"Game VRMMORPG pertama, Sword Art Online. Game yang telah dinanti-nantikan itu ternyata telah menjadi death game, dimana nyawa player menjadi taruhannya. Berkat Gamer Driver Pemeberian M, Eito Berhasil Berubah Menjadi Ex-Aid dan Boss lt1 pun telah dikalahkan,Tapi Kirito meninggalkan Mereka dengan Julukan barunya. [Beater]"

"Sudah 3 bulan Semenjak Kita Menyelesaikan Lt.1, sejak saat itu aku memulai aktif dalam pertempuran boss sebagai Ex-Aid. Untuk sekarang, kita sudah menyelesaikan 24 Lantai dari 100 Lantai yang Harus Kita Selesaikan. Identitasku sebagai Ex-Aid pun masih menjadi Rahasia."

20 Februari 2023
-Aincrad lt 24 : Boss Room-

Ex-Aid dan sekumpulan Player sekarang sedang Bertarung melawan Floor Boss lt 24. Monster itu berwujud raksasa bersenjata Kapak.

"Haaah!" Ex-Aid meberikan Pukulan pada kaki raksasa itu sehingga membuatnya sedikit lumpuh.

"Switch!"

"Serahkan pada Kami!" Random Player bersama Anggota partynya mengerubungi Raksasa itu dan menyerangnya bersamaan dengan Sword Skill.

"Kerja Bagus! Kalian!" Puji Ex-Aid

"Kau juga! Ex-Aid memang Hebat! Dengan Begini Bossnya juga menjadi mudah dikalahkan!" Balas Random Player.

Bossnya pun semakin Ganas Karena Hp Barnya hanya tersisa sedikit dan memasuki Red Zone. Raksasa itu pun kembali bangkit dan mengeluarkan Axe Skillnya

"Semua Mundur!" Perintah Ex-Aid

Para player menurut dan segera mundur, Ex-Aid pun maju kedepan dan bersiap menghadapi Raksasa yang Akan mengeluarkan Skillnya.

"Kenapa Kau Malah Maju!? Kau Bisa Mati!" Seorang Player Memperingatkan Ex-Aid

"Tenang Saja, Aku sudah terbiasa dalam Situasi Seperti ini." Jawab Ex-Aid Sambil melihat Keatas dimana diatasnya terdapat Sebuah Item Box.

Raksasa itu pun mengeluarkan Skillnya. Ex-Aid Pun Segera melompat keatas dan menghancurkan Item Boxnya dimana Energy Item berwarna Silver muncul dan melayang menuju Ex-Aid.

"Energy Item: Get!"

[KOTETSU KA!] (Iron Body!)

Ex-Aid mendarat dan tubuhnya menjadi besi sehingga membuatnya kebal dari serangan Raksasa tadi.

"Woah! Hebat! Serangannya tidak mempan!" Puji Seorang Player

"Yosh! Waktunya Kita Akhiri ini." Ucap Ex-Aid sambil melepas Gashatnya dari Gamer Driver dan memasangnya ke Kimewaza Slot yang ada di samping Gamer Driver.

[GASHUUN!]
[GASHAT!]

Ex-Aid pun menekan Tombol yang Ada pada Kimewaza Slot.

[KIMEWAZA!](Finisher!)

Kumpulan Energi mulai muncul pada kaki Ex-Aid dan dia mulai mengumpulkannya. Setelah selesai Dia menekan Tombolnya Sekali lagi.

[MIGHTY! CRITICAL STRIKE!]

"Finish Kita lakukan dengan Skill Pamungkas!"

Ex-Aid Berlari kearah Boss dan segera melompat tinggi dengan Berpijak pada Item Box. Setelah itu dia meluncurkan Rider Skillnya berupa Tendangan yang langsung Menghancurkan Boss tersebut.

[KAISHIN NO IPPATSU!]

-Congratulations-

Setelah Ex-Aid mengalahkan Boss Lt 24 para player pun bersorak gembira, mereka segera menghampiri Ex-Aid yang tidak terlihat kelelahan sama sekali.

"Good Game!, Kalian!"

"Tidak, Kami tidak akan bisa menang Kalau tidak ada kau, Ex-Aid!" Ujar Pemimpin Party

"Hehe, senang mendengarnya."
"Kuserahkan Gerbang Lantai 25nya pada kalian, aku harus segera pergi! Dah!" Ujar Ex-Aid Meninggalkan Para Player.

"Tunggu!"

Ex-Aid tidak mendengarkannya dan hanya mengambil Energy Item pada Item Box.

[TOMEI KA!] (Invisible!)

Setelah itu Ex-Aid menjadi tidak terlihat dan menghilang.

"Terima Kasih." Bisik Seorang Player.

Setelah aman dari jangkauan para Player Ex-Aid melepas Gashatnya dari Gamer Driver dan membatalkan Perubahannya.

[GASHUUN!]

Ex-Aid Kembali lagi Menjadi Eito. Dia pun Lega dapat mengalahkan Boss lt 24, yah memang ini bukan kali pertamanya. Semenjak Lantai 2 Setiap Pertarungan Boss, Ex-Aid Pasti selalu aktif muncul membantu para Player yang hadir disana. Tidak jarang memimpin Pertarungan.

"Haaah... Senangnya Bisa Berakhir. Dengan begini aku bisa istirahat sejenak." Ujar Eito lega

Eito mulai berjalan keluar dari Dungeon diperjalanannya dia bertemu Seseorang yang tidak asing lagi dengannya.

"Ooh Yo, Asuna! Lama Tidak Ketemu" sapa Eito

"...hai." Sapa balik Asuna namun dengan suara kecil tanpa menatap balik dan terus berjalan.

Eito terdiam dan menoleh kearah Asuna yang berjalan menjauh sebelum melanjutkan perjalanannya untuk mengakhiri harinya.

-Aincrad lt 1: Beginning Town, Merchant District-

Malam pun tiba Eito sedang membeli beberapa perlengkapan di Pedagang NPC dia membeli beberapa Perlengkapan Berupa Crystal,dan Hp Regen.

"Terima Kasih Banyak, datang lagi!" Ucap Pedagang NPC

Eito pun meninggalkan Shop dan mencari tempat untuk Beristirahat disana dia menemukan tempat duduk yang kosong dan berjalan menuju tempat tersebut

"Padahal kita sudah sampai lantai 25, tapi tempat ini tetap saja ramai seperti biasanya ya." Ucap Eito sambil membaringkan tubuhnya ditempat duduk

Disana Eito memerhatikan sekitarnya, ternyata cukup banyak player yang masih tertekan akibat pengumuman Death Game oleh Si GM, Kayaba Akihiko.

Sehingga mereka yang masih terkena shock lebih memilih untuk menetap dilantai 1 dan menunggu untuk seseorang menyelesaikan SAO.

"Hey sedang memerhatikan apa kau?" Bisik suara misterius dari belakang Eito.

"Uwaaah!"

Eito yang terkejut pun sampai terjatuh dari tempat duduknya. Disana dia melihat sosok kecil berkerudung coklat yang sepertinya Eito Familiar dengannya.

"Haaah...kau memang tak pernah berubah ya.. selalu saja mengejutkanku, Argo..." keluh Eito kepada player berkerudung coklat tadi yang membuka kerudungnya untuk menujukan wajahnya.

Sosok yang Familiar ini adalah Argo The Rat. Atau juga sering dijuluki The Informant Argo. Dari julukanya sudah jelas bahwa Si Argo ini menjadi pusat informasi seputar SAO. Dia berperan sebagai Information Broker , Seseorang yang menjual berbagai Informasi atau kejadian terkini dan menukarnya dengan sejumlah Col. Dia juga termasuk Beta Tester dan mengenal Eito dan Kirito sejak Beta. Guidebook dari lantai 1 yang digunakan untuk menyusun strategi Boss lantai 1 juga sebenarnya Argo yang membuatnya.

"Kau berlebihan, padahal biasanya aku lebih mengejutkan dari biasanya." Ujar Argo dengan suaranya yg terdengar nyaring

"Sama ajaa tau! Baiklah lupakan masalah itu. Ada perlu apa kau kemari?" Eito yang pada awalnya sedikit jengkel menjadi tenang kembali

"Aku punya info penting untukmu."

"Info penting? Apa itu?" Eito menyilangkan tangannya dan mulai memberi perhatiannya pada Argo

"Tadi pagi para Player Garis Depan telah membuka gerbang lantai 25."

"Ya aku sudah tau tentang itu, apa ada yang salah?" Tanya Eito

"Ya. Aku menerima beberapa kabar dari klienku yang dari Garis Depan bahwa banyak dari mereka yang Mencoba Leveling dilantai 25 dan menghilang tanpa jejak disana." Ujar Argo

"Hilang tanpa jejak? Bagaimana itu bisa terjadi?" Jawab Eito

"Sepertinya mereka tersesat, Lantai 25 memiliki tema seperti lantai 3 yang dapat menyesatkan para player hanya saja, kalau Lantai 3 bertema Hutan kali ini temanya adalah Maze. Kira kira seperti ini wujudnya" Argo menyerahkan selembar Foto yang menunjukan penampakan lantai 25

"O iya aku juga menerima kabar tentang berbagai Trap yang menjebak mereka yang tersesat dengan Field Monster di dalamnya, jadi ada kemungkinan bahwa mereka mati dibunuh monster."

Eito mengamati foto itu baik-baik dan mulai membuka mulutnya lagi

"Sepertinya Lantai yang kita hadapi kali ini sedikit berbeda dari biasanya."

"Dan juga lantai 25, itu adalah seperempat dari 100 lantai yang perlu kita selesaikan." Lanjut Eito

"Maksudmu ada sesuatu seperti 'Quarter Point' yang membuat lantai ini berbeda dari lantai-lantai lain? " duga Argo

"Bisa jadi. Walaupun aku hanya menebak, kita tetap harus waspada." Ujar Eito serius sambil mengangkat badannya naik dari tempat duduknya.

"Kau mau pergi sekarang ?" Tanya Argo

"Ya.. lagi pula kau datang kemari juga ingin meminta bantuanku kan? "

"Aku tidak bilang kau harus kesana sekarang lho." Jawab Argo santai

"Tidak bisa begitu, tidak ada yang tau kapan akan jatuh korban lagi. Sebelum itu terjadi kita harus melakukan sesuatu." Ucap Eito bertekad

"Dasar...sisimu yang satu ini memang menjadi identik darimu."

Eito hanya membalas dengan menyengir dan tiba-tiba Argo melempar sesuatu padanya, yang terlihat seperti piringan

"Itu map data yang kugunakan tadi, masih belum lengkap tapi mungkin bisa berguna. Info kali ini bisa kau bayar dengan hasil yang kau dapatkan diatas sana, Sampai Jumpa!" Lambai Argo sambil berjalan meninggalkan Eito.

Dengan begitu Eito pun melangkahkan kakinya menuju Teleport Gate terdekat dan berdiri didekatnya

"Teleport Lantai 25, Enimilia!"

Setelah Teleport diaktifkan Cahaya biru mulai menyelimuti Eito dan membawanya ke lantai 25.

-Aincrad lt.25 : Enimilia-

Eito telah sampai di Lantai 25 dari Aincrad. Ini merupakan pertama kalinya Eito menginjakkan kakinya di Lantai 25 ini. Seperti lantai-lantai sebelumnya setelah sampai di Teleport Gate, ada berbagai NPC yg menjual berbagai kebutuhan para Player disekeliling Gate.

Eito pun mengeluarkan foto yang diberikan Argo tadi dan mencocokannya dengan pemandangan dari lantai 25 tersebut

"Jadi ini lantai 25 ya."

Dia mengeluarkan Piringan yang berisi map data pemberian Argo tadi dan mulai mempelajarinya.

Setelah selesai mempelajari trap-trap yang terdeteksi dalam map Eito mulai melangkahkan kakinya kedalam field

Selama perjalanan dia menemui berbagai macam Monster. Memang seperti yang dikabarkan, monster yang muncul dilantai 25 memang berbeda dari lantai-lantai sebelumnya. Pola serangan mereka diatur secara acak sehingga membuatnya seperti benda hidup.

Setelah dia menelusuri semua area dari map pemberian Argo tadi dia menemukan sebuah goa yang menjadi pintu masuk menuju Labyrinth.

"Labyrinth ini..."

Eito membuka kembali piringan map tadi dan pintu masuk Labyrinth tidak terdapat dalam map tersebut.

"Labyrinth ini tidak ada dalam map, sepertinya ini batas bantuan dari Argo, sisanya harus kulakukan sendiri."

Setelah Eito melangkah mendekat kedalam Labyrinth, Monster-monster mulai berdatangan dan menghadang jalan masuk labyrinth. Tapi Monster-Monster yang ia temui kali ini berbeda dari yang tadi. Monster ini tampak ganas dan lapar.

"Bloody Wolf...Berserker Ox... Monster yang satu ini sepertinya berbeda dari yang tadi, kalau begitu."

Eito membuka Storagenya dan mengeluarkan Gashat dan Gamer Driver lalu memakaikan dipinggangnya, dan menekan tombol Gashatnya.

[MIGHTY ACTION X!]

"Henshin!"

[GASHAT! LET'S GAME! MECHA GAME! MUCHA GAME! WHAT'S YOUR NAME!? I'M A KAMEN RIDER!]

Eito berubah menjadi Ex-Aid Level 1 dan menggenggam Gashacon Breaker ditangannya.

Monster-Monster yang lapar tadi mulai menyerang kearah Ex-Aid dengan liar, serangan pertama dapat dihindari oleh Ex-Aid dengan mudah karena Ex-Aid menggunakan kelincahan Character Mighty dari Game Mighty Action X yang sangat lincah dan pandai melompat.

"Woah! Nyaris sekali tadi!"

Kali ini giliran Monster Serigala, Bloody Wolf yang menyerang dengan cepat melompat ke arah Ex-Aid dengan mulut terbuka.

Menyadari ini Ex-Aid melakukan backflip untuk menghindar dan nenekan tombol B pada Breaker dan memukul kepala Serigala itu sehingga membuatnya terpental.

"Ugh..."

Dia menyadari Rider Gauge yang berisi HP nya berkurang. Ternyata serangan Serigala tadi mengenai Ex-Aid walaupun sedikit.

"Tak kusangka Damage yang ditimbulkan akan sebesar ini, padahal cuma monster biasa-."

"Guahh!" Jerit Ex-Aid

Karena terlalu fokus pada Wolf, Ex-Aid menjadi lengah sehingga secara tidak sadar dia ditanduk dari belakang oleh Berserker Ox.

Setelah pulih dari serangan Berserker Ox, dia melihat 2 Monster itu bersiap untuk serangan selanjutnya.

"Baiklah! Waktunya serius!"

Menguatkan pegangannya, Ex-Aid berada pada posisi siap tempurnya. Bersamaan mereka berlari ke arah masing-masing.

Setelah mereka dekat Bloody Wolf duluan yang mulai menyerang, dengan reflek yang cepat Ex-Aid segera mengayunkan Palunya ke Bloody Wolf dan menahan tandukan dari Berserker Ox.

Tandukan Berserker Wolf mendorong Ex-Aid menuju Sebuah Chocobox dari Item Game Area. Setelah dekat Ex-Aid segera menghindar sehingga membuat Berserker Ox menabrak Box tersebut dan menghancurkannya. Didalamnya terdapat sebuah Energy Item yang mengenai Banteng tersebut

[KONRAN!] (Confuse)

Banteng yang terkena efek Energy Item menjadi kebingungan, tidak bisa membedakan Kawan dan Lawan. Karena Bloody Wolf adalah yang paling dekat maka secara langsung Berserker Ox menyerang Bloody Wolf

"Baiklah, sekarang saatnya kita Akhiri ini "

Sementara Para Monster sedang berkelahi Ex-Aid segera melepas Gashatnya dan memasukannya pada Kimewaza Slot Holder untuk memberikan serangan akhir.

[GASHAT!]

Tombol Kimewaza pun ia tekan2x

[KIMEWAZA!]
[MIGHTY! CRITICAL STRIKE!]

Ex-Aid mulai berlari kearah 2monster yang masih berkelahi, ditangannya muncul efek Finisher. Dia sedang mempersiapkan Finisher Rider Punch

"Hey! Musuhmu Disini!"

"HAA!"

Ex-Aid Akhirnya mendaratkan serangan Pukulan pamungkasnya dan kedua Monster tersebut Hancur seketika.

"Adududuh! Aw! Tak kusangka Rider Punch bisa sesakit ini, alangkah baiknya jika aku punya Knuckle."

Beberapa saat kemudian muncul window yang menandakan item-item yang diperoleh dari 2 Monster tadi.

Setelah menerima Item-item tersebut Ex-Aid Melanjutkan perjalanannya kedalam Labyrinth yang sudah terbuka jalannya.

-Aincrad lt 25 : Labyrinth-

Sudah beberapa jam semenjak Eito mulai memasuki Labyrinth, sebagian besar area yang berisi Monster-Monster didalamnya pun juga sudah ia atasi.

Karena didalam Labyrinth jalannya terlihat cukup Rumit untuk berjaga-jaga, dari awal Eito memutuskan untuk merekam Perjalanannya agar saat Perjalanan pulang nanti dia tidak tersesat dan terjebak kedalam trap berisi monster.

Kini Eito telah sampai dibagian dalam Labyrinth

"Aneh sekali, Labyrinth ini... terasa sangat sepi. Kemana perginya semua player?"

Tiba tiba dari pintu besar dekat Eito sedang berdiri terdengar suara tangkisan pedang. Eito menyadari ini dan berasumsi bahwa itu suara berasal dari player yang berada di Labyrinth ini.

Tanpa pikir panjang, Eito segera menghampiri Pintu besar tersebut dan membukanya. Didalamnya ada seorang player yang sedang bertarung dengan segerombolan Monster Trap, namun setelah mengamati beberapa saat sepertinya Eito mengenali Player yang sedang Bertarung didepannya.

"Itu kan... Asuna!?"

Walaupun dari kejauhan, Eito bisa mengenali sosok player berkerudung merah yang sedang bertarung disitu adalah Asuna.

Tanpa disadari dari Belakang muncul monster yang menyerang Asuna dari belakang dan memberinya Stun Effect, membuat Asuna tidak bisa bergerak.

"Gawat!" Eito sambil mengeluarkan Pedangnya

Saat monster itu akan mendarat kan serangan yang mungkin akan mengakhiri Hidup Asuna, disaat yang tepat Eito berhasil memParry serangan Monster tersebut.

Serangan Monster itu pun berhasil digagalkan dan nyawa Asuna pun terselamatkan.

"...Siapa...?"

Ucap pelan Asuna yang tidak bisa bergerak karena Hpnya yang rendah dan juga terkena Efek Stun. Dia berusaha melihat keatas untuk mengetahui siapa penyelamatnya, namun tiba-tiba Kesadarannya hilang. Sepertinya dia pingsan karena kelelahan.

"Asuna? Hey Asuna? Bertahanlah! Hey-" Teriak Eito dengan posisi Battle Stancenya.

Eito melihat kebelakang dan menyadari bahwa Asuna sudah tidak sadarkan diri.

"Parah dah..."

Terdengar suara amukan monster, Perhatiannya sekarang tertuju pada Monster yang akan menyerbunya secara bersamaan.

Eito segera mempersiapkan diri dan akan mengeluarkan Sword Skill. Saat para Monster menyerang dengan cepat Eito membuat suatu Motion dan Sword Skill 'Horizontal Square' berhasil diaktifkan
dari pedang Eito muncul Light Effect dan menyerang para monster sekaligus.

Dengan upaya yang cukup keras, Eito pun berhasil membasmi semua monster yang ada diruangan tersebut, dan juga berhasil menjaga Asuna dari serangan monster.

Malam pun berakhir...

21 Februari 2023
-Aincrad lt 25: Enimillia-

Pagi pun tiba, disana Terlihat Asuna yang terbaring diatas rerumputan dekat Labyrinth. Sepertinya Eito yang membawanya keluar.

Sementara itu Eito sedang berbaring disebuah pohon dekat tempat Asuna berada. Sepertinya dia tidak sempat tidur semalaman. Tidak mengetahui kapan akan ada monster yang menyerang, dan tidak baik juga menelantarkan Player ditempat yang berbahaya. Karena itu, dia menghabiskan sepanjang malamnya untuk menjaga Asuna

Perlahan-lahan Asuna membuka matanya.

"Ini...dimana.."

Asuna Terbangun sembari menahan kantuk
Dia sedikit kebingungan saat menyadari dirinya sudah berada diluar sampai suatu suara terdengar olehnya.

" Apa tidurmu nyenyak ?"

Begitu mendengarnya Asuna segera menoleh kearah asal suara tersebut dan menemukan Eito yang sedang duduk bersandar dipohon terdekat.

"Selamat pagi " sapa Eito sambil tersenyum lebar

"Kenapa kau Menyelamatkanku...?"

" Eh? "

Tidak mendapat jawaban seperti yang diharapkan, Eito hanya terkejut kebingungan.

"Kenapa kau tidak meninggalkanku didalam saja?"

"Yah... tidak baik juga meninggalkan Orang begitu saja didalam tempat berbahaya seperti itu. Lagipula..."

"Apakah aku perlu alasan yang kuat untuk menolong seseorang?"

Jawab Eito dengan jujur karena ia masih kebingungan dengan maksud Asuna menanyakan hal seperti itu. Biasanya jika seseorang ditolong ia akan merasa terbantu namun berbeda dengan yang satu ini.

"Kau hanya membuang-buang waktumu.." balas Asuna dengan dingin.

"Ayolah... padahal aku sampai tidak tidur semalaman untuk menjagamu lho" Sindir Eito dengan sedikit menyengir

Mendengar kata "Semalaman" dari pernyataan Eito tadi membuat Asuna terkejut panik dan langsung melesat kearah Eito, menodongkan Rapiernya .

"Uwaah! " Teriak Eito merasa terancam

Eito yang tidak sempat mengeluarkan pedangnya hanya bisa pasrah dan membiarkan ujung rapier Asuna berada pada jarak yang sangat dekat dengan wajahnya.

"A-Apa yang k-kau perbuat pada tubuhku semalam !"

"Tidak! Sama sekali tidak! Aku tidak melakukan apa-apa pada tubuhmu!"

"Bohong!"

Kini ekspresi wajah Asuna bercampur Antara panik,malu, dan marah sehingga perlahan-lahan tubuhnya mulai gemetaran.

"K-kau pasti melakukan sesuatu pada diriku se-se-seperti 'itu' dan 'itu'" Ujar Asuna tergagap-gagap

"Itu dan itu? Apa maksudmu ? Aku sama sekali tak paham dengan perkataanmu" balas Eito yang berjalan mendekat ke Asuna.

"Angkat Tanganmu!"

Eito hanya bisa menurut dan mengangkat tangannya keatas, dan disaat yang bersamaan...

*Grrrrgg...

Muncul suara-suara aneh keluar dari perut Asuna. Keheningan pun terjadi sesaat

"..."

Sepertinya Takdir kali ini memihak pada Eito. Tidak bisa menahan rasa malunya lagi Asuna perlahan-lahan menurunkan pedangnya dan dia terlihat sangat kesal seolah-olah dia ingin menangis.

"Ahahahaha! Kau ini memang lucu!"

"Marah sih boleh, tapi alangkah baiknya kau atasi dulu masalah dalam perutmu. "

Eito yang masih tertawa membuka Storagenya dan mengeluarkan sebungkus Roti.

"Ini..Makanlah."

"A-aku tidak memerlukannya! Aku tidak akan mati kelaparan disini!"

*Grrrggggrk

Suara aneh tadi kembali muncul dari perut Asuna dan Keheningan pun terjadi...lagi.

"...Jadi, kau mau atau tidak?..."

Tidak bisa bertahan lebih lama lagi Akhirnya Asuna pun menyerah dan menerima Roti pemberian Eito.

"Nah ! Gitu dong! Kalau kau ingin berusaha semaksimal mungkin, tidak ada salahnya mengisi tenaga mu dulu kan? "

"Plus, ini Roti Enak lho!" Ujar Eito

Asuna pun membuka Bungkus Rotinya dan hanya melihat sebuah Roti tawar biasa.

"Ini kan cuma Roti Tawar murah seharga 1col yang keras dan hambar..."

"Pada awalnya, memang..."

Ucap Eito yang membuka Storage nya lagi dan mengeluarkan sebuah botol

"Tapi kau hanya perlu memberinya sedikit Topping untuk membuatnya lebih baik!" Ucap Eito dengan senyuman lebar

"Apa itu?"

"Rahasia, coba sentuh ujungnya dan oleskan pada rotimu."

Asuna pun melakukan seperti yang di katakan Eito, dari ujung jarinya muncul cahaya dan mengoleskannya pada Roti ditangannya. Dari cahaya tersebut muncul sesuatu.

"Ini kan...Krim?"

"Kurang tepat."

Asuna mencium Bau Krim di Rotinya dan terkejut.

"Ini Krim Keju?" Asuna menoleh kearah Eito

Eito hanya Menyengir dan mengangguk dengan bangga.

"Hebat kan? Walaupun dengan skill Memasakku yang pas-pasan aku masih bisa membuat sesuatu yang enak. Ayo, cobalah makan!"

Ucap Eito yang juga mengeluarkan Roti yang sama ditangannya dan memberi Topping yang sama.

"Selamat Makan!"

"...Selamat Makan..."

Asuna pun menggigit Roti itu, dia merasakan suatu kedamaian dibalik Roti yang ia ejek murahan,keras,dan hambar tadi. Membuat hatinya berkata
'Ahh...ini surga...' dan Nafsu makannya memerintahkan Asuna untuk melahap Roti tersebut. Sehingga hasilnya dia memakan Roti itu dengan rakus, seolah-olah dia tidak pernah makan selama seminggu.

"...terima kasih atas makanannya..."

"Ahahaha... cepat sekali makanmu, kau mau tambah?" Tawar Eito

'Dengan Senang Hati!'batin Asuna tapi Egonya kembali mengambil alih dirinya sehingga dia bergeleng, menolak tawaran Eito

"Tidak, Aku tidak bertahan selama ini hanya untuk makan makanan enak."

"Kalau Begitu, untuk apa?" Tanya Eito yang selesai melahap makanannya

"Agar aku bisa tetap menjadi diriku. "

"Daripada duduk diam dan membusuk di penginapan kota pertama."
"Aku lebih memilih untuk menjadi diriku sendiri, bertarung dengan sepenuh hatiku sampai akhir..."
"Sampai pada akhirnya jika aku kalah terhadap monster, Bagaimana pun juga aku tidak akan kalah dari game ini, dan juga dari dunia ini." Ujar Asuna.

Kemudian Kesunyian terjadi sesaat. Eito yang mendengarkan perkataan Asuna tadi mulai berbicara pelan.

"Tekadmu memang kuat, tapi Motivasimu salah."

Asuna pura-pura tidak mendengar dan hanya berdiri pergi meninggalkan Eito.

"Kau mau kemana?"

"Dengan begini urusan kita selesai kan, Aku akan kembali."

"Kau yakin? Coba lihat sekelilingmu."

Langkah Asuna terhenti setelah Eito berkata seperti itu. Didepannya dia melihat banyak pintu masuk Maze. Sepertinya ini yang dimaksudkan Eito.

"Hey, ngomong-ngomong apa kau sudah merekam perjalananmu kemari ? "

"Buat apa? Ini kan cuma pintu biasa." Ucap Asuna

"Memang... dan kau tau mana pintu yang berisi jalan keluar...dan pintu yang berisi jebakan?"

"..."

Cobaan kembali menimpa Asuna. Berawal dari terjebak di Labyrinth penuh monster, kelaparan disaat yang tidak tepat, dan sekarang dia kesulitan mencari jalan keluar.

"Kau ini memang ceroboh ya, tapi disisi lain sangat beruntung."

Eito beranjak dari sandarannya dan berjalan menuju tempat Asuna sedang berdiri terdiam.

"Ayo, ikut aku."

Asuna yang tidak punya pilihan lain pun mulai berjalan mengikuti Eito dari belakang

Mereka mulai menyusuri dari lorong ke lorong sesuai dengan jalan yang dipimpin Eito. Walaupun mereka masih bertemu dengan monster tapi setidaknya tidak akan separah jika mereka salah mengambil jalan yang berisi jebakan.

Setelah perjalanan yang cukup panjang, mereka pun akhirnya tiba diTeleport Gate.

"Baiklah, kita sampai. Pastikan kau sudah merekamnya kali ini." Ujar Eito

Asuna hanya mengangguk dan berjalan menuju Gate

"...Teleport lt 1 : Town of Beginning.."

Dan tidak terjadi apa-apa.
Asuna mencoba berkali-kali tapi tetap sama saja.

"Ada apa?" Tanya Eito

"Teleport Gate-nya..."

Eito melihat kearah Teleport Gate dan melihat suatu keanehan. Kristal besar pada Gate seharusnya bercahaya namun ini tidak. Posisinya sama seperti saat Teleport Gate belum diaktifkan.

"Coba kalau kugunakan Teleport Crystall."

Eito pun mengeluarkan Teleport Crystall dan mengangkatnya keatas

"...Teleport lt 1 : Town of Beginning!"

Dan sama saja, tidak ada efek. Tak lama setelahnya ia sadari pada Teleport Crystall juga tidak bercahaya.

"Crystall juga tidak berfungsi.."
"Apa ini ada hubunganya dengan hilangnya para player..."

Eito pun mulai berpikir untuk menyambungkan kejadian yang dialaminya dengan kabar hilangnya para player dari Argo. Setelah berhenti berpikir dia pun menoleh ke arah Asuna.

"...Asuna, bagaimana menurut-"
"Hey, apa kau menangis ?"

Asuna terkejut walaupun wajahnya tertutup kerudung Eito bisa tahu kalau dia sedang menangis, ia pun segera mengusap air mata yang hampir mengalir dipipinya.

"...Tidak, mataku hanya kemasukan debu..."

Tiba-tiba dari semak-semak muncul suara. Eito dan Asuna pun mendengar ini dan bersiap akan mengeluarkan pedang mereka masing-masing.

"Siapa disana?" Ucap Eito tegas

Mereka segera menghampiri semak-semak tersebut. Setelah mereka semakin dekat keluar seorang Anak Laki-Laki dari dalam semak-semak. Ia berlari kencang menuju Field menjauhi Eito dan Asuna.

"Tunggu!"

Eito pun juga berlari mengejar Anak itu meninggalkan Asuna dibelakang.

"Hey kembali kemari! Ini bukan tempat untuk bermain kejar-kejaran!"

"Jangan mendekat!" Teriak Anak itu

"Aku serius! Trap bisa ada dimana-mana!"

Anak itu tidak mendengarkan perkataan Eito dan terus berlari hingga akhirnya dia jatuh ke salah satu trap.

"...!"

Tiba-tiba dari semak-semak dekat Anak itu muncul monster-monster field yang siap menerkam Anak itu.

Tak lama kemudian, Eito pun akhirnya tiba ditempat kejadian dan segera mengenali monster-monster itu

"...Lagi-lagi mereka!.."

Monster itu adalah Berserker Ox dan Bloody Wolf yang kemarin menghadang jalan Ex-Aid menuju Labyrinth.

Wajah Anak itu pun mulai memucat. Tubuhnya gemetaran ketika hendak meraih pedang di punggungnya.

Kedua Field Monster itu pun segera mempersiapkan posisinya dan siap menerkam Mangsanya yang berada didepan mata.

"AWAS!"

Eito mengeluarkan pedangnya dari punggungnya dan segera melesat kearah Anak itu.

SEE YOU NEXT GAME!