Sambil mengendarai sapu terbangnya Emille menceritakan kepada Subaru mengenai dunia tempat tinggalnya serta bagaimana dia bisa sampai ke dunia yang dihuni oleh Subaru, wajah Emillie terlihat begitu bahagia saat itu, mungkin saja dia sudah sedikit lupa dengan tugas magangnya yang belum selesai, tidak berapa lama kemudian tibalah mereka di sebuah rumah berpagarkan tembok panjang berwarna biru, mereka berdua pun segera memasuki halaman rumah itu.

"Luas sekali..." Emillie melihat ke sekelilingnya

"Pemiliknya adalah salah satu pengusaha di kota ini." Jawab Subaru

"Oh begitu..."

Lalu tibalah Subaru dan Emillie di depan pintu rumah tersebut, ternyata seorang pelayan sudah menunggu kedatangan mereka disana, pelayan itu menyambut dan membawa mereka ke sebuah ruangan dimana klien Subaru beserta istrinya berada, pada saat itu Emillie mengatakan kepada Subaru kalau dia akan menunggu Subaru di luar ruangan saja karena dia tidak ingin mengganggu pekerjaan Subaru, Subaru pun mengiyakan perkataan Emillie selanjutnya Subaru mulai membacakan mantra untuk mengusir roh yang menempel di tubuh istri kliennya, disaat Subaru sedang membacakan mantra, sang klien keluar dari kamar, klien itu menghampiri Emillie dan mengajaknya pergi ke dapur, sesampainya di dapur sang klien memberikan Emillie sebuah kotak yang berisi potongan-potongan kue tart, kue tart itu terlihat begitu lezat dan Emillie begitu bahagia mendapatkannya. Seusai memberikan kue tart, Emillie beserta klien Subaru berjalan ke taman, disana sang klien menceritakan awal mula dia bertemu istrinya sampai menikah sambil menunggu kedatangan Subaru, klien itu juga mengira kalau Emillie adalah pacar Subaru.

"Keluarga Sumeragi adalah keluarga Onmyouji yang telah dikenal banyak orang sejak dahulu kala." Kata Klien memandang Emillie

"Oh begitu..." Emillie memegang dagunya

Tak berapa lama kemudian muncullah Subaru di belakang sang klien dan Emillie, dia mengatakan kepada kliennya kalau pekerjaannya telah selesai serta roh yang melekat di tubuh sang istri telah pergi.

"Terima kasih, aku akan mentransfer uangnya."

"Baiklah.."

"Apakah kita mau pulang sekarang?" Tanya Emillie memandang Subaru

"Iya.." Jawab Subaru

"Terima kasih kue tartnya tuan..sampai ketemu lagi."

"Iya..." Jawab sang klien tersenyum. "Tuan Sumeragi..."

"Ya?"

"Pacar anda sangat cantik..aku harap kalian berdua akan menikah suatu hari nanti dan hidup rukun selamanya." Kata sang Klien dengan senyuman di bibirnya

Wajah Emillie langsung memerah mendengarnya sementara Subaru hanya diam, kemudian Emillie dan Subaru berjalan meninggalkan rumah itu menuju suatu tempat yang agak gelap agar Emillie bisa mengeluarkan sapu terbangnya tanpa diketahui oleh orang lain.

... Di Dunia Dalam Buku ...

Terlihat Kamui dan Subaru yang telah kembali ke rumah mereka sedang duduk di tepi ranjang sambil melihat ke arah sofa dimana Emillie pernah tidur Sebelumnya.

"Rumah ini terasa sunyi." Kata Subaru sambil menunduk di tepi ranjang

"Ya.. meskipun hanya sebentar, tapi dia dapat meramaikan suasana di rumah ini." Kamui memandang ke arah Sofa

"Aku harap dia bisa menjaga dirinya."

"Aku yakin dia bisa menjaga dirinya, ketika bulan purnama tiba..kita akan membawanya pulang."

... Di Dunia Lain ...

Saat itu Emillie sedang menunggu Subaru yang sedang membeli beberapa kebutuhan dapur di luar toko, tetapi tiba-tiba saja seseorang menjatuhkan sesuatu di depan Emillie lalu Emillie memungutnya dan menghampiri orang tersebut, ia pun memberikan kartu nama yang dipungutnya barusan kepada seorang wanita muda yang ternyata adalah seorang hantu. Hantu berwujud wanita itu langsung menyerang Emillie dengan kipasnya hingga pakaian Emillie robek di sekitar dadanya, orang-orang yang sedang berjalan di sekitar Emillie dan sang hantu berlari ketakutan menjauhi mereka berdua.

"Hmm...sepertinya aku kurang kuat mengibaskan kipasku di tubuhmu." Sang Hantu wanita tersenyum melihat pakaian Emillie yang robek

"Bagaimana ini.." Emillie melihat pakaiannya yang robek disekitar dadanya.

"Ayo datanglah kepadaku gadis cantik..." Sang hantu terbang ke arah Emillie

DHUAG

Tubuh sang hantu membentur pohon yang ada di belakangnya, dia tidak menyangka kalau Emillie akan memukulnya dengan sebuah sapu lalu sang hantu kembali menyerang Emillie menggunakan kipasnya, dia mengayunkan kipasnya yang mengeluarkan angin setajam pisau.

"Merepotkan sekali." Keluh Emillie dalam hati sambil menghindari angin-angin yang keluar dari ayunan kipas itu. "Arghhh...Kamuiiiii bodohhhhh...kembalikan kekuatannkuu!"

Disaat bersamaan tiba-tiba saja Kamui terbatuk, dia merasa seperti ada seseorang yang sedang menceritakannya.

"Kau tidak apa-apa, Kamui?" Tanya Subaru berwajah cemas

"Aku tidak apa-apa." Jawab Kamui

Kembali lagi ke dunia lain di dalam kaca, Emillie tampak kesulitan melawan sang hantu, dia hanya dapat menghidari serangan sang hantu karena dia tidak mempunyai kekuatan sihir, kekuatannya menghilang akibat cerita yang ditulis oleh Kamui, selain itu dia juga mencoba menjaga kotak kue tart di tangannya agar kue tart di dalamnya tidak rusak. Di sisi lain, Subaru yang masih berada di dalam toko tak sengaja mendengar cerita dari beberapa pengunjung yang baru masuk ke dalam toko, mereka mengatakan bahwa ada seorang gadis yang sedang bertarung dengan seorang hantu wanita tak jauh dari toko.

"Emillie.." Ucap Subaru berwajah cemas

Cepat-cepat Subaru menuju kasir membayar belanjaanya, dia ingin memastikan bahwa gadis itu bukanlah Emillie, sayangnya ketika Subaru telah berada di luar toko dia tidak menemukan Emillie, matanya memandang ke segala arah dan dia tetap tidak menemukan Emillile di sekitar toko lalu dia berlari menuju arah datangnya suara ledakan dan ya dia melihat Emillie tak jauh dari toko sedang menghindari serangan sang hantu, selanjutnya Subaru membuat pelindung berbentuk pentagram yang menjulang tinggi serta luas untuk menghidari kerusakan serta melindungi orang-orang di sekitar Emillie dan hantu wanita, ketika pelindung dipasang orang-orang di dalam pelindung menghilang, tinggallah bangunan, pepohonan dan sebagainya yang merupakan tiruan dari situasi dan kondisi aslinya.

"Pelindung?" Emillie tertegun sejenak melihat pelindung berwarna hijau yang begitu tinggi dan luas. "Milik siapa?"

"Kemana matamu melihat gadis cantik?!"

WUZHH

Angin setajam pisau yang keluar dari dari kipas sang hantu melukai lengan Emillie, bajunya kembali robek dan lengannya berdarah.

"Itulah akibatnya kalau kau tidak melihat musuhmu hahahaha...rasakan ini!" Sang hantu kembali mengayunkan kipasnya berulang-ulang ke arah Emillie

Sayangnya angin-angin dari kipas tersebut tidak mengenai Emillie sebab Subaru telah menggendongnya terlebih dahulu dan membawanya ke tempat yang aman, dia meminta Emillie menunggunya disana.

"Aku akan segera kembali.." Kata Subaru memakaikan jas putih panjangnya ke Emillie

"Ya..." Jawab Emillie

Selanjutnya Subaru melompat dari atap ke atas pohon sambil melemparkan kertas putih bergambar bintang di atasnya ke tubuh sang hantu hingga terjadi ledakan di tubuh sang hantu tadi.

"Tamu tak diundang!" Hantu wanita itu dengan geramnya berlari mengejar Subaru sambil mengayunkan kipasnya

Disaat yang bersamaan Subaru melemparkan beberapa kertas putihnya ke arah angin yang keluar dari kipas sang hantu hingga terjadi ledakan-ledakan akibat benturan kedua kekuatan, dia melompat dari atap ke atap sambil melemparkan beberapa kertas ke beberapa tempat lalu muncullah area berbentuk bintang, hantu yang mengejar Subaru pun terjebak di dalamnya, dalam hitungan detik terjadi ledakan di dalam area tersebut dan hantu wanita itu pun musnah seketika, pelindung milik Subaru juga perlahan-lahan memudar selanjutnya Subaru menghampiri Emillie yang sedang duduk di sebuah atap rumah.

"Apakah pelindung itu milikmu?" Tanya Emillie begitu penasaran

"Ya..itu namanya kekkai." Jawab Subaru

"Kekkai..."

"Lenganmu masih mengeluarkan darah.." Kata Subaru melihat lengan Emillie

"Ya...tidak apa-apa." Jawab Emillie tersenyum

"Aku akan menghentikan pendarahannya."

Ucap Subaru berniat merobek kaosnya untuk menghentikan pendarahan di lengan Emillie, namun Emillie memegang tangan Subaru dan menghentikan niatnya, Emillie mengatakan kepada Subaru bahwa dia benar-benar tidak apa-apa dan dia akan mengobati lukanya ketika mereka tiba di rumah.

"Tapi..." Kata Subaru yang mencemaskan Emillie

"Tidak apa-apa." Emillie tersenyum. "Ayo pulang..."

Setelah berkata seperti itu, Emillie mengeluarkan sapu terbangnya, mereka pun akhirnya pulang ke rumah Subaru. Setibanya di rumah, Subaru menuntun Emillie duduk di tepi ranjangnya, dia berniat mengobati luka di lengan Emillie.

"Aku akan mengambil obat sebentar." Ucap Subaru

"Iya..." Jawab Emillie

Kurang lebih lima menit, Subaru kembali ke kamarnya, dia berjalan menghampiri Emillie dan duduk di sebelah Emillie dengan kotak p3k diantara mereka berdua, Subaru pun segera membuka kotak p3k tersebut dan mengobati luka Emillie, dia tidak menyadari kalau Emillie sedang memperhatikannya dari tadi. Seusai mengobati lengan Emillie, tiba-tiba saja Emillie menyetuh wajah Subaru dengan kedua tangannya.

"Apakah kau mempunyai pacar? atau adakah seseorang yang kau sukai?" Tanya Emillie bernada pelan

Subaru hanya diam, dia tidak menjawab satu pertanyaan pun kemudian Emillie memeluk Subaru dan menutup kedua matanya sambil berkata: "Biarkan seperti ini...hanya sebentar saja."

... Keesokan Harinya ..

Sewaktu sarapan pagi di meja makan, Emillie mengatakan kepada Subaru kalau dia ingin mencari pekerjaan di kota itu, dia tidak ingin membebani Subaru lebih lama lagi, akan tetapi Subaru menolak keinginan Emillie, karena menurutnya Emillie bukanlah beban baginya, meskipun demikian Emillie tetap memaksa hingga pada akhirnya Subaru menuruti perkataan Emillie. Selesai makan, mereka berdua pergi ke toko buku membeli surat kabar untuk mencari pekerjaan yang sesuai keinginan hati Emillie, dari sekian banyak lowongan pekerjaan hanya ada satu yang sesuai keinginannya, yaitu dia akan menjadi pelayan pribadi seorang nenek di salah satu rumah orang kaya di kota itu. Setelah mendapatkan pekerjaan yang sesuai keingannya, Emillie dan Subaru segera mendatangi rumah tersebut, disana mereka disambut oleh seorang wanita muda, yaitu seorang pelayan yang sudah lama bekerja di rumah itu. Pelayan tersebut membawa Emillie dan Subaru untuk menemui seseorang, yaitu cucu perempuan dari sang nenek, pada saat itu cucu perempuannya meminta Emillie agar mulai bekerja di hari itu juga karena dia memiliki jadwal yang sangat padat hingga tidak ada waktu untuk mengurusi neneknya.

"Baiklah..." Emillie mengangguk

"Hana cepat bawakan seragam pelayan pribadi yang ada di lemari nenek." Perintah cucu nenek itu

"Baik nona." Jawab pelayan muda lalu bergegas pergi mengambil baju

"Jam kerja dari jam 9am sampai 7pm. Kau bisa makan disini juga. Apabila ada yang kau tidak mengerti tanyakan saja kepada Hana, dia akan memberitahumu. Aku permisi dulu." Kata cucu perempuan nenek itu. "Sampai ketemu lagi tuan Sumeragi."

"Ya..sampai ketemu lagi." Jawab Subaru

"Terima kasih telah menemaniku." Emillie menoleh ke arah Subaru. "Apakah kau tidak terlambat ke rumah klienmu?"

"Tidak apa-apa." Jawab Subaru. "Aku akan pergi sebentar lagi."

"Aku tidak apa-apa..jangan cemaskan aku."

"Apakah kau yakin?"

"Ya..." Jawab Emillie mengangguk

"Baiklah kalau begitu." Kata Subaru beranjak berdiri. "Sampai ketemu di rumah."

"Ya..."

Dan Subaru berjalan meninggalkan ruangan itu, tinggallah Emillie seorang diri disana, selang beberapa menit Hana akhirnya muncul dengan seragam pelayan pribadi di tangannya, dia memberikan seragam tersebut kepada Emillie lalu Emillie segera mengganti pakaiannya.

"Huaaa kau imut sekali, Emillie." Puji Hana memandang Emillie yang telah selesai mengganti pakaian

"Terima kasih..." Emillie tersenyum

Selanjutnya Hana mengantarkan Emillie ke sebuah ruangan tempat dimana sang nenek berada, disaat Emillie hendak memasuki ruangan tersebut, ia tak sengaja melihat seorang pria di sebelah pintu ruangan sang nenek begitu mirip dengan seseorang yang sangat ia kenal.

"Emillie...ayo masuk." Ajak Hana yang sudah berada di dalam ruangan

"Ah iya..." Jawab Emillie kemudian masuk ke dalam kamar