Title : Curse Angels Boy
Disclaimer : Masashi Kishimoto and Ichie Ishibumi
Warning : bahasa gak baku, typo, acak-acakan, Over Power, and God-Like, Remake
Genre : Adventure, supernatural, fantasy.
.
.
.
Don't Like Don't Read
.
.
.
Chapter 4 : The Bad God
.
.
.
Ratusan Tahun Sebelumnya
Di sebuah dunia lain, tepatnya dunia bawah yang di namai Underworld, tempat para iblis. Tapi Underworld juga di isi dan di bagi di beberapa wilayah oleh makhluk lain selain iblis, dahulu tempat ini di gunakan peperangan antara 3 fraksi, dulu lahan ini adalah wilayah perebutan antar Akuma dan Datenshi, tapi fraksi Tenshi yang di perintahkan oleh Tuhan untuk menghentikan mereka malah terseret dan membuat perang yang bernama Great War menjadi lebih panas, bahkan peperangan memunculkan Two Heavenly Dragon, yakni The Red Dragon Emperor atau Sekiryuutei Ddraig dan The White Dragon Emperor atau Hakuryuukou Albion turun menghujani perang tersebut.
Peperangan itu semakin memanas karena munculnya Two Heavenly Dragon Emperor, membuat para dewa juga turun ke dalam tersebut hingga memunculkan eksistensi yang lebih dan mematikan yang muncul Ouroboros Dragon, sang naga tidak terbatas Ophis. Dragon Apocalypse Great Red, naga merah penjaga celah dimensi dan Dragon Apocalyptic Beast Emperor of Apocalypse Trihexa/666, sang naga kiamat atau si malapetaka keluar dari sarangnya, membuat para makhluk disana yang sedang berperang ketakutan karena kemunculan 3 dewa naga sekaligus.
Kami-sama(Anime) yang melihat para makhluk itu yang terus berperang langsung turun dari tahtanya untuk menghentikan Great War yang sudah melebihi batas, karena khawatir dampaknya ke bumi dan Adam serta para keturunannya, Kami-sama pun turun dan mengalahkan Ophis dan Great Red, setelah mengalahkan kedua naga tersebut Kami-sama pun menyegel Trihexa/666 atau si malapetaka. Yang hampir menghancurkan Underworld, Kami-sama(Anime) kewalahan melawan Trihexa/666 karena kekuatannya sangat besar sekali. Maka dari itu dia memanggil Samael si pemakan naga yang keluar dari kurungannya, Poison of God julukan nama Samael. Samael pun tidak lama lagi menyerang Trihexa dengan racunnya yang mematikan, hal itu memudahkan Kami-sama untuk menyegel Trihexa.
Trihexa/666 Dragon Apocalyptic Beast Emperor of Apocalypse di segel oleh Kami-sama di suatu tempat yang sangat jauh, sementara Samael Poison of God itu di penjarakan kembali oleh Kami-sama, ia juga menghentikan pertarungan anaknya yakni Lucifer si raja iblis dan Naruel si malaikat terkutuk, saat Naruel hendak membunuh Lucifer dengan The Curse Sword Of Sin, Kami-sama langsung menghadangnya sontak dan reflek Naruel menghentikan aksinya saat hendak ingin memengal kepala Lucifer.
"Minggir Ayah, aku ingin membunuh iblis bajingan ini!" Naruel menatap serius Kami-sama dengan iris biru safirnya.
Kami-sama agak terkejut saat Naruel memanggil dengan sebutan Ayah, ia kira setelah di kutuk menjadi malaikat terkutuk seperti Lucifer Naruel tidak akan memanggilnya lagi dengan sebutan Ayah, seperti Lucifer yang setelah ia di kutuk menjadi makhluk bernama iblis tidak akan memanggilnya Ayah lagi.
"Yah, minggir kau! Aku masih ada urusan dengan makhluk terkutuk itu!" suara berat Lucifer memprovokasi Kami-sama. Tampak ia masih memakai Curse of Mode nya.
"Tutup mulutmu Lucifer! Setidaknya berikan hormat kepada Ayah" Naruel menatap tajam Lucifer.
Lucifer berdiri dengan di bantu senjata trisula bewarna merah dan ujung tengkorak, ia kembali ke wujud semulanya dan berkata. "Heh, hormat katamu? Aku tidak perlu memberinya hormat lagi kepadanya, karena ia lebih memilih manusia hina itu daripada anaknya sendiri" desis Lucifer tajam.
"Kau! Kau benar-benar anak durhaka Lucifer! Akan kubunuh kau,"
WUSSH
Tubuh Naruel tersulut kobaran api bewarna hijau, tampak ia marah kepada Lucifer. Sementara sang raja iblis pertama melihat saudaranya yang akan menyerang dirinya lagi, langsung mengeluarkan sihir Power of Destruction nya.
"CUKUP! HENTIKAN!" teriak Kami-sama, melerai kedua anaknya.
"Minggir Ayah, akan kuberi pelajaran pada anak durhaka ini" Naruel mengenggam erat pedangnya dan tubuhnya sudah tersuluti kobaran api hijau dengan ganas.
"Sebelum kau melakukan itu, aku akan membunuhmu Naruel!" suara beringas dari Lucifer.
"Hentikan perkelahian kalian, Naruel-kun, Lucifer-kun. Aku tidak kuat melihat kedua anakku saling membunuh. Apalagi kalian adalah anak kesayanganku,"
Lucifer dan Naruel tersentak saat mendengar perkataan Kami-sama. Tampak mereka menghilangkan kekuatan mereka masing-masing.
"Anak? Kamu masih menganggapku anak?" lirih Lucifer.
"Tentu saja, aku masih menganggap kalian anakku. Seburuknya kalian ataupun sejahat kalian aku akan terus menganggap kalian anakku, apalagi kau Lucifer. Kau adalah anak kesayanganku, kau adalah anak pertamaku daripada saudara-saudaramu sebelumnya" Kami-sama tersenyum lembut kepada Lucifer.
"Jika kau masih menganggapku anak, kenapa kau mengutukku dan menjatuhkanku serta menjadikanku makhluk bernama iblis" suara lirih dari Lucifer.
"Karena kau terbawa nafsu anakku, kau melupakan jati dirimu sebagai malaikat pelindung dan malaikat suci pertama, bahkan saat pertama Adam di lahirkan kau begitu sombong dan kalau kau adalah makhluk tertinggi. Ingatlah anakku masih ada langit di atas kita, maka dari itu aku menjatuhkanmu. Tapi meskipun begitu aku masih menyanyangimu, wahai anakku Lucifer"
Bruk
Seketika Lucifer jatuh berlutut dan melepaskan senjata trisulanya, air mata menetes dari matanya dan jatuh ke pipinya.
"Apa... Yang sudah kulakukan, aku sudah banyak dosa kepadamu Ayah. Tanpa kusadari aku sudah jatuh ke dalam lubang kebencian dan kegelapan," Lucifer meremas pasir Underworld dan air matanya terus menetes jatuh.
"Maafkan aku Ayah. Maafkan atas dosa-dosaku yang telah aku perbuat selama ini," Lucifer bersujud kepada Kami-sama, tidak lupa isak tangis terdengar dari si raja iblis pertama itu.
"Bangunlah Putra sang Fajar, sebelum kau meminta maaf kepadaku. Aku sudah memaafkanmu anakku" Kami-sama tersenyum lembut. Membuat isak tangis Lucifer semakin kencang.
"Sudahlah anakku, dan untukmu Naruel-kun!" Kami-sama menatap Naruel.
"Iya Ayah?" sahut Naruel.
"Aku percayakan dunia ini kepadamu, tolong kau awasi para makhluk disini dan kau bunuh saja jika ada yang berani membuat kekacauan" Kami-sama menatap tegas Naruel.
"Maksud Ayah apa? Kenapa aku harus mengawasi para makhluk disini? Bukankah masih ada Ayah yang menjaga dan merawat dunia ini"
Kami-sama tersenyum lembut atas perkataan anaknya.
"Tidak lagi, aku akan pergi dari dunia ini bersama Lucifer-kun, aku akan membawa Lucifer-kun untuk di hukum atas perbuatannya. Aku akan pergi dan membuat kematian palsuku,"
Naruel membulatkan matanya, begitu juga Lucifer yang terkejut atas perkataan Ayah-nya. Tapi ia tersenyum saat Ayah-nya tersenyum kepadanya. Tampak Naruel masih membeku atas perkataan Kami-sama tadi.
"Aku akan membuat clon untuk mengelabui mereka dan seolah aku sudah benar-benar mati, setelah itu aku akan menjadi percahan cahaya. Rahasia ini hanya di ketahui olehmu dan Lucifer, aku harap kau bisa menjaga rahasia kecil kita" Kami-sama tertawa kecil. Setelah itu ia membuat sebuah clon dirinya dengan tubuh penuh luka dan sudah terbaring di tanah.
"Mari Lucifer-kun, kita akan melaksanakan hukumanmu disana" ajak Kami-sama.
"Baik Ayah, aku siap menerima hukuman itu" Lucifer langsung berdiri dan tersenyum lalu menatap Naruel.
"Saat pertarungan tadi. Mungkin antara keturunan kita akan menjadi rival, setelah ini semua selesai. Naruel!" Lucifer tersenyum kepada Naruel.
"Heh, aku juga belum memiliki wanita, sudah membicarakan keturunan" Naruel tersenyum kecut.
"Kita tidak tahu apa yang terjadi di masa depan bukan?" Lucifer terkekeh pelan.
"Mari anakku," ajak Kami-sama sekali lagi.
"Baik Ayah, aku akan menyusulmu" Lucifer membentangkan 6 pasang sayap iblisnya.
"Aku percayakan dunia ini kepadamu Naruel-kun, mungkin seharusnya kau harus pergi sekarang karena Michael dan yang lainnya akan kemari"
Naruel menatap sedih Lucifer dan Ayah-nya, lalu tidak lama kemudian ia mengeluarkan sayapnya dan mengangguk pelan.
"Selamat tinggal saudaraku," Lucifer melambaikan tangannya kepada Naruel.
Kami-sama hanya tersenyum lembut kepada salah satu anak kesayangannya, ada rasa bangga di hatinya karena Naruel tidak terpengaruh kebencian dan kegelapan di hati Naruel.
"Sesuatu tidak terduga akan terjadi padamu Naruel-kun, kau akan memiliki pewaris di suatu hari nanti dan memilih jalan di antara terbentang hitam dan putih, pewarismu akan penengah di antara semua itu. Dia akan mempunyai seorang rival keturunan Lucifer" gumam Kami-sama pelan, bahkan saking pelannya Lucifer yang notabene iblis pendengarannya tajam tidak bisa mendengar gumaman Kami-sama tadi.
SRING
Sebuah sinar cahaya menyinari tempat Kami-sama dan Lucifer, melihat hal itu Naruel langsung terbang pergi dari sana menjauh, sementara Lucifer dan Kami-sama menghilang sosoknya entah kemana.
Tidak lama kemudian datanglah Michael dengan ke-3 Seraph dan malaikat lainnya, tampak mereka tidak percaya atas Tuhan bible yang sedang terbaring lemah, setelah Tuhan bible berpesan kepada Michael untuk menggantikan tahtanya di surga ia langsung Tuhan bible pun berubah menjadi percahan cahaya, tampak semua malaikat menangis sedih atas kematian Kami-sama(Anime) Tuhan mereka sendiri dan sekaligus pembimbing mereka untuk melakukan kebaikan.
Setelah pasca kematian Tuhan bible, dunia semakin kacau para makhluk supernatural semena-mena kepada ras manusia. Membuat hal ini ras manusia selalu tertindas manusia berjenis pria akan di bunuh langsung sementara manusia berjenis wanita akan di perkosa lalu dibunuh, sungguh hal yang miris. Tapi setelah Great War Two Heavenly Dragon Emperor di segel ke dalam artefak bernama sacred gear, mereka di jadikan sacred gear karena terbunuh oleh Naruel setelah kedatangan malaikat terkutuk saat Ddraig dan Albion mau mengamuk. Tapi seiringnya zaman sacred gear terus bermunculan yang di berkahkan kepada manusia yang spesial atau singkatnya manusia yang di anugrahkan oleh Tuhan.
.
.
.
Underworld
Di sebuah dunia berbeda yakni Underworld, tapi lebih dalamnya lagi tampak di tempat tersebut ada Naruto sedang menatap tempat itu dengan pandangan datarnya sambil bersedekap dada. Tampak pakaiannya berbeda sebelumnya, kini Naruto memakai jubah hitam polos, memakai celana biru dongker panjang dan sepatu putih, ia juga memakai masker hitam ninja yang menutupi mulutnya.
"Apakah benar ini tempatnya?" Naruto melihat sekitarnya.
"Ini adalah Underworld bagian terdalamnya, tempat ini adalah kurungan khusus para Da-tenshi untuk memenjarakan makhluk yang di tangkap mereka" Draco angkat bicara.
"Begitu, ternyata Underworld bukan tempat yang buruk juga. Ayo kita cari si malaikat tua itu"
Naruto mulai menelusuri tempat tersebut, tidak jarang juga ia melihat sekitarnya supaya tidak di ketahui oleh para malaikat jatuh. Untung saja ia sudah ahli membobol atau menyelinap tempat, Naruto juga ahli dalam menyembunyikan auranya sempurna hingga makhluk sekelas dewa atau Maou tidak dapat merasakannya.
"Kau tahu Naruto, kau semakin ahli dalam hal ini"
"Hehehehe, aku memang ahli di bidang ini Draco"
"Lalu kenapa kau tidak menjadi assassin saja, bukankah itu sedikit menguntungkan dirimu?"
"Yah, tapi aku tidak tertarik dengan pekerjaan itu"
"Souka. Kurasa itu dia orangnya," Draco menunjuk sebuah orang yang terbungkus yang mirip sebuah penjara dengan lapisan kaca tebal, tetapi tampak orang tersebut membeku seperti es di tempat tersebut.
"Kokabiel. Malaikat jatuh veteran perang, yang ingin membangkitkan Great War dengan cara membunuh Heiress Gremory dan Sitri, tapi usahanya gagal karena Hakuryuukou. Kau hanyalah makhluk lemah, hanya melawan naga putih itu saja sudah kalah, kau tidak pantas disebut veteran perang" Naruto mendengus angkuh saat melihat sosok Kokabiel terpenjara membeku disana.
"Huh. Kekuatan Hakuryuukou tidak bisa di remehkan, wajar saja jika ia bisa mengalahkan seorang Jendral malaikat jatuh dengan mudah, apalagi Longinus bisa juga membunuh dewa dan Maou dalam sekejap mata"
Naruto mendengus pelan, ia akui bahwa kekuatan Longinus memang tidak bisa di remehkan. Apalagi itu adalah Longinus tingkat tinggi seperti True Longinus, tombak suci yang bisa membunuh Maou dalam sekejap mata.
"Terserah, aku akan menghancurkan penjara ini yang di buat oleh Gubernur Da-tenshi,"
"Kau serius mau melakukannya? Setelah kau membebaskan dia kau akan di buru oleh fraksi Da-tenshi,"
"Sebenarnya aku tidak mau melakukannya, tapi ini demi mencari informasi Chaos Brigade. Aku akan membuat hal nekat seperti ini, dia juga pasti tahu rencana Ophis sebenarnya"
"Baiklah, seterah kau saja aibo"
"Lagipula para Da-tenshi tidak akan mengenaliku karena aku memakai pakaian tertutup seperti ini, Draco" Naruto mengambil ancang-ancang.
Naruto membuat sebuah pisau hijau di tangan kanannya, kekuatan ini merupakan turunan dari Ayah-nya. Kekuatan ini seperti kekuatan Da-tenshi yang bisa membuat Light spear, tapi bedanya bisa membuat senjata bebas sesuka hatinya.
"Hei siap–"
Swush
Jleb
Seorang malaikat jatuh pria tidak melanjutkan perkataannya karena sudah mati karena pisau hijau Naruto, yang di lempar langsung olehnya dan tepat mengenai lehernya langsung, malaikat jatuh tersebut mati di tempatnya.
'Instingnya memang tidak perlu di ragukan lagi' Draco terkekeh pelan saat melihat aksi Naruto tadi.
"Tumbang satu," Naruto menatap datar mayat malaikat jatuh tersebut.
Pyaarrr
Tanpa lama lagi Naruto menghancurkan lapisan kaca tersebut yang mengurung Kokabiel, lalu Naruto mengambil tubuh Kokabiel dari kurungan tersebut dan mengendong Kokabiel di tepat di pundaknya. Setelah menghancurkan kurungan tersebut sebuah alarm seperti pembobolan penjara terdengar di telinga Naruto.
"Sebenarnya aku tidak mau mengurusi urusan Da-tenshi dan terlibat dengan 3 fraksi injil nantinya, tapi aku harus tahu tentang mereka" Naruto mengingat bahwa ke-3 fraksi injil sudah berdamai, mungkin saja setelah ini ia akan menjadi buronan para Da-tenshi, mungkin juga mereka meminta bantuan kepada Tenshi dan Akuma untuk membantu memburu dirinya
Tanpa lama lagi Naruto langsung berlari cepat menuju pintu keluar, tidak lupa Naruto membawa Kokabiel di pundak kirinya.
.
.
.
Grigori
Tampak di sebuah laboratorium ada seorang pria berambut pirang campur hitam disana sedang membaca buku porno, ia duduk di kursi kerjanya. Tampak hidungnya mengeluarkan cairan merah setelah melihat body-body seksi dan aduhay para wanita di majalah.
"Azazel-sama! Azazel-sama!" seorang pria malaikat jatuh tiba-tiba datang disana.
"Ada apa? Kau menggangu saja. Tidak tahukah aku sedang sibuk," pria bernama Azazel tidak mengalihkan pandangannya kepada bukunya.
"T-tapi Azazel-sama ada yang membobol penjara dan membawa Kokabiel."
"APA?! BAGAIMANA BISA?!" Azazel langsung meletakkan bukunya dan bangkit dari kursinya.
"Ayo kita kesana, entah mengapa perasaanku tidak enak"
"Tapi Azazel-sama!"
"Apalagi? Kau tahu ini situasi genting bukan?"
"Yah saya tahu Azazel-sama, tapi hidung anda ada cairan apa itu?"
"Huh?"
.
.
.
Kembali ke tempat Naruto, tampak pemuda tersebut sedang melewati para Da-tenshi sambil membunuhnya juga dengan pisau hijau buatannya, ia terus berlari sambil membunuh satu persatu para Da-tenshi yang tahu bahwa dirinya sudah menyusup ke wilayah mereka.
'Ternyata mereka bergerak cepat dari yang kuduga, mereka juga tidak ada habisnya' Naruto terus membunuh para Da-tenshi tersebut sambil berlari membawa Kokabiel.
Tapi langkah lari Naruto terhenti karena para prajurit Da-tenshi mengahalangi pintu jalan keluar tersebut, Naruto mendecih pelan akan hal itu.
'Tidak ada cara lain lagi,'
Nguuung
Tampak Naruto membuat sebuah energi hijau di tangan kanannya, energi hijau tersebut segera di arahkan kepada para malaikat jatuh tersebut. Terlihat energi itu semakin agak membesar.
[LIGHT REMOVAL]
SIIIIUUUUU
DUUUUAAARRR
"AAARRGGHH!"
Tampak sebuah serangan cahaya hijau berbentuk shock wave menyabet habis para malaikat jatuh tersebut karena satu serangan oleh Naruto, asap membubul tinggi ke atas di tempat para malaikat jatuh itu, tapi cahaya putih membentang ke atas beberapa roh keluar dan terbang ke langit-langit di tempat para prajurit malaikat jatuh tersebut.
'Anak yang terampuni kah?' Naruto memandang beberapa roh wanita dan pria terbang ke langit, dan ternyata roh-roh tersebut adalah roh para malaikat jatuh yang terampuni dosanya.
Plokk plokk plokk
Sebuah suara tepokan tangan terdengar di indra pendengaran Naruto, suara itu tepat di tempat para malaikat jatuh yang asapnya masih belum hilang.
"Ara ara aku ingin tahu siapa orang yang membuat kekacauan hebat seperti ini," suara feminim nan menggoda terdengar di indra pendengaran Naruto, sementara Naruto menyipitkan matanya kepada tempat itu karena tidak terlihat oleh asap hitam.
Setelah asap menghilang tampak ada seorang wanita cantik dengan memakai sebuah setelan jas wanita bewarna putih, ia memiliki tubuh yang seksi untuk menurunkan iman para kaum Adam, karena setelan jasnya kurang pas di dalam tubuhnya hingga payudara besarnya menyembul dan ingin keluar, wanita tersebut tersenyum menggoda kepada Naruto. Jika Naruto adalah pria yang sudah kepikiran kesana maka ia sudah bernafsu melihat tubuh wanita tersebut. Tapi Naruto tidak karena belum mengerti hal yang begituan meski mau beranjak ke jenjang dewasa.
"Ara ara jadi kau yang membuat kekacauan ini, kau hebat juga yah. Kalau boleh buka maskernya bisa~? Karena aku ingin melihat siapa laki-laki tangguh yang membuat kekacauan seperti ini~" wanita tersebut bersuara menggoda untuk menggoda Naruto, bukannya tergoda Naruto malahan menatap heran dan bingung wanita itu.
'Tidak berhasil yah,' seketika wanita itu langsung cemberut karena godaannya tidak mempan pada pemuda itu, biasanya godaannya selalu mempan kepada laki-laki. Ia akan menggoda laki-laki untuk apa yang dia mau bahkan pemimpinnya selalu tergoda dan langsung mimisan jika ia menggodanya secara langsung.
"Nee nee~ kamu mau kemana pemuda-kun? Apalagi kamu membawa seorang tahanan penjahat seperti dia" wanita tersebut bertanya kepada Naruto.
"Tentu saja aku mau pergi dari sini, lalu membawa Kokabiel pergi juga dan aku ingin menanyakan sesuatu padanya," jawab Naruto jujur.
'Kenapa kau jujur sekali bodoh! Tidak tahukah ini pembobolan penjara baka!' Draco menepuk jidatnya setelah mendengar perkataan hostnya.
"Fufufufu~" wanita itu tertawa kecil sambil menutup mulutnya dengan tangan kanannya, wanita tersebut seolah terhibur atas tingkah lucu Naruto yang terlalu jujur dan mungkin juga polos. Apalagi atas jawaban yang meluncur dari mulut Naruto.
"Fufufu~ sebelum itu, kamu harus melewatiku dulu. Kamu mau lewat mana, depan boleh belakang juga boleh, fufufu~" wanita itu mengkedipkan matanya dengan nakal kepada Naruto.
"Kurasa aku lewat depan saja, karena jalan keluarnya kan lewat depan" kata Naruto sambil menunjuk ke depan.
'Percuma saja nona, dia tidak akan mengerti. Tidak semudah itu ferguso!' Draco terkekeh pelan.
"Fufufu~" wanita itu tertawa halus kembali karena terhibur dengan orang yang menyusup wilayah mereka.
"Baiklah, sebelum itu namaku adalah Penemue. Sekertaris dari Gubernur Da-tenshi," wanita tersebut memperkenalkan dirinya dan melanjutkan perkataannya. "Kalau boleh tahu siapa namamu?"
"Nama? Kamu akan mengetahuinya jika kamu menangkapku," Naruto memasang kuda-kuda sambil terus menggendong Kokabiel di pundaknya.
"Begitu, nfufufufu~. Baiklah aku akan memaksamu dan membuka masker jelekmu itu" Penemue membuat Light spear di kedua tangannya lalu langsung melesatkannya ke arah Naruto.
Naruto yang melihat serangan tersebut langsung menghindar, saat sudah menghindar Penemue membuat Light spear kembali dengan jumlah banyak, dengan ukuran yang lebih besar lagi dari Light spear biasanya. Tapi Naruto kembali menghindar semua itu dengan mudah.
'Cih, aku benci harus melawan wanita' batin Naruto menahan dirinya untuk tidak memakai kekerasan kepada wanita itu.
Jika setiap musuhnya wanita Naruto selalu menahan diri, karena ibunya selalu bilang jangan pernah menyakiti perempuan atau wanita maupun dari luar ataupun dari dalam, tapi jika kasus Aphrodite itu beda lagi di dalam benak Naruto.
"Ruto-kun, kamu jangan pernah sesekali menyakiti seorang perempuan atau wanita,"
"Kenapa begitu kaa-san?"
"Karena perempuan dan wanita harus di jaga oleh laki-laki, kalau laki-laki yang baik dan berpegang teguh. Kamu harus menjaga perempuan dan wanita, jangan pernah sesekali menyakiti mereka apalagi menyakiti hati mereka,"
"Kenapa aku harus menjaga perempuan dan wanita? Banyak di dunia ini ada perempuan dan wanita yang kuat dan gila karena memiliki kekuatan yang hebat,"
"Sehebat-hebatnya perempuan dan wanita, hati mereka tetaplah lembut dan rapuh jika mereka di sakiti oleh laki-laki, ingat pesan kaa-san ini. Jangan pernah menyakiti perempuan dan wanita,"
Sekilas Naruto mengingat momen dirinya dan ibunya saat itu, Naruto tersenyum kecut saat mengingat hal tersebut, dia masih belum bisa menjaga pesannya ibunya untuk tidak menyakiti perempuan atau wanita, karena Naruto masih juga melawan mereka dalam hal fisik.
'Gomen kaa-san, jika aku belum bisa memegang pesan kaa-san hingga saat ini,' Naruto tersenyum kecut di balik maskernya.
Penemue yang melihat Naruto bisa menghindar dari serangannya menggertakan giginya, lalu Penemue mengarahkan tangannya ke atas lalu sebuah lingkaran sihir besar nan lebar muncul disana, lingkaran sihir Penemue mengeluarkan 2 buah batu besar raksasa, mata Penemue menatap tajam ke arah Naruto. Lalu Penemue menggumamkan sesuatu dengan pelan.
[Meteor of Light]
2 batu besar itu langsung melesat cepat ke arah Naruto, lalu 2 batu tersebut berubah menjadi kerikil dan menjadi sebuah percahan cahaya yang menghujani Naruto, sementara Naruto membulatkan matanya saat melihat serangan Penemue tersebut. Tanpa lama lagi Naruto mengaktifkan perisainya yang bewarna emas.
BOOM BOOM BOOM BOOM BOOM
Tampak lesatan cahaya kecil terus menghujani Naruto hingga membuat ledakan kecil, Naruto terus bertahan sambil memegang perisainya, tampak perisai Naruto melebar setelah ia mengarahkan tangan kanannya ke arah kiri dan kanan.
BOOM BOOM BOOM BOOM BOOM
Tampak serangan Penemue terus menghujani Naruto tanpa henti, Naruto yang terus di hujani serangan Penemue hanya mendecih kesal.
'Sial! Serangannya tidak ada habisnya!'
Setelah beberapa menit kemudian Naruto yang merasakan kalau serangan Penemue sudah berhenti meng-nonaktifkan perisainya. Sementara Penemue tampak kelelahan atas serangan miliknya tadi.
"Hosh, hosh, hosh, teknik tadi sangat menguras energiku. Aku harap itu berhasil membunuhnya," Penemue mengatur nafasnya terengah-engah.
Tapi harapan Penemue harus sirna karena Naruto baik-baik saja tanpa ada luka sedikit pun, Penemue menggertakan giginya kesal karena serangannya belum mampu musuhnya terluka ataupun mati.
"Harus aku akui serangan tadi memang mengerikan, kau perempuan yang tangguh nona" puji Naruto, karena dia memang mengatakannya dengan jujur. Serangan tadi memang mengerikan dan bisa membuat iblis kelas atas terbunuh dengan serangan Penemue tadi.
"Cih, jangan meremehkanku. Hanya aku seorang perempuan kau meremehkanku, aku berbeda dengan perempuan atau wanita malaikat jatuh lainnya. Aku adalah Penemue, perempuan terkuat di fraksi malaikat jatuh!" murka Penemue dengan kencang.
"Hey, kapan aku meremehkanmu nona? Aku tidak pernah meremehkan mus–"
"DAMARE! Aku tidak akan mengampunimu! Aku akan menghabisimu!" potong Penemue segera membuat Light spear kembali dengan lebih besar dan Penemue tidak membuatnya satu tapi ratusan.
"O-oy dia kenapa? Padahal aku sama sekali tidak meremehkannya. Kenapa dia marah sekali?" gumam Naruto bingung.
"Ketahuilah aibo jangan pernah meremehkan wanita Da-tenshi, apalagi merendahkannya" Draco angkat bicara.
"Hey aku tidak meremehkannya! Malahan aku memujinya tadi,"
"Justru itu pujianmu itu menganggapnya sebuah kata rendahan bagi wanita itu, percayalah wanita kalangan Da-tenshi nasibnya sungguh malang sekali"
"Memangnya ada apa?"
"Para wanita Da-tenshi selalu di anggap rendah oleh para pria Da-tenshi, mereka di anggap oleh para pria hanya nafsu seksual mereka dan di anggap tidak berguna, makanya dari itu sangat sensitif meremehkan wanita Da-tenshi"
"Begitu? Aku tidak tahu jika dunia Da-tenshi sangatlah gelap," gumam Naruto pelan.
Sementara Penemue sudah siap melesatkan Light spear nya ke arah musuhnya, sementara Naruto hanya tenang saja meskipun dia berdecih kesal.
"RASAKAN INI KUSO OTOKO!" Penemue melesatkan Light spear nya yang berukuran tiang listrik itu dengan jumlah yang banyak.
'Cih, ini semua gara-gara kau. Apollo'
.
.
.
"Hatchim," seorang pria berambut pirang agak keriting yang tiba-tiba bersin.
"Kau baik-baik saja, Apollo?" seorang pria berambut coklat agak kehitaman menatap heran pria tersebut.
"Aku baik-baik saja, Hermes. Mungkin putriku sedang membicarakan kehebatanku" Apollo tertawa kecil.
"Begitukah?" Hermes hanya mengangkat bahunya tidak peduli sambil meminum anggurnya di gelasnya.
"Oh yah, aku ingin tahu apa yang di lakukan Naruto sekarang?" Hermes menatap Apollo yang sedang membersihkan gelas-gelas pelanggan.
"Hmm... Mungkin sedang membuat ulah kembali, kau tahu sifat dia sendiri bukan?" Apollo menyeringai tipis.
"Hooo. Kau benar juga," Hermes juga ikut menyeringai tipis.
.
.
.
Di sebuah tempat lain, atau dunia lain yang sangat jauh. Tampak di sebuah ruangan agak gelap ada beberapa orang yang sedang saling adu mulut disana, tampak seorang pria tua berjanggut panjang dan ditangannya ada sebuah tongkat yang mengeluarkan hawa yang mengerikan, yang sedang beradu mulut dengan seorang pria bertubuh ideal dan mempunyai rambut panjang.
"Tanpa persetujuanmu aku akan tetap kesana dan ikut beraliansi dengan para fraksi bible!" pria tua itu menatap tajam pria berambut panjang tersebut.
"Cih, sampai kapanpun aku tidak akan mengakuinya pak tua!" pria berambut panjang tersebut bersedekap dada dengan angkuh.
"Terserah kau saja Loki! Aku juga tidak butuh pengakuanmu yang selalu mementingkan egonya sendiri dan aku akan tetap pada pendirianku!" pria tua tersebut menatap tajam pria itu.
"Cih, aku tidak mengakuinya! Tidak pernah! Ingatlah ini pak tua bangka aku akan menghancurkan tujuanmu yang ingin berteman dengan dewa dewi dari mitologi lain, apalagi berteman dengan makhluk rendahan seperti iblis, malaikat, dan malaikat jatuh, aku juga akan mempercepat pembangkitan Ragnarok!" desis sosok pria tersebut.
"Apa itu sebuah ancaman pada Ayahmu sendiri, Loki?"
"Itu bukan sebuah ancaman, tapi itu sebuah peringatan padamu. Pak tua Odin bangka!" pria bernama Loki melangkah pergi dari ruangan tersebut.
"Mau kemana, Loki?! Aku belum selesai bicara, LOKI!" pria tua bernama Odin terus memanggil Loki, tapi Loki terus melangkah pergi dan keluar tanpa mendengarkan panggilan Ayah-nya.
TENNG
Odin menghentakkan tongkat yang di genggamannya dengan keras, lalu Odin mengalihkan pandangannya pada sosok pria berambut pirang gelap dengan memakai pakaian perang dan memegang sebuah palu perak gelap berukiran tulisan Æsir.
"Thor! Kau ikuti dia. Sudah cukup dia membuat masalah, aku tidak mau dia membuat masalah kembali hingga mitologi kita terseret ke dalam masalahnya,"
"Akan kulaksanakan All Father!"
.
.
.
Kembali lagi ke tempat Naruto, tampak Penemue kelelahan setelah mengeluarkan energi banyak sekali tadi, ia kesal setelah serangannya yang ia lesatkan selalu di hindar dan tahan mudah oleh Naruto, Penemue juga bertambah kesal karena Naruto tidak melawannya sama sekali, malahan ia kelelahan karena energinya yang terbuang sia-sia karena menyerang Naruto tadi.
"Hosh, hosh, hosh, kenapa? Kenapa kau tidak menyerangku sama sekali? Padahal aku sudah kelelahan. Apakah kau tidak ingin menyelesaikannya?" Penemue menatap tajam Naruto sambil mengatur nafasnya.
"Aku bisa saja menyelesaikannya dari tadi jika aku mau, tapi aku menahan itu semua dan menunggumu kelelahan menyerangku terus menerus tanpa henti" Naruto menatap datar Penemue, tampak Kokabiel masih pingsan di pundak Naruto.
"Lalu jika kau bisa menyelesaikannya tadi kenapa tidak di selesaikan saja? Kenapa kau menahannya? Bukankah ini peluangmu untuk menyerangku?" Penemue terus menatap tajam Naruto.
"Aku tidak bisa melakukan hal itu,"
"Kenapa tidak bisa? Bukankah setelah mengalahkanku kau bisa kabur dari sini atau kau ingin berbuat sesuatu padaku dulu?"
"Aku tidak bisa karena ada sebuah janji yang aku harus tepati dalam seumur hidupku, Penemue-san!"
"Janji? Janji apa?" Penemue langsung menatap bingung dan sekaligus heran pada Naruto.
"Ada janji dari orang yang sangat kusayangi, tapi aku belum bisa menepatinya tapi aku sekarang aku akan berusaha untuk menepatinya. Janji tersebut; aku tidak boleh menyakiti seorang perempuan dan wanita maupun dari dalam ataupun dari luar" Naruto menatap serius dan tegas Penemue dengan iris blue safirnya.
Deg
Tiba-tiba jantung Penemue berdetak kencang satu kali, di ikuti wajahnya yang agak sedikit memerah karena perkataan Naruto tadi.
'K-kenapa dengan jantungku berdetak kencang sekali tadi? Apakah perkataannya tadi serius? Aku belum pernah melihat seorang pria ataupun laki-laki berucap seperti itu dalam mulut mereka,' batin Penemue sambil memegang dada kirinya, tempat jantungnya berdebar-debar tadi.
Ia baru pertama kali merasakan hal ini, seperti detakan yang menurutnya aneh. Apakah sebuah cinta? Tidak, cinta hanya sebuah omong kosong belaka. Pikir Penemue, karena Penemue berpikir cinta hanyalah sebuah omong kosong, banyak sekali pria yang menyatakan cinta padanya tapi Penemue tolak mentah-mentah mereka, karena Penemue sudah tahu tujuan mereka yaitu hanya ingin menginginkan tubuhnya sendiri setelah mendapatkan itu, mereka akan meninggalkannya dan mencari yang baru.
"Dan asal kau tahu saja, Penemue-san. Aku bukanlah laki-laki yang kau pikirkan itu, aku bukanlah laki-laki yang suka memanfaatkan dan menyakiti hati seorang perempuan maupun wanita" tambah Naruto.
Senyuman tipis tercipta di bibir manis Penemue. "Begitu rupanya,"
Bruk
Setelah mengatakan itu Penemue langsung pingsan di tempatnya, membuat Naruto terkejut. Tapi Draco langsung menegurnya.
"Ayo kita pergi dari sini sebelum mereka datang dan banyak kembali, aibo"
"A-ah, kau benar kawan"
Setelah itu Naruto melenggang pergi berlari menuju pintu keluar sambil membawa Kokabiel yang dari tadi belum sadar setelah ia di keluarkan dari kurungannya.
'Semoga kita bertemu kembali, dan saat pertemuan berikutnya aku akan membuka maskermu dan melihat wajahmu' batin Penemue yang melihat kepergian Naruto, tampak di ujung bibirnya ia tersenyum kecil.
Ternyata Penemue tadi hanya berpura-pura pingsan, tapi apa alasan Penemue melakukan hal tersebut? Hingga melepaskan Naruto.
.
.
.
Kini Naruto sedang masih berlari, Underworld. Dunia bawah yang selalu di jadikan perang mengerikan seperti Great War yang di picu oleh iblis dan malaikat jatuh yang merebutkan wilayah Underworld, lalu Civil War perang saudara antar iblis yang memerangi Old Satan dan anti Old Satan, perang itu di picu oleh keturunan Satan Lucifer, yakni Rizevim Livan Lucifer. Perang tersebut cukup banyak memakan korban jiwa.
Naruto terus berlari tanpa menengok ke belakang, tidak lupa membawa Kokabiel di pundaknya yang masih pingsan. Sepertinya otaknya membeku saat di penjara dan masihlah belum sembuh. Langkah lari Naruto terhenti saat melihat ribuan Light spear dengan ukuran yang berbeda-beda melesat ke arah dirinya.
'Sial, lagi-lagi penghalang muncul' Naruto menatap kesal beberapa tombak cahaya itu.
[MAJESTIC CURSE FLAMES]
WUUUSSHH
Sebuah api hijau keluar dari tubuh Naruto, lalu Naruto mengarahkan api hijau tersebut ke atas dengan tangan kanannya, lalu seketika api yang menyebar seperti tsunami langsung memusnahkan Light spear yang ribuan tersebut langsung musnah dalam sekejap.
Prok prok prok
"Amazing, amazing, anak muda. Api yang begitu hebat" seorang pria dewasa dengan kedua sayap hitam di punggungnya dan memberikan sebuah tepuk tangan kepada Naruto.
"Api yang mengerikan hingga ribuan Light spear buatan kami langsung musnah dalam sekejap, bukankah begitu Shemhazai?" seorang pria dewasa berambut dengan wajah 30 tahunan dan mempunyai kedua sayap di punggungnya.
"Sepertinya begitu, Baraqiel!"
Tampak Naruto menatap datar kedua pria Da-tenshi tersebut yang sedang terbang di atasnya. Iris blue safir Naruto menyipit dan menatap serius kedua pria tersebut.
"Shemhazai dan Baraqiel kah. Tidak kusangka aku akan menemui seorang malaikat jatuh veteran perang disini" gumam Naruto.
"Kalau tidak salah pria bernama Baraqiel baru saja di lantik menjadi Gubernur Da-tenshi, dalam beberapa bulan ini. Bukankah kau mendapatkan informasi tersebut dari Apollo?" suara Draco dari pikiran Naruto.
"Aku juga sudah tahu hal itu, Draco!"
"Lalu apa yang kau rencanakan sekarang? Kamu tahu kekuatan mereka setingkat dengan Satan lemah atau dewa kecil"
"Tentu saja melawan mereka, aku sudah menghadapi beberapa makhluk dari dunia ini, mau itu dewa, raja naga atau makhluk terkuat pun aku akan terus melawannya. Tidak peduli sekuat mereka, selama aku bisa bernafas aku tidak menyerah dalam lawan mereka"
'Heh, kenapa jadi seperti puisi yah,' Draco terkekeh pelan saat mendengar Naruto.
"Baiklah terserah kau saja, jika kau ingin menggunakan kekuatanku tinggal pakai saja, aku akan memberikannya dengan senang hati" seringai tercipta di wajah Draco.
"Arigato Draco" Naruto tersenyum tipis di balik maskernya.
Naruto, Shemhazai dan Baraqiel saling menatap satu samal lain, sementara Naruto yang di tatap tajam oleh kedua malaikat veterang tersebut hanya menatap datar mereka.
"Well, well, well, sepertinya penjara milik kita yang di bawah Underworld di bobol mudah oleh seseorang misterius di depan kita," Shemhazai melirik Baraqiel yang terbang di sisinya.
"Tampaknya begitu, program penjara yang di buat oleh Azazel sudah di bobol mudah oleh orang di depan kita dan membawa salah satu tahanan yang ingin membangkitkan Great War jilid ke-2" Baraqiel menatap tajam Naruto di iris hitamnya.
"Maa, sebuah kehormatan bagiku melihat salah satu petinggi jabatan di fraksi Da-tenshi" suara dari Naruto yang agak di beratkan supaya tidak di curigai oleh mereka.
"Heee, kamu tahu kami adalah salah satu jabatan tinggi dari fraksi Da-tenshi? Sungguh luar biasa. Katakan padaku orang misterius, apakah kamu adalah salah satu anggota Chaos Brigade?" tanya Shemhazai.
"Chaos Brigade? Tidak, aku bukanlah komplotan dari anggota teroris itu" bantah Naruto santai.
"Kau jangan berpura-pura nak, Kokabiel adalah salah satu anggota teroris tersebut. Kau pasti ingin menyelamatkannya karena dia adalah anggota Chaos Brigade, kau pasti ingin menyelamatkannya bukan?" desis Baraqiel tajam.
'Jadi mereka sudah tahu yah, jika Kokabiel adalah salah satu anggota Chaos Brigade,' batin Naruto.
"Siapa yang berpura-pura, Baraqiel-san? Aku sama sekali tidak berpura-pura, aku adalah anak yang jujur Baraqiel-san!"
"Heh, tentu saja kamu tidak mengakuinya. Seorang penjahat tidak akan pernah mengakui kejahatan mereka sendiri yang mereka telah perbuat, lama-lama aku muak melihat makhluk sampah seperti kalian" desis Baraqiel kembali.
'Sialan, aku di samakan oleh penjahat' Naruto mengerang kesal.
"Jika tidak dengan cara lembut maka aku akan menggunakan cara kasar, Shemhazai. Kau tunggu disini aku akan memberi pelajaran kepada anak muda ini" Baraqiel langsung turun ke tanah.
"Baiklah," balasnya santai.
"One on one, heh cukup adil Baraqiel-san, baiklah aku ingin tahu kekuatan Gubernur Da-tenshi sekarang" seringai maniak bertarung Naruto tercipta.
Lalu sebuah portal bewarna hijau muncul di sisi kiri Naruto, lalu Naruto melempar tubuh Kokabiel ke portal tersebut, saat Kokabiel sudah masuk portal tersebut sudah tertutup rapat.
"Jika aku kalah kau bisa membawa dan memenjarakan Kokabiel kembali, serta kau bisa membawaku. Tapi jika kau kalah aku bisa kabur dari sini, bagaimana menurutmu. Baraqiel-san?" seringai tipis Naruto melebar di sudut bibirnya.
"Kuharap kau tidak menyesal, nak!" Baraqiel maju dengan kepalan pukulan yang sudah di lapisi cahaya.
"Aku tidak pernah menyesal, apa yang sudah kuputuskan, pak tua!" Naruyo maju dengan kepalan pukupan yang sudah di lapisi cahaya hijau.
BUAGH
BOOOOOMMMMMMMM
.
.
.
TBC
.
.
.
Yo!
Kembali bertemu lagi sama saya, mumpung otak saya ada ide langsung buat lagi hehehehe, nanti pembicaraan Apollo dan Naruto ada kok di chapter depannya jadi tunggu saja.
Moodku juga sedang bagus hari ini, nanti ada di chapter ada alesan Naruto membebaskan Kokabiel nanti, soal review perbedaan Naruel dan Naruto itu jelas sekali berbeda, Naruel adalah Ayah dari Naruto meskipun wajahnya sangat mirip, disini Naruto-nya tidak ada kumis kucing seperti canon.
Oh yah saya ingin tahu kekuatan sacred gear 13 Longinus dong, soalnya saya cari di google susah banget nyarinya. Padahal saya ingin tahu seluruh kekuatan dari semua Longinus, karena penjelasannya kurang detail di animenya dah. Kalau ada yang tahu mohon beritahu saya yah.
Sepertinya hanya itu saja yang sampai saya sampaikan kepada reader sekalian, budayakan review dan follow serta favorit cerita supaya ffn bangkit kembali seperti dulu.
See You Next Time~
FFN 2021 INDONESIA BANGKIT!
