Disclaimer : bukan milik saya, saya hanya meminjam beberapa karakter dari mereka saja.
Genre : Adventure, human! Halfcold, Supernatural.
Don't Like Don't Read!
.
.
.
-Treatment Room, Shinto Mythology-
Disebuah ruangan, terlihat Naruto sedang melihat wanita yang sedang berbaring di kasur, yah ini adalah ruangan perawatan di mitologi Shinto, Naruto baru saja mengatarkan keturunan Azai Nagamasa yang bernama Yodogimi atau Yodo-dono.
Tadinya Naruto bersama Hidetada, tapi dia sudah keluar, jadi. Naruto harus menuggu wanita atau perempuan ini sampai sadar, kata dokter Yodogimi hanya pingsan saja.
"Eeenghh..." suara lenguhan dari Yodogimi, perempuan itu mulai mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Ah, Yodogimi-san kamu sudah sadar" Naruto tersenyum senang.
Yodogimi mengalihkan pandangannya pada suara lain selain dirinya, dia bisa melihat seorang pemuda berambut hitam dan memiliki wajah yang terbilang tampan, dengan gerakan cepat Yodogimi menutup kedua matanya dengan kedua tangan putihnya.
"Eh? Yodogimi-san wa dō shita no?" Naruto menatap bingung Yodogimi.
"A-ano anata wa daredesuka?" wajah Yodogimi mulai memerah sampai kedua telinganya dan mulai menatap wajah Naruto meski hanya sedikit.
"Watashi no namae o shōkai shimasu Date Naruto," Naruto memperkenalkan dirinya saat Yodogimi menanyakan siapa dirinya.
"E-eh. Date? A-ano apa hubungan mu d-dengan Date Masemune?"
"Hm... Aku adalah putranya, putra pasangan dari Megohime dan Date Masemune, pemimpin Oushu si Naga biru bermata satu" Naruto mengatakan itu semua dengan bangga.
"Ehh, sugoi. Kalau begitu namaku adalah Yodogimi" Yodogimi mulai memberanikan dirinya untuk menatap Naruto.
"Ahh. Aku sudah tahu itu, dari Hidetada Yodogimi-san" Naruto tersenyum tipis.
"Tapi apa yang membuatmu pingsan tadi, Yodogimi-san?" lanjut Naruto.
"E-eh?!" Yodogimi menundukkan kembali kepalanya saat Naruto bertanya seperti itu.
Tidak mungkin ia bilang bahwa 'Aku pingsan karena aku terpesona padamu' atau 'Aku pingsan karena kau pemuda sangat tampan yang pernah kutemui', Yodogimi tidak mungkin bilang seperti itu karena ia adalah gadis pemalu, tidak sepertu gadis yang blak-blakan dan agresif.
"Heh, sifat malu-malunya mengingatkanku pada si Hyuuga itu" batin Kurama melihat Yodogimi di dalam mata Naruto.
"Ummm," Yodogimi menundukkan kepalanya dan sambil memainkan jari-jarinya.
"Jika kau tidak menjawab, tidak apa-apa lagipula aku bukan seorang pemaksa kok," Naruto tersenyum lembut.
Yodogimi memerah wajahnya saat melihat senyuman Naruto. Entah kenapa wajah Naruto semakin tampan dan menawan saat dia tersenyum.
"Emm... Yodogimi-san, kamu baik-baik saja?" Naruto menatap bingung Yodogimi yang wajahnya memerah.
"Hmm... Tidak panas kok, tapi kenapa wajahmu memerah yah." telapak tangan Naruto menyentuh dahi Yodogimi.
Wajah Yodogimi semakin memerah dengan menyemburkan asap di telinganya, saat merasakan tangan Naruto menyentuh kulit putihnya.
BRAK
"NEE-SAN!"
Tiba-tiba pintu terbuka secara kasar, lalu memperlihatkan seorang perempuan yang memakai baju tempur khas jaman edo, dia memiliki rambut coklat pendek, memegang sebuah pedang dengan sarung pedang yang cukup lebar.
"O-ohatsu?" gumam Yodogimi melihat saudara perempuannya.
"K-kau, apa yang kau lakukan pada nee-san hah!" perempuan yang bernama Ohatsu itu menunjuk Naruto yang masih memegang dahi Yodogimi.
"E-eh, a-aku tidak melakukan apa nona. Aku bersumpah atas nama ayahku" Naruto mengibas-ngibaskan tangannya, mencoba mengelak dari tuduhan Ohatsu.
"Aku tidak percaya! Buktinya kau memegang nee-san. Dasar lelaki hidung belang!"
Ohatsu membuka sarung pedangnya, lalu menebaskan pedangnya ke arah leher Naruto.
Trank
Tebasan pedang Ohatsu tertangkis oleh pedang milik Naruto, terlihat Ohatsu memandang tajam Naruto.
"N-nona b-biar aku jelaskan dulu, aku sungguh ti-"
"Aku tidak butuh penjelasanmu! Jelas-jelas kau sudah memegang nee-san. Kau pasti ingin memperkosa nee-san kan!" potong Ohatsu cepat sambil mendorong pedangnya.
"CUKUP!" Yodogimi berteriak kepada Naruto dan Ohatsu.
Tampak kedua orang itu tampak terkejut saat teriakan Yodogimi, apalagi Ohatsu yang baru kali ini mendengar teriakan kakaknya. Karena secara spontan kalau kakaknya itu adalah perempuan pemalu.
"Ohatsu, apa yang di katakan Naruto-kun itu benar. Dia tidak melakukan apa-apa, malahan dia sudah menolong ku kok" jelas Yodogimi singkat.
"A-ah souka," Ohatsu merasa malu karena hal ini, ia menarik pedangnya dan menyarungkan kembali pedangnya.
"M-maaf, j-jika aku menuduhmu yang tidak-tidak pemuda-san. Seharusnya aku harus mendengarkan penjelasannya sebelum menuduh yang belum tentu benar" Ohatsu membungkuk kepada Naruto.
"Maa, tidak apa-apa kok. Namaku Date Naruto, putra dari Date Masemune dan Megohime" Naruto memberi cengiran tipis pada Ohatsu.
"Hee. Jadi kau adalah keturunan Date Masemune, kukira keturunannya mati bersama Date Masemune setelah penyerangan pasukan yang di pimpin oleh Cao Cao, karena saat pihak Shinto kesana semuanya hanya tersisa puing-puing dan mayat bergelatakan" ada sedikit geraman saat menyebutkan nama Cao Cao dari Ohatsu.
"Oh yah, namaku adalah Ohatsu no Kata, adik dari Yodogimi nee-san, sekaligus keturunan dari Azai Nagamasa dan Oichi" Ohatsu memperkenalkan dirinya dan tersenyum tipis pada Naruto.
"Kalau begitu salam kenal juga, Ohatsu-san" Naruto tersenyum tipis.
Melihat intereaksi adiknya dan Naruto, Yodogimi hanya tersenyum saja. Lalu ia mengambil payung di kasur pasien tadi.
"Ano, ada yang ingin aku tanyakan pada kalian apakah boleh?" Naruto memasang wajah agak sedikit bingung.
"Apa itu?" Ohatsu menaikkan sebelah alisnya.
"Silahkan saja Naruto-kun" Yodogimi tersenyum pada Naruto.
"Apa itu memperkosa?" Naruto sedikit memiringkan kepalanya.
"Eh?!" tiba-tiba Yodogimi dan Ohatsu tercengang atas pertanyaan Naruto.
Wajah Ohatsu agak merona dan wajah Yodogimi pun sama seperti adiknya, sebenarnya mereka ingin memberi tahu tapi mereka terlalu malu soal membicarakan hal vulgar.
"A-apa kau tidak tahu, apa itu memperkosa?" rona merah tipis di Ohatsu semakin menebal.
"Tidak. Apa itu sejenis makanan atau benda?" Naruto memegang dagunya sambil mengelusnya.
"A-ano Naruto-kun, daripada kita memikirkan hal tidak penting sebaiknya kita ke arena pertarungan, sepertinya sebentar lagi akan mulai" Yodogimi mengalihkan pertanyaan Naruto tadi.
"Yabai, aku lupa hal itu" Yodogimi tertawa kecil atas kelakuan Naruto yang lucu menurutnya.
"Yosh, kalau begitu kita kesana Yodogimi-san, Ohatsu-san" Naruto memberikan cengiran tipis kepada Yodogimi dan Ohatsu yang membuat mereka tersenyum tipis.
"Yaa, aku juga tidak sabar bertarung dengan beberapa samurai hebat disini" Ohatsu mengenggam erat pedangnya sambil tersenyum penuh kepercayaan.
Ramai. Itulah kata yang tepat untuk sekarang oleh Naruto sekarang, kini Naruto bersama dua perempuan cantik yang berdiri di sisi kanan dan kirinya. Naruto bisa melihat ada beberapa petarung yang kebanyakan memegang sebuah katana atau tombak.
"Yo, Naruto-dono, Yodogimi-dono, Ohatsu-dono" sapa seseorang pemuda.
"Ah, Hidetada-san rupanya kau ikut juga rupanya" Naruto tersenyum tipis saat melihat Hidetada, keturunan dari Tokugawa Ieyasu.
"Tentu, aku ikut turnamen battle one yang di senggarakan oleh Amaterasu-sama, Tsukoyomi-sama dan Susano'o-sama. Ini adalah pertarungan khusus para keturunan kerajaan Sengoku" Hidetada tersenyum sumringah.
"Hee, jadi ini pertarungan khusus para keturunan Sengoku. Kukira klan Pahlawan ikut serta juga" Naruto memegang dagunya sambil berpikir.
"Tidak, ini khusus pertarungan keturunan para Sengoku saja. Tapi para klan Pahlawan bisa menonton pertarungan ini,"
"Hmm... Begitu rupanya, kalau boleh tahu siapa Rookie terbaik disini, Hidetada-san?"
Hidetada melipatkan kedua tangannya. "Rookie terbaik selama ini adalah, Oda Nobukatsu"
"Oda Nobukatsu?" Naruto menaikkan kedua alisnya.
"Yah, dia adalah keturunan Oda Nobunaga sekaligus sepupu dari Ohatsu-dono dan Yodogimi-dono" Hidetada tersenyum sumringah.
"Hmp! Meskipun aku sepupu dengannya, aku tidak suka samurai es itu" Ohatsu menggembungkan pipinya.
"Ohatsu, jangan berkata seperti tentang Nobukatsu nii-sama. Dia adalah tetap sepupu kita jangan berkata buruk tentangnya," nasehat Yodogimi pada adiknya.
"Nee-san sudah aku bilang jangan membelanya terus. Dia itu mempunyai sifat yang buruk, apalagi saudari perempuannya itu aku benar-benar tidak suka dengan sifat sombongnya itu yang minta ampun" Ohatsu mendengus pelan sambil bersedekap dada, perkataan Ohatsu membuat Yodogimi terdiam dan ia pun sedikit menundukkan kepalanya.
"Selain Nobukatsu, ada Ishida Shigenari yang kau waspadai Naruto-dono. Ishida Shigenari adalah keturunan dari Ishida Mitsunari, ia memiliki julukan Sugiyama Gengo, dia adalah seorang samurai berhati dingin. Dan dia adalah rivalku" Hidetada tersenyum tipis.
"Ternyata seorang samurai yah. Ishida Shigenari adalah rival dari Tokugawa Hidetada. Sama seperti permusuhan rival antara Ishida Mitsunari dan Tokugawa Ieyasu yang berarti rival mereka adalah turun menurun dari orang tua mereka, apakah aku juga akan memiliki rival nanti? Tapi siapa? Apakah keturunan Sanada Yukimura" batin Naruto.
"Selain itu mereka juga memiliki Sacred Gear yang kekuatannya setara dengan Longinus" tambah Hidetada.
"Sacred Gear? Sacred Gear apa itu? Bahkan kekuatannya setara dengan Longinus, Hidetada-san" tanya Naruto.
"Sacred Gear mereka adalah Thunder God of Kirin dan Byakko The White Tiger"
"Kirin dan Byakko? Bukankah mereka adalah salah satu Penjaga Empat Mata Angin. Bagaimana bisa mereka menjadi Sacred Gear?" batin Kurama dengan mata melebar yang berada di tubuh Naruto.
"Setidaknya Shinto mitologi memiliki tiga Sacred Gear yang kekuatannya setara dengan Longinus atau bahkan lebih, Divine Great Blue Seiryuu, yang di pegang oleh keturunan Toyotomi Hideyoshi yang ikut serta andil dalam turnamen ini"
Mata Naruto melebar saat mendengar perkataan Hidetada, dia tidak menyangka jika Toyotomi Hideyoshi memiliki keturunan juga dan ikut dalam turnamen ini. Toyotomi Hideyoshi adalah orang terpenting saat di zaman era Sengoku seperti Oda Nobunaga, ayahnya dan rivalnya Sanada Yukimura sangat memusuhi Toyotomi Hideyoshi dan Oda Nobunaga, bisa di bilang mereka mempunyai musuhnya yang sama karena sifat mereka yang kejam.
"Aku tidak menyangka jika Toyotomi Hideyoshi memiliki keturunan juga. Berarti eksistensi mereka bukanlah main-main di tambah mereka memiliki Sacred Gear yang kekuatannya setara dengan Longinus itu sendiri" batin Naruto dengan serius.
"Naruto!" Kurama bicara kepada Naruto melalui telepati.
"Ada apa Kurama?" tanya Naruto.
"Sebaiknya kau berhati-hati dengan orang yang bernama Oda Nobukatsu dan Ishida Shigenari itu, aku rasa mereka bukanlah orang sembarangan di tambah mereka memiliki Sacred Gear yang kekuatannya setara dengan dewa"
"Maksudmu? Bukankah Hidetada-san bilang jika Sacred Gear mereka setara dengan kekuatan Longinus?" Naruto memasang wajah bingung kepada Kurama di mindscapenya.
"Huh! Byakko dan Kirin mereka adalah Penjaga Empat Mata Angin kekuatan mereka sangatlah berbahaya, kekuatan mereka bisa di bilang layaknya seorang dewa. Mereka adalah hewan legenda seperti burung Phoenix, berhati-hatilah jika menghadapi salah satu dari mereka saat di turnamen nanti. Aku juga bisa merasakan hawa aura yang kuat meskipun itu auranya sangat kecil, mungkin hanya beberapa saja yang menyadari aura ini gaki"
"Hmm... Aku mengerti Kurama, kamu tenang saja aku bisa menjaga diriku dan aku juga tahu sampai mana batasku, Kurama"
"Bagus! Tidak sia-sia kau belajar di Forgotten dimension, setidaknya otakmu menangkap cepat apa yang aku ajarkan padamu. Meskipun kau sama sekali tidak sekolah"
"Yare yare, itu pujian atau penghinaan Kurama?" Naruto tersenyum pada Kurama.
"Terserah! Aku mau tidur kembali jangan ganggu aku. Bye!"
"Dasar naga pemalas!"
"A-ano Naruto-kun apa kamu baik-baik saja?" tanya Yodogimi dengan wajah khawatir karena pemuda itu dari tadi hanya diam saja.
Naruto yang mendengar Yodogimi langsung tersentak. "Ah, aku baik-baik saja, kamu tidak perlu khawatir Yodogimi-san"
Naruto tersenyum kepada Yodogimi supaya menyakinkan dirinya baik-baik saja, Yodogimi bernafas lega dan tersenyum juga kepada Naruto.
"Semuanya! Aku minta perhatian kalian semua!" terdengar sebuah teriakan tegas membuat orang di sekitarnya langsung menoleh padanya.
Terlihat seorang pria berambut hitam agak panjang memakai pakaian layaknya seorang samurai bewarna hitam dengan garis-garis emas yang menghiasi pakaiannya, di pinggang pria tersebut ada sebuah pedang yang mengeluarkan hawa aneh dari pancaran pedang tersebut.
"Aku adalah Susano'o no Mikoto! Aku adalah seorang Dewa Badai, kalian para keturunan Sengoku bersiaplah karena turnamen sebentar lagi akan mulai" Susano'o memandang tegas para keturunan Sengoku.
"Pedang itu. Bukankah itu pedang Kusanagi no Tsurugi, pedang tertajam di dunia dan pedang yang di perebutkan oleh pendekar pedang. Kusanagi juga adalah pedang terkuat selain Excalibur, Gram dan Durandal" batin Naruto memperhatikan pedang yang di pinggang Susano'o.
"Tapi sebelum itu aku ingin kalian mengambil kertas di kotak ini" Susano'o menunjuk kotak kardus di sisi kirinya yang sebuah meja kecil menghiasi disana.
"Di dalam kardus tersebut ada kertas nomer, nanti setelah kalian dapat dari nomernya kumpulkan ke kotak kardus di sisi kananku ini. Kalian akan bertarung secara acak dengan on on one seperti tradisi zaman dulu, jika kedua orang yang lolos dan memenangkan pertarungan turnamen mereka akan masuk ke dalam final turnamen dan kelak salah satu dari mereka akan menjadi pemenangnya dan mendapatkan hadiah yang kami sudah kami siapkan" jelas Susano'o.
"Uwooooo. Ada hadiah!"
"Yosh! Kalau begitu aku pasti akan lolos dari pertandingan turnamen ini dan menjadi juaranya"
"Aku harap hadiah itu adalah wanita cantik, yang kecantikannya setara dengan Tsukoyomi megami-sama dan Amaterasu megami-sama"
"Hahahahaha! Aku yang akan juara!"
Terdengar sorak-sorak semangat dari para pendekar dari keturunan Sengoku itu, tampak Naruto yang mendengar kata sebuah hadiah matanya langsung berbinar-binar.
"Wooaahh! Ada hadiah! Aku harap hadiah itu adalah makanan terenak yang tidak terbatas" batin Naruto dengan air liur menetes di mulutnya.
Tampak di bayangan Naruto ada sebuah jenis-jenis makanan yang sudah tersedia di sekelilingnya yang di sajikan oleh para dewi. Lalu tidak lama lagi Naruto melahap makanan tersebut dengan lahap dan setelahnya perut Naruto langsung buncit karena terlalu banyak makan tapi tidak lama kemudian Naruto langsung di kejutkan dengan sajian makanan yang sudah tersedia di depannya dengan sangat banyak. Tidak lama lagi Naruto langsung memakan makanan tersebut dengan lahap kembali.
"Naruto-kun daijōbu?" tanya Yodogimi tiba-tiba.
"Eh?" khayalan Naruto langsung buyar seketika.
"Aku baik-baik saja,"
"Benarkah? Tadi aku melihatmu sedang melamun lagi"
"Eh? Emmm... Entah kenapa aku sering sekali melamun akhir-akhir ini, hehehe" Naruto menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Souka. Saranku kamu jangan sering melamun Naruto-kun, karena itu tidak baik untukmu" saran Yodogimi.
"Ah, kamu benar Yodogimi-san. Mungkin aku jangan terlalu melamun nanti aku kesambet gimana. Hahahaha" ucap Naruto di selingi sebuah candaan dan ucapan Naruto membuat Yodogimi tertawa.
Lalu Naruto dan Yodogimi berbincang-bincang sambil mengantri untuk mengambil kertas di dalam kotak sesuai petunjuk Dewa Susano'o. Terkadang mereka bercanda ria lalu tertawa bersama-sama, Ohatsu yang tidak jauh dari kakak perempuannya hanya tersenyum tipis karena melihat kakaknya tersenyum sambil tertawa senang.
"Sudah lama sekali aku tidak melihat tawa dan senyuman nee-san semenjak kematian kaa-sama, aku tidak menyangka jika Naruto bisa merubah nee-san secepat itu. Bahkan dia bisa membuat nee-san tertawa senang seperti hanya beberapa menit saja" batin Ohatsu sambil tersenyum tipis.
Ia senang melihat kakaknya yang ia sangat sayangi bisa tertawa dan tersenyum seperti dulu, karena Ohatsu ingat semenjak kematian ibunya sifat Yodogimi langsung berubah. Ia menjadi gadis pendiam dan pemalu, banyak sekali pria yang menyatakan cinta pada kakaknya tapi di tolak halus oleh kakaknya. Tapi sekarang ia bisa melihat kakaknya tertawa kembali setelah sekian lama karena mengenal anak laki-laki dari keturunan Date Masemune itu.
Ada hal janggal dari Ohatsu yakni aura Naruto. Ia bisa merasakan jika aura Naruto sangatlah gelap di dalamnya tapi memiliki energi positif dan hangat secara bersamaan membuat orang di sekitarnya nyaman. Contohnya saja kakaknya itu baru saja mengenal Naruto dia bisa tertawa lepas senang bersama Naruto.
"Aku harus tetap mengawasinya, meskipun dia sangat akrab dengan nee-san akan tetapi auranya sangat gelap meskipun itu sangatlah kecil. Date Naruto! Siapa kamu sebenarnya?!" batin Ohatsu memandang Naruto dengan serius.
Di ruangan penonton VIP yang di sediakan oleh Dewi Amaterasu dan Dewi Tsukoyomi. Terlihat sekilas ada Dewa Dewi yang sedang duduk disana sambil menunggu pertarungan antara keturunan pendekar Sengoku. Di antara mereka terlihat ada Yasaka yang sedang duduk bersama Amaterasu dan Tsukoyomi sambil di meminum ocha untuk menemani mereka mengobrol.
"Ara ara, aku tidak menyangka jika kamu akan datang kesini untuk melihat turnamen pertarungan antara keturunan pendekar Sengoku, Yasaka-chan!" Tsukoyomi memulai pembicaraan sambil tersenyum kepada ratu youkai itu.
"Sekali-kali aku ingin berlibur untuk menenangkan pikiranku, lagipula aku sudah izin untuk libur dari tetua para youkai dan mereka setuju untuk memberiku libur, Tsukoyomi-sama" balas Yasaka.
"Bisakah kamu memanggilku tidak secara formal Yasaka-chan? Kamu tahu jika aku di panggil seperti rasanya aku sudah tua"
"Fufufufu~ bukankah kamu sudah tua, Tsukoyomi-chan? Bahkan umurmu sudah ratusan tahun, itu memungkinkan jika kamu sudah tua sekali bahkan kamu belum sama sekali mempunyai pasangan" Yasaka tertawa lembut dengan menyeringai jahil.
"Mou kamu jahat Yasaka-chan! Meskipun umurku sudah ratusan tahun tapi wajahku masih layaknya gadis muda berumur 18 tahun Yasaka-chan, aku juga belum mempunyai pasangan karena belum ada laki-laki yang cocok untuk kriteriaku" Tsukoyomi menggembungkan pipinya.
"Yah, aku juga sama. Meskipun beberapa Dewa mengusulkan kami untuk menikah dengan Dewa dari mitologi lain tapi kami menolaknya" Amaterasu kini berbicara.
"Kenapa kalian menolaknya?" tanya Yasaka penasaran.
"Ahh~ kamu tahu bukan rata-rata sifat dari alami dari Dewa Dewa di luar sana? Itulah salah satu alasan kami menolaknya" jawab Amaterasu.
"Hmm... Egois, tamak dan haus kekuatan maksud kalian?"
"Nah itukan kamu tahu, Yasaka-chan!" Tsukoyomi meminum ochanya dengan anggun.
"Yah, contohnya saja Zeus. Dia memiliki istri setia dan cantik seperti Hera tapi dia belum puas, malahan dia selalu melakukan itu dengan manusia dan memiliki keturunan demigod yang tidak terhitung jumlahnya itu" Amaterasu menyesap teh ocha miliknya.
"Odin dari Nordik juga tidak kalah jauhnya, setelah memiliki Frigga ia memiliki hubungan gelap dengan Dewi cinta dari Freya dan anak hubungannya adalah Baldur. Entah kenapa aku selalu muak dengan sifat-sifat para Dewa yang seperti itu" tambah Amaterasu.
"Tapi setidaknya Odin lebih baik daripada Zeus, ia pemimpin buruk dan memiliki ego yang sangat tinggi" Tsukoyomi juga menambahkan.
Yasaka yang mendengarnya hanya tersenyum saja sambil meminum teh ochanya dengan anggun. Rata-rata dari sifat Dewa memang memiliki ego yang sangat tinggi, haus kekuatan juga adalah salah satu sifat buruk dari Dewa Dewa luar sana. para Dewa memiliki sifat sombong karena mereka seolah makhluk tertinggi di antara makhluk lainnya. Mungkin itu sebabnya Tsukoyomi dan Amaterasu tidak mau di jodohkan oleh para Dewa di luar sana.
"Oh yah ngomong-ngomong dari kudengar kau mempunyai adik, Yasaka-chan? Apa itu benar?" tanya Tsukoyomi.
"Adik? Seingatku kau sama sekali tidak mempunyai adik, Yasaka!" perkataan tegas dari seorang wanita berambut pirang seperti Yasaka dengan memakai pakaian perang perak yang menutupi tubuh seksinya.
Terlihat wanita pirang tersebut sedang memangku Kunou, putri Yasaka yang sedang memakan cemilan kue yang di sediakan oleh para pelayan disini.
"Ah, sebenarnya dia adik angkatku. Dulu dia adalah seorang bocah yang polos dan lugu, tapi sekarang ia berubah menjadi pemuda tampan dan gagah" Yasaka bersemu merah sambil memegang kedua pipinya yang memerah dengan membayangkan wajah Naruto di pikirannya.
Tsukoyomi, Amaterasu dan wanita pirang tersebut menaikkan alisnya saat melihat reaksi ratu youkai itu yang sedang tersipu malu entah karena apa.
"Amaterasu, Yasaka kenapa?" bisik wanita pirang itu pada Amaterasu.
"Entahlah aku juga tidak tahu, Bishamon" balas Amaterasu.
Bishamon, dia adalah seorang Dewi perang dari mitologi Shinto. Bishamon adalah seorang wanita tegas dan keras yang memiliki iris ungu yang tajam dan memiliki tubuh yang seksi untuk daya pikat untuk menarik tapi siapa yang bermacam-macam dengannya ia tidak akan segan untuk menghabisi orang tersebut karena ia memiliki sifat watak yang sangat keras.
"Siapa nama adikmu itu, Yasaka-chan?" tanya Amaterasu.
"Naruto. Date Naruto namanya, dia adalah anak dari Masemune-kun dan Megohime-chan" jawab Yasaka sambil tersenyum manis.
"Naruto? Hihihi, nama yang unik" Tsukoyomi terkikik karena nama anak Masemune dan Megohime karena jika di artikan itu artinya adalah Fish cake/Kue ikan. Tapi nama tersebut juga memiliki arti nama yang besar yakni Maelstrom (Pusaran).
"Bagaimana dia bisa menjadi adikmu, Yasaka?" tanya Bishamon dan di beri anggukan oleh kedua Dewi kembar itu karena mereka penasaran.
"Aku dan Megohime-chan memiliki hubungan yang erat, aku sering mengunjungi kediamannya jika ada waktu senggang dan saat Naruto masih kecil aku sering menghabiskan waktu dengannya. Meskipun aku sering di buat kesal olehnya karena memanggilku Baa-san"
"Fufufufu. Berarti kamu juga sudah tua Yasaka-chan, bahkan adikmu saja memanggilmu baa-san" Amaterasu tertawa halus dengan di ikuti kikikan kecil dari adiknya Tsukoyomi.
"Mou! Tapi itu dulu, bahkan dia memanggilku nee-chan" Yasaka menggembungkan kedua pipinya. Amaterasu dan Tsukoyomi hanya terkikik pelan saja karena wajah cemberut dari Yasaka sementara Bishamon hanya tersenyum tipis saja atas kelakuan mereka bertiga.
"Oh yah Tsukoyomi, Amaterasu. Siapa saja yang ikut turnamen ini? Apakah keturunan Toyotomi Hideyoshi dan Oda Nobunaga tidak ikut serta kembali?" tanya Bishamon.
"Ah, kali ini mereka ikut serta dalam turnamen ini, Bishamon" jawab Amaterasu.
"Eh? Kamu serius nee-chan?" tanya Tsukoyomi terkejut.
"Yah, entah apa alasan mereka ikut kembali dalam turnamen ini, mungkin saja mereka ikut serta andil karena keturunan Date Masemune yang ikut dalam turnamen ini. Mungkin itu salah satu alasan mereka kamu tahu bukan permusuhan antara Hideyoshi-kun, Nobunaga-kun dan Masemune-kun?" Amaterasu melirik adik kembarnya itu.
Perkataan Amaterasu membuat Yasaka khawatir pasalnya keturunan Toyotomi Hideyoshi dan Oda Nobunaga adalah seorang prodigy disini. Sudah beberapa tandingan turnamen yang sudah mereka menangkan, di tambah mereka mempunyai Sacres Gear yang kekuatannya setara dengan Longinus. Tapi ia berharap Naruto akan baik-baik saja sampai berhasil dan lolos menuju final turnamen.
"Wooahh! Enak sekali makanan ini!" Naruto berseru senang dengan makanan yang ia santap.
"Ah, syukurlah jika kamu menyukainya Naruto-kun" di samping Naruto ada Yodogimi yang sedang duduk bersama dengan Naruto.
"Yah, meskipun makanan ini tidak sehebat buatan nee-chan tapi makanan tidak kalah hebatnya juga dengan buatan nee-chan, shishishishi" Naruto memakan daging yang ia santap di meja makan yang berada di kantin.
Sekarang Yodogimi dan Naruto sedang berada di kantin karena Naruto bilang dia ingin makan karena perutnya lapar, Yodogimi yang melihat muka Naruto sudah memelas ia mengajak Naruto ke kantin untuk makan. Terlihat disini ada beberapa orang yang sedang mengisi perut mereka yang lapar.
Tadinya Yodogimi ingin menonton pertarungan di area pertarungan karena ingin mengamati musuh-musuhnya tapi ia mengurungkan niatnya karena melihat Naruto yang kelaparan dengan wajah memelas.
"Uaaahhh! Kenyangnya" Naruto mengelus perutnya yang buncit karena memakan makanan terlalu banyak, terlihat puluhan piring menumpuk di mejanya. Tampak beberapa orang yang berada disana terbengong karena tumpukkan piring tersebut yang sudah menumpuk banyak.
Berbeda dengan Yodogimi, tampak ia terkikik pelan melihat Naruto yang memakan makanan yang sangat banyak sehingga perutnya membuncit.
"Hihihi, aku tidak menyangka jika nafsu makanmu tinggi juga yah, Naruto-kun" ucap Yodogimi disertai kikikan pelan dari mulut tipisnya.
"Hehehehe, terimakasih aku anggap itu sebuah pujian" Naruto memberikan cengiran tipis pada Yodogimi.
"Hihihihi" Yodogimi terkikik kembali atas kelakuan Naruto yang lucu menurutnya.
Mereka pun berbincang-bincang di selingan perbincangan terkadang Naruto dan Yodogimi tertawa bersama atas candaan yang di buat oleh Naruto. Tidak jarang beberapa orang yang melihatnya iri pada mereka, kaum Adam iri dengan Naruto bisa bersama dengan perempuan secantik Yodogimi sementara kaum Hawa iri dengan Yodogimi karena bisa bersama dengan laki-laki tampan seperti Naruto.
Setelah beberapa menit kemudian Naruto dan Yodogimi kembali ke area pertarungan dan ingin melihat siapa saja yang bertarung, tapi sebelum itu tentu saja mereka bayar dengan makanan yang telah mereka pesan tadi.
"Yo Daisuke-san, Morichika-san, Hidetada-san" sapa Naruto kepada ke-3 orang yang sedang berkumpul di hadapannya.
"Yo Naruto-dono dan Yodogimi-dono" sapa balik keturunan Sanada Yukimura itu dengan semangat.
Tampak Hidetada hanya tersenyum tipis saja kepada Naruto dan Yodogimi, sementara Morichika hanya mengangguk pelan kepada Naruto dan Yodogimi. Ia memfokuskan kembali ke area pertarungan yang tempatnya seperti Gladiator yang memiliki wilayah yang luas.
"So, siapa yang bertarung hari ini?" tanya Naruto sambil melipatkan kedua tangannya di dada.
"Oda Nobukatsu!" jawab Morichika dengan serius.
Kedua mata Naruto langsung melebar akan hal itu, lalu Naruto melihat area pertarungan ia bisa melihat seorang pemuda berambut hitam memakai jubah putih hitam. Ia memiliki wajah yang tampan dengan iris hitam legam, pemuda itu juga memegang sebuah pedang di tangan kanannya dan memegang sebuah senjata shotgun di tangan kirinya.
"Nii-sama!" batin Yodogimi melihat sepupunya di sana.
"Hosh hosh hosh hosh" orang yang melawan Oda Nobukatsu tampak sedang mengatur nafasnya dan keringat mulai membasahi tubuhnya.
"Kamu lemah! Jika kamu lemah maka sebaiknya berhentilah menjadi seorang pendekar, karena kami tidak membutuhkan orang lemah sepertimu" ucapan sarkas nan dingin keluar dari keturunan Oda Nobunaga itu.
"Seorang pendekar harus menerima apa yang namanya rasa sakit dan penderitaan, jika kamu berhasil melewati semua kamu sudah pantas menjadi seorang pendekar" Nobukatsu mengarahkan pistol shotgun miliknya ke orang yang menjadi lawannya.
"Akan aku tunjukkan apa itu yang namanya rasa sakit!" lalu ia segera menarik pelatuk pistol shotgunnya.
DOR! DOR!
"AAAARRRGGGHHH!" teriak orang saat peluru shotgun milik Nobukatsu mengenai kedua kakinya.
DOR! DOR!
"AAARRRRGGGHHH!" orang tersebut mengerang kesakitan kembali saat peluru Nobukatsu mengenai kedua tangannya. Terlihat darah bercucuran di kaki dan tangannya.
DOR!
"UUUAAARRRGGHH!" dia mengerang kesakitan kembali saat Nobukatsu menarik pelatuknya kembali dan peluru milik Nobukatsu mengenai perutnya.
Tampak keturunan Oda Nobunaga itu memandang dingin orang yang menjadi lawannya, ia lalu menebaskan pedangnya dari jarak jauh.
"ME NO MAE KARA USERO!" Nobukatsu menebaskan pedangnya sambil berteriak lantang.
Tidak lama lagi tebasan pedang milik Nobukatsu menghasilkan shockwave hitam meraj dengan aliran petir biru yang mengarah yang orang menjadi lawannya itu.
SLASH
BOOOMMMMMMM DUUUAAAARRRRRRR
Serangan Nobukatsu mengenai telak lawannya itu sehingga membuat dentuman keras di tempat area pertarungan, Nobukatsu menyarungkan pedangnya dan menyimpan pistolnya di pinggangnya lalu ia pergi dari sana menuju pintu keluar, pemuda tampak mendengus angkuh sambil memejamkan matanya dan memasukkan kedua tangannya di saku celananya.
Sementara orang yang menjadi lawan Oda Nobukatsu itu terbaring dengan tubuh yang bersimbah darah dengan mata melotot dan memutih, tampak banyak orang yang melihat hal tersebut menutup mulut mereka karena nasib malang dari orang tersebut.
"PEMENANGNYA ADALAH ODA NOBUKATSU!" sang wasit berteriak mengumumkan siapa pemenangnya.
Tidak ada sorak-sorak dari penonton mereka hanya terdiam sambil menutup mulut mereka. Sementara di tempat Amaterasu, Tsukoyomi, Bishamon dan Yasaka hanya memandang biasa atas kejadian hal tersebut.
"Kaa-chan Kunou takut" Kunou memeluk ibunya dengan erat karena nasib malang orang yang menjadi lawan Oda Nobukatsu.
"Tenang yah Kunou-chan, kaa-chan ada disini" Yasaka membalas pelukan Kunou sambil mengusap rambut pirang Kunou.
"Dia tidak mati kan Amaterasu-chan, Tsukoyomi-chan, Bishamon-chan?" tanya Yasaka.
"Jika dia mati Nobukatsu pasti diskualifikasi. Meskipun Nobukatsu memiliki watak yang keras ia tahu dimana keterbatasannya yang bisa membunuh dan mana yang tidak" jawab Bishamon santai.
"Aku harap muridmu itu tidak melewati batasannya lihatlah Nobukatsu membuatnya sekarat. Aku harap kamu mendidiknya kembali dengan benar Bishamon-chan" Amaterasu menatap tajam Bishamon.
"Hmm... Akan aku usahakan itu, mereka itu sedikit keras kepala apalagi saudarinya Nobukatsu itu" Bishamon meminum teh ochanya dengan layaknya seorang bangsawan.
Sementara di tempat Naruto, terlihat Daisuke, Hidetada, Morichika dan Yodogimi terdiam atas pertarungan brutal yang di lakukan oleh Oda Nobukatsu tadi.
"Cih, sudah aku duga dia memang seorang iblis yang berwujud manusia" gumam pelan Morichika.
"Bukankah bentuk iblis hampir sama dengan manusia, Morichika-dono?" tanya Daisuke bingung.
"Yah, aku tahu hal itu Daisuke. Tapi dia memiliki hati layaknya seorang iblis, bahkan dia tidak memberikan ampun pada lawannya padahal dia sudah tidak bisa bertarung lagi" Morichika menatap tajam area pertarungan.
"Jadi dia yah yang bernama Oda Nobukatsu. Aku merasakan aura naga di dalam tubuhnya, sepertinya apa yang di katakan Hidetada-san ada benarnya" batin Naruto menatap serius ke area pertarungan.
Sementara di sisi lain area penonton tampak ada dua orang pemuda yang telah menyasikan pertarungan brutal oleh Oda Nobukatsu tadi, tampak salah satu pemuda itu terkekeh pelan atas pertarungan yang di lakukan Nobukatsu tadi.
"Hahahahaha. Seperti biasa dia tidak beri ampun pada siapapun musuhnya" dia berujar sambil menyeringai tipis.
"Seperti anda lihat Hideyori-sama, Oda Nobukatsu ikut dalam turnamen ini, Sanada Daisuke, Chosokabe Morichika, Tokugawa Hidetada, Yodogimi, Ohatsu no Kata ikut serta andil dalam turnamen ini. Dan yang lebih mengejutkannya lagi keturunan Date Masemune ikut juga dalam turnamen ini, Hideyori-sama" seorang pemuda berambut putih berujar kepada pemuda yang ada di sisi kirinya.
Hideyori atau Toyotomi Hideyori adalah keturunan Toyotomi Hideyoshi, Hideyori adalag seorang pemuda berambut pirang yang memiliki luka sayatan di pipi kanannya dengan memiliki tubuh yang kekar. Hideyori memakai sebuah jubah kuning cerah dengan lambanh klan Toyotomi di belakangnya.
"Hehehehe, aku kira Date Masemune serta keturunannya mati dalam tragedi itu Shigenari, tapi aku menyangka jika keturunannya selamat dari penyerangan Cao Cao" Hideyori menyeringai tipis.
"Dengan ikut sertanya keturunan Date Masemune, turnamen ini akan semakin seru. Kheh aku tidak sabar bertarung dengannya bukankah begitu, Shigenari?" senyum maniak tercetak di wajah keturunan Toyotomi Hideyoshi itu.
"Yah, anda benar Hideyori-sama" Ishida Shigenari hanya menganggukkan kepalanya saja atas perkataan Hideyori.
T-B-C
Megami itu artinya dewi yang sering kalian dengar di Anime atau manga pasti Wibu sejati tahu deh soal ini.
Oda Nobukatsu : putra dari Oda Nobunaga, soal penampilannya Kazuya dari game Takken dengan jubah hitam dengan lambang Oda di belakangnya.
Toyotomi Hideyori : putra dari Toyotomi Hideyori, soal penampilannya Laxus Dreyar dari Anime Fairy Tail.
Ishida Shigenari : putra dari Ishida Mitsunari, soal penampilannya Takehito dari Anime Sekirei.
Ohatsu no Kata : putri dari pasangan Azai Nagamasa dan Oichi, kalau soal penampilannya cari aja di mbak google, adik dari Yodogimi.
Yo sudah lama tidak update kembali, baru aja hiatus beberapa bulan fanfic langsung sepi kembali padahal itu banyak tuh cerita yang update kenapa reviewnya sedikit sekali padahal warga negara Indonesia banyak tapi peminat fanfic dikit amat perasaan.
Mungkin itu saja yang aku sampaikan pada kalian, chapter ini belumlah menunjukkan kekuatan Naruto tapi mungkin chapter depannya akan di tunjukkan kekuatannya hehehe.
Salam damai minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin
Bye!
