Sehun menariknya dalam pelukan hangat, memecah rindu yag terhalang ego. Kyungsoo selalu egois terhadap pilihannya jadi biarkan kali ini pun dia tetap egois seperti biasanya. Ada dua hati yag tidak bisa diabaikan Kyungsoo saat ini, waktu yag akan memutuskan siapa yang akan mundur dan tetap bersamanya.

Jarak diantara mereka semakin menipis seiring hasrat yang menggebu untuk saling menempelkan bibir satu sama lain, Sehun benar-benar merindukan bagaimana rasa manis madu bibir Kyungsoo. Tangan Kyungsoo mengalung pada leher Sehun, menarik rasa ingin lebih dari Sehun. Mata mereka saling beradu setelah ciuman itu berakhir, napas memburu dan hasrat semakin membara.

"Bolehkah?" Ini yang pertama untuk mereka, beberapa bulan hubungan mereka tidak pernah berlanjut pada hal yang berbau dewasa, Sehun selalu bisa menahan hasratnya sebagai remaja dan sebagai lelaki. Tapi kali ini dia benar-benar ingin memiliki Kyungsoo dipelukannya, dia ingin Kyungsoo berbaring dibawahnya dan menyebut nama Sehun meminta siksaan yang lebih menyenangkan.

"Lakukan apapun" Kyungsoo memulai kembali ciuman itu, lalu menarik Sehun kearah kamarnya yang berada dilantai 2. Tatapan Sehun begitu menggairahkan, dimana Sehun yang polos dan dingin? Sepertinya itu habis meleleh terkena panasnya nafsu bercinta.

"Kau yang pertama Kyungsoo" Kyungsoo diam menatap netra Sehun, sedikitnya dia merasa kecewa.

"Maafkan aku" Jelas ini bukan yang pertama untuknya, dia melakukannya dengan Chanyeol setiap bertemu, dengan Suho mantan kekasihnya sebelum Sehun dan oh ya jangan lupakan fakta bahwa si seksi Kai yang menjadi orang pertama.

"Tidak masalah, aku hanya senang kau jadi yang pertama"

Tangan Sehun merambat kearah dada Kyungsoo, memberikan fraksi kecil untuk saraf sensitifnya. Atasan Kyungsoo sudah berada dibawah kasur dan itu memudahkan Sehun memberikan sengatan gairah pada dada Kyungsoo.

"Se-Sehun" Sehun tersenyum senang saat Kyungsoo bahkan tak kuasa menyebut namanya dengan benar saat ini. Rasa hangat dari mulut Sehun membuat Kyungsoo membusungkan dadanya, menjadi sebuah kegembiraan dan keberuntungan untuk Sehun dalam menikmati hidangannya.

"Sebentar"

Sehun membuka celana panjangnya, menampilkan celana pendek dengan kesejatiannya yang masih setengah siap untuk bertemu medan kenikmatan.

"Biar aku yang hadapi ini" Kyungsoo bangkit dan memposisikan kepalanya tepat diatas kesejatian Sehun. Tangannya dengan terampil memberikan kenikmatan yang tidak pernah Sehun rasakan sebelumnya. Dia dan temannya mungkin terkenal dengan anak nakal, tapi nakal mereka hanya sekedar membolos pelajaran, kecuali Kai tapi itu dulu. Disaat yang lain menonton film dewasa dan menuntaskan hasratnya dengan tangan sendiri maka Sehun lebih baik pergi menantang maut di tengah jalur balapan bersama 3 teman gilanya itu.

"Kyungsoo" Sehun menggeram, sedikitnya Kyungsoo menyadari geraman Sehun terdengar familiar.

"Kau yang ambil alih lagi sayang" Kyungsoo berbisik ditelinga Sehun dan tanpa menunggu lama dirinya telah berada dalam kuasa Sehun sepenuhnya. Rintihan kenikmatan saling bersahut satu sama lain, Kyungsoo sempat berpikir jika Sehun berbohong tentang fakta ini yang pertama untuknya, karena ini benar-benar luar biasa. Ya tuhan, Kyungsoo bahkan beberapa kali tercekat hanya untuk mendesah, milik Sehun berhasil meraih titik terdalamnya hingga dia benar-benar tidak kuasa menikmatinya.

"Se-Sehunhh, please"

"Your wish"

Dan dengan beberapa kali hentakan mereka berhasil mencapai puncak, tubuh Kyungsoo bergetar merasakan cairan Sehun memenuhi dirinya. Sehun tidak mengecewakan bahkan di sesi pertama mereka.

"Terimakasih Kyungsoo"

"Kau menakjubkan Sehun"

"Kau juga yang terbaik Kyungsoo"

Sehun menarik Kyungsoo kedalam pelukannya, mengecup kecil puncak kepalanya sebelum menyusul gadisnya kealam mimpi.

.

Sehun masuk kedalam rumah dengan ringan, langkahnya terhenti didapur saat melihat ayahnya disana sedang berusaha mencoba membuat sesuatu untuk dimakan, sebuah pemandangan langka ayahnya berada dirumah dan turun kedapur untuk memasak.

"Ayah" Sehun menahan tawa melihat seorang park Chanyeol mengenakan celemek berwarna pink dengan motif bunga sakura didepannya, itu celemek kebanggaan kepala pelayan disini saat dia menyentuh dapur.

"Oh kau sudah pulang"

"Tunggu sampai, seluruh karyawan ayah melihat betapa menggemaskannya direktur mereka" Sehun masih tertawa cukup keras, dia bahkan hampir terjungkal saat akan duduk dikursi counter yang dia tarik.

"Hah~ apa yang salah park Sehun? Ini menggemaskan"

"Ya terserah ayah saja"

"Kau sudah makan?"

Sehun mengingat jika perutnya belum diisi sedikitpun semenjak siang pertemuannya dengan Kyungsoo, ah baru berpisah beberapa jam saja sekarang Sehun sudah merindukannya.

"kenapa ayah memasak?"

"para pelayan sudah pulang, ayah juga tidak biasa memesan makanan dari luar jika dirumah"

"Ayah harusnya memilih pendamping"

Chanyeol tersenyum mendengar kata pendamping, mungkinkah Kyungsoo siap menjadi pendampingnya dimasa depan? Dia merindukan gadisnya itu, akhir-akhir ini mereka jarang sekali bertemu, sekalinya bertemu mengejar jam makan siang Chanyeol yang tidak seberapa lamanya karena pekerjaan yang menumpuk.

"Haruskah ayah kenalkan calon ayah padamu sekarang?" Sehun kaget tentu saja, dibelakangnya ayah bergerak cepat sekali.

"Itu lebih bagus, au harus melihat apa dia cocok untuk ayah atau tidak"

Sehun memasukkan potongan daging sapi yang ditumis kedalam mulutnya, Sehun tidak pernah tahu jika ayahnya bisa membuat makanan yang masuk dalam kategori lezat.

"Bagaimana rasanya?"

"Layak untuk dimakan" jawaban Sehun membuat Chanyeol sedikit mendecih, dia tahu Sehun enggan memujinya.

Obrolan seperti ini sudah lama sekali tidak terjadi, dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan melupakan jika dia memiliki seorang anak lelaki tampan dan patut dibanggakan. Dia merasa bersalah karena tidak pernah datang keacara sekolah Sehun, tapi dia selalu bertanya pada orang kepercayaannya seperti apa Sehun dan lingkungan seperti apa yang menjadi pilihan anaknya untuk mengembangkan diri.

Sempat Chanyeol merasa marah karena Sehun turun kejalanan untuk balapan liar, tapi untuk sekedar memarahinya saja Chanyeol tak sempat hingga dia memiliki kabar jika Sehun sudah tidak turun kembali kejalan, lingkungannya sekarang bersih, mungkin itu karena semua temannya adalah dari kalangan orang-ornag terpandang.

"Bagaimana dengan kuliahmu?"

"Aku ingin di Korea saja, banyak universitas tebaik disini yang bisa aku coba"

"Maaf ayah baru mengetahui bagaimana sekolahmu, ayah merasa ayah gagal menjadi seorang ayah"

"Dengan ayah membiayai seluruh kehidupanku dan datang dihari kelulusanku saja, rasanya itu sudah lebih dari cukup"

Lihat? Chanyeol bahkan tidka tahu bahwa anaknya sudah bisa bersikap dewasa seperti ini.

"sepertinya ayah harus memasak dari hati untuk berterimakasih pada teman dan orang tua mereka karena telah mendidikmu dengan baik"

"Wah ayah harus membuat janji khusus jika ingin bertemu dengan mereka, mereka para aparat negara"

Sehun menceritakan semuanya, masa dimana dia bisa berteman dengan Kai, Jongdae dan Minseok. Pertemuan mereka dimulai dari perkemahan musim panas siswa baru, dan entah bagaimana mereka selalu pergi bersama setelahnya. Sifat Jongdae yang cerewet dan Minseok yang ramah serta tenang tampak kontras jika mereka bersama mengalir begitu saja saat mendekati dirinya, sedangkan Kai siceroboh yang sedikit lebih pintar darinya itu menjadi tempat dimana mereka berlari meminta jawaban setiap tugas.

"Ayah tahu kau suka balapan"

"A-ayah tahu?"

"Kau pikir kenapa ayah selalu memberi hadiah motor saat ulang tahunmu?"

"Ayah tidak marah?"

"Kau anggota tempat resmi untuk menyalurkan hobimu, jangan kembali balapan liar"

"Baik ayah"

"Kau pasti punya kekasih" Sehun tertawa gugup, dia takut jika ayahnya melarangnya untuk memiliki kekasih seperti nasib Jongdae yang pada akhirnya kembali menjomblo dan memilih Minseok untuk menemaninya kemanapun, jujur saja mereka tampak serasi Jongdae yang sedikit tampan, tolong diingat hanya sedikit dan Minseok yang terlihat sangat manis untuk ukuran lelaki. Tapi beda cerita jika Sehun yang seperti itu, dia tidak sanggup bermanja-manja seperti Jongdae pada Minseok, lagi pula pada siapa dia akan seperti itu, Kai? Sehun merinding.

"Iya aku punya. Ayah keberatan"

"Tidak, selama kalian berhubungan dengan aman"

"Terimakasih"

"Dan kenalkan ayah padanya, sepertinya dia cukup agresif" Chanyeol menunjuk tanda merah pada leher Sehun yang baru disadari pemiliknya.

"Ayah~"

Chanyeol tertawa ketika melihat Sehun merajuk dan berlari kedalam kamarnya, meninggalkannya dengan mangkuk kosong.

.

.

Salju turun cukup lebat dimalam tahun baru ini, beberapa orang yang berjalan disana berjalan cepat untuk segera sampai kerumah dan menikmati hangatnya perapian dan segelas minuman hangat yang memanjakan lidah sampai kelambung. Kyungsoo menghela napas, dia merindukan masa sekolah menengahnya walau hanya sedikit, ternyata waktu berlalu begitu cepat. Dia merindukan bagaimana ocehan si manis Baekhyun yang sekarang berada di Amerika untuk melanjutkan pendidikannya. Kyungsoo mengambil ponsel dimeja riasnya dan segera mendial nomor Baekhyun, beberapa kali nada tunggu berbunyi dan pada akhirnya suara cempreng Baekhyun terdengar.

"Soo sayang" teriakan Baekhyun yang pertama terdengar membuat telinga Kyungsoo mendengung

"Kau berisik jalang"

"Kita baru berpisah 3 bulan dan kau sudah merindukanku"

"Aku malas mengaku tapi memang iya"

Pertemanan mereka dimulai dari menjadi kekasih dan selingkuhan Kim Kai, Kyungsoo cukup terganggu sebenarnya dengan ketidak sadar dirian seorang Byun Baekhyun, tapi lama-lama Kyungsoo menyukai Baekhyun yang jauh dari kesan munafik.

"Bagaimana kabarmu?"

"Baik sekali, tahun baru Kai berjanji akan mengunjungiku" Oh sekarang anak pemimpin negeri ini memilih kuliah di Jepang demi menjadi arsitek "Kau sendiri bagaimana?"

"Aku sendiri baik, hanya sedikit kesepian disini" Kyungsoo jujur dengan apa yang diucapkannya, dia hanya memiliki Baekhyun yang menjadi temannya, dulu sebelum mengenal Baekhyun dia lebih suka sendiri atau berjalan kemana-mana dengan kekasihnya.

"Datanglah nanti kemari, ajak kekasihmu juga"

"Yang mana?"

"Paman Chanyeol tentu saja, memangnya kau punya berapa?" benar! Kyungsoo belum menceritakan pada Baekhyun jika dia dan Sehun kembali bersama. Hubungannya dengan Chanyeol sedikit berkurang intensitasnya karena Chanyeol sedang sibuk dengan segala urusan kerjanya, lelaki itu hanya mengajak bertemu besok siang katanya ingin membawanya kerumah untuk saling mengenalkan anaknya, Kyungsoo tersipu mendengar itu.

"Aku kembali dengan Sehun"

"APA? Dan kau juga masih dengan paman Chanyeol?"Suara Baekhyun benar-benar membuat telinganya sakit

"Aku masih menyukai Sehun dan ya tidak bisa melepas Chanyeol"

"Ya tuhan kau memacari ayah dan anak sekaligus"

Kyungsoo tidak mengerti apa maksudnya Baekhyun, gadis itu harus menutup telponnya karena asramanya tempat dia tinggal tiba-tiba membunyikan alarm siaga. Sebuah pesan masuk dari Sehun memintanya untuk bersiap karena Sehun akan menjemput untuk makan malam dirumahnya, Kyungsoo tersenyum lalu beranjak untuk memepersiapkan yang terbaik untuk bertemu Sehun.

.

"Kau siap?" Kyungsoo mengangguk kecil atas jawaban pertanyaan Sehun, dia memakai celana Jeans yang tidak terlalu memperlihatkan kaki jenjangnya juga pakaian yang setidaknya nyaman dan sopan, dia takut jika nanti bertemu dengan ayah Sehun dan meninggalkan kesan tidak menyenangkan, Lagi pula Sehun membawa motor. Tentang alasan dulu Sehun melarang Kyungsoo menaiki motornya itu karena dia takut jika Kyungsoo tidak biasa melakukannya, ditambah rok sekolah Kyungsoo yang kelewat pendek menambah daftar khawatir Sehun. Semua yang dikhawatirkan Sehun memang benar, dia tidak biasa menaiki motor karena ayah dan ibunya selalu minta Kyungsoo menjadi seseorang yang tampil mewah.

Perjalanan kerumah Sehun terasa sangat singkat, menyenangkan sekali ternyata menaiki motor bersama kekasih, udara dingin yang menerpa tubuhnya sedikit terhalau oleh punggung Sehun yang dia peluk dengan erat selama perjalanan.

"Aku rasa ayahku belum pulang, kau tunggu dulu sebentar ya aku akan melihatnya"

Kyungsoo duduk dikursi ruang tamu untuk menunggu Sehun melihat apakah semuanya sudah siap atau belum. Kyungsoo terkejut karena Sehun bukan orang sederhana seperti apa yang selalu dia tampilkan dimuka umum, sebuah mansion bergaya modern bukanlah sebuah topik lelucon. Notifikasi pesan masuk dari Chanyeol muncul, Kyungsoo tersenyum manis ketika dia membaca pesan bahwa Chanyeol sangat merindukannya.

Kyungsoo akan membalasnya sebelum langkah kaki yang mendekat padanya mengalihkan atensi Kyungsoo. Kyungsoo yakin jika lelaki dengan kemeja abu-abu serta dasi yang menggantung dilehernya itu adalah Chanyeol yang sedang menatap dirinya tidak percaya, Chanyeol memeluknya cukup erat dan Kyungsoo masih diam.

"Ah, Tuhan begitu sayang padaku karena mengirimmu segera padaku"

"A-ah itu—"

"Ayah" Kyungsoo benar-benar beku sekarang, sekarang ia mengerti maksud Baekhyun ditelpon.

"Kau sudah bertemu dengan calon ibumu, Sehun? / Kenapa ayah memeluk kekasihku?"

Hening sejenak menjebak mereka, saling mencerna perkataan dari lawan bicara.

"Tunggu dulu, Kyungsoo apa ini?" Chanyeol menekan setiap kata yang keluar.

"Aku—"

"Kau kekasih ayahku Kyungsoo? Apa ini alasan tidak mau mendengar penjelasanku dulu?"

Kyungsoo menggeleng, air matanya telah menggenang dipelupuk mata, malu dan takut.

"A-aku tidak pernah selingkuh darimu dulu Sehun, aku tidak mau mendengarmu karena kupikir semuanya sudah jelas. Chanyeol memintaku berkencan dengannya setelah kita putus"

"Chanyeol? Kau bahkan menyebut namanya dengan mudah"

Chanyeol diam menatap kedua orang didepannya, ini terlalu rumit untuk dipahami, bagaimana di dunia seluas ini mereka bisa bertemu dengan takdir yang sedikit konyol.

"Kenapa kau menerimaku kembali jika kau sudah dengan ayahku"

Kyungsoo tidak menjawab, dia hanya menangis merutuki kebodohannya yang demi apapun menjadi kesalahan terbesar dirinya dalam hubungan sejauh ini. Sehun selalu berucap lembut dan sekarang nada bicaranya jauh dari Sehun yang Kyungsoo kenal.

"JAWAB KYUNGSOO!"

"SEHUN!" Chanyeol berteriak mencoba menenangkan Sehun

"A-aku pikir aku bisa melupakanmu ketika aku bersama Chanyeol, aku mencintainya tentu saja dan aku bahagia terlebih aku tidak tahu jika dia ayahmu. Tapi saat kau memintaku kembali semua pertahananku runtuh, aku masih mencintaimu"

Semua diam, bahkan para pelayan dirumah itu diam tak bergerak macam boneka, mereka takut jika mereka bergerak akan membuat keributan lainnya.

Kyungsoo menangis, dia benar-benar malu sekarang, bagaimana seseorang yang paling benci dikhianati dalam sebuah hubungan menjadi seorang pengkhianat dihubungannya yang sekarang. Kyungsoo mengambil tasnya dan berlari kepintu keluar, dia tidak peduli dengan apa dia akan pulang yang jelas untuk sekarang dia ingin menghindari ayah dan anak itu.

.

.

Tuan dan Nyonya Do mengetuk pintu kamar Kyungsoo hampir 30 menit, anak satu-satunya itu tidak keluar kamar dari semalam sampai sekarang, setidaknya itu menurut pelayan yang mengabari mereka beberapa jam lalu.

"Kau tidak mau keluar, sayang?" Suara khawatir ibunya dari luar kamar terdengar sangat putus asa, beliau beberapa kali mengatakan hal yang sama dan berusaha membuat anaknya keluar dari kamar.

"Jika kau tidak mau keluar, setidaknya biarkan makanan masuk kesana" Kyungsoo membeku ditempatnya, itu jelas suara Chanyeol. Bagaimana lelaki itu bisa ada disini setelah yang terjadi kemarin malam?

"Baby, bisa kita bicara" dan ajaibnya kata-kata itu membuat Kyungsoo membuka pintu kamarnya. Berjalan bersama menuju dapur dapat mengembangkan senyum ibunya yang dari tadi menunggu dengan cemas.

"Kau harus makan dulu, kita butuh tenaga untuk bicara"

Ayah dan Ibu Kyungsoo tersenyum tipis melihat perlakuan Chanyeol yang dewasa dan manis, bagaimanapun hubungan beda usia yang lumayan jauh dapat membuatnya terasa lebih sulit. Ayah dan ibunya berpikir jika Kyungsoo mungkin sedikit rewel menjalani hubungan ini, lagi pula orang tua Kyungsoo yakin jika Chanyeol bisa mengurus semau masalah percintaan anak muda.

"Ayah dan Ibu mungkin akan berangkat kembali malam ini" Kyungsoo menghentikan suapan tangannya.

"Ada Chanyeol disini benar, ayah dan ibu percaya padanya" Itu yang jadi masalahnya, Kyungsoo masih merasa malu untuk bertemu dengannya.

"Bisakah kalian besok pagi?" Kyungsoo meminta dengan putus asa

"Maafkan kami sayang"

"Lagi pula kalian harus menyelesaikan masalah anak muda kalian" Ayah Kyungsoo yang hanya dijawab dengusan Kyungsoo.

"Baiklah"

.

Tidak ada yang mulai pembicaraan dari Chanyeol maupun Kyungsoo selama 2 jam semenjak kedua orangtuanya pergi, Kyungsoo terlalu malu dan takut, dia juga tidak bisa menebak apa yang dipikirkan Chanyeol dari tadi dengan menatapnya seperti penuh rasa kecewa dan marah.

Oh jelas sekali dia kecewa dan marah, orang mana yang telah dikhianati akan bersikap tenang dan tersenyum lebar ?

"Haahh~" Chanyeol menghela napas panjang, dia harus bisa menjadi dewasa, inilah resiko jika Chanyeol memacari orang yang seumuran dengan anaknya yang bahkan juga kekasih anaknya.

"Soo—"

"Maafkan aku" Kyungsoo memotong ucapan Chanyeol, sebelumnya dia tidak pernah memotong pembicaraan seseorang hanya untuk meminta maaf.

"Hey mengapa menangis?" Chanyeol berpindah duduk ke samping Kyungsoo, menarik gadisnya masuk kedalam pelukan. Hangat, nyaman, dan itu membuat Kyungsoo semakin bersalah karena mengkhianatinya.

"Maafkan aku"

"Tenangkan dirimu, Soo"

Chanyeol membawa Kyungsoo kekamarnya, risih juga dipandangi secara tidak langsung oleh para pelayan yang berlalu lalang untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum kembali kerumah mereka.

Tangannya dengan perlahan mengelus pundak dan punggung Kyungsoo yang berada dipelukannya, Kyungsoo mencoba menenangkan dirinya sendiri dan menatap Chanyeol dengan menyesal.

"Aku sudah memaafkanmu, Soo" Chanyeol berucap sebelum Kyungsoo membuka mulutnya untuk meminta maaf lagi, kelemahannya adalah melihat wanita menangis karena dirinya walaupun dalam konteks ini Kyungsoolah yang bersalah. Bibir Kyungsoo kembali bergetar menangan tangis, sebuah godaan unutk Chanyeol datang mengecupnya dan berlanjut dengan sebuah ciuman yang menuntut.

Kyungsoo tidak menolak ketika Chanyeol menginginkan dirinya lebih jauh, ciuman yang diberikan Chanyeol lebih kasar, perlakuannyapun sedikit terburu-buru tanpa mempertimbangkan apakah Kyungsoo sudah siap atau tidak, hubungan mereka kali ini seperti menjadi pelampiasan amarah Chanyeol pada Kyungsoo.

"Chanyeol, pelan ku mohon"

"Maafkan aku" Chanyeol mengurangi temponya dan mengecup jemari Kyungsoo sebagai rasa pengalihan dari apa yang dia lakukan.

Kyungsoo menyembunyikan wajahnya didada Chanyeol, mereka menikmati bagaimana puncak itu datang dengan luar biasanya seperti saat-saat sebelumnya.

"Aku kemari ingin meluruskan semuanya" Chanyeol mengangkat kepala Kyungsoo dan menatap langsung kedalam netranya.

"Tolong jawab aku dengan jujur, apa kau mencintai Sehun?" Chanyeol masih mencoba memantapkan hatinya walaupun kata-kata yang tidak datang dari hatinya itu terucap. Dia akan mengalah untuk Sehun, Sehun lebih penting daripada urusan percintaannya yang seharusnya sudah tidak seperti remaja kembali. Sebuah anggukan dari Kyungsoo menjawab pertanyaannya, dia kecewa lagi.

"Aku mungkin akan sakit hati, tapi aku senang jika kau dan Sehun senang. Kau tau apa yang aku pikirkan setelah kemarin?"

Kyungsoo menggeleng lemah, kedua pipinya masih ditangkup oleh tangan Chanyeol. Ibu jari Chanyeol mengusap rambut Kyungsoo yang sedikit berantakan karena dirinya.

"Aku terlalu tua untukmu" Chanyeol melepaskan kontak mereka, sedikit memberi jarak untuk bisa tenang berbicara. "Aku akan menyerah"

"Tapi aku juga mencintaimu, Chanyeol"

"Ada orang yang bilang, jika dalam hatimu ada orang kedua maka pilihlah yang kedua. Karena apa? Jika hatimu untuk yang pertama orang kedua itu tidak akan pernah ada. Dalam pertemuan mungkin Sehun yang pertama tapi dalam hubungan ini aku yang pertama, seperti katamu dirumah kemarin jika kau masih mencintai Sehun, jadi pergilah bersamanya"

"Ta-tapi chan"

"Aku memang mencintaimu, Soo. Tapi rasa cintaku untuk Sehun lebih banyak. Maafkan aku"

Chanyeol bangkit dari tempatnya kembali mengenakan pakaian dan pergi dari sana tanpa berbalik pada Kyungsoo, dia takut jika dia berbalik dia tak sanggup untuk meninggalkan gais kecilnya, dia takut tidak bisa mempertanggung jawabkan perkataannya yang baru saja ia ucapkan.

Lagi Chanyeol meninggalkannya setelah bercinta seperti pertama kali mereka bertemu, bedanya sekarang Chanyeol tidak akan datang keesokan harinya untuk menjemput dirinya. Dia tidak akan kembali lagi.

TBC

Hai hai semuanya.

Seneng banget aku akhirnya bisa update ini, terimakasih atas dukungan kalian semuanya. saran kalian tentang couple dicerita ini udah banyak aku tampung, dari mulai review sama lewat pm. buat kalian yang pm dan review minta cepet dilanjut nih udah ada, mau curhat dikit kemarin aku lagi sibuk nyiapin projek sama soal buat ujian. Big thanks buat kalian yang masih mau nungguin ini. See you on the next chapter.