"Aku bercanda." Naruto tertawa keras di dalam cafe, dia langsung di hadiahi tatapan malas oleh Nozomi. "Maaf, aku hanya ingin menjahilimu saja kok, maafkan aku."
"Tapi itu tak lucu Uzumaki-kun."
Naruto menghentikan tawanya, dia berdehem kecil. "Okay, maafkan aku. Ngomong-ngomong, kau boleh memanggilku Naruto jika tak keberatan." Nozomi mengerjapkan kedua matanya beberapa kali.
"Padahal kita baru berkenalan beberapa minggu."
"Tak apa kok, lagipula aku ingin akrab denganmu."
Nozomi terlihat berpikir sejenak, dia kemudian menyangga dagunya sambil memberikan sebuah senyuman tipis pada Naruto. "Untuk orang yang selalu mengajakku makan malam di apartemennya, Naruto-kun unik orangnya," ujar Nozomi. Dia menyesap teh yang dipesan tadi. "Ngomong-ngomong, hari minggu kau ada jam kosong?"
"Ada, memangnya ada apa?"
"Mengajakmu jalan-jalan mungkin, itu juga kau mau Naruto-kun."
Naruto mengerjapkan kedua matanya beberapa kali, dia baru kali ini ada yang mengajaknya kencan. "Ajakan kencan kah?" Naruto melihat wajah Nozomi yang saat ini tengah menatap ke arah lain. "Boleh."
"Baiklah, kita bertemu di stasiun kereta pada hari minggu besok, jam delapan pagi," ujar Nozomi, dia agak gugup saat menentukan jam serta hari untuk mereka pergi jalan-jalan. "A-aku akan pergi dulu, sampai jumpa pada hari minggu!" Nozomi pun berpamitan pergi dari cafe, meninggalkan Naruto yang tengah duduk santai sambil melambaikan tangannya.
"Tetangga cantik, dan tak mesum. Huh, aku beruntung punya tetangga seperti Nozomi." Dia pun pergi menggunakan shunsin miliknya, tanpa diketahui oleh siapapun.
...
..
.
Naruto by Masashi Kishimoto.
Love Live by Kimino Sakurako.
