"Ke-Kegelapan?"

"Jawab, haik, elemen yang anda miliki adalah elemen kegelapan."

Seketika Naruto langsung pundung ditempat.

Kegelapan, kegelapan, kata-kata itu terus berputar dipikirannya.

"Kenapa harus kegelapan?!" ujar Naruto membatin.

"Hahh,padahal aku berharapnya elemenku itu angin atau api. Eh ini, kegelapan," ujar Naruto pasrah dengan aura suram di punggungnya.

"Apa mungkin karena kehidupan suramku dulu ya, sampai membuat tipe elemenku itu kegelapan?"

Setelah beberapa saat, Naruto sudah kembali ke kondisi normal.

"Selain Elemental Magic, apakah aku punya kemampuan menggunakan sihir lainnya?" tanya Naruto.

"Jawab, ada, selain Elemental Magic ada dua tipe sihir yang anda miliki sekarang."

"Apa saja itu?" tanya Naruto antusias. Ia berharap memiliki tipe sihir yang sesuai dengan keinginannya.

"Body Magic dan Teleportation Magic."

Wajah Naruto yang tadinya antusias kini langsung berganti dengan wajah malas saat mendengar jawaban 'Sistem'.

"Hahh," desah Naruto.

"Kenapa jadi begini? Padahal kukira Healing Magic dan Craft Magic cocok denganku," gerutu Naruto kemudian.

Srek!

Naruto tiba-tiba mendengar suara berisik dari arah semak-semak di belakangnya. Saat menoleh, Naruto melihat makhluk putih berbentuk bulat.

"Hm?"

Satu alis Naruto terangkat.

"Makhluk apa itu?" tanyanya.

"Jawab, itu adalah Slime, makhluk yang tidak terlalu berbahaya bagi manusia namun bisa dijual."

"Dijual? Setelah kupikir sepertinya aku membutuhkan yang namanya uang," ujar Naruto tersenyum.

Srek!

Srek!

Satu, dua, dan banyak lagi, para Slime mulai bermunculan.

"Banyak sekali," komentar Naruto.

"Jawab, padang rumput Rossfield memang sudah terkenal akan banyaknya Slime disini."

"Hooh? Kalo gitu, ini bagus aku bisa menjualnya dan mendapatkan uang banyak," tutur Naruto.

"Tambahan, Membunuh Slime akan meningkatkan kekuatan, stamina, dan kapasitas Mana yang anda miliki."

"Hem, ternyata ada untung lainnya juga," ujar Naruto tersenyum.

"Baiklah, ayo!" Naruto mulai mengambil sebuah ranting pohon berukuran besar di dekatnya dan mulai melesat maju, membunuh satu per satu Slime yang berdatangan.

Swush~

Slab! Tab!

Cyut~

Puufff!~

Satu Slime..

Dua Slime..

Tiga, dan seterusnya...

Naruto berhasil membunuh satu per satu Slime disana. Tubuh Slime yang dibunuh meletus seperti sebuah bola. Setiap membunuh Slime, Naruto merasakan sesuatu memasuki tubuhnya.

Ia perlahan mulai merasa tubuhnya bergerak menjadi lebih nyaman dan sedikit merasa yang namanya kelelahan.

"Mungkin in efek setelah membunuh Slime," batin Naruto.

Sudah banyak Slime yang dibunuh Naruto, mungkin sudah mencapai puluhan Slime yang mati dengan dibunuh dengan ranting pohon.

Tanpa ada keinginan berhenti

Naruto terus dan terus membunuh para Slime dan tanpa ia sadari waktu sudah mulai berganti sore.