Naruto/Highschool DXD : bukan punya saya
Rate : M
Warning : gaje, typo, mainstream, supernatural, romance, humor, dll.
.
.
.
.
.
jumpa lagi.. oh ya selamat pemilihan Pair tetapnya dimenangkan oleh Himejima Akeno.. dengan perolehan suara dungkungan terbanyak, pemilihan pair pertama pun ditutup..
Naruto : selamat Akeno!
Akeno : Ara~ Ara~ terimakasih Naruto-kun nfufu~
(Sona marah karena yang milih sedikit seperti OPPAI nya)
Naruto dan Akeno pun berciuman mesra, mereka bermain lidah satu sama la-
Author : wow! stop stop.. ini belum dimulai, nanti saja.. adegan itu juga masih jauh..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dragon God Legion : Remake
Chapter 04
[Flashback on!]
12 tahun yang lalu..
di sebuah danau dekat dengan panti Asuhan, terlihat dua bocah kecil sedang asyik bermain kejar-kejaran, yang berlari adalah seorang gadis kecil bersurai hitam panjang mengenakan gaun putih dan yang mengejarnya adalah seorang bocah bersurai kuning memakai kaos putih dan celana cokelat, ya mereka adalah Akeno kecil dan Naruto kecil.
" Ara~ Ara~ ayo Naruto-kun tangkap aku jika bisa.. !! " teriak Akeno kecil, sambil terus berlari dengan wajah kembira, Naruto kecil jatuh dan tidak bergerak, Akeno pun tertawa tapi melihat Naruto tidak juga bangun, Akeno mulai kawatir dan menghampiri Naruto.
" Naruto-kun? ..hei Naruto-kun kau kenapa? " Akeno kecil kawatir dan mengoyang-goyangkan tubuh Naruto, Akeno semakin kawatir saat Naruto tidak meresponya.
" Naruto-kun! Na..- Kyaaaaaaa~ "
Akeno berteriak saat Naruto tiba-tiba bangun dan menangkapnya lalu mendorongnya ke tanah.
" ahaha ..kena kau Akeno.. " Naruto tertawa saat berhasil menipu Akeno, tapi Naruto berhenti tertawa saat melihat Akeno menangis,
" Akeno..? apa itu sakit? aku.. maafkan aku.. " Naruto meminta maaf, mungkin Akeno menangis karena ia tadi mendorongnya dengan kuat, padahal Akeno menangis karena kawatir pada Naruto.
" (hiks) bodoh.. Naruto-kun (hiks) bodoh! " Akeno memeluk Naruto dengan sangat erat, Akeno takut sekali kehilangan Naruto, Naruto membalas memeluk Akeno keduanya berpelukan.
hari-hari terlewati Akeno dan Naruto kecil semakin akrab dan intim juga, beberapa kali saat mereka bermain, Akeno bahkan memberikan ciuman di pipi Naruto jika mereka bertemu atau berpisah, keduanya sering membicarakan cita-cita jika mereka dewasa nanti, Akeno pernah mengatakan ingin menjadi seorang putri dan meminta Naruto menjadi pengeranya. Naruto tentu saja mengikuti keinginan Akeno.
saat ini keduanya duduk di jembatan tempat pertama kali mereka bertemu, mereka berdua ngobrol dan sesekali Akeno kecil tertawa karena Naruto sering membuat lelucon lucu yang membuatnya terhibur.
" ne~ Naruto-kun apa kau akan melupakanku? jika aku pergi.. " tanya Akeno kecil sambil kakinya bermain air.
" tentu saja aku tidak akan melupakanmu Akeno.. kenapa kau bicara seperti itu? " tanya balik Naruto tidak mengerti.
" um.. ayah bilang, dia akan membawaku ke tempat bernama Gigori besok, aku tidak tau apakah kita masih bisa bertemu lagi.. "
raut wajah Akeno kecil terlihat sedih, dia sebenarnya tidak mau berpisah dari Naruto, tapi itu sudah keputusan dari ayah nya, dan Akeno tidak bisa menolaknya.
" apa.. apa aku boleh ikut? "
" ayah bilang tidak boleh ada manusia.. "
Akeno juga ingin sekali mengajak Naruto bersamanya, tapi ayah nya bilang manusia tidak bisa masuk ke Gigori, dan jika itu dilangar maka si manusia itu akan dibunuh, Akeno tidak ingin itu terjadi pada Naruto nya. mendengar itu Naruto menuduk, sedih sekali kalau harus berpisah dengan Akeno, Naruto sudah lama tau kalau Akeno itu bukan manusia tapi Naruto tidak peduli karena hanya Akeno teman satu-satu nya.
" nfufu~ jangan sedih Naruto-kun, ini untukmu! " Akeno berusaha menghibur Naruto dengan memberikan kalung giok hijau berbentuk lingkaran milik mendiang ibunya pada Naruto, Akeno memakaikan kalung itu pada Naruto.
" ini.. bukanya ini kalung kesayangan mu Akeno, kenapa memberikanya padaku? " Naruto tidak mengerti, bukanya Akeno pernah bilang kalau kalung itu adalah peningalan dari mendiang ibu Akeno dan itu sangat berarti buat Akeno.
" hihi~ itu karena aku mencintaimu Naruto-kun, aku ingin kau menjaganya untuku " ucap Akeno dengan senyuman manis di wajahnya, Naruto jadi ikut tersenyum walau ia tidak tau apa itu cinta, yang Naruto tau hanya bermain dengan Akeno.
" Naruto-kun bisakah kau memejamkan mata? " pinta Akeno dan Naruto menganguk lalu memejamkan matanya, beberapa saat kemudian Naruto merasakan sensai lembut yang menempel di bibirnya, itu juga kenyal ini seperti daging, saat Naruto membuka matanya dia terkejut saat melihat wajah Akeno sangat dekat dengan wajahnya, tidak hanya itu bibir keduanya pun saling menempel satu sama lainya. mereka berciuman dalam diam, keduanya saling memandang dari jarak yang sangat dekat.
moment itu bertahan lama sebelum Akeno melepaskan ciumanya dan pergi saat mendengar pangilan dari ayah nya, Naruto masih diam disana, dia meraba bibirnya sendiri, apa yang Akeno lakukan tadi membuat Naruto bingung, dia bingung karena jantung nya berdetag tidak karuan, dan ada sensasi aneh di tubuh nya, Naruto tidak tau apa yang dia rasakan itu adalah perasaan cinta.
malam harinya Naruto kembali ke panti asuhan, seperti biasa anak-anak lain tidak suka padanya, karena Naruto adalah bocah aneh yang pernah melelehkan mainan mereka, bahkan Naruto juga pernah membakar baju dari sumbangan para donatur untuk anak-anak panti, sejak saat itu Naruto di jauhi dan tidak ada yang mau berteman denganya, tapi Naruto tidak peduli dengan itu karena dia punya Akeno dan itu sudah cukup bagi Naruto. Naruto masuk ke kamarnya, kamar Naruto juga di pisah oleh pengelola panti asuhan sendiri, karena Naruto secara tidak sadar pernah membuat kulit teman sekamarnya melepuh entah apa yang terjadi saat dia tidur.
Naruto terlihat sedang mengali sesuatu di pojokan kamarnya dan ternyata Naruto kecil mengali peti besi kecil yang dia kubur di pojokan ruang kamarnya. Naruto membuka peti itu, di dalam peti terdapat botol cristal kecil yang berisi beberapa tetes darah dan sebuah lembaran kertas yang disana tertulis nama nya yaitu ' Namikaze Naruto ' itu ditemukan pemilik panti bersama bayi Naruto, dan setelah Naruto berusia 5 tahun pemilik panti memberikanya pada Naruto, dan mengatakan itu adalah miliknya.
Naruto mengambil botol cristal itu, ia tidak tau cairan merah apa yang ada didalam nya, kata pemilik ini ditemukan bersamaku.. hmm apa ini? fikir Naruto kecil, sambil terus memperhatikan botol cristal di tanganya itu, Naruto menaruh botol kecil itu, ia melepas kalung pemberian Akeno dan menyimpanya dalam peti, lalu Naruto menguburkanya seperti semula.
Akeno bilang agar selalu menjaganya, tapi Naruto takut jika saat bermain dan itu tidak sengaja hilang maka Akeno mungkin akan sedih, maka dari itu Naruto menyimpanya agar tetap aman, Naruto mengambil botol cristal tadi dan duduk di atas tempat tidur, jika itu ditingalkan bersamanya maka sudah pasti itu miliknya kan? Naruto membuka tutup botolnya, seketika Naruto bisa mencium bau harum yang menyegarkan, Naruto menjadi hilang kendali dan sangat menginginkan cairan yang ada di dalam botol itu, Naruto pun meminum habis cairan merah (darah) yang ada didalam botol kecil, setelah itu Naruto pun tidak sadarkan diri di atas tempat tidurnya.
tidak lama kemudian tubuh Naruto memanas dan berasap, lalu terbakar Api putih, Api itu dengan cepat menjalar keseluruh ruangan kamar Naruto, tidak hanya itu tapi juga merembes keluar dan dengan cepat membakar seluruh rungangan panti asuhan, itu terbakar hebat bahkan terdengar suara ledakan dari tabung gas, ledakan itu dekat dengan kamar Naruto, tubuh Naruto kecil terpental jauh akibat ledakan itu dan mengarah ke hutan, lalu masuk ke dalam sebuah lubang di celah bumi, Naruto kecil masih tidak sadarkan diri.
ke esokan harinya berita tentang panti asuhan yang terbakar pun beredar, semua penghuni panti asuhan tewas terpangang, termasuk para biarawan dan anak-anak, Akeno yang mengetahui panti asuhan itu adalah panti asuhanya tempat tingal Naruto pun tak kuasa menahan tanangisanya, ia membrontak dari pelukan ayah nya dan berlari kearah panti asuhan yang sudah di penuhi reporter dan orang-orang, Akeno menerobos kerumunan orang itu dan tangan kecilnya mengali menyingkirkan reruntuhan.
" tidaaak.. tidaaaaak..!!!! "
Akeno berteriak sambil terus berusaha mengali reruntuhan bangunaan, berharap Naruto masih hidup, bahkan tangan Akeno sampai berdarah pun masih terus mengali menyingkirkan reruntuhan itu.
" Naruto (hiks) ..(hiks) jangan tingalkan aku .. jangan tingalkan aku (hiks) Natuto-kun... (hiks) Narutoooooooooooo!!!!! " Akeno berteriak memilukan rasanya sangat sesak sekali dadanya, Akeno tidak percaya ini dia tidak percaya Naruto meningalkanya begitu cepat, karena rasa sedih dan rasa kehilangan yang sangat dalam membuat tubuh Akeno kecil pingsan di tempat ia tidak kuat menahanya, perasaan sedih, tak berdaya dan kehilangan membuat Akeno merasa tidak mau hidup lagi, Baraqiel datang dan membawa putrinya pergi, Baraqiel sangat mengerti perasaan putrinya, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa, Baraqiel hanya berharap Akeno bisa tenang dan bisa merelakan kepergian Naruto.
Flasback Off.
.
.
Akeno sempat putus asa dan beberapa kali ingin bunuh diri, tapi selalu di cegah ayah nya, Akeno hancur di tingal oleh Naruto, Akeno bahkan berkeinginan kuat untuk menyusul Naruto, dan kali ini Akeno nekat ke wilayah nya Iblis, ayah Akeno tidak bisa masuk ke wilayah iblis, Akeno bisa masuk karena dia tidak murni dan hanya setengah Malaikat jatuh, Baraqiel hanya mampu berteriak memangil-mangil Akeno agar berhenti, Akeno semakin jauh dan semakin menjauh memasuki wilayah yang di katakan banyak Iblis liarnya, Akeno menemui segerombolan Iblis liar, Akeno sudah siap mati, tapi takdir berkata lain, dia bertemu dengan Rias dari keluarga Iblis bangsawan Gremory, dan ya itulah awal mula hidup baru Akeno menjadi Iblis sekaligus Queen dari Rias Gremory.
.
Saat ini
..
di atap sekolahan terlihat Akeno berdiri sendirian, Akeno sepertinya sedang menungu seseorang, dan benar saja tidak lama kemudian pintu terbuka dan keluarlah Naruto.
" ada apa kau menyuruhku kemari? " tanya Naruto, Naruto bahkan engan menyebut nama Akeno karena ia masih sakit hati dengan Akeno, Akeno berbalik dan berjalan mendekati Naruto.
" ini.. kau dapat dari mana? " tanya balik Akeno dengan memegang kalung giok bundar yang Naruto pakai, Naruto sedikit terkejut saat melihat sorot mata Akeno yang tajam.
" apa.. urusanmu? "
" aku bilang.. kau dapat dari mana?! " suara Akeno memberat, muncul sayap Iblis dan juga sayap Malaikat jatuhnya, untuk kedua kalinya Naruto terkejut bukan karena sayap Akeno tapi ia terkejut karena Akeno menangis, jujur Naruto rasanya juga ikut sakit saat melihat Akeno menangis.
" kau... "
" hah.. Apa? "
" bukanya.. kau sendiri yang memberikanya padaku.. apa kau lupa.. Akeno " jawab Naruto, tentu saja Akeno terkejut dengan jawabanya Naruto.
" a-apa.. apa maksudnya itu?.. tungu jangan bilang kau... " Akeno menutup mulutnya, ia tidak percaya dugaanya ternyata benar bahwa yang ada di hadapanya ini adalah Naruto nya.
" N-Naruto-kun? a-apa ini su-sunguh kau? "
" ya ini ..aku Akeno.. " jawab Naruto, Akeno tidak kuasa menahan tangisanya, bukan tangisan sedih melainkan tangisan bahagia, Akeno tau ini Naruto pasti tidak akan meningalkanya, Akeno selalu percaya Naruto masih hidup dan lihatlah sekarang dihadapanya ini benar-benar Naruto, saat Akeno mau memeluk Naruto, Naruto menepisnya.
" Na-Naruto-kun ada apa?.. " Akeno tidak mengerti kenapa Naruto menolak di peluk olehnya, padahal Akeno sangat-sangat merindukan Naruto, tiap malam Akeno selalu membayangkan bisa bertemu dangan Naruto, dan memeluknya lagi seperti dulu.
" bukankah kau mencintai Issei? kenapa tidak dengan dia saja.. "
mendengar itu Akeno terkejut, Issei? apa yang dimaksud Naruto dengan Issei? tungu Akeno mulai ingat saat pertama mereka bertemu di jalan saat dia memeluk Issei dan bermanja-manja(hanya mengoda), Akeno memang melihat Naruto terdiam di jalan, dan Akeno mengatakan sesuatu yang... oh tidak! Akeno menutup mulutnya.
" Naruto-kun... Naruto-kun dengar.. aku hanya bercanda, (hiks) aku hanya bercanda (hiks) maafkan aku (hiks) " Akeno menangis ia tidak bermaksud untuk menyakiti perasaan Naruto.
" benarkah.. lalu kenapa kau menghindariku di kelas? dan kenapa kau telanjang denganya di ruang club!! " Naruto tidak kuat lagi dia meluapkan semuanya bahkan suaranya sampai memberat.
lagi-lagi Akeno menangis, dia ingat saat pertama Naruto masuk kelas, Akeno menghindari bertatap dengan Naruto, karena Akeno fikir itu bukan Naruto dan hanya memiliki nama yang sama, bahkan saat Naruto menyuarakan cita-cita nya ingin menjadi pangeran pun Akeno tertawa, karena itu lucu dan kekanak-kanakan, Akeno tidak menyangka jika itu adalah Naruto, jika tau itu Akeno pasti dengan senang hati ikut bersuara menjadi tuan putrinya.
yang lebih penting lagi Naruto salah paham tentang kejadian waktu itu, Akeno mencoba menjelaskanya pada Naruto bahwa saat itu adalah permintaan atau perintah dari Rias untuk menenangkan Ddraig yang bergejolak didalam tubuh Issei, Akeno juga mengatakan ia tidak melakukan apapun dan hanya mengemut jari Issei itu pun hanya sebentar sebelum Issei berlari keluar, Akeno tidak melakukan hal yang seperti Naruto fikirkan, Akeno terus mencoba menjelaskanya pada Naruto, Akeno bahkan terus berkata maaf pada Naruto, berharap Naruto memaafkanya.
" (hiks) (hiks) ..baik jika Naruto-kun (hiks) tidak memaafkanku.. (hiks) aku lebih baik mati saja.. (hiks) "
ucap Akeno, ia menciptakan Light Spear kecil seperti pisau, Akeno tidak main-main ia mengarahkan Light Spear itu ke arah lehernya dengan cepat, tapi Naruto sudah terlebih dulu menahan tangan Akeno.
" Naru- uhm~ .. ungh~ "
Naruto menarik Akeno dan langsung mencium bibirnya, keduanya berciuman, Akeno menangis bahagia, dalam ciuman mereka, Akeno melumat, menjilat dan melumat bibir Naruto, begitu juga dengan Naruto ia juga melumat bibir Akeno dengan rakus, bahkan tangan nakal Naruto meremas pantat dan dada Akeno, Akeno tentu saja membiarkan Naruto sesukanya, lagian tubuh ini milik Naruto, mereka menyudahi ciuman panasnya, Akeno terengah-engah, mereka saling berpandangan dan kemudian keduanya berpelukan.
" maafkan aku juga Akeno... "
" tidak apa Naru.. tidak apa "
mereka pun menghabiskan waktu Istirhatnya di atap sekolah, Akeno bercerita banyak hal pada Naruto setelah ditingal olehnya, begitu juga dengan Naruto yang bercerita soal kehidupanya di hutan selama lebih dari sebelas tahun, Naruto tidak mengatakan soal Legion, Naruto bercerita sambil tidur di pangkuan Akeno dan memainkan rambut Akeno, sesekali tangan Naruto juga memainkan dan meremas-remas dada Akeno, sedangkan Akeno mengelus kepala Naruto dengan lembut dan membiarkan Naruto berbuat yang dia suka pada tubuhnya.
" Akeno apa kau menyukaiku yang seperti ini? " tanya Naruto sambil terus memainkan rambut Akeno.
" hihi~ apapun bentukmu, aku akan selalu mencintaimu ..Naruto-kun " balas Akeno, ia mendekat dan mencium bibir Naruto sesaat. Naruto merasa bahagia, dia sangat bahagia sekali mendengar jawaban dari Akeno, Naruto berdiri dan menjauh dua meter dari Akeno, Akeno bingung dengan apa yang Naruto lakukan.
" Akeno ...lihatlah.. inilah aku yang sebenarnya! "
tubuh Naruto bersinar menyilaukan, Akeno bahkan harus menutup satu matanya untuk melihat apa yang sebenarnya Naruto lakukan, dan setelah cahaya itu hilang, terlihatlah penampilan asli Naruto, bersurai kuning sebahu, tingi berbadan atletis, dan berparas sangat tampan, Akeno sendiri bahkan sampai tidak berkedip melihat penampilan yang wow dari seorang Namikaze Naruto.
" Na-Na-Naruto-kun..? " Akeno memasang wajah tidak percaya, jadi Naruto mengunakan penampilan buruk untuk menutupi tampilan aslinya yang begitu ahh~ rasanya Akeno meleleh melihat wajah tampan Naruto, Akeno merasa sangat beruntung sekali bisa mencintai dan dicintai oleh Naruto.
" hehe ..kemarilah tuan putri.. " goda Naruto dengan mengedipkan satu matanya, Blush~ wajah Akeno memerah karena malu dan juga tersanjung saat Naruto memangilnya dengan pangilan putri.
" kyaaaaa~ Narutooo-kun!! " Akeno berteriak dan berlari memeluk Naruto, Akeno memeluk Naruto dengan sangat erat, Naruto membalas memeluk Akeno dengan erat juga.
" ehem.. jadi kau suka yang ini atau yang itu? " tanya Naruto mengoda Akeno, Akeno sendiri masih sibuk membenamkan wajahnya di dada bidang Naruto.
" nfufu~ aku sudah bilang apapun dirimu, aku akan selalu menyukaimu Naruto-kun, tapi.. umm aku lebih suka yang ini hihi~ " Akeno tertawa, ia terus bermanja pada Naruto.
teng! teng!
lonceng berbunyi artinya tanda istirahat sudah selesai, wajah Akeno terlihat kesal padahal baru sebentar bermanja pada Naruto tapi kenapa malah ada ganguan, Naruto tersenyum ia mengelus kepala Akeno dengan lembut, Akeno sangat senang di manja oleh Naruto.
Naruto dan Akeno pun kembali ke kelas tapi sebelum itu, Naruto berubah kambali ke wujud penyamaranya, ia terlebih dulu meminta pendapat Akeno dan Akeno pun langsung setuju, Akeno setuju karena memiliki maksud lain. agar Naruto tidak dicuri oleh gadis lain terutama si Rias dan juga si Sona, dan mungkin juga si Tsubaki, atau gadis(iblis) lain dari Peerage Sona atau bahkan Xenovia dan Koneko, Akeno sangat yakin sekali mereka semua pasti akan meleleh jika melihat wujud asli dari Namikaze Naruto, Akeno bertekad harus melindungi (memonopoli) Naruto nya.
.
.
Skip
setelah jam pelajaran sekolah usai, Naruto tidak langsung pulang karena Akeno mengajaknya ke 'club penelitian ilmu gaib' yang Naruto tau hanya penyamaran dari markas Iblis Gremory, di dalam club Naruto memilih duduk di pojokan ditemani oleh Akeno, Rias dan yang lainya bingung melihat Akeno begitu kembira sekali melayani ngobrol si gendut (Naruto), mereka berdua bahkan melupakan tempat dan waktunya.
Deg!
semua orang merasakan aura kuat, dan benar saja tidak lama kemudian muncul likaran sihir dan berkobar Api ganas, dari lingkaran sihir itu keluarlah pria bersurai kuning berwajah menjengkelkan dan seorang perempuan berpakaian Maid bersurai hitam.
" aah ..dunia para cacing, yo Rias kau semakin cantik.. " ucap si iblis pirang itu atau bisa di pangil Riser Phoenix keturunan dari ras iblis yang katanya abadi dan juga bangsawan kelas atas di Underworld.
" Riser.. untuk apa kau kemari? " tanya Rias, dia terlihat tidak suka saat melihat kedatangan Riser, Riser duduk dengan angkuh di sofa tepat dihadapan Rias.
" sayang apa kau lupa? perjanjianya adalah hari ini.. kau tidak lupa bukan Rias.." ucap Riser, ya mereka memang telah berjanji menunda pernikahanya, tapi itupun jika Riser bisa menang lagi di Rating Game yang akan datang, jika Rias dan Peerage nya menang maka perjanjian itu batal, tapi jika sebaliknya Rias dan Peerage nya harus menjadi milik Riser. itulah perjanjianya mereka. tapi Rating Game masih beberapa hari lagi, untuk apa Riser kemari lebih awal.
" Riser ..keparat!! aku sudah mengalahkan mu, kenapa kau masih mengangu Buchou..!! " teriak Issei, muncul guntlet merah berhias cristal hijau di tangan kirinya. Naruto yang melihat itu sedikit tertarik walau tidak sekuat guntlet emas miliknya dulu tapi setidaknya guntlet merah itu punya kekuatan yang lumayan, tapi Naruto tidak peduli ia masih asyik ngobrol dengan Akeno.
" budak yang lancang!! "
Riser menghentikan Queen nya yang ingin menghajar Issei, Riser tau kekutan dari inang Ddraid itu sama sekali tidak sekuat yang ia kira, Riser kalah waktu itu karena Issei mengunakan cara licik dengan mengalahkanya mengunakan kelemahan iblis yaitu air suci dan kalung salib.
" Sekiryuutei.. apa kau pikir kau kuat? bisa mengalahkanku sekali bukan berarti kau hebat, iblis rendahan akan kutunjukan perbedaanya! " setelah mengatakan itu Riser lenyap dan itu mengejutkan semua Iblis (Naruto tidak termasuk) di ruangan itu, dan detik berikutnya Issei sudah terpental karena di pukul dengan sangat kuat oleh Riser, Issei menghantam tembok dan memuntahkan banyak darah dari mulutnya, Asia, Xenovia dan Koneko mereka bertiga berteriak memangil Issei dan langsung bergegas menolong Issei.
" Issei..!!! Riser beraninya kau mengacau diwilayahku dan malukai budaku!! " suara Rias memberat, dia marah dengan tindakan Riser yang semena-mena diwilayah kekuasaanya dan bahkan melukai budak kesayanganya.
" hahaha mengacau? kau juga dengar bukan, dia yang menantangku lebih dulu, hhh pembicaraan ini membuatku haus.. kau tau yang harus budakmu lakukan bukan Rias? " ucap Riser lebih tepatnya memerintah pada Rias, Rias sangat marah tapi tidak ada yang bisa ia lakukan, Rias sadar dia bukan lawan dari Riser kalau bertarung sekarang, entah kenapa Riser jauh lebih kuat dari sebelum nya, Rias melihat kearah Akeno dan Akeno pun mengerti.
" Naruto-kun ..sebentar ya " ucap Akeno lalu ia menuju kebelakang untuk membuatkan Riser dan Queen nya teh, tidak lama kemudian Akeno membawa nampan dengan dua cangkir teh, Riser memberi isyarat pada Queen nya, Queen Riser mengerti, ia memasang sihir perangkap transparan di lantai tanpa di ketahui oleh siapapun.
" Kyaaaa~ "
Akeno terpeleset saat menginjak lingkaran sihir transparan itu dan sialnya dua teh itu menyiram baju dan celana Riser.
" hoi.. apa-apaan Queen mu itu Rias, dia sangat tidak menghormatiku! aku marah sekarang!! " ucap Riser dengan mengeluarkan aura mematikanya.
" Riser ..tenanglah.. itu juga tidak disengaja! " walau Rias sangat benci pada Riser tapi bisa gawat kalau ia melawanya sekarang, bisa hancur Peerage nya jika melawan kekuatan absoult seperti Riser yang sekarang.
" aku tidak mau tau, kau harus membayar harga untuk ini.. Rias!! " lagi lagi Riser menekan kan aura mematikanya, baru kali ini Rias merasa tidak berdaya di hadapan Riser.
" ..lalu apa yang kau mau? jika itu melebihi batas aku tidak akan diam!! " ucap Rias dengan suara yang berat, jika Riser meminta keperawananya maka mereka akan bertarung sekarang juga tanpa harus menungu Rating Game, Riser menyeringai dan melirik ke arah Naruto yang duduk tenang di pojokan.
" aku ingin Queen mu bermain denganku! " ucap Riser dia bergerak cepat kebelakang Akeno dan tanganya bergerak meremas pantat Akeno.
" Kyaaaa!! "
Krraaak!!!
seluruh Iblis di ruangan itu terkejut saat merasakan aura gila yang sangat kuat merembes keluar dari tubuh Naruto, tidak hanya itu tanah pijakan kaki Naruto pun retak, Naruto melihat Riser dengan tatapan membunuh yang sangat kuat, aura gila Naruto tidak terkendali.
" kau Riser.. bukan? aku akan bermain denganmu!! "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be continue..
up kilat.. karena sudah tembus target dari Review, disini Pair nya sudah jelas Naruto x Akeno, karena Akeno menang Vote kemarin, Author sudah bilang kalian yang milih dan sekarang Akeno yang menang, mungkin kedepanya bisa harem bisa juga ngak dan.. untuk update selanjutnya Author tidak janji kilat itu semua tergantung Review itu saja...
.
.
.
bonus Narasi~
Akeno : nfufu~ untuk yg sudah pm author dan nyaranin pair ..makasih tapi aku yang menang
Sona : sialan Akeno ..hanya modal buntelan daging aja banga.. kenapa aku tidak menang, tidak Naruto-kun! T_T
Sakura : kau mending juara 2 lah aku tidak ada yang milih, padahal kita sama-sama tepos T_T
Great Red : sial kali ini aku juara 3 lain kali aku akan juara pertama, dan masuk list Pair nya Naruto-kun
Hinata : sudah-sudah di pemilihan pair nanti pasti aku yang akan menang, dan bersama Naruto-kun hihi..
Raynare : mimpimu terlalu jauh, yah pasti aku yg menang lihat tubuh sexy ku dada ku juga besar, mereka suka yg seperti aku..
Tsunade : apa tadi ada yang bilang dada? 0,0
Bonus End!
DarkRealm V2 Log out!
