EMPAT

Utahime baru saja selesai dengan masakan makan malam yang dibuatnya. Melihat jam di dinding, ia pikir sebentar lagi kedua pria itu akan pulang. Ia mendengar suara bel pintu berbunyi. Karena lengah, ia langsung saja membuka pintu. Dilihatnya seorang wanita cantik yang sibuk dengan ponselnya.

"Maaf, anda mencari siapa?"perempuan yang tadi sibuk dengan ponselnya terkejut dan langsung menoleh ke arah Utahime yang menanyainya.

"Hey, siapa kau?!"

"Maaf, anda yang siapa? Siapa yang anda cari?", wanita itu terlihat kesal dan langsung menerobos masuk. Utahime yang kebingungan hanya mengikuti wanita itu ke ruang tengah.

"Dimana dia?"

"Siapa?"

"Orang yang tinggal di rumah ini?"

"Maksunya, Gojo atau Nanami?"

Wanita itu tak menjawab pertanyaan Utahime tentang siapa orang yang dia cari. Dia hanya melepaskan kacamata hitamnya dan menatap Utahime dengan kesal.

"Hey kau. Siapa kau?"

"Aku, namaku Utahime"

"Kenapa kau bisa ada disini?"

"Aku tinggal disini?"

"Apa? Tinggal disini?! Sial! Kenapa kau bisa tinggal disini? Sedangkan Nanami tak pernah membiarkanku menginap disini walau hanya satu malam!"

"Ma-maaf", ucap Utahime ketakutan.

Tak lama, terdengar pintu terbuka. Ternyata Gojo dan Nanami sudah pulang, dan mendapati Utahime yang tertunduk ketakutan di hadapan wanita itu.

"Ah, Mei Mei, ternyata kau ada disini?", sambut Gojo pada wanita bernama Mei Mei itu.

"Bisa kalian jelaskan, kenapa ada seorang wanita yang tinggal disini?"

"Dia Utahime, dia bekerja disini", jawab Nanami.

"Aku tidak suka ini. Usir dia sekarang juga!", mendengar itu Utahime semakin ketakutan.

Nanami lalu menarik tangan Mei Mei dan mengajaknya masuk ke kamar miliknya, hingga Utahime dan Gojo saja yang tertinggal di ruang tengah.

Kini Nanami dan Mei Mei saling berhadapan di kamar itu.

"Kenapa kau datang kemari?"

"Kenapa? Karena kau menolak bertemu denganku beberapa hari ini. Dan lagi pula, aku ini calon tunanganmu"

"Sikapmu sudah keterlaluan terhadap Utahime"

"Aku tidak mau kalau ada perempuan lain yang tinggal bersamamu. Sekalipun dia bekerja disini"

Nanami lalu memeluk wanita itu, hingga wanita itu terlihat mulai tenang.

"Kau tak perlu khawatirkan apapun"

"Kalau begitu, aku mau melakukannya sekarang"

"Sekarang? Apa kau tak lelah, Mei Mei?"

"Aku tak mungkin lelah melakukannya jika itu denganmu"

Mei Mei lalu meraih wajah Nanami dan mencium bibir pria itu. Dan seperti biasanya, jika mereka bertemu, mereka akan melakukan hubungan intim lagi. Bagi Mei Mei, itu adalah cinta. Tapi bagi Nanami, Mei Mei bukanlah apapun selain calon tunangan yang dijodohkan dengannya.

"Hah, yang tadi itu menakutkan sekali", Utahime melemas dan duduk di atas sofa.

"Kau tak perlu khawatir, tak ada yang bisa mengusirmu selain kami", Gojo mengambil posisi duduk di hadapan Utahime.

"Aku sampai kebingungan tadi. Aku tak mengenalnya"

"Dia Mei Mei, calon tunangan Nanami"

"Hufft, aku semakin takut"

"Tenang saja, Nanami pasti bisa menjinakkannya, hanya dengan sekali seks"