 10.000 yen."
"Apa?!"
~T.B.C~
