Disclaimer:
Saya tidak memiliki Senki Zesshou Symphogear ataupun Kamen Rider Zero One, semuanya dimiliki oleh pemiliknya masing-masing.
.
Chapter 3: Gungnir
"Ehhhh saudari kembar!!!!" Teriak Aruto.
"Kau ini berisik sekali ya!" Balas Azu.
"Gomen"
"Sudahlah lupakan saja, ngomong-ngomong baru pertama kali aku melihat Rider Kick konyol seperti tadi!"
"Akhh!" Aruto memegang dadanya yang sakit akibat ucapan Azu barusan.
.
"Regu penanggulangan bencana JSDF dan A.I.M.S berhasil menyelamatkan warga, itu yang yang diberitakan berita hari ini, dan kelihatannya lokasi tidak jauh dari sini" Ucap Miku sambil melihat ponselnya dan di hadapannya terlihat Hibiki sedang makan sambil menatap temannya tersebut.
"-Itu Kazanari Tsubasa, dia artis yang hebat sulit rasanya berbicara dengannya" Ucap beberapa siswi.
Mendegar nama tersebut Hibiki dengan segera berdiri dari bangku dan tanpa sengaja bertatapan langsung dengan Tsubasa.
"A-a-no"
.
(Play Synchrogazer: Senki Zesshou Symphogear S1 Op By Mizuki Nana)
(Listen to my song...)
Hibiki menatap bintang di langit dan ia terbang dengan sepasang sayap putih dipunggungnya.
(Boku no koe wa kikoeteimasuka? please tell me...)
Miku menatap bintang.
(Kotae no nai kyokou no sora mezashi fly far away)
Tsubasa mengambil microphone dan berjalan menuju panggung konser.
(Kotoba ja tarinai kara boku no subete uketomete)
Fuwa dan Kanade sedang duduk santai dengan dua buah ShotRiser diatas meja.
(Seigyo dekinai...shitakunai yo)
Terlihat Aruto, Izu dan Azu sedang sibuk membuat desain ProgriseKey.
(Hajimete shiru kankaku)
Memperlihatkan Hibiki dengan Gungnir Gear miliknya, wajah wanita misterius, pedang Durandal, dan seringai Yukine Chris.
(Kimi ni utau yo eien no hajimari wo)
Zero One, Tsubasa dan Hibiki berlari menyerang Noise.
("Dakara waratte...")
Vulcan dan Valkyrie muncul membantu ketiganya.
(Dare yori mo atsuku dare yori mo tsuyoku dakishimeru yo)
Hibiki menghajar Noise bersama dengan Zero One.
(Furueru kokoro yusabureba ii)
Tsubasa menebas Noise bersama Valkyrie disampingnya.
(Nanika ga ugokidasu Bokura)
Vulcan menembak semua Noise di dekatnya dengan Attache Shotgun
(Kitto umareta hi kara deaeru hi wo zutto sagashitetanda)
Kelimanya berkumpul di satu tempat dengan Noise raksasa di hadapan mereka.
(Kaze no naku yoru wa omoidashite
Tomo ni kanadeta kiseki ten ni mau yo)
Tsubasa menebas Noise bersama Kanade dengan Attache Calibur, diikuti oleh Hibiki dan Zero One dengan tendangan dan diakhiri tembakan oleh Vulcan.
.
Sore hari.
"Aruto-sama anda kedatangan tamu"
"Eh siapa?"
Pintu terbuka dan dua orang wanita dan seorang pria memasuki ruangan tersebut.
"Yo lama tidak jumpa!"
"Ka-Kanade-san?" Ucap Aruto gugup.
"Hei kenapa kau gugup seperti itu?"
"Bu-bukannya kau ini seorang idol? Jadi untuk apa repot-repot datang kemari?"
"Idol? Aku sudah lama berhenti bernyanyi kau tau"
"Sejak insiden itu ya?"
"Tenanglah aku masih hidup kok, dan juga terima kasih berkat ayahmu aku masih bisa tertolong!" Ucap Kanade membungkuk.
"Sama-sama..lalu mereka berdua ini siapa?"
"Oh mereka in-
"Aku Fuwa Isamu! Kudengar kau baru saja berhasil menjadi Zero One?!!!" Tanya Fuwa sambil menghentakkan meja dan membuat Aruto kaget.
"Ayolah Senpai tenang sedikit" Ucap Kanade sambil menarik Fuwa.
"Lalu dia siapa?" Ucap Aruto menujuk wanita berambut biru.
"Saya direktur A.I.M.S Kazanari Yua"
"Kazanari? Tunggu dulu nama itu kan?"
"Tepat sekali Kazanari Tsubasa adalah adikku" Balas Yua.
"Ehhhhhh!!!!"
Lalu muncul Azu dengan wajah masih mengantuk.
"Kenapa ribut-ribut? Eh Gorilla ada rupanya" Ucap Azu sambil menatap Fuwa.
"Siapa yang kau panggil Gorilla hah?!!!" Kesal Fuwa.
"Sabar senpai!!" Ucap Kanade berusaha menahan Fuwa dibantu oleh Aruto.
"Tolong Gorilla berusaha memukulku Onee-san!" Ucap Azu sambil berlindung dibalik badan Izu.
"Kau!!"
"Sudahlah Azu, minta maaf sana" Ucap Izu.
"Tidak mau weeee!" Ucap Azu sambil meledek Fuwa.
"Anak ini!!!"
'Blaaaam!' Izu meninjak lantai dengan keras dan membuat mereka yang ada ruangan tersebut terdiam.
"O-O-Onee-san?" Ucap Azu sambil melihat ke arah kakaknya tersebut.
'Cringgg!'
Mata Izu bersinar dan menatap sadis ke arah adiknya.
"Hiiiiii!!!" Aruto merinding ketakutan.
"Gomenasai! Gomenasai!" Ucap Azu berkali-kali sambil membungkuk.
"Maaf atas tidak nyamanan, silahkan lanjut topik pembicaraan kalian" Ucap Izu kemudian.
"Baiklah sebelumnya kami ingin membahas tentang kerja sama antara A.I.M.S dengan Hiden"
"Kerja sama? Maksudmu dalam menghadapi Noise?"
"Tepat sekali!"
"Baiklah aku setuju"
"Apa anda yakin Aruto-sama?" Tanya Izu.
"Kalau itu untuk melawan Noise aku setuju, lagipula kita butuh sekutu, kan?"
"Baiklah jika itu keputusan anda"
.
Sore hari kemudian terlihat Hibiki sedang berlari santai untuk membeli lagu Cd Tsubasa terbaru.
"Cd..Cd..Cd!" Hibiki berlari namun dia tiba-tiba melihat tumpukan debu disekitar toko, itu bukan debu biasa tapi korban tewas akibat serangan Noise.
"Noise!'
"Iyaaaaaa!"
Hibiki mendengar teriakan seorang gadis.
.
Kembali ke Aruto.
"Ngomong-ngomong bagaimana kabar temanmu?" Tanya Kanade.
"Hibiki-chan? kurasa dia baik-baik saja, bagaimana kalau aku hubungi dia" Aruto mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Hibiki.
"Gomen Aruto-kun aku butuh bantuanmu, sekarang aku sedang dikejar Noise-
Sambungan tiba-tiba terputus.
"Hibiki-chan? Hibiki-chan!!!!"
"Emergency! Emergency!"
Tiba-tiba alarm bahaya Noise berbunyi.
"Noise!"
"Gomen, kita lanjutkan nanti saja!" Ucap Aruto sambil berlari keluar.
Diluar gedung.
"Aruto-sama, gunakan Rise Phone untuk mengakses motor perusahaan" Ucap Izu.
"Ini kah?" Aruto menekan ponsel miliknya.
《Changing to superbike motorcycle mode》
Diluar angkasa terlihat satelit ZEA mengirim benda menyerupai Rise Phone berukuran besar ke bumi.
'Whoooss!'
"Whooa nani kore?" Aruto terkagum dan menekan Rise Phone berukuran besar tersebut.
《Motor Rise》
《Rise Hopper》
Rise Phone berubah bentuk menjadi sepeda motor dengan warna mirip Rising Hopper milik Zero One.
"Yosh, dengan ini pasti bisa"
Aruto lalu memasang helm dan menaiki motornya tersebut.
"Astaga aku lupa bertanya Hibiki-chan tadi dia ada dimana?"
"Jangan khawatir Aruto-sama, Rise Phone dapat melacak lokasi nomor yang ada hubungi sebelumnya!" Ucap Izu.
"Begitu ya" Aruto membuka Rise Phone dan melihat map, dilayar terlihat lokasi dimana Hibiki sekarang ini berada.
"Yosh! Semoga aku sempat!!!"
'Vroooom!' Aruto melaju kencang Rise Hopper miliknya.
"-Eh dimana Aruto ?" Ucap Kanade baru sampai diluar gedung dengan ekspresi kebingungan.
"Aruto-sama baru saja berangkat" Sahut Izu.
"Anak itu, cepat sekali dia menghilang" Ucap Fuwa.
'Tiiiit! Tiiiit!' Suara klakson mobil di dekat mereka.
"Apa yang kalian berdua tunggu cepat masuk!" Perintah Yua didalam mobil.
"Siap!" Sahut Kanade.
.
Sementara itu di tempat lain terlihat Hibiki sedang menggendong seorang gadis kecil sambil menyelamatkan diri dari Noise. Akhirnya setelah beberapa saat kemudian mereka berdua akhirnya berhenti di atap sebuah bangunan.
Namun Hibiki dikejutkan oleh para Noise yang cukup banyak telah mengepung mereka berdua.
"Pasti ada sesuatu... yang bisa kulakukan, Aku tidak akan menyerah pada kematian!!"
"Balwisyall nescell Gungnir tron"
Hibiki tiba-tiba bernyanyi dan mengeluarkan cahaya terang yang mengarah ke langit.
"Cahaya itu...berasal dari lokasi Hibiki sekarang?!!!" Ucap Aruto sambil mengendarai Rise Hopper.
Sementara itu di tempat lain terlihat sekelompok orang di depan komputer.
"Sinyal telah berpusat, kami telah menemukan mereka" Ucap seorang operator.
"Kami mendeteksi sinyal kuat selain Noise!" Ucap operator lainnya.
"Bandingkan dengan catatan, cepat!"
"Mungkinkah ini...Aufwachenschlagen?" Ucap Ryoko.
《Gungnir》
"Gungnir katamu?!!!" Seru Genjuro.
Mata Tsubasa terbelalak setelah mendegar nama tersebut.
Di dalam mobil.
"GUNGNIRRR!!!!" Teriak Kanade tidak percaya.
"Pelankan suaramu!" Sahut Fuwa.
Kembali ke Hibiki.
Cahaya semakin terang menutupi tubuh telanjang Hibiki, sementara itu di dalam tubuhnya kini muncul semacam akar hitam yang menjalar di seluruh organ dalam beserta jantungnya.
"Arrrrrrgghhhh!"
Hibiki berteriak kesakitan akibat di punggungnya tiba-tiba muncul benda aneh seperti besi dan kabel beserta pakaiannya telah berubah.
Dua buah sarung tangan besi berwarna kini terpasang kedua lengannya dan sepasang earphone runcing di telinga dan sepasang sepatu bot hitam di kedua kakinya.
"Raaarhh!" Hibiki meraung dengan matanya merah menyala.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Ucap Aruto sesampai di lokasi kejadian.
.
Bersambung
